Kondisi FOSS di Indonesia 2011

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Company LOGO Pemanfaatan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi.
Advertisements

Software otomasi perpustakaan
Oleh: Devie Rosa Anamisa, S.Kom
MENGENAL SISTEM OPERASI LINUX
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
BERJAYA DENGAN OPEN SOURCE/LINUX, MUNGKINKAH?! Ardiansyah Departemen Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Mobile:
Oleh : Danang Ariyanto Putro Nim :
Assalaamu'alaikum Wr.Wb. Perkenalkan, nama saya, LINUX.
Linux dalam Kehidupan Mahasiswa Lukito Edi Nugroho Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada.
Why Linux is Better Open Mind Komunitas Linux tersebar di Indonesia dan di berbagai negara IGOS.
Perangkat Lunak Open Source untuk Pendidikan
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - B PERTEMUAN - 4. PENGENALAN LINUX Kata "Linux" untuk saat ini sudah tidak asing lagi bagi para pengguna internet dan komunitas.
MIGRASI KE ? STMIK WP Open Source Community UKM Pengembangan Komputer Thanks to KSL UNG OPEN SOURCE LINUX.
Berbagai Jenis Lisensi dan Berkembangnya Perangkat Lunak Bebas
Aturan Hak Cipta Perangkat Lunak
Software Aplikasi Raisul Azhar STMIK Bumigora Mataram
Perbandingan dan Pemilihan Sistem Operasi
Kenapa LINUX ? Michael S. Sunggiardi
Perbandingan dan Pemilihan Sistem Operasi
Debian Kelompok 2: Risa Nanda Yusar Welyam Maryanto
ADITYO NUGROHO,ST UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
SOFTWARE.
Cahya Hardana ( )‏ Afnan Nur Rahman ( )‏ Abdul Manan ( )‏ Taukit Fahrodin ( )‏ Nosa Iyan Purba ( )‏ Widadi ( )‏
SEJARAH LINUX Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada Nama Linux sendiri diturunkan.
Software Aplikasi Raisul Azhar STMIK Bumigora Mataram
OPERATION SYSTEM OPEN SOURCE
Komunitas Open Source Nama Kelompok : Rico Andry ( )
Oleh: Andy Wisnu Wardana S.Kom MCP Introduction.
Perangkat Lunak Jaringan I LINUX FUNDAMENTAL. Perangkat Lunak Jaringan I Sejarah LINUX Dibuat pada tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Terinspirasi dari Sistem.
Pertemuan 12 PENGENALAN LINUX.
Ada Apa Dengan F/OSS? Rahmat M. Samik-Ibrahim
Open Source & Indonesia
Aplikasi Pembelajaran Berbasis Open Source Software
CV. Guyub Teknologi Nusantara
Billing Warnet Open Source
Free dan Open Source Software Oleh : Somat
PENGENALAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER
MIGRASI OPEN SOURCE PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
Onno W. Purbo Catatan JARDIKNAS Onno W. Purbo
Pengenalan Lisensi Perangkat Lunak Bebas
Rahmat M. Samik-Ibrahim
ERP (Enterprise Resource Planning)
Blog : Linux Into Campus Dicky Prihandoko ( KPLI – Bogor ) Blog :
OPEN SOURCE SOFTWARE DI INDUSTRI SEPATU
MEMILIH DISTRO LINUX sesuai karakter pengguna
Sistem Operasi Tugas utama dari sebuah sistem operasi adalah menyediakan interface (antarmuka) antara aplikasi user dan hardware (perangkat keras) komputer.
Isu Etika dan Sosial dalam Perusahaan Digital
POLICY FOCUS AREAS.
LINUX Berikut merupakan daftar distribusi linux yang popular
Perangkat Lunak Aplikasi
Created Chandra Tanudirja,S.Kom
Pengenalan Lisensi Perangkat Lunak Bebas
Isu Etika dan Sosial dalam Perusahaan Digital
Pengenalan sistem operasi linux
Presentasi system operasi Nama:ahmad zia&ahmad faisal
Operating System LINUX.
Free and Open Source Software
Komunitas Ubuntu Indonesia Gutsy Release Party 3 November 2007
Automasi Perpustakaan Vs Digital library
SOFTWARE (PERANGKAT LUNAK)
Pengantar Aplikasi Komputer
Perangkat Lunak / Aplikasi
Perangkat Lunak Bebas dan Berlisensi
Tujuan : Memahami apa yang dimaksud dengan sistem operasi beserta cara kerjanya. Mengenal berbagai macam jenis sistem Operasi dari luar maupun dari Dalam.
MACAM – MACAM SISTEM OPERASI
DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA DIREKTORAT E-GOVERNMENT 2011.
Pengantar Teknologi Informasi
Aplikasi dalam OS.
PENGERTIAN CYBER PRENEURSHIP Cyber Preneurship adalah suatu cara untuk mempromosikan barang atau jasa melalui teknologi Internet. Dalam hal ini usaha.
perangkat lunak yang bebas dan yang berlisensii
Transcript presentasi:

Kondisi FOSS di Indonesia 2011 Hak Cipta © Rusmanto@aosi.or.id Dokumen ini dilisensikan sebagai FDL (Free Documentation License) dari GNU atau CC BY-SA dari Creative Commons License “Bebas dibaca, diedit, dan disebarluaskan”

Garis Besar Review: Open Source - Free Software - FOSS Model dan Contoh Bisnis FOSS Industri dan Komunitas FOSS di Indonesia Status Implementasi dan Tantangannya Summary: Trend Pengguna - Hambatan - Saran

Sedikit Perbedaan OSI dan FSF OSI lebih memfokuskan pada nilai-nilai teknis dalam pembuatan perangkat lunak yang berdaya guna dan dapat dihandalkan. Sedangkan FSF lebih kepada kebebasan penggunaan, pengubahan, dan penyebarannya. Pendekatan OSI ini lebih mudah difahami pelaku bisnis daripada FSF. OSI tidak terlalu fokus pada isu moral seperti yang ditegaskan FSF, dan OSI fokus pada manfaat praktis metoda pengembangan OSS yang terdistribusi.

Persamaan OSI dan FSF Meskipun filosofi dasar kedua gerakan ini berbeda, FSF dan OSI berbagi area yang sama dan bekerja sama dalam hal-hal praktis, seperti pengembangan perangkat lunak, usaha melawan perangkat lunak proprietary, anti paten perangkat lunak, dsb. Richard Stallman mengatakan bahwa gerakan Free Software dan gerakan Open Source merupakan dua “partai politik” dalam komunitas yang sama (satu visi, sedikit beda misi).

Yang Bukan FOSS adalah ... PCSS: Proprietary / Closed Source Software. Tersedia source code tapi pemilik lisensi-nya melarang orang lain mengubah, atau menyebarluaskan, atau menggunakan untuk hal-hal tertentu seperti bisnis, instalasi nuklir, dsb. Shareware dan Freeware: software gratis yang tidak menyediakan source code, atau menyediakan source tapi tidak boleh diubah. Turunan FOSS (dikembangkan dari FOSS) yang telah diubah jadi tidak FOSS.

Kapan FOSS Mulai Ada? Software pada awalnya semua Open Source. Akhir 1970-an terjadi desakan pebisnis software agar software ditutup dan hanya menjadi milik pengembang (UU Hak Cipta Software, 1980). Awal 1983 muncul gerakan untuk kembali ke awal bahwa software harusnya Open Source (Richard Stallman dkk. dengan GNU dan FSF). 1991: Lahir Linux yang membuat FOSS popular. Akhir 1990-an muncul gerakan Open Source sebagai alternatif gerakan Free Software, karena Free sering disalahartikan sebagai gratis.

Model Bisnis Berbasis FOSS Biaya pengembangan FOSS seperti Linux dan OpenOffice ditanggung oleh banyak perusahaan, pemerintah, NGO, & personal. Dukungan resmi (development, support, training) dapat diberikan oleh banyak pihak (tidak hanya pemilik lisensi atau vendor). Bisnis FOSS tidak tumbuh dari penjualan izin (lisensi), tapi dari jasa pengembangan, support, training, konsultan, packaging, sistem embedded, asesoris (buku, majalah, CD/DVD), dan implementasi/integrasi.

Contoh Bisnis di atas FOSS Jasa berbasis kompetensi FOSS tanpa punya produk. Contoh: Linuxcare, dll. (Umumnya perusahaan ICT di Indonesia). Jasa berbasis produk dan branding: Pengembang distro, support, training, sertifikasi, dll. Contoh: RedHat, SUSE, Mandriva, Ubuntu, dll. Witget Frosting: Jual hardware dg FOSS. Contoh: Dell, HP, IBM, Nokia, Android, dll. Accessorizing: buku, CD, boneka, dll. Contoh: O'Reilly, InfoLINUX, GudangLinux, dll.

Contoh Bisnis Kombinasi Loss Leader: Melepas versi FOSS untuk mendapatkan pemasukan dari produk proprietary yang sejenis. Contoh: Mozilla Memberikan software, menjual merek. Contoh: OpenOffice.org (Oracle), Android (Google), dll. Dual Licensing. Contoh: MySQL, PJSIP, OpenOffice-StarOffice, dll. Dual Mission. Contoh: Sendmail, Alfresco, dll. Proprietary di atas FOSS: Oracle (Linux dan Enterprise Applications), dll.

Industri dan Komunitas FOSS Pengembang: perusahaan, pemerintah, organisasi non perusahaan/pemerintah, lembaga pendidikan, dan perorangan), misal Jatis, LIPI, BPPT, YPLI, Linuxindo, Intercitra, VoipRakyat, dll. Pengguna: perusahaan, pemerintah, ngo/lsm, lembaga pendidikan, dan perorangan), misal Telkom, Samudera Indonesia, Garuda, dll. Pendukung: pembuat hardware (misal IBM, Intel, AMD, Samsung, Nokia, dll.), pengembang proprietary untuk sistem FOSS (misal Oracle), penyedia dukungan teknis, pelatihan, buku, dll.

Bentuk Komunitas FOSS (1) Komunitas berbasis wilayah: KPLI (Kelompok Pengguna Linux Indonesia), yang ada di hampir semua provinsi dan kota besar dengan struktur datar, KSL (Komunitas Studi Linux di sekolah dan kampus), Komunitas di institusi, dll. Komunitas berbasis distro: Ubuntu (ubuntu- id.org), openSUSE (opensuse.or.id), Fedora (fedora.or.id), BlankOn (blankonlinux.or.id), Mandriva, Slackware, Igos Nusantara, dll.

Bentuk Komunitas FOSS (2) Komunitas berbasis aplikasi: OpenOffice (http://groups.yahoo.com/group/oooindo/), Java, PHP, Inkscape, Gimp, Blender (www.blenderindonesia.org), dll. Komunitas berbasis usaha/institusi: AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia) dan AWALI (Asosiasi Warnet Linux dan Open Source Indonesia). Komunitas berbasis pendidikan: ICT Center, SMK, Jardiknas, Klub Guru, dll.

AOSI & AWALI AOSI telah menghimpun sekitar 40 institusi, mulai dari vendor besar (IBM, Sun), operator telematika (Telkom, Indosat), perusahaan regional dan lokal (Jatis, Mugen, Linuxindo, dll.), lembaga pendidikan (POSS-UI, NF, dll.) hingga organisasi non profit (YPLI, ODC, dll.) Ada pebisnis FOSS belum bergabung AOSI. AWALI menghimpun ratusan warnet dan internet cafe yang menggunakan sistem operasi Linux dan FOSS lainnya. Belum termasuk anggota AWARI non AWALI.

Survey 1: Mengapa Bergabung dalam Komunitas FOSS? Untuk belajar atau meningkatkan kompetensi di bidang ICT, misal sebagai programmer, tester, maitainer, document writer, dll. termasuk belajar berkolaborasi. Untuk mendapatkan penghasilan (pekerjaannya membuat software, memberi support, mengajar, termasuk software open source yang dikembangkan perusahaan atau pemesan). Untuk membantu dan mendapatkan bantuan orang lain agar software yang digunakannya cepat berkembang dan matang.

Survey 2: Alasan Memilih FOSS Kebutuhan untuk menggunakan software legal (awam: berlisensi) sehingga aman dan tenang. Menghemat biaya TI, terutama biaya lisensi, sehingga laba meningkat atau kerugian kecil. Standar terbuka, interoperabilitas, dan security. Fleksibilitas untuk memilih vendor TI. Memenuhi kebutuhan lokal (misalnya kapasitas hardware yang sangat minimum).

Survey 3: Tantangan Implementasi FOSS Tim TI ragu-ragu untuk berubah dan belajar lagi. Penolakan dari pengguna, terutama yang lebih tua umurnya atau yang tidak suka perubahan. Pengguna sudah terlanjur biasa menggunakan produk lain sehingga OSS terasa asing dan sulit, dalam pengertian karena berbeda/berubah. Kebijakan pemerintah yang kurang mendukung, misalnya ada software pemerintah yang harus dijalankan dengan sistem operasi proprietary.

Trend Penggunaan FOSS Semakin banyak perusahaan migrasi ke FOSS karena 5 alasan (hasil survey 2), PLUS teknologinya dapat dikuasai secara internal, lebih aman terhadap virus, dan sesuai Open Standard. Pemerintah telah menyatakan migrasi ke software legal dengan prioritas FOSS mulai 2009 hingga paling lambat 31 Desember 2011. Prosesor makin murah, internet makin merata, bekerja dapat menggunakan perangkat mobile dan cloud, biaya lisensi jadi sensitif, konsep FOSS jadi pilihan. Hasilnya: Android di atas 52%.

Hambatan Sosialisasi FOSS Masih ada ketergantungan terhadap software proprietary dengan berbagai alasan, misal ada software/hardware yang tidak dapat dijalankan dengan sistem operasi FOSS (RKAKL, Pajak, Bea- Cukai, dll.) Kurang promosi pendukung FOSS karena kurang koordinasi antar pihak, termasuk pemerintah. Sebaliknya, banyak promosi negatif terhadap FOSS, seperti FOSS tidak disupport, dll. Salah faham terhadap FOSS: menganggap FOSS pasti gratis dan tidak pro bisnis.

Saran-saran Memperbanyak pengenalan FOSS dengan cara menginstal Linux di semua komputer yang ditemui di pemerintah, bisnis, dan pendidikan. Pastikan tidak ada software proprietary kecuali sangat terpaksa, misal karena menunggu software FOSS pengganti selesai dibuat atau menunggu hardware ditukar-tambah/diganti. Mengeluarkan peraturan yang mewajibkan FOSS karena FOSS bersifat netral terhadap vendor dan FOSS menghemat devisa negara (uang tidak ke luar negeri) meskipun tetap ada pengeluaran.

facebook.com/rusmanto.maryanto Info Lebih Lanjut Web: aosi.or.id linux.or.id nurulfikri.com blankonlinux.or.id ruslinux.blogspot.com facebook.com/rusmanto.maryanto Email: rusmanto@gmail.com rus@infolinux.co.id rus@nurulfikri.co.id