PRESSURE DROP. Perubahan tekanan pada saat mengkondensasikan fluida dapat dijabarkan dalam tiga bagian yaitu Head Statis, Perubahan Momentum, dan Kerugian.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMINDAHAN BAHAN 1 ALIRAN DALAM PIPA.
Advertisements

BAB IV ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA
INSTALASI POMPA SENTRIFUGAL (single line installation)
POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id.
KELOMPOK 11 Joko setyawan Sunaryo Trisno mg Dadit damar R.
DISTILASI.
6 MODUL 6 1. Pengertian Dasar tanah yang terkena gaya rembesan. p
PENGERTIAN DAN PROSEDUR PENDUGA BEDA DAN PENDUGA REGRESI
Kelompok Heat Exchangers
EVAPORASI.
PLTU Komponen utama: Boiler (Ketel uap), Turbin uap, Kondensor,
Praze06 PENGERTIAN DAN PROSEDUR REGRESSION ESTIMATORS.
Mekanika Fluida II Jurusan Teknik Mesin FT. UNIMUS Julian Alfijar, ST
Bab 1: Fluida Massa Jenis Tekanan pada Fluida
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
BAB III SISTEM PENCAIRAN GAS 3. 1 Parameter Kinerja Sistem
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
MESIN PENDINGIN.
Kuliah Mekanika Fluida
CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER
Kelompok II Matakuliah UNIT PROSES
Termodinamika Lingkungan
PERSAMAAN ENERGI UMUM Persamaan Bernoulli : tinggi [Energi/berat]
ANGIN.
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan 1 BAB V OPTIMASI PEMILIHAN DIAMETER PIPA  Pemilihan diameter pipa berdasarkan.
Perancangan Alat dan Proses POMPA
TUGAS MEKANIKA FLUIDA PERSAMAAN KONTINUITAS
Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Pertemuan: 4.
3.5. HEAD ISAP POSITIP NETO ATAU NPSH*
Soal No. 1 Air pada 10o C dialirkan ke suatu tangki di atas sebuah gedung. Agar debitnya 200 L/min berapa tekanan di titik A ? [Jawab : 321,1 kPa terhadap.
6. 21 Termodinamika Larutan Non ideal 6
2.6 Friction in pipe flow Aldila Pupitaningrum Ifa Kumala RL.
PENYUSUNAN MODEL TENTANG KELAKUAN DINAMIK DAN STATIK DARI PROSES KIMIAWI Input : m, d, d’ Output : y, z Input : 1. Disturbance : a. Measured.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Mekanika Fluida Dasar Persamaan Momentum Volumen Kendali Differensial
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Presented by: M. ZAHRI KADIR
DINAMIKA FLUIDA.
ALIRAN INVISCID DAN INCOMPRESSIBLE, PERSAMAAN MOMENTUM, PERSAMAAN EULER DAN PERSAMAAN BERNOULLI Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Bab 8 : ALIRAN INTERNAL VISCOUS INKOMPRESIBEL
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
AERODINAMIKA ASWAN TAJUDDIN, ST.
Kekekalan Energi Volume Kendali
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Selamat belajar!!!.
Evaporasi (penguapan)
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
ANALISIS KESETIMBANGAN ENERGI SISTEM MED PADA SAAT KONDISI COMMISSIONING (STUDI KASUS PLTU INDRAMAYU) Muhamad Deary Pembimbing I Dr. Ir. Hery.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Oleh : RIKZAN BACHRUL ‘ULUM (071263)
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
AZAS POMPA Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT..
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
PENGERINGAN By: Chatarina Sonya.
MEKANIKA FLUIDA BESARAN-BESARAN FLUIDA Tekanan, p [Pa]
Heat Exchanger Kurniawati.
Presented by RENDY R LEWENUSSA
Pendingin Tenaga uap Tenaga gas
PERPINDAHAN PANAS (HEAT EXCANGER)
MEKANIKA FLUIDA BESARAN-BESARAN FLUIDA Tekanan, p [Pa]
Aliran fluida pada pipa paralel
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum.
Mechanical Energy & Efficiency
PEMODELAN CFD ALIRAN KONDENSASI BILAH TURBIN UAP : PERBANDINGAN DENGAN UJI EKSPERIMEN.
Pertemuan 9 Analisis Massa & Energi Pada Control Volume (1)
Tugas Akhir PENGUJIAN POMPA HIDRAM SEBAGAI POMPA RAMAH LINGKUNGAN
Korelasi. Korelasi silang.
Transcript presentasi:

PRESSURE DROP

Perubahan tekanan pada saat mengkondensasikan fluida dapat dijabarkan dalam tiga bagian yaitu Head Statis, Perubahan Momentum, dan Kerugian Gesekan. Sejak kecepatan fluida menurun dari inlet ke outlet pada kondensor, nilai perubahan momentum pada pengukur tekanan lebih besar dari nilai losses. Pengaruh ini kecil pada umumnya, dan pengecualian pada kondisi vakum dapat diabaikan.

Untuk kondensasi pada pipa vertical dan horizontal, kerugian gesekan dapat dihitung dengan meggunakan metode yang diberikan di Chapter 9 aliran dua phase. Karena kualitas uap biasanya berubah dari inlet ke outlet, analisis tambahan dibutuhkan untuk menghitung dengan hasil yang lebih teliti. Jika nilai zona desuperheating atau subcooling diketahui, maka harus dikerjakan dengan membagi menjadi rezim aliran satu phase. Di dalam menghitung kerugian gesekan, efek dari perpindahan massa pada kondendasi diabaikan meskipun nilainya dapat menjadi signifikan dalam beberapa keadaan.

Untuk bagian vertical, perhitungan pengaruh head statis melibatkan integrasi dari dua- phase density dan panjang dari zona kondensasi. Prosedurnya pada dasarnya sama dengan menggunakan analisis thermosypon reboilers pada Chapter 10. Kontribusi dari desuperheting dan zona subcooling harus di tambahkan. Untuk kondensor pipa horizontal, pada dasarnya Head Statis dihitung dengan tinggi dari cairan di outlet head dan perbedaan temperature yang sama biasanya dapat di abaikan.

Metode untuk menghitung kerugian gesekan di bagian shell kondensor dapat menggunakan korelasi Chisholm. Korelasi Chisholm untuk dua-phase gradient tekanan ganda telah dibahas di Chapter 9 yaitu : Nilai parameter B dan n digunakan untuk aliran menyilang bank tabung dan di jendela buffle diberikan pada table 11.2.

Rezim aliran dapat dihitung dengan menggunakan peta pola aliran yang diberikan di Ref(2). Tetapi akurasi yang dicapai dengan prosedur ini terbatas, maka disarankan menggunakan alternative konservatif. Untuk aliran menyilang horizontal, gunakan niai rezim aliran spray and bubbly saat uap berkurang signifikan. Dan gunakan nilai dari rezim aliran bertingkat jika uap tidak berkurang signifikan.

Untuk kondensor karakteristik x-shell aliran menyilang vertical, gunakan rezim aliran spray and bubbly untuk semua situasi. Kondensor E dan J-shell, dua-phase ganda harus digunakan pada zona aliran menyilang antara ujung buffle dan jendela buffle. Karena itu metode yang digunakan harus berhubungan dengan metode aliran lainnya atau Metode Delaware untuk penurunan tekanan satu-phase, keduanya dihitung penurunan tekanan individual untuk aliran menyilang dan window zone.

Metode perkiraan yang cocok untuk perhitungan manual berdasarkan penurunan tekanan untuk total aliran sebagai uap pada kondisi masuk yaitu :

Untuk kondensasi bagian shell dengan sumber uap saturasi, Bell dan Mueller membuat grafik untuk nilai rata-rata dua-phase ganda sebagai fungsi dari fraksi uap keluar Xe. Persamaan dibawah merupakan fungsi dari nilai yang didapat dari grafik

Akan tetapi berdasarakan data hasil eksperimen, korelasi ini melibatkan beberapa asumsi, termasuk diantaranya nilai konensasi konstan yang mengalir pada bundle pipa. Untuk kondensor total, Xe = 0 hasil persamaan sebelumnya =0,33. Kern dan Kraus menulis bahwa variasi kecepatan uap dari inlet ke outlet liner, kemudaian dua-phase ganda seharusnya adalah 1/3 untuk total kondensor yang aman tetap gunakan persamaan sebelumnya. Mereka juga menuliskan bahwa pada aktualnya, rekomendasi nilai perkiraan konservatif total kondensor adalah 0,5. Jika ingin lebih mengestimasi konsevatif bagian kondensor, nilai lebih dari 0,5 akan didapatkan dengan menggunakan persamaan sebelumnya.

Untuk kondensasi bagian pipa uap saturasi persamaan berikut dapat digunakan digunakan untuk mengestimasi nilai rata-rata dua-phase multiplier Dimana uv,in dan uv,out adalah kecepatan uap pada kondensor inlet dan outlet Untuk total kondensor persamaan tersebut menjadi :