MEMBANGUN SEKOLAH BERPRESTASI Best Practise Mengelola Sekolah
Profil Diri Identitas Pribadi 1.Nama: Jumeri, S.TP, M.Si 2.NIP/HP: / Tugas: Guru & Kepala SMK N 1 Bawen Kab. Semarang 4. Pendidikan 1.MI, SMP 2.SMK Pertanian 3.PGKP IPB 4.Univ. Widya Mataram dan UKSW Salatiga
Pengalaman Kerja 1.Guru, Wali kelas, wakil Kaprogdi, Kaprogdi, Wakasek selama 20 tahun 2.Kepala SMK Swasta 3 tahun, USB SMK 2 tahun 3.Kepala SMK Negeri 1 Bawen 6 sejak 2009 Prestasi 1.Guru berprestasi Kab. Semarang dan Jawa Tengah Juara 1 Kepala SMK Berpretasi Nasional tahun Penerima Satya Lancana Pendidikan dari Presiden tahun Mendirikan USB SMK N 1 Jambu, SMK Best Agro di Kalteng, SMK Tri Daya Pratama di Kalimantan Utara Profil Diri
Profil Sekolah
Peserta Didik Tahun 2009 jumlah peserta didik hanya 900 an tahun 2015 menjadi 1845, bagaimana memperoleh peserta didik……peserta didik yang ada dilayani dengan baik dan mereka diminta sosialisasi kepada adik kelasnya di SMP/ MTs, hasilnya animo 1300an calon tanpa biaya promosi (critical points : biaya, pembinaan, pembelajaran, pemasaran) Peserta didik sebagai komoditas dan sekaligus juga etalase Kewirausahaan peserta didik (pertolongan) Peserta didik dilatih tahan uji dan berani merantau Prestasi peserta didik, guru dan kepala sekolah membuka peluang perhatian pihak lain kepada sekola h
Tenaga Pendidik Sebagai SMK negeri, gurunya sebagian besar adalah PNS usia sudah tua..memerlukan penanganan khusus, untuk sekolah dengan mayoritas guru yang masih muda lebih mudah di motivasi, digerakkan Kebersamaan dan dedikasi guru penting bagi kemajuan sekolah Rasio antara guru produktif dengan normada adalah 45 : 55 (rata-rata nasional 22:78) GTT/ PTT diperhatikan kesejahteraannya
Jejaring/ Marketing Jejaring penting agar sekolah dikenal potensinya, peluang berprestasi yang pada akhirnya dipercaya, permintaan lulusan, dan uang mengalir. Kontribusi dan peran terhadap pemda dan masyarakat juga harus mendapat perhatian. Keterlibatan sekolah pada berbagai event, lomba, dan bentuk keterlibatan lain. Dalam melaksanakan jejaring/ pemasaran perlu segmentasi (tetapkan prioritas apa yang dijual) Kepala sekolah adalah manajer marketing, guru dan murid adalah tim marketing Banyak kegiatan marketing yang berbiaya murah Kerjasama dengan du/di yang menghasilkan nilai tambah
Kegiatan Berbagi (CSR) SMK Negeri 1 Bawen melaksanakan CSR sebagai bagian dari fungsi sosial dan marketing Sasaran CSR non profit : -Peserta didik (keringanan, beasiswa, kewirausahaan) -Masyarakat sekitar -Desa-desa sekitar (CC dan pendampingan lomba) -SMK lain (7 SMK di Jateng) -Studi banding sekolah lain -Mewakili pemkab, dinas dalam lomba CSR + profit : Melatih calon karyawan du/di Melatih peserta didik SMA, SMP, SD, TK dalam kegiatan outing/ outbond/ kecakapan hidup Mendirikan SMK bagi du/di, rekriutmen dan melatih kepala sekolah, guru bagi TK, SD, SMP, SMK milik du/di
Pembelajaran Core business sekolah adalah pembelajaran -Penguatan Mata pelajaran kejuruan dan indomi mendapat porsi utama -Memperkuat kewirausahaan (kombinasi KBM dan kewirausahaan) -Memperkuat kemandirian
Keuangan Keterbukaan dan akuntabilitas Sebanyak mungkin sumber keuangan : jalur pemerintah, orang tua, masyarakat, du/di, instansi/ sekolah lain Berpihak kepada peserta didik Kesejahteraan Guru dan TP (tertinggi di kab. Semarang, jamsostek/BPJS) Efisiensi (melampui BEP/ kapasitas produksi) Menciptakan mesin uang Membangun masjid dengan swadaya internal Alokasi RKAS : terbesar untuk pembelajaran dan pengembangan potensi peserta didik
Managerial Jabatan kunci dipegang guru produktif Pola pelapisan 2-3 tahun sebelum pensiun sudah dibebas tugaskan dari posisi kunci Keterbukaan Kepala sekolah/ kepala unit kerja jangan banyak masalah
Sarana dan Prasarana Sarpras penting, tetapi bukan segalanya Dalam membangun sarpras diutamakan sarana pembelajaran/ fasilitas yang terkait langsung dengan peserta didik Rasio sarpras dengan peserta didik memenuhi standar (dicapai setelah 5 tahun bertugas) Jejaring berperan dalam memperoleh bantuan sarpras
Terima Kasih Semoga Bermanfaat