Hakekat PR Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
1.Signifikansi PR 2.Pengertian PR 3.Karakteristik PR 4.Prinisp-Prinsip PR 5.Tujuan PR Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
SIGNIFIKANSI (ARTI PENTING) HUMAS Berdasarkan kepada. Menurut Charles S. Steinberg, seperti yang dikutip oleh Dja’far H. Assegaff dalam bukunya yang berjudul “Hubungan Masyarakat dalam praktek”, seperti berikut. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
1.Pertumbuhan industri yang semakin kompleks, baik industri barang maupun jasa. 2.Perkembangan teknologi dan media massa yang cepat dan jaringan (network) media massa yang semakin besar, baik yang bersifat politik, ekonomi, maupun sosial. 3. Pertumbuhan usaha-usaha niaga dan industri raksasa (gergasi) serta mulai bermunculan kritik dari tokoh-tokoh dan anggota masyarakat serta para pembaharu, baik karena efek negatifnya ataupun karena monopolinya. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 4. Timbulnya persaingan yang hebat antara sesama perusahaan, baik niaga mahupun industri sehingga dirasakan sekali perlunya dukungan pendapat umum (public opinion/opini publik dan inisiatif masyarakat guna untuk memenangkan persaingan tersebut. 5. Perluasan pendidikan yang menyebabkan masyarakat membutuhkan/memerlukan lebih banyak fakta dan data atau informasi ketimbang isu, rumor, desas-desus ataupun BBT (Bisik-bisik tetangga). Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan Karena itu diperlukan peran penting dari Humas (Public Relations), guna menjembatani antara dua kepentingan, iaitu kepentingan publik pada satu pihak dan institusi atau organisasi di pihak yang lain, seperti yang dikatakan oleh oleh Doug Newsom dan Alan Scott, seperti berikut: “Public relations persons is the link between the public and institution”. Orang Humas itu adalah penghubung antara public (masyarakat sasaran) dan lembaga (organisasi). Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan Public yang dimaksudkan baik yang berada di dalam organisasi, seperti pekerja/karyawan, maupun public yang berada di luar organisasi/institusi, seperti media dan pemerintah. Kedua public tersebut dikenal dengan istilah, nomenclatur atau sebutan “Internal dan external public”. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan Dengan mekanisme atau cara kerja interaksi seperti dalam bentuk gambar seperti berikut Humas Profesional Jalur Komunikasi Manajemen Organisasi Public Sasaran Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
DEFINISI HUMAS Menurut beberapa sumber atau pakar. 1. The British Institute of Public Relations, seperti berikut: “Praktek PR ialah usaha berencana dan berkesinambungan untuk membina dan memelihara itikad baik dan pengertian bersama antara suatu organisasi dengan publicnya”. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 2. Frank Jefkins (Pakar PR dari Inggris), seperti berikut: “PR terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana, baik ke dalam mahupun ke luar, antara suatu organisasi dengan publiknya dengan maksud untuk mencapai tujuan khusus berkenaan dengan pengertian bersama, mutual understanding (Frank Jefkins. Public Relations. 1988). Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
KARAKTERISTIK HUMAS 1. Public relations (Humas) merupakan suatu bentuk kegiatan atau aktivitas guna menciptakan hubungan yang baik dan saling pengertian (mutual understanding) antara organisasi atau lembaga dengan public sasaran atau potensial serta kepentingannya. 2. Humas disengaja dan direncanakan (diorganisir) serta mempunyai tujuan. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 3. Humas (Lembaga Humas) atau aktivitas humas mengharuskan partisipasi atau keikutsertaan dan kerjasama dari pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan antara satu sama lainnya. 4. Humas bersifat transaksional; two way traffic communication (komunikasi yang bersifat dua arah) antara komponen-komponen atau sub sistem dari sistem organisasi, baik secara individual, kelembagaan, terjadi secara internal, mahupun eksternal. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lembaga Politik Lembaga Bisnis Lembaga Sosial Publik 1. Eksekutif. 2. Legislatif 3. Yudikatif 4. Pusat dan daerah 1. BUMN/D 2. Swasta 3. Koperasi Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
MAP STAKEHOLDERS PR Perusahaan Pemerintah Pemasok Asosiasi Bisnis Pemilik (Owner) Karyawan Pesaing (Competitor) Konsumen Kelompok Interest Khusus Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
STAKEHOLDERSKriteria Keperluan (Kepuasan) 1.Pemegang saham 2.Karyawan 3.Konsumen 4.Komunitas 5.Pemasok 6.Pemerintah 1.Prestasi Keuangan 2.Kepuasan kerja, gaji dan supervisi 3.Kualitas, pelayanan, lokasi & harga 4.Kontribusi terhadap lingkungan 5.Transaksi yang memuaskan 6.Loyalitas terhadap hukum Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Prinsip-Prinsip PR Terdapat beberapa prinsip PR yang perlu untuk dipahami, seperti berikut: 1.PR harus senantiasa mengabdi untuk kebenaran. Artinya, aktivitas apa pun yang dilakukan oleh sub sistem PR harus selalu dibingkai oleh semangat menjunjung kebenaran. PR tidak boleh membohongi publiknya. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 2.PR harus senantiasa berorientasi kepada kepentingan umum (publik internal dan eksternal) dan bukan sebaliknya, iaitu kepentingan pribadi maupun golongan. Dengan demikian berarti bahwa apa pun aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh sub sistem PR, ia tidak boleh hanya semata- mata bertujuan untuk keberlangsungan lembaga, melainkan juga kepentingan publik secara keseluruhannya. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 3. PR harus senantiasa memiliki komitmen untuk selalu mendapatkan dukungan dari khalayak (publik), sebab hanya dengan mendapat dukungan dari publik lembaga akan tetap eksis, maju dan menggapai apa yang menjadi visi dan misinya. 4. PR harus dapat membina hubungan baik dengan media (media relations) dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, sebab media mempunyai kuasa untuk mencitrakan lembaga. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 5. PR harus berfungsi sebagai perantara antara organisasi yang diwakilinya dengan publik yang dilayaninya. 6. Senantiasa melakukan penelitian tentang pendapat umum (PO) untuk kepentingan pengambilan keputusan. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 7. PR harus mengetahui dan memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan politik, ekonomi, sosial dan hal- hal yang berkenaan dengan organisasinya. 8. PR harus senantiasa membina hubungan baik dan saling pengertian dengan bagian-bagian lain yang ada pada suatu organisasi guna pencapaian tujuan bersama. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 9. PR memilih tanggungjawab untuk menjelaskan suatu masalah sebelum keadaan menjadi gawat. 10. Kesuksesan kerja seorang PRO harus dilihat dari aspek pencapaian program dengan tetap berlandaskan kepada etika pengabdian Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Tujuan PR Frank Jefkins berpendapat bahwa yang paling asas dari tujuan Public Relations adalah “Penciptaan atau ‘meng creat’ Pemahaman” (understanding) dengan cara mengubah (to change): Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 1.Sikap Permusuhan (N-1) menjadi sikap Simpati (P-1). 2.Sikap Prasangka (N-2) menjadi sikap Mahu Menerima (P-2) Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan 3. Sikap Apatis (N-3) menjadi sikap Berminat (P-3). 4. Sikap Acuh tak acuh (N-4) menjadi Pengetahuan (P-4). Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan Pendeknya merubah 4 sikap (Attitude) N menjadi 4 sikap (Attitude) P 4 N - 4 P = PR Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan Menurut Hafield Cangara (1996) tujuan dari Public Relations ialah “Menjaga agar organisasi tidak dilanda oleh krisis serta mencoba untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan”. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan Charles S. Steinberg (1958) berpendapat bahwa tujuan dari Public Relations ialah “Menciptakan Opini yang Favorable (menguntungkan) tentang aktivitas yang dilakukan oleh sebuah lembaga” (Ini cara mengubahnya). Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan Dengan demikian berarti bahwa hakekat atau substansi dari Public Relations (PR) adalah sebuah keharusan bagi setiap individu, khususnya lembaga, baik politik, bisnis, mahupun sosial untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik, saling pengertian dan saling menguntungkan (good relationship, mutual understanding, and benefit) dengan publiknya. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan Hubungan (relationship) dengan publik yang dimaksudkan tersebut adalah hubungan dengan setiap individu, kelompok atau organisasi yang mempunyai kepentingan dan berkepentingan serta terkait secara langsung dan tidak langsung dengan keberhasilan dan kegagalan lembaga. Baik publik internal mahupun publik eksternal, kenapa?. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
Lanjutan Secara rasional dapat diterima oleh akal sihat, bahwa keberhasilan sebuah lembaga, institusi, tidak semata-mata ditentukan oleh sebuah sub sistem dalam sistem lembaga, seperti sub sistem manajemen, pimpinan, ceo, ketua umum, presiden, melainkan dengan keikutsertaan setiap sub sistem dalam sistem yang lebih luas. Keywordnya terdapat atau terletak pada relationship antar setiap sub sistem dalam sebuah sistem. Dr. Fal. Harmonis, M.Si.
TERIMA KASIH http///