Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung TUGAS AKHIR OLEH INDRI SEPFRIANI 21509023 PROGRAM STUDI KEUANGAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
Latar belakang penelitian Bank sebagai lembaga keuangan dengan usaha utamanya memberikan jasa dibidang perbankan. Peran perbankan dalam menghimpun dana masyarakat diperlukan suatu kondisi perbankan yang sehat. Memburuknya kondisi tingkat kesehatan perbankan disebabkan oleh banyak faktor. Faktor utama yang hampir dihadapi seluruh perbankan adalah membengkaknya jumlah kredit bermasalah dan kredit macet. Semakin banyaknya kredit bermasalah dan kredit macet yang muncul, semakin memperkeruh suasana bahkan menjadi dampak kesulitan perbankan. Oleh karena itu, sebuah bank tentunya memerlukan suatu analisis untuk mengetahui kondisinya setelah melakukan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu tertentu. Analisis ini berupa penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL.
Kesehatan suatu bank dapat dilihat dari laporan keuangan yang dikeluarkan setiap periode oleh bank tersebut. Berikut adalah rasio kesehatan keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung dari tahun 2005-2009 : Rasio 2005 (%) 2006 (%) 2007 (%) 2008 (%) 2009 (%) CAR 16,0 15,3 15,7 13,5 13,8 BDR 6,19 10,26 7,02 6,29 5,21 CAD 148,27 143,58 129,14 132,1 147,09 NPM 15,26 18,81 7,74 9,08 16,10 ROA 1,6 1,9 0,9 1,1 1,7 BOPO 84,9 84,8 93,0 90,2 LDR 54,2 50,0 60,6 68,6 64,1 Dilihat dari tabel di atas penulis menemukan permasalahan bahwa terdapat fluktuasi pada nilai rasio kesehatan keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung.
Identifikasi, Rumusan Masalah dan tujuan penelitian IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat diidentifikasikan permasalahan yaitu : Adanya fluktuasi pada nilai rasio kesehatan keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung. RUMUSAN MASALAH Bagaimana tingkat kesehatan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung jika dinilai dengan menggunakan metode CAMEL. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung jika dinilai dengan menggunakan metode CAMEL.
Pengertian Kesehatan Bank Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku (Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, 2006:51). Penilaian kesehatan bank meliputi 4 kriteria yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat. Tabel Nilai Kredit Penggolongan Tingkat Kesehatan Bank Nilai Kredit Predikat 81 - 100 Sehat 66 - < 81 Cukup Sehat 51 – < 66 Kurang Sehat 0 – < 51 Tidak Sehat Sumber: (Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997)
PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK : Tingkat kesehatan bank dimaksudkan untuk dipergunakan sebagai: 1. Tolak ukur bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelolaan bank telah dilakukan sejalan dengan asas-asas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Tolak ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank. PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK : Menurut Slamet Riyadi (2006:175) pihak-pihak yang membutuhkan hasil penilaian tingkat kesehatan bank yaitu: Pengelola Bank Masyarakat Pengguna Jasa Bank Bank Indonesia Counterparty Bank PENGERTIAN METODE CAMEL Menurut Lukman Dendawijaya (2005:141) Metode atau cara penilaian tingkat kesehatan bank dikenal dengan metode CAMEL.
Tabel Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank (Metode CAMEL) No Faktor yang dinilai Komponen yang dinilai Bobot (%) 1 C Capital (Permodalan) Rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko 25 2 A Assets (Aktiva) Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk 5 3 M Management (Manajemen) Manajemen Umum Manajemen Risiko 10 15 4 E Earnings (Rentabilitas) Rasio laba terhadap rata-rata volume usaha Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional L Liquidity (Likuiditas) Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar dalam rupiah Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank dalam rupiah dan valuta asing Sumber : (Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997) Sehat atau tidaknya suatu bank dilihat dari nilai akhir yang telah dihitung seperti tabel di atas. Setelah penggabungan nilai yang sudah diolah maka bank tersebut akan mendapatkan salah satu predikat kesehatan bank.
Objek dan metode penelitian serta rancangan analisis Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui gambaran mengenai tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung. Rancangan Analisis Rancangan analisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan dasar teori yang ada sehingga memberikan suatu gambaran dan perhitungan yang cukup jelas.
Faktor-faktor yang dinilai Tabel Hasil Akhir Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung Faktor-faktor yang dinilai Bobot Keterangan Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 C Capital (Modal) 25% CAR 16,0% 15,3% 15,7% 13,5% 13,8% Nilai Kredit Komponen 100 Nilai Kredit CAMEL 25 A Assets Quality (Kualitas Aset) BDR 6,19% 10,26% 7,02% 6,29% 5,21% 62,07 34,93 56,53 61,4 68,6 15,52 8,73 14,13 15,35 17,15 5% CAD 148,27% 143,5% 129,14% 132,1% 147,0% 5 M Management (Manajemen) NPM 15,26 % 18,81 % 7,74 % 9,08 % 16,10 % 15,26 18,81 7,74 9,08 16,10 3,82 4,70 1,94 2,27 4,03
E Earnings (Rentabilitas) 5% ROA 1,6% 1,9% 0,9% 1,1% 1,7% Nilai Kredit Komponen 100 60 73,33 Nilai Kredit CAMEL 5 3 3,67 BOPO 84,9% 84,8% 93,0% 90,2% 87,5 4,38 L Liquidity (Likuiditas) NCM to CA 7,51% 4,94% 4,55% 6,31% 5,08% 92,49 95,06 95,45 93,69 94,92 4,62 4,75 4,77 4,68 LDR 54,2% 50,0% 60,6% 68,6% 64,1% NILAI AKHIR CAMEL 68,96 63,18 63,22 65,97 70,93 PREDIKAT Cukup Sehat Kurang Sehat Sumber : Laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (Data diolah kembali)
Kesimpulan dan saran KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, and Liquidity), maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2005 dan 2009 PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung memiliki predikat cukup sehat. Sedangkan pada tahun 2006, 2007, dan 2008, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung mendapat predikat kurang sehat karena aktiva produktif yang diklasifikasikan cukup tinggi dan meningkatnya rasio BOPO yang menunjukkan bahwa tingginya biaya operasional yang harus ditanggung oleh bank.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta studi pustaka yang dilakukan oleh penulis, maka penulis memberikan saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi bank dalam melaksanakan kegiatan usahanya di masa yang akan datang yaitu : PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung sebaiknya melakukan usaha perbaikan kualitas aktiva produktif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit sehingga jumlah kredit bermasalah tidak meningkat. Dari segi rentabilitas, bank harus bisa menurunkan rasio BOPO karena semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar biaya operasional yang ditanggung oleh bank tersebut. Untuk rasio-rasio lain yang sudah baik, sebaiknya dipertahankan dan ditingkatkan agar PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Kantor Wilayah 04 Bandung memperoleh predikat sebagai bank yang sehat pada tahun- tahun berikutnya.
Terimakasih