KETERAMPILAN BERBAHASA BERBICARA MENYIMAK MEMBACA MENULIS
BERBICARA DAN MENYIMAK Ujaran dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi), contoh/model yang disimak serta direkam oleh anak sangat penting dalam penguasaan kecakapan berbicara Kata-kata yang akan dipakai serta dipelajari oleh anak biasanya ditentukan oleh perangsang (stimulus) yang ditemui (kehidupan desa/kota) Ujaran anak mencermikan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempanya hidup (ucapan, intonasi, kosa kata, penggunaan kata-kata, pola-pola kalimat) Anak yang lebih muda dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit daripada kalimat-kalimat yang diucapkannya. Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu meningkatkan kualitas berbicara seseorang. Bunyi atau suara berpengaruh pada peningkatan cara pemakaian kata-kata anak (menyimak ujaran yang baik) Berbicara dengan alat peraga menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak
MENYIMAK DAN MEMBACA Kosa kata atau perbendaharaan kata menyimak yang sangat terbatas berkaitan dengan kesukaran-kesukaran dalam belajar membaca Bagi para pelajar yang lebih besar atau tinggi kelasnya, korelasi antara kosakata baca dan kosakata simak sangat tinggi Pendengaran atau daya simak yang jelek berpengaruh pada aktivitas membaca Bagi pelajar yang lebih tinggi tingkatannya , membaca lebih unggul dari pada menyimak (informasi membaca lebih terperinci).
BERBICARA DAN MEMBACA PERFORMANSI/PENAMPILAN MEMBACA BERBEDA DENGAN KECAKAPAN BAHASA LISAN TAHUN PERMULAAN SEKOLAH UJARAN MEMBENTUK PELAJARAN MEMBACA, UNTUK KELAS YANG LEBIH TINGGI MEMBACA MEMBATU BAHASA LISAN (KESADARAN LINGUISTIK TERHADAP ISTILAH-ISTILAH BARU, STRUKTUR KALIMAT YANG BAIK DAN EFEKTIF, PENGGUNAAN KATA-KATA YANG TEPAT KOSAKATA KHUSUS MENGENAI BAHAN BACAAN DIAJARKAN SECARA LANGSUNG
EKSPRESI LISAN DAN EKSPRESI TULIS Seorang anak belajar berbicara jauh sebelum dapat menulis (kosa kata, pola kalimat menjadi dasar ekspresi tulis) Ekspresi lisan cenderung kurang berstruktur, lebih sering berubah-ubah, tidak tetap, daripada ekspresi tulis Membuat catatan atau rangkaian ide yang akan disampaikan pada suatu pembicaraan akan menolong untuk mengutarakan ide-ide kepada para pendengar
Melalui media kata-kata/bahasa tulis MEMBACA Proses yang dilakukan pembaca Pesan oleh penulis Melalui media kata-kata/bahasa tulis (HUDGSON)
Dari segi linguistik, membaca adalah proses penyandian dan pembacaan sandi. Pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna (Anderson) Suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain ( dengan lambang-lambang tertulis) Kemampuan melihat lambang-lambang tulis melalui fonik (belajar membaca) Proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis Memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis (Finochiaro & Bonomo) Memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya (Lado)
TUJUAN MEMBACA Memeroleh perincian-perincian atau fakta Membaca untuk memeroleh ide utama menyimpulkan atau mengelompokkan/mengklasifikasikan Membaca untuk menilai/ mengevaluasi Membaca untuk mengetahui urutan/susunan organisasi cerita Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan
Keterampilan mekanis ( urutan lebih rendah) Aspek Membaca Keterampilan mekanis ( urutan lebih rendah) > Pengenalan bentuh huruf > Pengenalan unsur-unsur linguistik Pengenalan hubungan bunyi dan huruf Keterampilan pemahaman (urutan lebih tinggi) - Kecepatan membaca: lambat - Pemahaman pengertian sederhana - Pemahaman makna - Evaluasi/penilaian isi dan bentuk - Kecepatan membaca: fleksibel
Manfaat Membaca >Menemukan sejumlah informasi dan pengetahuan yang sangat berguna dalam praktik hidup sehari-hari >Berkomunikasi dengan pemikiran, pesan, dan kesan pemikir-pemikir kenamaan dari segala penjuru duniaa > Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir dunia > Mengetahui peristiwa besar dalam sejarah, peradaban, dan kebudayaan suatu bangsa > Memecahkan berbagai masalah kehidupan dan menghantarkan orang menjadi pandai
PERANAN MEMBACA Jika kita menginginkan menjadi bangsa yang adidaya kita harus memiliki lebih banyak lagi anggota masyarakat yang memiliki budaya literasi (Hartoonian) Perkembangan nalar manusia secara maksimal diasah melalui pendidikan (jantung pendidikan adalah literasi) SDM yang berkualitas diawali dari pendidikan Restorasi Meiji, Jepang melakukan terjemahan secara besar-besaran terhadap buku-buku ilmu pengetahuan dan teknologi dan mengupayakan budaya baca tulis kepada masyarakatnya pada sekitar abad 18 Peradaban suatu bangsa primitif, sedang, maju dapat dilihat seberapa jauh bersentuhan dengan literasi Literasi mendorong untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup Arus informasi yang semakin cepat menuntut masyarakat untuk membaca
MENGAPA PERLU MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF? Membaca sebuah proses kompleks Faktor internal (IQ, minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan) Faktor Eksternal {sarana membaca, teks bacaan (sederhana, berat, mudah sulit), lingkungan, latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, tradisi membaca}
MENGAPA DALAM PROSES MEMBACA MELIBATKAN FAKTOR INTELEKTUAL PROSES BERPIKIR DAN BERNALAR ASPEK (MENGINGAT, MEMAHAMI, MEMBEDA-BEDAKAN, MEMBANDINGKAN, MENEMUKAN, MENGANALISIS, MENGORGANISASI, MENERAPKAN BACAAN MINAT PADA BACAAN TINGGI MAKA PEMAHAMAN TERHADAP TOPIK BACAAN JUGA LEBIH BAIK KORELASI YANG TINGGI ANTARA MINAT DENGAN BACAAN
Membaca itu rumit (internal dan eksternal saling bertautan) Pengetahuan, pengalaman, persepsi, menelaah, menilai, berimajinasi Kemampuan itelektual
Jutaan eksemplar surat kabar, majalah, buku terbit setiap hari di seluruh dunia. Menyajikan informasi-informasi (pengetahuan, fakta, hasil penelitian, telaah perkembangan politik, ulasan, liputan peristiwa). Jika kita tidak mau dikatakan sebagai masyarakat terbelakang maka ada kewajiban atau kebutuhan untuk membaca. Minimal membaca untuk kebutuhan kita. Meskipun muncul media-media informasi yang lain televisi, radio, peran membaca tak dapat digantikan sepenuhnya.
Hambatan Membaca Cepat Orang yang tidak membiasakan diri untuk membaca, tidak mendapatkan bimbingan dan latihan khusus membaca cepat Mudah lelah dalam membaca, lamban dalam membaca, merasa mudah bosan, tidak tahan membaca buku, terlalu lama menyelesaikan buku yang tipis sekalipun
HAMBATAN MEMBACA CEPAT Sulit Konsentrasi (kelelahan fisik&mental, bosan, banyak hal yang dipikirkan) Rendahnya Motivasi (buku teks tebal, tidak terlalu tahu buku tersebut, membaca sekadarnya, tidak terlalu berminat untuk membacanya Vokalisasi, gerakan bibir, gerakan kepala, regresi (memastikan pemahaman bacaan) Khawatir Tidak memahami bahan bacaan ( minder ketika melihat buku yang akan dibaca
Cara Mengatasi Hambatan Membaca Agar lebih berkonsentrasi (cari tempat tenang, penerangan cukup,suhu ruangan nyaman, tempat duduk nyaman, selesaikan semua gangguan sebelum membaca. Konsentrasi = mata+otak (menangkap kata dengan cepat, otak menerjemahkan, mengomentari, dan memahami kata demi kata. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi membaca Motivasi = stamina Memberi kekuatan untuk terus membaca kerena ingin mengetahui dan memahami isinya Motivasi mungkin hanya muncul ketika kita membaca hanya beberapa halaman, tapi setelah itu bosan dan malas membacanya Motivasi mendukung konsentrasi, konsentrasi menciptakan pemahaman yang utuh baik nalar maupun emosional Motivasi melibatkan emosi dan keinginan menikmati bahan bacaan Menghilngkan rasa kekhawatiran dalam bacaan Menghilangkan vokalisasi, gerakan bibir, gerakan kepala, regresi
(penglihatan, ingatan, pendengaran) Jenis-jenis Membaca Membaca Nyaring (penglihatan, ingatan, pendengaran) Membaca dalam Hati (penglihatan dan ingatan) Suara dan Diam
Memperoleh kesenangan dalam dramatisasi Membaca Nyaring Memperoleh kesenangan dalam dramatisasi Memperkaya daya khayal, imajinasi dalam membaca fiksi Menanamkan disiplin Mempertinggi pemahaman, pengembangan kosa kata, frase, paragraf, ekspresi, perasaan
Membaca dalam Hati Membaca Ekstensif (prabaca) Membaca Intensif
Membaca SEKILAS Memeroleh kesan umum (halaman judul, kata pengantar, daftar isi, peta, skema, diagram, majalah, koran) Menemukan hal tertentu (mencari kata-kata atau fakta-fakta tertentu) Menemukan bahan dalam perpustakaan Membaca SURvey Memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-buku Organisasi buku (judul, bab, subbab) Memriksa bagan, meneliti bagan, skema, outline buku Membaca Dangkal Membaca untuk kesenangan
Membaca Intensif Membaca Telaah Bahasa Membaca Telaah Isi
Membaca Teliti