Bab 1. Memahami Supply Chain Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 1. Memahami Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi
Dari mana ini berasal?
Mendefinisikan supply chain Apa itu Supply Chain? Tingkat keputusan pada Supply Chain Process View of a Supply Chain Pentingnya aliran supply chain Contoh Supply Chains
Apa arti supply chain Semua tahapan yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam memenuhi kebutuhan pelanggan Termasuk pergerakan produk dari pemasok, ke manufaktur ke transporter, ke gudang, ke retailer, hingga ke pelanggan Aliran produk, uang, dan informasi Dalam setiap perusahaan, supply chain meliputi seluruh fungsi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan (pengembangan produk, marketing, operasi, distribusi, keuangan, dan layanan pelanggan) Mempertimbangkan kompleksitas hubungan antar aktor, supply chain dapat disebut supply web atau supply network
Tujuan Supply Chain Sumber penerimaan supply chain: pelanggan Sumber biaya supply chain: aliran informasi, produk, atau uang antar tahapan supply chain Supply chain management adalah manajemen aliran informasi, produk dan uang diantara tahapan2 supply chain untuk memaksimalkan total supply chain profitability
Tujuan Supply Chain Memaksimalkan nilai secara keseluruhan yang diciptakan Supply chain value: perbedaan antara tingkat manfaat produk akhir yang dinikmati oleh pelanggan dengan upaya yang dikerahkan supply chain dalam memeunhi kebutuhan pelanggan tersebut Value berkorelasi dengan supply chain profitability (perbedaan antara penerimaan yang dihasilkan dari pelanggan dan keseluruhan biaya lintas rantai pasok)
Tujuan Supply Chain Contoh: Dell menerima $2000 dari pelanggan untuk setiap komputer yang diproduksi (revenue) Supply chain mengeluarkan biaya (informasi, penyimpanan, transportasi, komponen, perakitan, dll.) Perbedaan antara $2000 dan jumlah seluruh biaya tersebut adalah supply chain profit Supply chain profitability adalah total profit yang dibagi ke seluruh tahapan rantai pasok Keberhasilan Supply chain seharusnya diukur dari total supply chain profitability bukan profit pada tahap individual perusahaan
Pandangan tradisional Profit 4% Logistics Cost 21% Marketing Cost 27% Manufacturing Cost 48% Profit Logistics Cost Marketing Manufacturing
Pandangan tentang cakupan SC Cakupan pandangan tradisional Perusahaan grosir dapat menghemat biaya operasi 10% dengan strategi logistik Persediaan dapat berputar lima kali lebih cepat dari tiga tahun yang lalu Cakupan yang benar Compaq memperkirakan kehilangan 0,5 hingga 1 milliar dolar penjualan pada 1995 karena produknya tidak tersedia ketika dibutuhkan pada wilayah-wilayah tertentu Ketika AMD meluncurkan prosesor 1 GB, harga prosesor 800 MB turun 30%
Persaingan Industri (Porter, 2005) Rival sejenis Pendatang Baru Pelanggan Produk substitusi Pemasok
Persaingan dalam SCM Pemasok Produsen Distributor Pelanggan akhir Chain 1 Pemasok Produsen Distributor Pelanggan akhir S Chain 2 S Chain 3
Decision Phases of a Supply Chain Supply chain strategy or design Supply chain planning Supply chain operation
Supply Chain Strategy/ Design Keputusan tentang struktur supply chain dan proses pada setiap tahap yang akan dikerjakan Keputusan supply chain stratejik Lokasi dan kapasitas fasilitas Product dibuat atau disimpan pada lokasi beragam Moda transportasi SistemInformasi Supply chain design harus mendukung tujuan stratejik Keputusan supply chain design bersifat jangka panjang dan mahal untuk dirubah, harus mempertimbangkan market uncertainty
Supply Chain Planning Mendefinisikan serangkaian kebijakan yang mengatur operasi jangka pendek Ditetapkan oleh konfigurasi supply chain pada tahap sebelumnya Diawali dengan peramalan permintaan tahun mendatang.
Supply Chain Planning Keputusan perencanaan: Pasar mana yang akan dipasok dari lokasi yang mana? Perencanaan persediaan Subcontracting, backup locations Waktu dan ukuran promosi pemasaran Harus mempertimbangkan demand uncertainty, exchange rates, persaingan sepanjang horizon waktu
Supply Chain Operation Horizon waktu: mingguan atau harian Keputusan berkaitan pesanan individual customer Tujuannya untuk mengimplementasikan kebijakan operasional seefektif mungkin Mengalokasikan pesanan kedalam persediaan atau produksi, mengatur urutan jadwal pekerjaan, menyusun daftar barang di gudang, mengalokasikan pesanan ke pegiriman tertentu, jadwal pengiriman dll Ketidakpastian lebih rendah
Push/Pull View of Supply Chains Procurement, Customer Order Manufacturing and Cycle Replenishment cycles PUSH PROCESSES PULL PROCESSES In this view processes are divided based on their timing relative to the timing of a customer order. Define push and pull processes. They key difference is the uncertainty during the two phases. Give examples at Amazon and Borders to illustrate the two views Customer Order Arrives
Push/Pull View of Supply Chain Processes Berdasarkan waktu eksekusi relatif terhadap permintaan pelanggan, terdapat dua sudut pandang supply chain : Pull: eksekusi diinisiasi dalam merespon pesanan pelanggan (reactive) Push: eksekusi diinisiasi dalam mengantisipasi pesanan pelanggan (speculative)
Push/Pull View of Supply Chain Processes Useful in considering strategic decisions relating to supply chain design – more global view of how supply chain processes relate to customer orders Can combine the push/pull and cycle views L.L. Bean (Figure 1.6) Dell (Figure 1.7) The relative proportion of push and pull processes can have an impact on supply chain performance
Supply Chain Macro Processes in a Firm Proses makro Supply chain dapat diklasifikasikan menjadi: Customer Relationship Management (CRM) Internal Supply Chain Management (ISCM) Supplier Relationship Management (SRM) Integrasi diantara ketiga proses makro tersebut sangat penting bagi keberhasilan SCM
Summary of Learning Objectives How can supply chain macro processes be classified? What are the three key supply chain decision phases and what is the significance of each? What is the goal of a supply chain and what is the impact of supply chain decisions on the success of the firm?