Strategi penetapan harga

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB VI. MANAJEMEN PEMASARAN
Advertisements

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Menganalisis Aspek-aspek Perencanaan Usaha III
STRATEGI PENETAPAN HARGA JASA
Chapter 7 By. Sari Yuniarti,SE,MM
BAB XVII MERANCANG STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
VII. Konsep dan peranan harga
Bab 2 HARGA.
Strategi Harga M. Eko Fitrianto | Twitter Sumber Bacaan
Penetapan Harga.
Bab 10 Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
11 PEMASARAN Kejujuran = Kepuasan Pelanggan Andi HM.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN HARGA
Oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARAHAB, MP.
Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Pasar
PENETAPAN HARGA DAN PENERAPAN MANAJEMEN PENDAPATAN
Aspek Pasar dan Pemasaran
Seni Penetapan Harga.
Harga (Price) Jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan suatu produk. Nilai yang disebutkan dalam Rp atau satuan.
Aspek Pasar dan Pemasaran
Harga (Price) Jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan suatu produk. Nilai yang disebutkan dalam Rp atau satuan.
Strategi Penetapan Harga
KULIAH STRATEGI PEMASARAN PERTEMUAN KE-6
Seminar Pemasaran Pricing Strategy.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Peranan Pemasaran serta Bentuk-Bentuk Kegiatan
CHAPTER 6: PRICING STRATEGY
STRATEGI HARGA PADA PEMASARAN
Peranan Pemasaran serta Bentuk-Bentuk Kegiatan
Aspek Pasar dan Pemasaran
HASIM AS’ARI MANAJEMEN PEMASARAN.
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
Strategi Pemasaran Dalam Product Life Cycle
PENETAPAN HARGA WISATA
Aspek Pemasaran 1 Disusun oleh: Lily W
PENETAPAN HARGA DALAM PRAKTEK
Peranan Pemasaran serta Bentuk-Bentuk Kegiatan
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
Aspek Pasar dan Pemasaran
Bahan Kuliah ASPEK HARGA.
MANAJEMEN PEMASARAN.
Bab 14 Mengembangkan Strategi & Program Penetapan Harga
Product, Price, Promotion, Place
4 STRATEGI PEMASARAN.
Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
KEWIRAUSAHAAN Strategi Pemasaran.
MERANCANG STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
Produk dan Harga Distribusi dan Promosi
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
B A B VIII HARGA DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA
ASPEK PEMASARAN FEASIBILITY STUDIES.
KULIAH KE 4 KEWIRAUSAHAAN Topik: Strategi Pemasaran.
MENGEMBANGKAN PROGRAM DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA
Penentuan Harga Jual Amalia Ilmiani.
Penentuan harga produk baru : memahami dan menangkap nilai pelanggan
BIAYA PRODUKSI & HARGA.
PENGEMBANGAN PROGRAM DAN STRATEGI HARGA
Harga (Price) Jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan suatu produk. Nilai yang disebutkan dalam Rp atau satuan.
MODUL 2 OPTIMISASI EKONOMI
Harga (Price) Jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan suatu produk. Nilai yang disebutkan dalam Rp atau satuan.
BAURAN PEMASARAN JASA DAN PENGEMBANGAN JASA BARU
Presentasi Kelompok 2 Nama Stambuk Nikmatus Sholikah C
Konsep dan peranan harga
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI
Topik 8 Teknik & Strategi Pemasaran
B A B VIII HARGA DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB 14 MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA ( HALAMAN 67 – 90 )
Bab 10 Penetapan Harga Produk Memahami dan Menangkap Nilai Pelanggan
TEORI HARGA AGRIBISNIS 5 SARLINA NONI. PERT. 1 STRATEGI PENETAPAN HARGA.
Transcript presentasi:

Strategi penetapan harga

Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in terms of dollars and cens, or any other monetary medium of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga adalah nilai yang dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar. Menurut Basu Swastha (1986) Harga diartikan sebagai Jumlah uang (kemungkinan ditambah barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991) Harga diartikan sebagai nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.

Tujuan penetapan harga Tujuan Berorientasi pada Laba Kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba maksimum. Oleh karena itu ada pula perusahaan yang menggunakan pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas sebagai sasaran laba. Ada dua jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu target marjin dan target ROI (Return On Investment)

Tujuan Berorientasi pada Volume Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan. Tujuan Berorientasi pada Citra Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

Tujuan Stabilisasi Harga Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).

Metode Dalam Penetapan Harga METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS PERMINTAAN SKIMMING PRICING METHOD. Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk baru atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat. Strategi ini baru bisa berjalan baik jika konsumen tidak sensitif terhadap harga, tetapi lebih menekankan pertimbangan-pertimbangan kualitas, inovasi dan kemampuan produk tersebut dalam memuaskan kebutuhannya. PENETRATION PRICING METHOD. Dalam strategi ini perusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk baru dengan harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu relatif singkat dan mengurangi biaya per unit dan mengurangi kemampuan pesaing, karena harga yang rendah menyebabkan marjin yang diperoleh setiap perusahaan menjadi terbatas.

PRESTIGE PRICING METHOD PRESTIGE PRICING METHOD. Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau prestise suatu barang atau jasa. Dengan demikian bila harga diturunkan sampai pada tingkat tertentu, maka permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan turun. Strategi ini merupakan strategi menetapkan tingkat harga yang tinggi sehingga konsumen yang sangat peduli dengan statusnya akan tertarik dengan produk, dan kemudian membelinya    PRICE LINING METHOD. Metode ini digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis. Hal ini dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara : 1. Produsen menjual ke pengecer dengan harga yang sama, kemudian pengecer menambah persentase markup yang berbeda, sehingga tingkat harganya berbeda. 2. Produsen merancang produk dengan tingkat harga yang berbeda-beda dan pengecer menambah persentase markup, sehingga harga jual ke konsumen akan bervariasi

ODD-EVEN PRICING METHOD ODD-EVEN PRICING METHOD. Metode ini digunakan dengan menetapkan harga yang besar mendekati jumlah genap tertentu. Pada prateknya memang satuan/kuantitas yang kecil strategi ini kurang mengena sasaran. Tetapi bila menyangkut satuan/kuantitas besar ataupun dikaitkan dengan pembelian berbagai macam produk lainnya, maka hasilnya akan lebih efektif. Contoh : Harga pakaian tercantum Rp. 59.975 dianggap masih dibawah Rp. 60.000, artinya bila dibayar dengan Rp. 60.000 masih ada kembalian DEMAND BACKWARD PRICING. Metode ini berdasarkan suatu target harga tertentu, kemudian perusahaan menyesuaikan kualitas komponen-komponen produknya. Dengan kata lain produk didesain sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi target harga yang ditetapkan. Misalnya : Perusahaan menetapkan marjin yang harus dibayarkan kepada wholesaler dan retailer. Setelah itu barulah harga jual ditetapkan

BUNDLE PRICING METHOD. Merupakan strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu paket, yang didasarkan pada pandangan bahwa konsumen lebih menghargai nilai suatu paket tertentu secara keseluruhan daripada nilai masing- masing item secara individual. Strategi ini memberika manfaat besar bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat menghemat biaya total sedangkan penjual dapat menekan biaya pemasarannya. Contoh : Travel agency menawarkan paket liburan yang mencakup : Transportasi, akomodasi dan konsumsi

METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS BIAYA Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya overhead, dan laba. Metode penetapan harga berbasis biaya terdiri dari: Standard Markup Pricing. Merupakan penetapan harga yang ditentukan dengan jalan menambahkan persentase (markup) tertentu dari biaya pada semua item dalam suatu kelas produk. Persentase markup besarnya bervariasi tergantung pada jenis produk yang dijual. Biasanya produk yang tingkat perputarannya tinggi dikenakan markup yang lebih kecil daripada produk yang tingkat perputarannya rendah.

Cost Plus Persentage of Cost Pricing Cost Plus Persentage of Cost Pricing. Merupakan penetapan harga yang ditentukan dengan jalan menambahkan persentase tertentu terhadap biaya produksi atau kontruksi. Metode ini seringkali digunakan untuk menentukan harga satu item atau hanya beberapa item. Misalnya suatu perusahaan arsitektur menetapkan tarif sebesar 15% dari biaya konstruksi sebuah rumah. Jadi, bila biaya konstruksi sebuah rumah senilai Rp 100 juta dan fee arsitek sebesar 15% dari biaya konstruksi (Rp 15 juta), maka harga akhirnya sebesar Rp 115 juta. Cost Plust Fixed Fee Pricing. Metode ini banyak diterapkan dalam produk-produk yang sifatnya sangat teknikal, seperti mobil, pesawat, atau satelit. Dalam strategi ini, pemasok atau produsen akan mendapat ganti atas semua biaya yang dikeluarkan, seberapapun besarnya. Tetapi produsen atau pemasok tersebut hanya memperoleh fee tertentu sebagai laba yang besarnya tergantung pada biaya final proyek tersebut yang disepakati bersama.

METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS LABA : Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam menetapan harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target volumelaba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan atau investasi. Metode penetapan harga berbasis laba ini terdiri dari target profit pricing, target return on sales pricing, dan target return on investment pricing. METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS PERSAINGAN : Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau laba, harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan pesaing. Metode penetapan harga berbasis persaingan terdiri dari customary pricing; above, at, or below market pricing; loss leader pricing; dan sealed bid pricing.

STRATEGI PENETAPAN HARGA Strategi penetapan harga produk baru Strategi penetapan harga produk yang sudah mapan. Strategi fleksibilitas harga Strategi penetapan harga lini produk Strategi leasing