Kebudayaan Jawa Pertemuan 9 Matakuliah : G0542/Indonesian Culture & Society Tahun : 2007 Versi : Revisi 6 Kebudayaan Jawa Pertemuan 9
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu Mahasiswa dapat membandingkan kedudukan kalangan priyayi dengan rakyat biasa dalam Masyarakat Jawa tradisional menemukan pengaruh globalisasi pada perkembangan masyarakat dan kebudayaan Jawa
Outline Materi Materi 1 Pendahuluan Materi 2 Sistem Kekerabatan Materi 3 Sistem Religi Materi 4 Organisasi Sosial Materi 5 Sistem Mata pencaharian
Daerah liputan: Seluruh Jawa Tengah, Jawa Timur tidak termasuk Madura. Wilayah Daerah liputan: Seluruh Jawa Tengah, Jawa Timur tidak termasuk Madura. http://www.asiamaya.com/peta/petaimages/jawatengah.gif http://www.d-infokom-jatim.go.id/profil/jatim.jpg
Wilayah Namun pusat kebudayaan Jawa terdapat di Yogyakarta dan Surakarta. Di kedua wilayah ini masyarakatnya masih sangat kental mengikuti atau mendukung kebudayaan Jawa. http://www.galangbudaya.com/images/Kraton.jpg http://p.vtourist.com/1589050-kraton_solo_centraljava-Surakarta.jpg
Sistem kekerabatan Sistem kekerabatan masyarakat Jawa dikenal menarik garis keturunan melalui laki-laki/patrilineal. http://www.umanitoba.ca/anthropology/tutor/descent/unilineal/patrianim.gif
Sistem religi Pada umumnya beragama Islam, Kristen dan aliran kebatinan: Kebatinan: yaitu agama beserta pandangan hidup orang Jawa, yang menekankan ketentraman batin, keselarasan dan keseimbangan, sikap nrima terhadap segala peristiwa Keseimbangan dunia kecil dan dunia besar Pokok kehidupan dan status dirinya sudah ditetapkan, konsep Kawulo-Gusti konsep kehidupan “pasrah ing pandum” Islam dibagi menjadi 2 golongan: Islam santri dan Islam abangan
Tingkatan Bahasa Jawa dibagi 3: Jawa Ngoko. Digunakan terhadap orang yang sudah akrab/lebih muda/lebih rendah status sosialnya. Madya. Kepada orang yang tidak dikenal Jawa Krama. Digunakan terhadap orang yang belum dikenal/lebih tua/lebih tinggi statusnya.
Bahasa Indonesia: “Maaf, saya mau tanya rumah kak Budi itu, di mana?” Ngoko kasar: “Eh, aku arep takon, omahé Budi kuwi, nèng*ndi?’ Ngoko alus: “Aku nyuwun pirsa, dalemé mas Budi kuwi, nèng endi?” Ngoko meninggikan diri sendiri: “Aku kersa ndangu, omahé mas Budi kuwi, nèng ndi?” Madya: “Nuwun sèwu, kula ajeng tanglet, griyané mas Budi niku, teng pundi?” Madya alus: “Nuwun sèwu, kula ajeng tanglet, dalemé mas Budi niku, teng pundi?” Krama andhap: “Nuwun sèwu, dalem badhé nyuwun pirsa, dalemipun mas Budi punika, wonten pundi?” Krama: “Nuwun sewu, kula badhé takèn, griyanipun mas Budi punika, wonten pundi?” Krama inggil: “Nuwun sewu, kula badhe nyuwun pirsa, dalemipun mas Budi punika, wonten pundi?”
Dialek Jawa Timur Jawa Tengah: Jawa Barat: Dialek Dialek Madiun, Dialek Pantura Jawa Timur, Dialek Surabaya, Dialek Malang, Dialek Tengger, Dialek Banyuwangi Jawa Tengah: Dialek Pekalongan, Dialek Kedu, Dialek Bagelen, Dialek Semarang, Dialek Pantai Utara Timur, Dialek Blora , Dialek Surakarta, Dialek Yogyakarta Jawa Barat: Dialek Banten, Dialek Indramayu-Cirebon, Dialek Tegal, Dialek Banyumasan, Dialek Bumiayu
Sistem sosial Stratifikasi sosial masyarakat Jawa: Raja/bangsawan Para priyayi dibagi menjadi:gol.pamong dan gol. Intelektual. Rakyat http://kraton.yogya.indo.net.id/tokoh/Hb-ix.jpg http://userpages.wittenberg.edu/dkazez/wrldmu/pho/Indonesia/06-Java-Yogyakarta.jpg http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/c/cipto-mangunkusumo/cipto_mangunkusumo.jpg
Mata pencaharian Pertanian, nelayan, Jasa: perdagangan, pendidikan, dll Industri: pabrik
Diskusi Bagaimana pengaruh handphone dan internet dalam industri kerajinan di Jawa? Bagaimana pengaruh Bahasa Indonesia dan Inggris terhadap kemampuan dan cara orang Jawa berbahasa Jawa? Apa pengaruh tv terhada kesenian daerah/tari tradisional?