Ekonomi 2016 dan Prospek 2017 Misreading Indonesia’s Economy ABDUL MONGID ISEI SURABAYA STIE PERBANAS
Struktur Presentasi Mengapa Misreading? Pertumbuhan Ekonomi Neraca Perdagangan Perkembangan Inflasi Prospek Pertumbuhan 2017 Penghambat pertumbuhan Risiko Ekonomi 2017
Misreading? Keadaan dimana otoritas, pemerintah dan ahli ekonomi membaca secara salah sinyal ekonomi Sumber Masalah: By intention: Untuk misleading, disinformasi, membangun optimisme dan menunjukan prestasi By accident: kekurangan pengetahuan dan pengalaman
Pertumbuhan Ekonomi Year Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV Full-Year 2016 4.91 5.18 2015 4.73 4.66 4.74 5.04 4.8 2014 5.14 5.03 4.92 5.01 5.0 2013 6.03 5.81 5.62 5.72 5.6 2012 6.29 6.36 6.17 6.11 6.0 2011 6.45 6.52 6.49 6.50 6.4 2010 5.99 5.81 6.81 6.2 2009 4.60 4.37 4.31 4.58 4.6 Kita mengahdapi realitas baru yaitu pertumbuhan ekonomi makin rendahsebagai imbas dari struktur ekonomi dalam negeri dan kondisi ekonomi global
Komparasi ASEAN Asian Development Outlook 2016 Update Country 2016 Cambodia 7.0 Indonesia 5.0 Lao People’s Dem. Rep. 6.8 Malaysia 4.1 Myanmar 8.4 Philippines 6.4 Singapore 1.8 Thailand 3.2 Viet Nam 6.0 Dutch Disease Ekonomi Indonesia Ekonomi China pertumbuhanya turun Elastisitas 0.11 (11%) Laju pertumbuhan penduduk 1.45% (2015)
Problem Neraca Perdagangan Country 2016 2017 Cambodia -11.1 -10.2 Indonesia -2.3 -2.4 Malaysia 1.2 2.3 Myanmar -8.3 -7.7 Philippines 2.0 1.8 Singapore 19.5 Thailand 9.5 4.0 Viet Nam 3.0 Average 3.4 2.7 Defisit NP masalah relatif baru Menjadikan Indonesia Twin Deficits Country Penerbitan Obligasi dan dibeli asing (40%) Sangat rawan terhadap kenaikan suku bunga US-Dolar
Inflasi Menurun
Inflasi Bulanan Indonesia Month 2013 2014 2015 2016 January 1.03% 1.07% -0.24% 0.51% February 0.75% 0.26% -0.36% -0.09% March 0.63% 0.08% 0.17% 0.19% April -0.10% -0.02% 0.36% -0.45% May -0.03% 0.16% 0.50% 0.24% June 1.03% 0.43% 0.54% 0.66% July 3.29% 0.93% 0.69% August 1.12% 0.47% 0.39% September -0.35% 0.27% -0.05% 0.22% October 0.09% -0.08% 0.14% November 0.12% 1.50% 0.21% December 0.55% 2.46% 0.96% Total 8.38% 8.36% 3.35% Inflasi rendah 2016: Wujud Sukses: Bank Indonesia, Pemerintah Daerah Wujud Kegagalan Mengelola Ekonomi Anjloknya Daya beli Rendahnya Stimulus 2015 dan 2016 tarjet BI sesuai
Prospek 2017 (Bank Dunia) No Country 2016 2017 2018 1 Indonesia 5.1 5.3 5.5 2 China 6.7 6.5 6.3 3 World 2.4 2.8 3.0 4 Emerging Markets 3.5 4.4 4.7 Pertumbuhan ekonomi 2017 adalah pertumbuhan ekonomi natural Harus diupayakan lebih tinggi dari 5% Jebakan hutang Jebakan Liberalisasi
Tantangan: Macetnya Transmisi Kebijakan Suku Bunga Tanggal Rate 21-Apr-16 5.50 19-Mei-16 16-Jun-16 5.25 21-Jul-16 19-Agust-16 22-Sep-16 5.00 20-Okt-16 4.75 17-Nop-16 15-Des-16
NIM Perbankan Paling Tinggi NO NEGARA NIM CIR ROA 1 ID 6,03 55,36 1,69 2 MY 2,98 43,32 1,08 3 PH 3,78 60,54 1,37 4 SG 1,79 46,40 1,12 5 TH 3,65 60,70 1,02 7 Total 3,88 53,96 1,26 NIM paling tinggi, efisiensi dibawah rata rata tetapi laba paling tinggi Mongid and Muaz (2016)
Fakta Suku Bunga Suku Bunga Kredit: Sk bunga kredit minus govt bond – tertinggi Sk bunga kredit minus deposit – tertinggi Sk bunga kredit minust sk bunga simpanan – tertinggi Sk bunga kredit minus inflation - tertinggi
Mengapa ? Penjelasan Policy Response Financial Deepening Konsentrasi rendah namun “collusive unorganised” Crowding Out antara deposito dan SUN Bonus seekers Thank to OJK: October 2014 memperkenalkan capped deposit rates charged by large banks at 200 or 225 basis points above the BI rate. March 2016, OJK tightened the deposit rate caps to 75 and 100 basis points above the BI rate in March 2016.
Risiko Ekonomi 2017 Target Per 07 Sep '16 Achieved State Income 165.0 165.0 7.05 4.3% Declaration of Funds 4,000.0 298.2 7.5% Repatriation of Funds 1,000.0 15.3 1.5% GAGALNYA TAX AMNESTY
Posisi Terakhir Tax Amnesty
Risiko Ekonomi 2017: Positif Sumber daya alam Biaya TK relatif murah Sektor Pariwisata yang dinamis Pasar domestik yang hidup Sektor perbankan yang stabil
Risiko Ekonomi 2017 Dutch Disease yaitu ketergantungan ekspor bahan mentah ke China (Derived demand). Infrastruktur belum selesai Masih tinggi korupsi dan rendahanya transparansi Pengangguran, Kemiskinan dan distribusi pendapatan.
Pesan Untuk Generasi Muda Indonesia saat ini sudah terjebak hutang (Debt Trap) Indonesia sudah terjebak ekonomi Riba Indonesia Sudah tersandera korupsi Indonesia masuk kelompok negara dengan distribusi pendapatan yang timpang antar etnis ………………………………….