5 Lima Alat Indera Manusia : Mata, Hidung, Telinga, Lidah & Kulit (Panca Indera) Butuh informasi rangsangan(suara/bunyi, cahaya,panas,aroma,rasa) dilingkungan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB
Advertisements

Gelombang Bunyi.
STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pertemuan XIII GELOMBANG DAN BUNYI.
Bioakustik.
NOISE.
BIOAKUSTIK Oleh : Rosalina Pangala Salimah Suprihatiningsih
GETARAN DAN GELOMBANG FISIKA KHILDA KH
GELOMBANG MEKANIK.
Modul Getaran, Gelombang, Bunyi
GELOMBANG.
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
Bab 3 bunyi.
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
BIOAKUSTIK Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia.
DASAR-DASAR FISIKA BUNYI
Matakuliah : K FISIKA Tahun : 2007 GELOMBANG Pertemuan
Pencemaran Bunyi Noise (bising) adalah bunyi yang tidak diinginkan, secara konsekuen dapat dikatakan sebagai bunyi pada tempat yang salah dan waktu yang.
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
Bioakustik Anggota : Ageng Wibowo
Getaran dan bunyi.
BUNYI Gelombang Bunyi.
GELOMBANG BUNYI Pertemuan 25
KEBISINGAN (NOISE).
GELOMBANG BUNYI Penjalaran dan laju gelombang bunyi,Resonansi bunyi, Tingkat Intensitas,Efek Doppler.
Gelombang Mekanik.
GETARAN DAN GELOMBANG
GELOMBANG MEKANIK.
Intensitas atau kekerasan BUNYI,
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
GELOMBANG Pertemuan Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
GETARAN DAN GELOMBANG
3.
Oleh: NURUL HIDAYAH,S.Kep.Ns
GELOMBANG BUNYI Penjalaran dan laju gelombang bunyi,Resonansi bunyi, Tingkat Intensitas,Efek Doppler.
Review gelombang bunyi
Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa material atau zat yang dinamakan medium untuk gelombang itu. Gelombang.
1. Dua gelombang menimbulkan variasi-variasi tekanan di sebuah titik
BIO AKUSTIK WLCOME TO BIO AKUSTIK KULIAH PEMBUKAAN POINT OF LEARNING: DESKRIPTION SOUND SENDING PROCESS ANATOMIC IN PROCES OF SENDING SOUND EFFECT.
BUNYI OLEH M. BARKAH SALIM, M. Pd. SI. PERTEMUAN 10
Pencemaran Bunyi (noise)
Bunyi Oleh : M. Barkah Salim, M. Pd. Si. Pertemuan 9.
Pertemuan XI GELOMBANG DAN BUNYI.
Getaran dan Gelombang ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS BANDUL.
SUARA, ULTRA SOUND DAN ENERGI SUARA.
TES PENDENGARAN.
5 Lima Alat Indera Manusia : Mata, Hidung, Telinga, Lidah & Kulit (Panca Indera) Butuh informasi rangsangan(suara/bunyi, Cahaya, panas,aroma,rasa) dilingkungan.
GELOMBANG MEKANIK.
Getaran Gelombang Bunyi
BIO AKUSTIK.
TES PENDENGARAN.
FAAL PENDENGARAN.
FISIK SIARA LANJUTAN.
Bagian Fisika Kesehatan
GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT KEBISINGAN
BUNYI Gelombang Bunyi.
GELOMBANG
Bio – Akustik Deskripsi berbagai Gelombang
Bioakustik Henri Setiawan, S.Kep.,Ners..
Oleh Dr. Nugroho Susanto, SKM, M.Kes
GELOMBANG BUNYI PERTEMUAN 03 (OFC)
Getaran dan Gelombang ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS BANDUL.
Pertemuan XI GELOMBANG DAN BUNYI.
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
GELOMBANG DAN BUNYI Geloombang
Gelombang Bunyi Bunyi merupakan getaran di dalam medium elastis pada frekuensi dan intensitas yang dapat didengar oleh telinga manusia. Tiga syarat agar.
Sistem Indera Pendengaran
Transcript presentasi:

5 Lima Alat Indera Manusia : Mata, Hidung, Telinga, Lidah & Kulit (Panca Indera) Butuh informasi rangsangan(suara/bunyi, cahaya,panas,aroma,rasa) dilingkungan luar  indera. Suara (bunyi)Indera / Pendengar = Telinga / Kuping. Telinga indera yang memiliki fungsi untuk mendengar suara tanpa harus melihatnya

Gelombang bunyi Bunyi gelombang longitudinal Merupakan vibrasi / getaran dari molekul-molekul zat dan saling beradu satu sama lain, terkoordinasi menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi dan tidak terjadi pemindahan partikel Bunyi gelombang longitudinal

Suara adalah gelombang udara dengan kecepatan rambat diudara (345 m/s) Suara diterima diterima manusia melalui organ telinga yang merupakan salah satu dari pancaindera

Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.

Suara/Bunyi merupakan gelombang  merambatkan Energi Frekuensi vibrasi (f), Panjang gelombang (λ) Kecepatan V, Amplitudo A,

Peristiwa yang dapat dialami gelombang Refleksi Absorbsi Interferensi Layangan Resonansi Vibrasi

Frekwensi bunyi dibedakan 3 daerah frekwensi a. 0-16 Hz ( 20 Hz ): infrasonic  getaran tanah, gempa bumi. b. 16-20.000 Hz : sonik  termasuk frekwensi yang dapat didengarlewat telinga ( audiofrekwensi ). c. Di atas 20.000 Hz: Daerah ultrasonic

Indikator /parameter / ukuran bunyi Tingkat kebisingan /noise( TI) Power bunyi ( daya) dlm watt Intensitas bunyi Nada bunyi Nyaring bunyi

Rambat bunyi tiap medium Temperatur 20ºc Material /medium Massa Jenis Kg/m3 Kecepatan cm/dt Udara 1,29 331 CO2 (00c) 1,98 258 Tulang 1.900 4.040

SUMBER BUNYI mesin, pabrik, kendaraan Alat musik gerakan dahan, pohon /daun manusia Hewan alam, dan bisa berasal dari buatan(Radio,Hp,Tape ).

Tingkat kebisingan /noise( TI) Alexander Graham Bell ( 1847-1922 ) guru besar fisologi di bostom, adalah penemu telepon tahun 1876, satu desi bell (dB) ( nineau suara ) = 10 log I/Io Hubungan bell dengan decibel di nyatakan 1 bell = 10 dB.

Tingkat kebisingan /noise( TI) Intensitas gelombang bunyi (I) energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2. I = p/A = daya/luas A = Luas = 4  r2 R = Jari-jari/ jarak sumber dengan pendengar

Daftar intensitas dan dB Bunyi Intensitas W/m2 dB Suara bisik 10-10 20 Kantor sibuk 10-7 50 Suara menimbulkan Nyeri 100 120

Faktor yang mempengaruhi kebisingan Intensitas kebisingan Frekwensi kebisingan Lama waktu paparan bising Kerentanan Individu Jenis Kelamin Usia Kelainan di organ telinga bag Tengah

SKALA DESIBEL ( NINEAU BUNYI ) Hubungan bell dengan decibel dinyatakan 1 bell = 10 dB. TI = 10 Log I/Io I = Intensitas, Io = ambang bunyi 10-12 watt/m2 intensitas (I) berbanding langsung dengan P2 maka perbandigan antara tekanan dari dua bunyi dapat di nyatakan sebagai berikut : I = 10 10Log P2 = 20 10Log P2 P1 P1

Intensitas dan Tingkat kebisingan berbagai bunyi. Intensitas (dB) Batas dengar tertinggi Menulikan 100-120               Halilintar, Meriam, Mesin uap Sangat hiruk pikuk 80-90 Jalan hiruk pikuk, Perusahaan sangat gaduh, Pluit polisi Kuat 60-70 Kantor gaduh, Jalan pada umumnya, Radio, Perusahaan Sedang 40-50 Rumah gaduh, Kantor umumnya, Percakapan kuat, Radio perlahan Tenang 20-30 Rumah tenang, Kantor perorangan, Auditorium, Percakapan

NYARING BUNYI Kekerasan bunyi / nyaring merupakan bagian dari ukuran bunyi yang merupakan perbandingan kasar dari logaritma intensitas efektifnya jarak penekanan bunyi yang mengakibatkan respon pendengaran. Ditentukan Oleh Amplitudo Gelombang.

Intensitas dengan Frekwensi Kenyaringan bunyi tidak berkaitan dengan frekuensi; kenyataan 30 Hz mempunyai kekerasan sama dengan 4.000 Hz Bila mempunyai perbedaan intensitas dengan factor 1.000.000 kali maka tingkat kenyaringannya selisih 60 dB.

Pantulan dan Redaman gelombang Ao = amplitudo gelombang bunyi yang mula –mula R = amplitude gelombang bunyi yang dipantulkan T = amplitudo suara yang diteruskan ke dalam jaringan

SIFAT GELOMBANG BUNYI Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, di teruskan dan di serap oleh benda. Apabila gelombang suara mengenai tubuh manusia ( dinding ) maka bagian dari gelombang akan di pantulkan dan bagian lain akan di teruskan/ditransmisi ke dalam tubuh.

Pantulan dan redaman Mula-mula gelombang bunyi dengan amplitudo tertentu mengenai dinding, gelombang bunyi tersebut dipantulkan (R). Pantulan tersebut tergantung akan impedansi akustik. Pernyataan itu dituliskan sebagai berikut :

Pantulan dan redaman Z1,2 = impedansi akustik (V) dari kedua media Telah dikatakan bahwa gelombang bunyi sebagian akan diteruskan (T); besarnya T dapat dihitung dengan mempergunakan rumus :

Tabel : Koefisien absopsi dan nilai paruh ketebalan jaringan. Bahan Frekwensi Koefisien Absorbsi Nilai paruh Otot 1 0,13 2,7 Lemak 0,8 0,05 6,9 Tulang Air 0,6 0,4 2,5 x 10-4 6,95 14 x 103

AZAS DOPPLER Perubahan frekwensi pendengar karena perubahan gerak sumber bunyi dan ataupun pendengar sumber bunyi berfrekwensi fo mempunyai derajat tinggi apabila sumber bunyi bergerak mendekati pendengaran

AZAS DOPPLER sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar akan terdapat frekuensi dengan derajad rendah. Demikian pula apabila pendengar mendekati sumber bunyi akan memperoleh frekuensi bunyi dengan derajat tinggi.

Keadaan I : Bunyi bergerak mendekati pendengar A, sedangkan pendengar B diam. Keadaan II : Pendengar B mendekati sumber bunyi, sumber bunyi sendiri diam, sedangkan pendengar A menjauhi sumber bunyi.

Mekanisme kebisingan terhadap ganguan kesehatan (stres fisikpsikobiologik) Cortisol Releasing Hormone (CRH) Hipotalamus Hemopoiesis Gangguan Kesehatan Hipofisis anterior Sumsum tulang Hormone Adenokortikotropik (ACTH) kortisol Korteks adrenal

Variabel Mempengaruhi Derajat kesehatan Genetik Yankes Perilaku Lingkungan

Batas waktu paparan bising Intensitas Bising db Waktu Paparan perhari dlam jam 85 8 87,5 6 90 4 92 3 95 2 100 1 105 1/2 110 1/4

Proses mendengar telinga bagian Luar dan tengah Membran tympani berfungsi mengubah gelombang udara menjadi gerakan mekanik Tulang pendengaran terdiri atas: Maleus,Incus,Stapes Tulang pendengaran berfungsi untuk memperkuat gerakan mekanik dari membran tympani untuk diteruskan ke foramen ovale pada cochlea, yang akan bergerak maju mundur sehingga perilymphe pada scala vestibuli akan bergelombang

Proses mendengar telinga bagian Dalam Gelombang pada scala vestibuli akan disebarkan ke scala media dan scala tympani akan menyebabkan organ corti terangsang, timbul potensial aksi yang akan diteruskan oleh saraf ke otak  timbul kesan mendengar. Otot m.stapedius pada tulang pendengaran berfungsi untuk reflek melindungi telinga dari getaran suara yang terlalu kuat

Jalur pendengaran Fungsi otak: Persepsi suara Asosiasi Diskriminasi Arah corak

Test pendengaran Test berbisik Garpu tala Test Weber Rinne test Alat untuk pemeriksaan Weber, Rinne dan Schwabach Test Weber Garpu tala diletakkan didahi Normal telinga ka& ki dengar sama keras Rinne test Garpu tala diletakkan di mastoid lalu di depan telinga Normal masih mendengar getaran didepan telinga Swabach test Bedakan telinga normal pemeriksa dengan telinga penderita Garpu tala diletakkan di mastoid penderita setelah tak dengar lalu diletakkan di mastoid pemeriksa

Gangguan pendengaran Tuli hantaran Test Weber: suara lebih keras pada telinga sakit Test Rinne: tidak mendengar getaran didepan telinga setelah bone conduction habis Test Swabach: bone conduction lebih dari normal Tuli saraf Test Weber: suara lebih keras ditelinga normal Test Rinne: mendengar getaran suara sesudah bone conduction Test Schwabach: bone conduction kurang dari normal

Gradasi Gangguan Pendengaran Normal :Tidak mengalami kesulitan dalam percakapan biasa (6m) Sedang :Kesulitan dalam percakapan sehari-hari mulai jarak > 1,5 m Menengah :Kesulitan dalam percakapan keras sehari-hari mulai jarak > 1,5 m Berat : Kesulitan dalam percakapan keras/berteriakpada jarak > 1,5 m Sangat Berat: Kesulitan dalam percakapan keras/berteriakpada jarak < 1,5 m Tuli Total :Kehilangan kemampuan dalam berkomunikasi

Gangguan pendengaran Gangguan pendengaran Presbyacusis: pendengaran berkurang karena otot m.stapedius menjadi kaku akibat usia lanjut Tinitus (hyperascusis): suara berdenging terus menerus ditelinga, dapat disebabkan paralyse n.stapedius (cbng N.VII) Gangguan supra nuklear Aphasia sensoris Aphasia motorik Halusinasi suara Aura

Ketulian Akibat Kebisingan Bersifat Sensorineural Hampir selalu Bilateral Jarang merupakan Tuli derajat sangat berattapi Derajat 40 s/d 75 dB Bila paparan dihentikan tdk tjd Penurunan Signifikan Tahap kerusakan 3000Hz,4000Hz,6000HZ Waktu paparan untuk 3000Hz,4000Hz,6000HZ untuk tingkat maksimum 10 sampai 15 Thn

Alat pelindung Pendengaran Bila tingkat kebisingan mencapai 85 dB Sumbat telinga (earplug) dapat mengurangi kebisingan 8- 30 dB Tutup Telinga dapat mengurangi kebisingan 25-40 dB biasanya digunakan 110 dB Helm Peredam mengurangi kebisingan 40-50 dB Yang Menjadi Pertimbangan Dapat berfungsi dengan baik alat tsb Ringan,Nyaman dan Ergonomik Menarik tdk Mahal Tidak menimbulkan Efek samping Tdk mudah rusak

Pengaruh kebisingan terhadap kesehatan Bising  Suara ( indra pendengaran) Adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak dikehendaki Sehat  keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan produktif scr sosial dan ekonomi (UU Kes No23 1992) Langkah ini merupakan Upaya Kesehatan Promotive Sehingga dapat melakukan kesehatan preventive

Pengaruh Bising pada Kesehatan Hilangya pendengran sementara Kebal atau imun terhadap bising Telinga berdengung Kehilangan pendengaran menetap, biasanya dimulaidari frekuensi 4000 Hz

Pemanfaatan Gelombang Ultrasonic Daya per cm Frekwensi Manfaat 1 0,01 W/cm 1 MHz sampai 5 MHz diagnostic 2 1 W / cm pengobatan 3 10 W/cm merusakkan jaringan kanker

Menggunakan Prinsif Efek Doppler Perubahan frekwensi akibat adanya pergerakan pendengar atau sebaliknya; dan getaran bunyi yang dikirim ke tempat tertentu (ke objek) akan direfleksi oleh objek sehingga akan mengalami peningkatan frekwensi.

Efek gelombang ultrasonic Efek GUS Hasil Manfaat 1 Mekanik emulsi asap / awan dan disintegrasi benda padat, untuk menentukan lokasi batu empedu. 2 Panas Nelson Heerich dan Krusen, GUS mengalami refleksi ,sebagian lagi titik tersebut mengalami perubahan panas. pembentukan rongga dgn intensitas yang tinggi 3 Kimia proses oksidasi terjadi hidrolisis pada ikatan polyester. 4 Biologis gabungan dari berbagai efek pemanasan vasodilatasi peningkatan permeabilitas membran sel, kapiler merangsang aktifitas sel. Otot paralyse dan sel-sel hancur; bakteri, virus dapat mengalami kehancuran. Keletihan pada tubuh manusia bila daya ultrasonic ditingkatkan.