Oleh : Dodik Syaiful H, S.Kom TKJ SMK AL-BADRI MERANCANG BANGUN DAN MENGANALISA WIDE AREA NETWORK Oleh : Dodik Syaiful H, S.Kom TKJ SMK AL-BADRI
Kompetensi Dasar : 1. Mengkonfirmasi kebutuhan klien dan perangkat jaringan 2. Meninjau masalah keamanan 3. Memasang dan mengkonfigurasi produk dan perangkat gateway 4. Mengkonfigurasi dan menguji titik jaringan 5. Mengimplementasikan perubahan
KD 1 : Mengkonfirmasi kebutuhan klien dan perangkat jaringan Tujuan pembelajaran : Mampu memahami kebutuhan pelanggan sesuai permintaan. Mampu memahami Lingkup permintaan layanan internet ditentukan dengan kebutuhan pelanggan. Mampu melakukan pertimbangan yang diberikan untuk redundansi dengan menyerahkan pada fault tolerance, backup link dan konfigurasi gateway. Mengerti tentang komponen jaringan berupa perangkat keras dan perangkat lunak diidentifikasi sesuai permintaan
Model-model internetworking Pada saat network baru muncul, kebanyakan komputer hanya dapat berkomunikasi dengan komputer yang dibuat oleh perusahaan yang sama. Sejak akhir tahun 1970 banyak organisasi yang dibentuk untuk membuat suatu model referensi perangkat lunak dan perangkat keras dari jaringan. Model internetworking ini dimaksudkan untuk membantu para vendor agar bisa membuat alat-alat dan perangkat lunak yang bisa saling kerja sama, dalam bentuk protokol-protokol sehingga network dengan vendor yang berbeda bisa saling bekerja sama.
1. Model OSI OSI = Open System Interconnection, adalah sebuah model jaringan yang dibuat oleh ISO ( International Organization for Standardisation ). Model OSI adalah model atau acuan arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana data dan informasi network dikomunikasikan dari sebuah aplikasi di komputer kesebuah aplikasi di komputer lain melalui media seperti kabel. OSI terdiri atas tujuh layer (lapisan) yang terbagi menjadi dua grup. Tiga layer teratas mendefenisikan bagaiman aplikasi-aplikasi berkomunikasi satu sama lain dan bagaimana aplikasi berkomunikasi dengan user. Empat layer dibawahnya mendefenisikan bagaimana data dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
PDU (Protokol Data Unit) pada OSI : Layer1 = bit Layer2 = frame Layer3 = paket Layer4 = segmen Layer 5-7 = data Komponen pada layer OSI saling berinteraksi dengan mengirimkan Protocol Data Unit (PDU). Tiap layer berhubungan dari layer atas ke bawahnya dengan mentransmisikan Servis Data Unit (SDU). Salah satu fungsi terpenting dari spesifikasi OSI adalah membantu terjadinya transfer data antar host yang berbeda Manfaat Model OSI: – Menurunkan Kompleksitas ( 1 masalah besar menjadi7 masalah kecil) – Standarisasi teknologi (kompatibilitas dan integrasi) – Memungkinkan rekayasa secara modular berdasarkan fungsi layer tertentusaja – Menjaga interoperabilitas (keselarasan fungsi masing-masing lapis jaringan) – Mempercepat pertumbuhan – Memudahkan pembelajaran
MODEL REFERENSI OSI
Komunikasi antar host dalam network yang berbeda membutuhkan layanan router sebagai perangkat layer 3
2. Perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer
Perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain dengan kekuatan sinyal yang sama dengan sinyal asli. Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub bisa dikatakan repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). 2.1 Hub / repeater Hub tidak mampu menentukan tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap jalur yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.
Hub tidak dapat menangani collision domain dan tidak dapat membagi broadcast domain. Collision adalah : tabrakan data yang berada dalam jalur transmisi di jaringan, karena data tersebut berada pada waktu dan tempat yang sama. Broadcast domain adalah : kumpulan dari peralatan-peralatan di sebuah segmen network yang menerima semua paket broadcast yang dikirim oleh peralatan-peralatan di dalam segmen tersebut. Setiap peralatan dalam network harus membaca dan memproses data dari broadcast tersebut. Karena hub tidak dapat menangani collision domain dan broadcast domain, maka jaringan yang menggunakan hub cenderung akan melambat akibat lalu lintas data yang terlalu padat, sehingga dapat memicu kemacetan atau congestion. Kemungkinan penyebab congestion adalah: Terlalu banyak host di dalam sebuah broadcast domain Broadcast storm (badai broardcast) Multicasting Bandwith yang kecil
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. 2.2. switch / bridge Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu (latency) yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Latency : waktu yang diukur dari saat sebuah frame masuk ke sebuah port di sebuah peralatan network (hub, switch,router dan lainlain) sampai ia meninggalkan port yang dituju.
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi, switch dapat secara drastis mengurangi traffic network. Akan tetapi pada kejadian di mana alamat tujuan adalah sebuah alamat broadcast, switch akan meneruskan semua paket broadcast ke setiap segmen yang terkoneksi secara defaultberdasarkan alamat broadcast dari network tersebut. Hal ini dapat menyebabkan broadcast storm. Satu-satunya cara menghentikan broadcast storm adalah dengan menggunakan peralatan layer-3. Broadcast storm adalah: Sebuah kejadian yang tidak diiginkan pada network yang disebabkan ole transmisi secara serentak dari sejumlah broadcast yang melalui segmen network tersebut. Kejadian seperti ini dapat membuat bandwidth network kewalahan, yang mengakibatkan time-out.
2.3. ROUTER Router adalah peningkatan kemampuan dari switch dan bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah. Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data seperti yang dilakukan oleh switch, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router memisahkan broadcast domain, yang berarti secara default, broadcast tidak diteruskan melalui router. Karena setiap interface di router mewakili sebuah network yang terpisah, ia harus diberikan nomor identifikasi network yang unik, dan setiap host di network yang terkoneksi dengan router tersebut harus menggunakan nomor network yang sama.
Berikut ini adalah beberapa poin tentang router yang harus diingat: Router secara default tidak akan meneruskan paket broadcast dan multicast. Router menggunakan alamat logika pada header layer Network untuk menentukan router di hop berikutnya yang akan dijadikan tujuan paket yang diteruskannya. Router dapat menggunakan access list, yang dibuat oleh administrator, untuk mengendalikan keamanan dari jenis paket apa saja yang diperbolehkan untuk masuk dan keluar sebuah interface . Router dapat menyediakan fungsi bridging layer-2 jika diperlukan dan dapat secara serentak melakukan routing pada interface yang sama. Peralatan layer-3 (router) menyediakan koneksi antar-virtual LAN (VLAN). Router dapat menyediakan Quality of Service (QoS) untuk tipe lalu lintas network tertentu.
B. Perangkat teknologi WAN VSAT VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi.
Komponen VSAT, terdiri dari: 1. Unit Luar (Outdoor Unit (ODU): Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dipasang pada atap, dinding atau di tanah. BUC (Block Up Converter), yang menghantarkan sinyal informasi ke satelit. Juga sering disebut sebagai Transmitter (Tx). LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit. Juga sering disebut sebagai Receiver (Rx). 2. Unit Dalam (Indoor Unit (IDU)): Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel Satellite Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang tidak lebih 50 meter. IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman).
b. Satelit Satelit merupakan alat di orbit bumi khusus untuk menerima/ menghantar pesan secara nirkabel, berkomunikasi melalui frekuensi radio. Contoh satelit di Indonesia: Satelit Telkom 2 digunakan untuk Depdagri, dengan teknologi C band yang lebih tahan dengan cuaca di Indonesia (berhubungan dengan masalah curah hujan yang cukup tinggi di Indonesia). Menggunakan Komunikasi 2 arah, menerima dan menghantar isyarat. Daerah yang dipasang VSAT dikenali sebagai remote terminal, dikawal oleh hub station. Semua isyarat dari satelit dikirim ke hub terlebih dahulu sebelum dikirim kembali ke terminal remote lain, yaitu Propinsi / Kabupaten.
C. Layanan-Layanan Teknologi WAN Ada banyak tersedia layanan wide area network seperti yang berikut ini: Frame relay yang bisa memberikan layanan WAN dengan kecepatan sampai 2,048Mbps. Layanan leased line yang bisa memberikan kecepatan lebih dari 2,048Mbps ISDN BRI dengan kecepatan sampai 128Kbps ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2,048 Mbps ATM dengan kecepatan sampai 155Mbps bahkan lebih
6. X.25 merupakan system lama yang hanya sampai 56Kbps 7. Modem analog (PSTN) bisa memberikan kecepatan sampai 56Kbps dengan kompresi 8. Broadband xDSL dan modem kabel 9. Wireless (Microwave dan Satelite)
TUGAS 1: Jelaskan pengertian dari layer TCP! Gambarkan rangkaian TCP layer dan jelaskan masing-masing fungsinya! Apa yang dimaksudkan tree way handshake pada proses transmisi data di jaringan! Sebutkan dan jelaskan 3 kelas layanan teknologi WAN Carilah jenis-jenis antena yang digunakan dalam jaringan komputer, sertakan dengan sudut pancaran sinyal dari masing-masing antena.