COMMON MISTAKES IN WRITING THESES OR DISSERTATIONS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSES PENELITIAN ILMIAH
Advertisements

BAB MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
Materi Kuliah 04 METODOLOGI PENELITIAN Progdi TEKNIK INFORMATIKA Semester Genap TA This template is in wide-screen format and demonstrates how transitions,
Rencana Penelitian.
Sumber: Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi
Metodologi Penelitian
Materi 14 Penelitian Ilmiah dan Non Ilmiah
KONSEP DASAR PENELITIAN Struktur Penelitian. 1. Diskripsi Masalah  Latar belakang: kaitan masalah yang satu dengan masalah lain, state of the art  Identifikasi.
PENELITIAN KUANTITATIF
Career Development Programs Struktur dan Penulisan Tugas Akhir di UNEJ
METODOLOGI PENELITIAN.
METODOLOGI PENELITIAN dan PENERAPANNYA
Metodologi Penelitian
PERTEMUAN 2.
Perumusan Masalah Metpen 2.
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
LANGKAH PENULISAN KARANGAN ILMIAH
METODOLOGI PENELITIAN KEPUSTAKAAN
BAB 4 PENELITIAN SOSIAL.
METODOLOGI PENELITIAN
Teknik Penyusunan Laporan / Metodologi Penelitian
Masalah Penelitian.
Topik 4 PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
Pendahuluan.
REVIEW METODOLOGI PENELITIAN PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
Pertemuan Kedua MASALAH PENELITIAN.
PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH
METODE PENELITIAN.
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN
Disampaikan Oleh ERWIN SETYO KRISWANTO
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH :
Gisely Vionalita SKM., M.Sc.
PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN
Format Skripsi.
BERPIKIR ILMIAH BY Triono Soendoro.
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM (KULIAH IV)
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
PENELITIAN SOSIAL BAB 4 OLEH: MAHARROMIYATI, S. Pd
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
TEKNIK PENULISAN TESIS
Metode Penelitian Pertemuan 2
Metodologi Penelitian*)
MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
PROSES PENELITIAN.
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH Karina Jayanti
MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
BAB 4 PENELITIAN SOSIAL.
RAGAM KARYA ILMIAH Dilihat dari tujuan penulisannya karangan ilmiah dapat dibedakan ke dalam dua jenis. Pertama adalah tugas-tugas perkuliahan, seperti.
METODE PENELITIAN KUANTITATIF PERTEMUAN 1 Gisely Vionalita SKM. M.Sc.
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
SISTIMATIKA PROPOSAL TESIS
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (14) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
LANGKAH-LANGKAH AWAL MENULIS KTI
METODOLOGI PENELITIAN
LOGO METODE PENULISAN ILMIAH RR.. cara orang mencari jawaban pemecahan masalah Pengalaman Keahlian Penalaran deduktif Penalaran Induktif.
Identifikasi Masalah dan Hipotesis
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
BERPIKIR ILMIAH BY Triono Soendoro.
Struktur dan Penulisan Tugas Akhir di UNEJ
PENELITIAN PENDIDIKAN
RAGAM KARYA ILMIAH Dilihat dari tujuan penulisannya karangan ilmiah dapat dibedakan ke dalam dua jenis. Pertama adalah tugas-tugas perkuliahan, seperti.
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (Kesimpulan)
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN IV – 1a SILABUS INDEX
METODOLOGI PENELITIAN TEKNIK PENULISAN PROPOSAL. PENGERTIAN METODE PENELITIAN METODE ? PENELITIAN ? METODE PENELITIAN PADA DASARNYA MERUPAKAN CARA ILMIAH.
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
Transcript presentasi:

COMMON MISTAKES IN WRITING THESES OR DISSERTATIONS

KOMPONEN UTAMA SEBUAH PROPOSAL TESIS ATAU DISERTASI 1. Latar belakang masalah untuk mengantarkan adanya masalah yang hendak diteliti 2. Identifikasi masalah, perumusan masalah dan pembatasan masalah 3. Arti penting dan tujuan penelitian 4. Kajian penelitian terdahulu dan kajian teori 5. Hipotesis atau temuan awal 6. Metodologi: pendekatan, pengumpulan data, dan analisis 7. Sistimatika pembahasan

MENCARI TEMA , TOPIK DAN JUDUL PENELITIAN Perlu dibedakan antara tema, topik, dan judul penelitian. Topik penelitian itu tak terbilang banyaknya, tetapi perlu dipikirkan prioritasnya. Topik penelitian ada yang bersifat praktis (practical concerns) dan ada yang bersifat ilmiah (scientific or intellectual interest). Untuk jenis kedua, ada topik yang sudah banyak memiliki teori dan ada pula yang belum atau belum banyak memiliki teori. Dalam memilih topik penelitian, seorang peneliti selalu dipengaruhi oleh minat pribadinya, baik berbentuk kecenderungan maupun penilaian (personal inclinations and value judgments). Ini disebut latar belakang peneltian subyektif. Selain itu ada pula latar belakang penelitian yang bersifat obyektif (universal), karena adanya problem obyektif dalam masyarakat atau karena telah adanyua sejumlah penelitian yang mendahuluinya.. Suatu topik penelitian yang baik bukanlah yang bersih dari latarbelakang subyektif itu, melainkan yang menyadari adanya latar belakang subyektif itu dan mengetahui dari sudut mana akan mengganggu obyektifitasnya.

PENGGUNAAN BAHASA YANG JELAS DAN MASALAH LINIARITAS Suatu judul penelitian harus menggunakan bahasa yang jelas dan lugas, terfokus dan tidak memberikan celah-celah ambiguitas konseptual. Suatu judul penelitian hendaknya secara konseptual mewakili wilayah keahlian penelitinya. Untuk itu diutamakan adanya liniaritas dengan keahlian S1 dan S2 nya. Jika hal itu nampak sulit maka harus dicari kaitan antara keahlian yang berbeda-beda itu. Dengan demikian keahlian S3 = keahlian S1 x keahlian S2. Jangan sampai terjadi keahlian S3 = kelanjutan keahlian S2 dengan membuang keahlian S1, atau kelanjutan keahlian S1 dengan membuang keahlian S2.

CONTOH-CONTOH JUDUL DISERTASI YANG TIDAK JELAS DAN TIDAK LUGAS KAIDAH-KAIDAH BAHASA ARAB DAN RELEVANSINYA DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QURAN (1997). KONSEP ZIKIR ALLAH DALAM AL-QURAN DAN URGENSINYA BAGI MASYARAKAT MODERN (2002). PENDIDIKAN ISLAM (KAJIAN SEJARAH ZAMAN SPANYOL ISLAM) KONSEP PEMIDANAAN DALAM ISLAM DAN KEMUNGKINAN IMPLEMENTASINYA DI NEGARA HUKUM INDONESIA (2007)

MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN (Formulating the research problem) Dengan telah diperolehnya suatu topik, seorang peneliti belum berarti dapat langsung mungumpulkan data dan menganalisanya. Ia harus merumuskan masalahnya (pokok masalahnya) terlebih dahulu, sehingga menjadi konkrit dan explisit (concrete and explicit). Merumuskan masalah penelitian adalah langkah pertama yang bersifat ilmiah, meskipun minat si peneliti awalnya bersifat subyektif. Untuk merumuskan masalah diperlukan pengamatan langsung, membaca literature yang ada, dan berdiskusi dengan orang-orang yang ahli atau berpengalaman mengenai topik yang diminati itu.

LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN MASALAH Langkah pertama ialah menemukan masalahnya , maksudnya masalah yang memerlukan pemecahan. Biasanya masalah itu berupa gap antara harapan dan kenyataan atau antara yang telah diopahami dan belum diapahami. Menentukan originalitas dari masalah itu. Langkah berikutnya mempertimbangkan manageabality of the study (long terms versus short term, the size of the study, and the selection of certain aspects of the topic). Pembatasan masalah dilakukan dengan membatasi: tema atau konsepnya, termasuk scope masalahnya, lokasinya, dan waktunya.

PENTINGNYA REVIEW HASIL PENELITIAN TERDAHULU (BUKAN BUKU DARAS) 1. Memetakan apa yang telah diteliti 2. Memetakan apa yang belum diteliti 3. Memilih dan menetapkan apa yang akan kita teliti setelah mengetahui peta masalah yang belum diteliti. 4. Menunjukkan arti penting penelitian kita bagi bangunan teori dalam bidang ilmu itu 5. Memperlihatkan persamaan dan perbedaan studi kita dengan studi-studi terdahulu itu.

MERUMUSKAN HIPOTESA Umumnya penelitian memerlukan hiopotesa, kecuali dalam penelitian grounded dimana hipotesa dibangun bukan sebelum penelitian dimulai melainkan setelah data mulai terkumpul. Hipothesa ialah pernyataan tentative yang dibuat untuk menjadi kesimpulan atau untuk diuji konsekwensi logis dan empiriknya (hypothesis is a tentative proposition made in order to draw out or test its logical and empirical consequences). Hipotesis dapat dibangun atas dasar intuisi atau data/hasil penelitian sebelumnya. Hasil pembuktian hipotesis jenis pertama biasanya hanya akan menjadi kesimpulan terisolasi dari bangunan besar ilmu yang bersangkutan. Sebaliknya hipotesis yang kedua, akan berkontribusi terhadap bangunan ilmu yang bersangkutan. Hipotesis berfungsi: a. Membimbing jenis data apa yang perlu dikumpulkan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian; dan b. Menjadi acuan untuk menganialisis data yang terkumpul secara efisien.

PEMBATASAN KONSEP Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian teramati atau fakta (a concept is an abstraction of observed events or variety of facts). Sebagian konsep bersifat sederhana dan menunjuk langsung arti yang dimaksud, seperti: rumah, gedung, dll. Sebagian konsep lainnya seperti tingkah laku, motivasi, dll. bersifat tidak langsung menunjuk artinya melainkan meminta tingkat abstrajksi yang lebih tinggi sehingga biasa disebut konstruk (other concepts are inferred from a higher level of abstraction from concrete events and may be referred to as constructs as they are constructed from concepts at lower level of abstraction). Konsep jenis kedua perlu didefinisikan secara abstrak untuk memperlihatkan keterkaitan konsep itu dengan bangunan ilmu yang bersangkutan, dan secara operasional untuk mengarahkan data yang perlu dikumpulkan (operasionalisasi konsep).

PEMBUATAN DEFINISI KERJA ATAU PENYUSUNAN INDIKATOR Suatu konsep yang telah dibatasi artinya, masih perlu dijabarkan lagi sehingga meminta dikumpulkannya data tertentu. Untuk ini perlu dibuat indicator, yaitu sejumlah kriteria yang secara bersama-sama akan dianggap sebagai mewakili konsep yang dimaksudkan. Ketepatan atau kejelian atau validitas penyusunan indikator sangat dipengaruhi oleh kekuatan logika dan keluasan bacaan teoritik peneliti .

MENGHUBUNGKAN TEMUAN DENGAN BANGUNAN ILMU YANG ADA (Contribution to knowledge) Ada dua hal yang tidak boleh dilupakan dalam menilai hasil suatu penelitian: Pertama, konfigurasi unik dari obyek penelitiannya (kesimpulan khusus tentang obyek penelitian, substantive theory). Kedua, hasil generalisasi teoritik yang dapat diangkat dari obyek itu (generalizability of the facts untuk membangun formal theory).

PEMBATASAN LOKASI DAN WAKTU Dalam pembatasan penelitian, selain pembatasan konsep, diperlukan pula pembatasan tempat dan waktu.

METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Pembedaan data primer dan data sekunder. Sumber data dan cara pengumpulan data Kisi-kisi data yang perlu dikumpulkan. Analisis data perlu dijealaskan data yang mana akan dianalisis dengan cara bagaimana. Analisis mengambil salah satu atau gabungan beberapa bentuk berikut ini: deskriptif (mengurai-urai), ,tipologisasi (mengelompok-kelompokan), comparative (membanding-bandingkan), dan menghubungkan antar variable (correlasi).