Aspek Organisasi dan Manajemen 1. Pendahuluan Analisis aspek organisasi dan manajemen meliputi manajemen pembangunan proyek dan manajemen dalam operasi. Manajemen membangun proyek membahas penyusunan rencana penyelesaian proyek tepat waktu. Dengan mengkordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya, agar sarana fisik proyek seperti bangunan, perlengkapan, mesin dan lainnya bisa disiapkan tepat waktu. Sedang manajemen dalam operasi membicarakan bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan. Serta anggota direksi dan tenaga kunci, juga jumlah tenaga kerja yang akan digunakan. Perencanaan pelaksanaan proyek merupakan tahap yang sangat penting dan menentukan dimana dibuat penjadualan dsb. Manajemen dalam operasi juga sangat penting karena proyek tidak dapat beroperasi dengan baik tanpa dukungan tenaga manajemen yang ahli, berpengalaman serta memiliki motivasi dan dedikasi tinggi untuk mengembangkan proyek. Selama analisis perencanaan membangun proyek harus diidentifikasi berbagai kegiatan yang perlu dilakukan, lama waktu masing-masing kegiatan dan biayanya serta supply logistik agar tiap kegiatan berjalan lancar. Sehingga pada pembangunan akan dimulai perusahaan mempunyai gambaran rencana menyeluruh terhadap pembangunan, dan jelas waktu proyek bisa beroperasi. Dalam hal ini bisa jadi pembangunan proyek dikerjakan pihak luar atau dikerjakan sendiri oleh pemilik proyek. Juga harus diperoleh gambaran tenaga manajemen apa dan berapa yang diperlukan. Dan disusun anggaran balas jasa tenaga inti secara memadai. Beberapa langkah merancang pelaksanaan proyek: - Membagi pelaksanaan proyek ke dalam berbagai kegiatan. Disini tiap kegiatan dan hubungan antar kegiatan diidentifikasi dengan jelas. Hingga diketahui garis besar alokasi sumber daya, waktu, dan dana. http://www.mercubuana.ac.id
toleransi durasi perkiraan waktu untuk bermacam-macam aktivitas. Analisis Kelayakan Pabrik Aspek Organisasi dan Manajemen 2. Manajemen Pembangunan Proyek Bagan GANTT Bagan ini terdiri dari dua koordinat aksis yang merepresentasikan waktu yang dilalui dan pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan. Bentuk bagan Gantt ini bervariasi. Panjang suatu batang mengindikasikan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau aktivitas. Pada beberapa proyek biasanya ada pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dan beberapa lainnya diselesaikan sebelum pekerjaan lain dimulai. Keunggulan Bagan GANTT adalah sederhana dan mudah ditafsirkan, terutama bagi pekerjaan sederhana. Kelemahan bagan ini adalah: - Saling ketergantungan antar aktivitas. Terutama tidak dapat menunjukkan secara jelas saling ketergantungan antar-aktivitas untuk pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan. - Perkembangan proyek. Bar Chart tidak dapat digunakan sebagai alat kontrol karena tidak menunjukkan perkembangan pekerjaan. Jadi bagan ini tidak membantu jika butuh perubahan rencana proyek. Ketidakpastian. Bar Chart tidak merefleksikan ketidakpastian atau toleransi durasi perkiraan waktu untuk bermacam-macam aktivitas. MILESTONE CHART Bagan ini berusaha mengatasi keterbatasan Bagan Gantt. Disini dapat diketahui hubungan antar-aktivitas dan perkembangan proyek dengan memasukkan pengaruh ketidakpastian suatu aktivitas. Meskipun berhasil mengurangi kelemahan Bagan Gantt, tapi Milestone Chart belum mampu secara jelas menunjukkan ketergantungan antar-kejadian (event). Disini kejadian diperlakukan secara kronolgis tapi tidak menunjukkan urutan logisnya. Pengembangan Milestone Chart adalah model jaringan, dimana kejadian dihubungkan dengan panah menurut urutan logisnya. Ketergantungan antar-aktivitas dalam Milestone Chart diperoleh dengan memecahkan bagian aktivitas utama menjadi beberapa aktivitas penunjang maupun sub-penunjang sesuai hirarki yang membentuk Aifrid http://www.mercubuana.ac.id 70
menyelesaikan kejadian. Analisis Kelayakan Pabrik Aspek Organisasi dan Manajemen Aturan membuat diagram: Events, keadaan tertentu yang terjadi saat tertentu. Saat yang menunjukkan kapan aktivitas sudah selesai atau dapat dimulai. Aktivitas/kegiatan, pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan kejadian. Jika beberapa event dan aktivitas digabung maka terbentuk jaringan. Jadi jaringan kerja adalah susunan event dan aktivitas yang menggambarkan penentuan arah waktu suatu susunan proyek. Waktu dalam PERT biasa dinyatakan dalam satuan minggu kalender. Formulanya: waktu dalam minggu kalender = jumlah hari kerja yang diperlukan jumlah hari kerja/minggu PERT mengembangkan dua ukuran sekaligus, yaitu rerata dan deviasi standar waktu penyelesaian proyek. Karena ada unsur ketidakpastian dalam menaksir waktu, waktu taksiran suatu kegiatan sebaiknya dinyatakan dalam probabilitas. Syarat distribusi probabilitas dalam menaksir waktu PERT: - Hanya ada probabilitas yang sangat kecil (1 dalam 100) untuk mencapai waktu paling optimis (waktu paling cepat) yang diberi simbol a. Waktu paling optimis adalah waktu perkiraan kegiatan terbaik yang dapat diharapkan bila segala kondisinya berjalan baik. mencapai waktu yang paling pesimis (waktu paling lama) yang diberi simbol b. Waktu yang paling pesimis adalah waktu terburuk yang masih dapat diharapkan bila segala kondisinya berjalan buruk. Hanya ada satu waktu yang paling mungkin yang bisa bergerak antara kedua waktu ekstrim itu, yang diberi simbol m. Merupakan perkiraan waktu terbaik yang didasarkan pada modus waktu. Kemampuan untuk mengukur ketidakpastian dalam penaksiran. Maka dipilih distribusi beta. Untuk menaksir waktu yang diharapkan untuk suatu aktivitas, digunakan rumus: a 4m b 6 2 6 http://www.mercubuana.ac.id t e 2 b a Aifrid 72