KAIDAH PENGGUNAAN TANDA BACA KOMA OLEH : IRWANTO, S.Pd.SD
Penggunaan Tanda Koma Memisahkan Kalimat Setara Di Antara Unsur Perincian Di Belakang Ungkapan Penghubung Pemisah Anak Kalimat & Induk Kalimat Tempat, Tanggal, Alamat Mengikuti Ungkapan Reaktif Bagian Dalam Catatan Kaki Pemisah Petikan Langsung Di Antara Nama dan Gelar Pemisah Bagian Nama Daftar Pustaka Pemisah Satuan Bilangan Penghindar Salah Baca Mengapit Keterangan Tambahan
Memisahkan Kalimat Setara Tanda koma digunakan sebagai pemisah antara kalimat setara satu dengan kalimat setara berikutnya, yang juga diawali dengan kata “seperti,” “tetapi,” “namun,” dan “melainkan.” Contoh: Kami sudah membaca artikel ensiklo, namun belum semuanya.
Di Antara Unsur Perincian Tanda koma diterapkan di antara unsur-unsur dalam suatu pembilangan ataupun pemerincian. Sebagai contoh adalah; Pak Badu membawa cangkul, sabit, dan keranjang. [Baca juga: Rumus Segitiga: Luas dan Keliling] Catatan: Apabila terdapat lebih dari tiga kata, maka harus tetap ditambah tanda koma di depan kata “dan.” Hal ini masih banyak yang melakukan kesalahan, seperti pada contoh berikut ini; Saya membawa handphone, laptop dan charger.
Di Belakang Ungkapan Penghubung Tanda koma dkenakan pada belakang kata /ungkapan penghubung antar kalimat. Kata penghubung itu di antaranya adalah: “oleh karena itu,” “jadi,” “lagi pula,” “meskipun begitu,” “akan tetapi,” dan lain sebagainya. Contoh kalimatnya adalah: Meskipun begitu, kesimpulan yang diperoleh tak selalu sama.
Pemisah Anak Kalimat & Induk Kalimat Apabila anak kalimat posisinya mendahului induk kalimat, maka tanda koma dipakai sebagai pemisah antarkeduanya. Contoh: Karena sakit, makan pun menjadi tak enak rasanya Namun sebalinya, jika anak kalimat posisinya mengiringi induk kalimat maka tanda koma tidak dipakai. Contoh: Saya tidak akan ikut berbuka puasa sekiranya tak ada yang bisa menjemput.
Tempat, Tanggal, Alamat Tanda koma diterapkan di antara: (i) Nama dan Alamat (ii) Bagian-bagian Alamat (iii) Tempat dan Tanggal (iv) Nama Tempat dan Wilayah atau Negeri yang ditulis berurutan. Contoh: Yogyakarta, 27 Mei 2006 Yogyakarta, Indonesia.
Mengikuti Ungkapan Reaktif Tanda koma digunakan pada belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang kata-kata itu ada di bagian awal kalimat. Contoh: O, jadi dia masih kelas satu Wah, saya tak hendak ikut mencampuri urusannya
Bagian Dalam Catatan Kaki Tanda koma diterapkan antarbagian dalam catatan kaki. Sebagai contoh dalam kalimatnya adalah: “[1] Ahmad Munif, Perempuan jogja. (Navila: Yogyakarta, 2012), hlm. 49.
Pemisah Petikan Langsung Tanda koma diterapkan sebagai pemisah pada petikan langsung dari bagian lain dalam sebuah kalimat. Contoh: Kata Pak Lurah, “Dana itu bukan dari saya!”
Di Antara Nama dan Gelar Tanda koma digunakan antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya. Hal ini diterapkan guna membedakan antara singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contoh: Prita Handayani, S.H.
Pemisah Bagian Nama Daftar Pustaka Di negeri kita mungkin belum begitu biasa menggunakan nama belakang (sebagai nama keluarga) ditaruh di bagian depan, dan selanjutnya nama depan diletakkan mengikutinya. Penggunaan tanda baca ini, ada pula yang diterapkan guna menceraikan ataupun memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya itu (depan dan belakang) di dalam daftar pustaka. Sebagai contoh: Spencer, Robert, 2010. How to get Excotism in Jogja. Jilid 3 dan 4. Yogyakarta: Ensiklo Inc.
Pemisah Satuan Bilangan Tanda koma diterapkan pula pada awal angka persepuluhan ataupun di antara satuan rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh: 27,5 m Rp 10,50
Penghindar Salah Baca Tanda koma dipakai guna menghindari salah baca pada belakang keterangan yang terdapat di awal kalimat. Contoh: Guna mengetahui perkembangan terkininya, kita harus jeli mengamati dari segala lini. Kalimat di atas tentu akan sedikit berbeda penulisannya ketika di balik, yaitu: Kita harus jeli mengamati dari segala lini guna mengetahui perkembangan terkininya.
Mengapit Keterangan Tambahan Tanda koma diterapkan guna mengapit keterangan tambahan yang bersifat tidak membatasi. Contoh: Menurut pemaparan Pak Lurah Keseneng, Hadi Prayitno, daerah itu memang berbahaya.
Tidak Memakai Tanda Koma Ada yang mengharuskan pemakaian tanda koma, namun ada pula yang tak menerapkan tanda koma dalam sebuah kalimat. Pemisah Anak Kalimat & Induk Kalimat Apabila anak kalimat posisinya mendahului induk kalimat, maka tanda koma dipakai sebagai pemisah antarkeduanya. Contoh: Karena sakit, makan pun menjadi tak enak rasanya Namun sebalinya, jika anak kalimat posisinya mengiringi induk kalimat maka tanda koma tidak dipakai. Contoh: Saya tidak akan ikut berbuka puasa sekiranya tak ada yang bisa menjemput.
Pemisah Petikan Langsung Tanda koma tidak digunakan sebagai pemisah petikan langsung (dialog) dari bagian lain yang mengiringi dalam satu kalimat jika petikan langsung tersebut akhirannya menggunakan tanda tanya atau tanda seru. Contoh: “Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?” tanya Widya pada suaminya.