Siklus Hidrologi Pendek Laut/samudera berevaporasi presipitasi hujan, salju, kabut
Siklus Hidrologi Panjang Laut/samudera evaporasi presipitasi hujan,salju,kabut diintersepsi tanaman sungai air permukaan Tanah
SIKLUS HIDROLOGI
Keterangan: Presipitasi adalah pembentukan butir-butir air dari uap ketika suhu turun di bawah titik embun dan air jatuh sebagai hujan atau salju. Evaporasi merupakan peristiwa air atau es menguap dan naik ke udara. Tidak hanya air laut yang mengalami penguapan. Uap air bisa berasal dari penguapan sungai, danau, laut dan dari pernapasan binatang serta tumbuhan. Intersepsi adalah bagian presipitasi yang tetap pada permukaan vegetasi. Infiltrasi adalah proses masuknya air hujan ke dalam lapisan permukaan tanah dan turun ke permukaan air tanah.
Dari air yang dievaporasi di lautan, 90% jatuh kembali ke lautan dan 10% terbawa angin dan jatuh ke daratan menjadi: Air bawah tanah (akifer) Air tanah (infiltrasi sampai kedalaman akar tanaman) Air permukaan Air larian (mengalir ke permukaan menuju daerah yang lebih rendah)
SUMBER AIR DI BUMI Volume air bumi mencapai 1,4 milyar km³ (70% dari permukaan bumi), terdiri dari: 1. Air laut (97%) 2. Gunung es di kutub utara dan selatan bumi (2%) 3. Uap air di atmosfer (0,001%) 4. Air tanah (0,72%) 5. Air permukaan (0,0001%) 0,75% merupakan air tawar dan dapat dimanfaatkan langsung untuk kehidupan manusia.
AIR TANAH (AKIFER) Air yang terdapat pada pori-pori tanah, pasir, kerikil, batuan yang telah jenuh terisi air. Akifer tak-tertekan (unconfined aquifer) mendapat air dari infiltrasi. Akifer tertekan (confined aquifer) terdapat diantara lapisan yang kurang permeabel. Airnya berasal dari daerah pengisian atau resapan di perbukitan. Jumlah air bawah tanah 40x lebih banyak daripada air permukaan, tetapi penyebarannya tidak merata dengan pergerakan sangat lambat sekitar 1 meter/tahun. Muka air tanah akan naik pada musim hujan dan turun pada saat musim kemarau.
Merupakan reservoir terbesar di bumi, berfungsi sebagai: LAUTAN Merupakan reservoir terbesar di bumi, berfungsi sebagai: Pengatur iklim Kompartemen penting dalam daur materi dan aliran energi. Sumber mineral dan energi Media transportasi Pengencer limbah Tidak dapat digunakan untuk kebutuhan domestik, industri atau pertanian secara langsung
Salinitas Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas air berdasarkan persentase garam terlarut Air tawar Air payau Air saline Brine < 0.05 % 0.05 - 3 % 3 - 5 % > 5 %
Pengolahan air laut Ada beberapa cara pengolahan air laut menjadi air tawar yaitu : Penyulingan (Distillation) Demineralisasi Reverse-Osmosis
Cara Penyulingan (Distillation) Dalam metode ini air garam diubah menjadi air tawar. Prinsipnya sederhana yaitu dengan memanaskan air laut dan uapnya di dinginkan kembali.
Cara Demineralisasi perinsip pada metode ini garam pada air dihilangkan dengan cara penukaran ion.
Cara Reverse-Osmosis Proses ini merupakan kebalikan dari osmosis. Pada osmosis, pelarut berpindah dari daerah berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah berkonsentrasi tinggi (hipertonik) sehingga konsentrasi di kedua daerah menjadi berimbang. Proses ini terjadi secara alami sehingga tidak membutuhkan energi.
Tahap-tahap Proses Reverse Osmosis Pre-treatment untuk memisahkan padatan-padatan yang terbawa oleh umpan. Padatan-padatan tersebut jika terakumulasi pada permukaan membran dapat menimbulkan fouling. Pada tahap ini pH dijaga antara 5,5-5,8. High pressure pump digunakan untuk memberi tekanan kepada umpan. Tekanan ini berfungsi sebagai driving force untuk melawan gradien konsentrasi. Umpan dipompa untuk melewati membran. Keluaran dari membran masih sangat korosif sehingga perlu diremineralisasi dengan cara ditambahkan kapur atau CO2. Penambahan kapur ini juga bertujuan menjaga pH pada kisaran 6,8-8,1 untuk memenuhi spesifikasi air minum Disinfection dilakukan dengan menggunakan radiasi sinar UV ataupun dengan cara klorinasi. Sebenarnya, penggunaan RO untuk desalinasi sudah cukup jitu untuk memisahkan virus dan bakteri yang terdapat dalam air. Namun, untuk memastikan air benar-benar aman (bebas virus dan bakteri), disinfection tetap dilakukan.
Faktor yang paling mempengaruhi pada ekosistem perairan, diantaranya: AIR PERMUKAAN Perairan di permukaan dapat membentuk suatu ekosistem, misalnya danau dan sungai. Faktor yang paling mempengaruhi pada ekosistem perairan, diantaranya: O2 terlarut (fotosintesis, respirasi, penguraian) Cahaya matahari (suhu, fotosintesis)
1. Air Sadah Sementara air sadah yang sifatnya sementara, dimana proses menghilangkannya cukup dengan pemanasan. Air sadah ini, mengandung anion bi karbonat.
2. Air Sadah Tetap air sadah yang proses menghilangkannya dengan penambahan zat kimia. Air sadah ini mengandung anion diluar bikarbonat, misalnya Cl dan NO3 cara menghilangkan dengan penambahan senyawa karbonat yang larut dalam air seperti Na2CO3.
Akibat dari Air sadah: pengendapan mineral yang menyumbat saluran pipa dan kran pemborosan sabun di rumah tangga
Polusi air 8 macam bentuk polutan Kebutuhan okspgen pada air Penyakit oleh mikroorganisme patogen Senyawa anorganik dan mineral Bahan gizi tumbuhan Sedimen Zat radio aktif Panas, misalnya dari industri dan proyek pendinginan air Senyawa organik
Akibat Pencemaran Air Mengganggu estetis Dapat menimbulkan kerugian, misalnya menyebabkan terjadinya korosi, sedimentasi, menurunkan citra pada daerah pemukiman dan tempat rekreasi Merugikan pada kesehatan manusia Merugikan pada genetika manusia dan reproduksi Menyebabkan terjadinya gangguan pada ekosistem