Pengembangan Profesi Pengawas Rumpun Mata Pelajaran/Mata Pelajaran Oleh: Dr. Idrus Alwi, M.Pd
Pengantar Regulasi Pengawas di Kementerian Agama mengklasifikasikan bidang pengawasan menjadi Pengawas Madrasah & Pengawas PAI pada sekolah umum (PMA No 2/2012) Muncul problem yang berkaitan dengan proses kenaikan pangkat pengawas PAI, karena pengawas PAI tidak memiliki unsur angka kredit untuk supervisi manajerial Menggugat Regulasi PMA no 2 Tahun 2012 agar direvisi Seharusnya, regulasi mana yang harus digugat revisinya?
Termasuk PM, PPAI, PAK, PABH Pengantar Bidang pengawasan meliputi pengawasan taman kanak- kanak/raudhatul athfal, sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, pengawasan rumpun mata pelajaran/mata pelajaran, pendidikan luar biasa, dan bimbingan konseling (Permenpan RB 21/2010 Pasal 3) Rincian kegiatan Pengawas Sekolah Muda: “memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar penilaian” (Pasal 14) Pengawas rumpun mata pelajaran/mata pelajaran adalah Pengawas Sekolah yang mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh dalam melaksanakan tugas pengawasan akademik rumpun mata pelajaran/mata pelajaran yang relevan dan tugas pengawasan manajerial pada SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK (Permendikbud 143/2014 huruf F no 1c) Termasuk PM, PPAI, PAK, PABH
Pemberhentian sementara mulai 17 Oktober 2019 PERMENPAN RB NO 21/2010 PASAL 34 JENJANG JABATAN PEMBEBASAN SEMENTARA PEMBERHENTIAN MUDA, MADYA, UTAMA, IV/d 5 tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan 6 tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan UTAMA, IV/e Setiap tahun tidak dapat mengumpulkan 25 AK dari kegiatan tugas pokok Tahun berikutnya angka kredit belum terpenuhi MUDA, MADYA, UTAMA Dijatuhi hukuman disiplin penurunan pangkat Diberhentikan sementara sebagai PNS Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat kecuali penurunan pangkat Pemberhentian sementara mulai 17 Oktober 2019 4
KOMPOSISI KEBUTUHAN ANGKA KREDIT JF KOMPOSISI KEBUTUHAN ANGKA KREDIT JF.PENGAWAS UTK KENAIKAN PANGKAT/JABATAN No Pengawas Sekolah Jenjang Pangkat/AK Kebutuhan A.Kredit Unsur Utama Pengemb. Profesi Unsur Penunjang 1 Muda III/c 200 III/d 300 100 74 6 20 2 Muda-Madya IV/a 400 72 8 3 Madya IV/b 550 150 110 10 30 4 Madya - Utama IV/c 700 108 12 5 Utama IV/d 850 106 14 IV/e 1.050 144 16 40 7 Utama / Puncak Wajib Mengumpulkan Angka Kredit sebanyak 25 Kum dari Tugas Pokok setiap tahunnya
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pendidikan Mengikuti pendidikan & memperoleh ijazah Diklat Fungsional Pengawas & memperoleh STTPL Pengawasan akademik dan manajerial Menyusun program, Melaksanakan program, Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan Membimbing dan melatih profesional guru Melaksanakan tugas kepengawasan di daerah khusus Pengembangan Profesi Menyusun Karya Tulis dan atau Karya Ilmiah di bidang pendidikan formal/kepengawasan. Menerjemahkan/menyadur buku dan atau karya ilmiah di bidang pendidikan formal/pengawasan Membuat Karya Inovatif Penunjang Tugas Pengawas Sekolah Peranserta seminar/lokakarya bidang pendidikan formal/ was. Keanggotaan dalam organisasi profesi Keanggotaan dlm Tim Penilai AK jabfung pengawas sekolah Melaks.kegiatan pendukung kepengawasan sekolah Mendapat penghargaan/tanda jasa Memperoleh gelar/ijazah yg tdk sesuai dengan tugasnya
PERKATAAN IMAM SYAFII RA العِلمُ صَيدٌ والكِتابةُ قَيدُهُ — قَيِّدْ صيودكَ بالحِبالِ الواثِقَة فَمِن الحَماقَةِ أَنْ تَصيدَ غَزالَةً — وتَترُكها بَينَ الخَلائقِ طالِقةَ Ilmu laksana hewan buruan, dan tulisan adalah pengikatnya Ikatlah hewan buruanmu dengan tali pengikat yang kuat… Diantara bentuk kebodohan adalah jika engkau memburu rusa Engkau tinggalkan buruanmu tersebut bebas (tanpa diikat).
Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah karya pemikiran yang ditulis atas hasil penelitian/kajian dan didukung dengan sajian fakta/data/bukti empiris dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah Empat komponen utama metode ilmiah: 1. Perumusan Masalah 2. Pengajuan Hipotesis 3. Verifikasi Data 4. Penarikan Kesimpulan
Menulis Karya Ilmiah Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis Jika kemauan belum muncul, padahal tuntutan menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita harus memotivasi diri sendiri Bagaimana cara memotivasi diri sendiri? Tergantung diri sendiri, tetapi keinginan-keinginan tertentu sering manjur untuk maksud itu. Misalnya, karena ingin cepat selesai kuliah, namanya dikenal orang (terkenal), pendapatnya diketahui orang, membuat tulisan karena masalah seperti itu belum ditulis orang, menanggapi tulisan, pendapat, atau mereaksi suatu keadaan, menambah penghasilan, naik pangkat/golongan, dll
KENDALA MENULIS Kendala psikologis: Mengapa kita sulit menghasilkan karya tulis? Kendala psikologis: merasa tidak bisa padahal belum berusaha malu, takut, atau tidak percaya diri tulisannya kurang baik sehingga ditertawakan orang malu, takut, atau tidak percaya diri bahwa pengetahuannya tidak banyak malu, takut, atau tidak percaya diri bahwa kemampuan bahasanya kurang baik kurang termotivasi karena berbagai sebab malas, tidak ada keinginan untuk maju dll
KENDALA MENULIS Kendala kemampuan: kurang menguasai pengetahuan, bahkan untuk bidang keilmuannya sendiri (unsur gagasan, isi) tidak tahu apa yang harus atau dapat ditulis untuk penulisan karya ilmiah kurang menguasai bahasa untuk membahasakan gagasan pada penulisan karya ilmiah kurang memahami model dan teknik penulisan karya ilmiah Kendala ekonomis/lain-lain: tidak ada tantangan dari faktor income, tidak menulis juga sudah bisa hidup layak tidak memahami pentingnya berekspresi lewat karya tulis kurang memahami/menghargai pentingnya penyebaran informasi lewat tulisan (kegiatan tulis-baca) masih terpaku pada budaya lisan (bicara-dengar; ngobrol, nonton televisi, dll) Sibuk dengan media sosial (WA, Facebook, Twitter, Instagram, dll)
LANGKAH AWAL PEMBUATAN KARYA TULIS Cari dan Tentukan Topik Bagi penulis pemula, topik sebaiknya dicari yang sesuai dengan bidang karena masalah itu yang paling dikuasai Bertanya kepada diri sendiri: saya menguasai dan atau tertarik pada bidang apa? Membaca dan membaca sebanyak mungkin: jurnal, laporan penelitian, buku, makalah, akses internet Penulis yang baik pasti sekaligus pembaca yang rajin Diskusi dengan sejawat, seminar Cermati bagaimana isi tulisan-tulisan itu: gagasan, pengembangan dan pengorganisasian gagasan, bahasa, dan lain-lain
Pengembangan Profesi Pembuatan Karya Tulis: - KTI dari laporan penelitian (Contoh: PTKp) - KTI non penelitian Penerjemahan karya ilmiah: - Bentuk buku atau karya ilmiah Membuat Karya Inovatif: - Mengikuti Kegiatan Penyusunan Standar/ Pedoman dan sejenisnya pada tingkat nasional/provinsi
Apa itu PTKp
Pengertian PTKp Penelitian tindakan kepengawasan (PTKp) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh pengawas terhadap guru dan/ kepala madrasah “binaannya sendiri” dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pengawas, sehingga kompetensi binaannya dapat meningkat.
PRINSIP PTKp Tidak menganggu tugas pengawas Masalah muncul atau diangkat dari kenyataan di lapangan/sekolah binaan Pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk tindakan-tindakan kepengawasan 4. Tindakan yang berdampak positif terhadap perbaikan hasil pengawasan menjadi temuan PTKp 5. Temuan tersebut menjadi metode kerja baru dalam melaksanakan tugas pengawasan
Siklus PTKp
Masalah PTKp Diambil Dari Tugas Pokok Pengawas Kegiatan Supervisi akademik Memantau Pelaksanaan pembelajaran/ bimbingan dan hasil belajar siswa Keterlasanaan kurikulum tiap mata pelajaran Menilai Kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran / bimbingan Membina Guru dalam menyusun RPP Guru dalam melaksanakan prosesd pembelajaran di kelas/ laboratorium/ lapangan Guru dalam membuat, mengelola dan menggunakan media pendidikan dan pembelajaran Guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan Guru dalam mengolah dan menganalisis data hasil penilaian Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas Melaporkan dan Tindak Lanjut Hasil pengawasan akademik pada sekolah-sekolah yang menjadi binaannya Menindaklanjuti hasil-hasil pengawasan akademik untuk meningkatkan kemampuan profesional
Masalah PTKp Diambil Dari Tugas pokok pengawas Kegiatan Supervisi manajerial Memantau Pelaksanaan ujian nasional PSB dan ujian sekolah Pelaksanaan standar nasional pendidikan Menilai Kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok fungsi dan tanggung jawabnya Membina Kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi sekolah Kepala sekolah dalam mengkoordinasikan pelaksanaan program bimbingan konseling Melaporkan dan Tindak Lanjut Hasil pengawasan manajerial pada sekolah-sekolah yang menjadi binaannya Menindaklanjuti hasil-hasil pengawasan manajerial untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan
Contoh permasalahan yang dapat dikaji melalui PTKp. 1) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam pengembangan Kurikulum 2013. 2) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam menyusun kurikulum muatan lokal yang penyusunannya melibatkan beberapa pihak terkait. 3) Bagaimana pemantauan terhadap sekolah dalam melaksanakan program pengembangan diri melalui kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. 4) Bagaimana membina guru dalam merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu
5) Bagaimana sekolah melalui MGMP dalam mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP. 6) Bagaimana bentuk binaan terhadap hasil pelaksanaan pemantauan proses pembelajaran yang mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran. 7) Bagaimana strategi supervisi proses pembelajaran melalui cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. 8) Bagaimana model bimbingan terhadap guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
9) Bagaimana bimbingan terhadap peningkatan kemampuan manajerial kepala sekolah yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola pendidik dan tenaga kependidikan dan siswa. 10) Bagaimana bimbingan terhadap peningkatan kemampuan kewirausahaan kepala sekolah dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa. 11) Bagaimana teknik menilai sekolah dalam merumuskan dan menetapkan visi, misi dan tujuan lembaga. 12) Bagaimana teknik membimbing, menyusun dan melaksanakan rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan.
13) Bagaimana pendekatan yang dilakukan terhadap sekolah dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran. 14) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi diri untuk menyusun profil sekolah. 15) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah untuk melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. 16) Bagaimana arahan terhadap sekolah dalam melaksanakan sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan.
17) Bagaimana upaya mendorong sekolah untuk menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam sistem pengelolaan pembelajaran. 18) Bagaimana strategi melakukan evaluasi terhadap pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah-sekolah binaannya. 19) Bagaimana pendekatan atau strategi untuk mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. 20) Bagaimana membimbing sekolah dalam menyusun pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Anggaran dan Belanja (RAB).
21) Bagaimana membimbing guru dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. 22) Bagaimana upaya mendorong sekolah dalam menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Suatu judul PTKp, harus menuliskan: (1) Masalah apa yang akan dipecahkan, (2) Siapa yang akan ditingkatkan, (3) Bagaimana/melalui tindakan apa. Contoh Judul: Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Y) Melalui Teknik Supervisi Individual (X) di MTsN 31 Jakarta Timur.
Apa yang akan ditingkatkan.... Membuat Judul PTKp Siapa yang ingin ditingkatkan mutunya? guru-guru Apa yang akan ditingkatkan.... Tindakan yang akan dilakukan .... Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas/ laboratorium/ lapangan Menerapkan berbagai macam metode pembajaran Menerapkan berbagai teknik evaluasi proses dan hasll pembelajaran Guru dalam membuat, mengelola dan menggunakan media pendidikan dan pembelajaran Guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan Guru dalam mengolah dan menganalisis data hasil penilaian Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas Melalui berbagai kegiatan pembelajaran / pelatihan / diskusi / dll yang dapat dilakukan bagi para guru, dalam waktu yang relatif terbatas Lokakarya Pelatihan Diskusi Kelompok Kecil Forum Diskusi Kerja kelompok dan lain-lain
contoh… Apa yang mau ditingkatkan mutunya.. Bagaimana tindakan yang akan dilakukan pengawas.. Siapa yang akan ditingkatkan? 1 Kemampuan Guru dalam Melaksanaan Metode Demonstrasi disertai Tugas Terstruktur Melalui Pelatihan Guru Fisika 2 Mutu Guru dalam Mengevaluasi Hasil Belajar Siswa Melalui Lokakarya Guru Matematika 3 Kemampuan guru dalam Menyusun RPP Melalui Workshop Guru Bahasa Inggris
Bagaimana tindakannya? contoh… Apa yang ditingkatkan? Bagaimana tindakannya? Siapa yang ditingkatkan? 4 Guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan Melalui Focus Group Discission (FGD) Guru SD 5 Membuat, mengelola dan menggunakan media pendidikan dan pembelajaran Melalui Kerja Kelompok Laboratorium Guru SMP 6 Kemampuan guru dalam melaksanakan penelitian Melalui Lokakarya Intensif Terstruktur Guru Bahasa Inggris
1. Upaya Peningkatan Kemampuan Guru PAI Dalam Menyusun RPP Melalui Workshop Pada SMP Binaan di Wilayah Kecamatan Cakung Jakarta Timur. 2. Upaya Penerapan Inovasi Pembelajaran Model Area dan Rolling Melalui Guru Model pada Guru TK Binaan di Wilayah Kecamatan Tebet Jakarta Selatan 3. Upaya Meningkatkan Kemampuan Kepala Madrasah Menyusun K-2013 Melalui Kegiatan Pendampingan pada MA Binaan di Wilayah Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat. 4. Upaya meningkatkan Kemampuan Guru Melaksanakan Analisis Hasil Belajar melalui Supervisi Kelas pada SMA Binaan di wilayah Kecamatan Koja Jakarta Utara. 5. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pengelolaan Kelas Melalui Kegiatan Mikroteaching (Peer Teaching) pada Guru MTs Binaan di Wilayah Kec. Kebon Jeruk Jakarta Barat. 6. Upaya meningkatkan Kemampuan Kepala Madrasah Melaksanakan Supervisi Kelas Melalui Workshop pada MA dan MTs di wilayah Kepulauan Seribu CONTOH JUDUL PTKp:
Latihan ! Buatlah Judul Penelitian Tindakan Sekolah, sesuai dengan Tugas Pokok Saudara ! Minimal 4 (empat) judul
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Latar Belakang Masalah Memuat 4 komponen: Kondisi ideal Kondisi real/kenyataan Dampak/Akibat Solusi yang ditawarkan
SKEMA PEMBUATAN LATAR BELAKANG MASALAH Kondisi Ideal Kondisi Real GAP Penyebab Solusi
SKEMA PEMBUATAN LATAR BELAKANG MASALAH Judul: Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun RPP Pembl. Tematik Melalui Supervisi Individual GAP Permendikbud No 22 /2016 (Standar Proses) Guru Menyusun RPP dgn cara konvensional Kemampuan Guru Rendah 1. Guru tidak memahami Standar Proses 2. Minimnya pelatihan ttg penyusunan RPP (Standar Proses) Supervisi Individual
SKEMA PEMBUATAN LATAR BELAKANG MASALAH Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan diangkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti. Pada bagian tengah ungkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera di atasi (dapat didukung juga dengan teori dan penelitian terdahulu). Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di tawarkan (teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul.
Latar Belakang Masalah Guru yang kompeten merupakan salah satu faktor penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu ciri guru yang kompeten adalah memahami tugas pokoknya sebagai guru, yaitu merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi pembelajaran. Salah satu kompetensi guru dlm merencanakan pembelajaran adlh mengembangkan RPP sesuai dg permendikbud no 22/2016. (Kondisi Ideal) Pada kenyataannya, guru MTsN di kecamatan X banyak yang belum memiliki kompetensi pedagogis khususnya dalam mengembangkan RPP. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, dari mulai latar belakang pendidikan, kurangnya pelatihan sampai dengan metode pembinaan dari pengawas yang tidak cocok dengan masalah yang dihadapi guru. Metode pembinaan kepengawasan yang dilakukan saat ini masih terpaku dengan metode pembinaan kelompok, padahal masih banyak teknis supervisi lain seperti teknik pertemuan individu, kunjungan kelas, klinis dan lainnya. (Kondisi Real) Dari uraian di atas, nampaknya pertemuan individual dapat dijadikan metode alternatif untuk meningkatkan kompetensi guru menyusun RPP. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Dalam mengembangkan RPP melalui Supervisi Individual di MTsN X Jakarta Timur.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, diajukan rumusan masalah sbb: “Apakah melalui X dapat meningkatkan Y bagi …. ?
Contoh Rumusan Masalah Judul : Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Dalam mengembangkan RPP melalui Teknik Supervisi Individual di MTsN X Jakarta Timur. Rumusan Masalah: Apakah Teknik Supervisi Individual (X) dapat Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Guru Dalam Mengembangkan RPP (Y) di MTsN X Jakarta Timur?
Tujuan Penelitian Judul : Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Dalam mengembangkan RPP melalui Teknik Supervisi Individual di MTsN X Jakarta Timur. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Teknik Supervisi Individual (X)Dapat Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Guru Dalam Mengembangkan RPP (Y) di MTsN X Jakarta Timur.
Manfaat PTKp Sedangkan penulisan manfaat PTKp umumnya dimulai dengan kalimat “PTKp ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa: 1. Guru: a. ……. b. …… 2. Pengawas: a. ……… b. ……… 3. Peneliti lainnya:
Bab II Kerangka Teori & Hipotesis Tindakan
Kerangka Teori Pada bab Kerangka Teori, tuliskan berbagai teori (berdasar pada kajian kepustakaan) yang mendasari usulan rancangan PTKp ini. Kemukakan juga teori, temuan dan bahan penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut.
Kerangka Teori Sebagai contoh, akan dilakukan PTKp yang menerapkan teknik supervisi individual, Pada kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan: a) bagaimana teori teknik supervisi individual, bagaimana langkah-langkahnya, dan lain-lain, b) bagaimana bentuk tindakan yang dilakukan dalam penerapan teori tersebut dalam peningkatan kompetensi guru, skenario pelaksanaan, dan sebagainya,
Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Dalam mengembangkan RPP melalui Teknik Supervisi Individual di MTsN X Jakarta Timur Kajian Teori 1. KOMPETENSI MENGEMBANGKAN RPP (Y) a. Kompetensi b. Pengertian RPP c. RPP menurut Standar Proses d. .... 2. TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL (X) a. Pengertian Supervisi b. Teknik-Teknik Supervisi c. Langkah-langkah Supervisi individual d. …. B. Penelitian Yang Relevan (jika ada) Kerangka Berpikir (jika ada) Hipotesis Tindakan
Kriteria Kepustakaan Yang Baik Sedikitnya ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan yang akan digunakan dalam kajian teori, yakni: a) adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas, dan b) kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa harus ditinggalkan.
Hipotesis Tindakan Sumber penyusunan hipotesis tindakan: Kajian teori Kajian hasil-hasil penelitian Hasil diskusi tim penelitian, pakar, praktisi, konsumer dll. Brain storming. Judul : Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Dalam Mengembangkan RPP melalui Teknik Supervisi Individual di MTsN X Jakarta Timur. “Jika Supervisi pembelajaran dilakukan dengan menerapkan TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL, maka KOMPETENSI PEDAGOGIS GURU DALAM MENGEMBANGKAN RPP akan meningkat”
Bab III Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Waktu dan Tempat Metode & Rancangan Penelitian Subjek Penelitian Instrumen Pengumpulan data Teknik Analisis Data Kriteria/Indikator Keberhasilan
Waktu & Tempat 1. Waktu Paparkan sejak mulai perencanaan tindakan sampai pembuatan laporan. Biasanya waktu penelitian yang dibutuhkan 6 (enam) bulan untuk satu laporan PTKp. Ada baiknya diuraikan dalam bentuk Gant Chart. 2. Tempat Paparkan secara jelas dimana penelitian diselenggarakan meliputi: nama sekolah, alamat sekolah, wilayah.
Gant Chart
Contoh Tempat & Waktu 1. Waktu Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, dimulai pada bulan Juli sampai Oktober 2011. 2. Tempat Penelitian tindakan ini dilaksanakan di MTsN X yang berlokasi di Jl. Proklamasi no. 17 Jakarta.
Metode Penelitian Metode Penelitian: Penelitian Tindakan PTKp terdiri rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang (Kemmis and Taggart, 1988) . Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Pengamatan, dan (d) Refleksi
Disain Penelitian Tindakan
Disain Penelitian Tindakan
Disain Penelitian Tindakan pelaksanaan perencanaan SIKLUS-I pengamatan refleksi pelaksanaan perencanaan SIKLUS-II pengamatan refleksi SIKLUS selanjutnya
Subjek Penelitian Paparkan Guru/Kepala Madrasah yang menjadi sasaran penelitian. Contoh: Subjek penelitian: Kepala Madrasah/Guru dalam binaan pengawas (misalnya guru Fiqih, atau guru bahasa Arab) Minimal subjek penelitian meliputi 3 (tiga) sekolah/madrasah binaan
Instrumen Pengumpulan Data Paparkan instrumen apa saja yang digunakan pada penelitian yang dilakukan. Terdapat dua teknik pengumpulan data yaitu: a. Tes: baik tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan, dan skala. b . Non-Tes: Observasi, angket, wawancara, Instrumen penelitian disajikan pada Lampiran.
Format Yg Harus Ada Beberapa format yang harus ada dan dilampirkan sebagai bagian dari proses pengumpulan data, antara lain: 1) Lembar observasi supervisi 2) Lembar hasil kerja guru. 3) Lembar informasi balikan peserta
Contoh: Lembar Observasi
Contoh: Lembar hasil kerja guru No Pernyataan Ya Tidak 1 Menyusun RPP sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada Permendiknas No 65/2013 tentang Standar Proses V 2 Merumuskan Indikator kompetensi capaian dengan tepat 3 Menentukan metode dengan tepat 4 Menentukan sumber belajar dengan tepat 5 Menentukan KBM dengan tepat 6 Menentukan jenis evaluasi dengan tepat 4/6 x 100 = 67
Contoh: Lembar informasi balikan peserta Aspek yang diamati Pelaksanaan Ya Tidak Pengawas membuka kegiatan dengan salam. Pengawas menyampaikan tujuan kegiatan supervisi Pengawas memotivasi peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Pengawas menjelaskan materi secara umum yang terkait dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pengawas memberi bantuan jika ada kesulitan. Pengawas memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya Pengawas bersama peserta menyimpulkan materi. Pen gawas mengakhiri kegiatan dengan salam.
Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul memerlukan analisis untuk dapat mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Data hasil observasi, catatan guru, kuesioner terbuka dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan kualitas kemampuan guru menyusun RPP dilakukan dengan cara membandingkan skor tes atau non-tes individu dan atau kelompok dengan skor tes atau non-tes sebelumnya.
Kriteria/Indikator Keberhasilan Untuk memberikan penilaian tentang keberhasilan tindakan pada masing-masing siklus penelitian, peneliti memerlukan kriteria keberhasilan. Menurut Popham (1995), kriteria untuk mengambil keputusan dapat dikembangkan sendiri atau atas kesepakatan bersama sesuai dengan teori-teori yang mendukung. Contoh: Berdasarkan hasil kesepakatan dengan peserta penelitian, kriteria keberhasilan ditetapkan sesuai dengan kriteria penilaian kinerja guru sesuai dengan Bab VII pasal 15 ayat 2 permenpan nomor 16 tentang jabatan fungsional guru dan angka kredit, sebagaimana berikut : nilai 91 sampai dengan 100 disebut amat baik; nilai 76 sampai dengan 90 disebut baik; nilai 61 sampai dengan 75 disebut cukup; nilai 51 sampai dengan 60 disebut sedang; dan nilai sampai dengan 50 disebut kurang. Penelitian dinyatakan berhasil bila 75 % dari jumlah subjek penelitian mendapat nilai diatas 75
Bab IV Hasil Penelitian & Pembahasan
Hasil Penelitian Deskripsi Data - Siklus I (terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan refleksi) - Siklus II (terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, - …………. B. Pembahasan: Diambil dari hasil refleksi Hasil penelitian berdasarkan data empirik pada bab ini ada dua hal yang diungkap, yaitu mengenai: a. proses pembelajaran b. hasil pembelajaran
Merencanakan kegiatan/metode yang akan diterapkan dalam supervisi Siklus I: Perencanaan Indentifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah Merencanakan kegiatan/metode yang akan diterapkan dalam supervisi Menentukan kemampuan guru/kepala sekolah yang hendak ditingkatkan Mengembangkan skenario supervisi Menyusun rancangan/langkah-langkah Menyiapkan sumber belajar Mengembangkan format evaluasi Mengembangkan format observasi supervisi
Siklus I: Tindakan Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan rancangan yang telah dibuat
Melakukan observasi dengan memakai format observasi Siklus I: Pengamatan Melakukan observasi dengan memakai format observasi Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format rancangan
Melakukan evaluasi tindakan yang telah Siklus I: Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, dll. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya Evaluasi tindakan I
Perencanaan (Yg Sdh Diperbaiki) : Siklus II Perencanaan (Yg Sdh Diperbaiki) : 1. Indentifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah 2. Pengembangan program tindakan II Pelaksanaan : pelak. program tindakan II Pengamatan : Pengumpulan data tindakan II Refleksi : Evaluasi tindakan II
Bab V Kesimpulan & Saran
Kesimpulan Merupakan sintesis dari berbagai penemuan Penelitian Bersifat terpadu dan menyeluruh, mengemukakan seluruh hasil penelitian sebagai kesatuan yang utuh dari data yang bersifat terpisah
Saran Didasarkan pada kesimpulan penelitian yang diperoleh Dijabarkan secara terinci (misalnya untuk Kementerian, Lembaga, Kepala Sekolah, Guru, Siswa) Bersifat operasional, mudah dimengerti
Tidak disarankan !!!
Karya Tulis Ilmiah itu hanya membuat PTKp saja? Apakah Karya Tulis Ilmiah itu hanya membuat PTKp saja?
4 Macam Kegiatan Kualitas No Bentuk publikasi Besaran AK Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian di bidang pendidikan formal /pengawasan 1 Diterbitkan secara nasional 1a Buku laporan hasil penelitian yang diterbitkan secara nasional 12,5 1b Makalah artikel hasil penelitian telah dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional 6 2 Tidak diterbitkan secara nasional 2a yang tidak diterbitkan secara 8 2b dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi/kabupaten/kota 4 2c makalah laporan hasil Penelitian Tindakan Kepengawasan
7 3,5 hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan formal /pengawasan Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan formal /pengawasan 3 Diterbitkan secara nasional 3a Buku hasil gagasan yang diterbitkan secara nasional 8 3b Makalah artikel hasil gagasan telah dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional 4 Tidak diterbitkan secara nasional 4a diterbitkan tidak secara nasional 7 4b jurnal ilmiah tingkat provinsi/kabupaten/kota atau makalah tinjauan ilmiah atau best practice 3,5
2,5 Makalah presentasi pada forum ilmiah tingkat internasional 5 Menyampaikan prasaran gagasan tinjauan dan atau ulasan ilmiah, best practice di bidang pendidikan formal /pengawasan 5 Makalah presentasi pada forum ilmiah tingkat internasional /nasional/propinsi/ kabupaten 2,5
Kriteria Menilai KTI Asli Perlu Ilmiah Konsisten A P I K
APIK Asli Karya asli bukan plagiat atau jiplakan Perlu Masalah yg diteliti perlu & bermanfaat Ilmiah Sesuai dengan metode ilmiah Konsisten Sesuai dengan bidang tugas
Alasan Penolakan KTI
1. Asli No Alasan penolakan dan saran 1 a 9/30/2017 1. Asli No Alasan penolakan dan saran 1 a Keaslian KTI diragukan, sehubungan adanya berbagai data yang tidak konsisten seperti nama, nama sekolah, lampiran, foto dan data yang tidak sesuai. b Keaslian KTI diragukan, sehubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan penelitian yang kurang wajar, terlalu banyak penelitian yang dilakukan dalam waktu yang terbatas (satu tahun lebih dari 2 penelitian). . c Keaslian KTI diragukan, sehubungan adanya perbedaan kualitas, cara penulisan, gaya bahasa yang mencolok di antara karya-karya yang dibuat oleh seorang pengawas sekolah yang sama. suhardjono
1. Asli No Alasan penolakan dan saran 1 d 9/30/2017 1. Asli No Alasan penolakan dan saran 1 d Keaslian KTI diragukan, sehubungan adanya terlalu banyak kesamaan mencolok di antara KTI yang dinyatakan dibuat pada waktu yang berbeda. Seperti foto-foto, dokumen, surat pernyataan yang dinyatakan dibuat dalam waktu yang berbeda, sama antara yang satu dengan yang lain. e Keaslian KTI diragukan, sehubungan adanya kemiripan yang mencolok dengan skripsi, tesis atau disertasi, baik mungkin karya yang bersangkutan maupuan karya orang lain. . f Keaslian KTI diragukan, sehubungan adanya berbagai kesamaan mencolok dengan karya tulis yang dibuat oleh orang lain, dari daerah yang sama, seperti di sekolah, kabupaten/kota, atau wilayah yang sama. suhardjono
2. Perlu No Alasan penolakan dan saran 2 a b c d 9/30/2017 2. Perlu No Alasan penolakan dan saran 2 a Dari hal dipermasalahkan, merupakan tentang hal yang terlalu luas/terlalu umum, yang tidak terkait dengan permasalahan nyata yang ada di sekolah-sekolah binaannya atau tidak sesuai dengan tugas pengawas sekolah yang bersangkutan. b Isi dari hal yang dipermasalahkan merupakan kajian tentang hal spesifik bidang keilmuan, yang tidak terkait dengan permasalahan nyata yang ada di sekolah-sekolah binaannya atau tidak sesuai dengan tugas pengawas sekolah yang bersangkutan. c Isi dari hal yang dipermasalahkan merupakan kajian tentang hal di luar bidang pendidikan formal/pengawasan yang tidak terkait dengan permasalahan nyata yang ada di sekolah-sekolah binaannya atau tidak sesuai dengan tugas pengawas sekolah yang bersangkutan. d KTI tidak dapat dinilai, karena tidak jelas jenis KTInya atau tidak termasuk yang dapat dinilai berdasar pada peraturan yang berlaku, atau isi dari hal yang dituliskan, tidak termasuk dari macam karya tulis ilmiah yang dapat diajukan untuk dinilai sebagai bagian kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah (misalnya RPP, contoh soal ujian, LKS, kumpulan klipping, dan sejenisnya). suhardjono
9/30/2017 3. Ilmiah No Alasan penolakan dan saran 3 Kerangka penulisannya belum mengikuti kaidah ilmiah yang umumnya digunakan dalam penulisan ilmiah/karya inovatif. suhardjono 2015 suhardjono
4. Konsisten No Alasan penolakan dan saran 4 a b c d 9/30/2017 4. Konsisten No Alasan penolakan dan saran 4 a Isi permasalahan yang disajikan tidak sesuai dengan tugas pengawas sekolah yang bersangkutan. b KTI yang diajukan untuk dinilai telah kadaluwarsa (tidak sesuai dengan TMT kenaikan pangkat terakhir). c KTI yang diajukan pernah dinilai dan sudah pernah disarankan untuk melakukan perbaikan, namun perbaikan yang diharapkan belum ada atau belum sesuai. d KTI yang diajukan pernah dinilai dan sudah dinyatakan tidak dapat dinilai dan disarankan untuk membuat KTI baru tetapi tetap mengajukan KTI yang sudah dinilai. suhardjono
9/30/2017 5. Laporan Penelitian No Alasan penolakan dan saran 5 a Dinyatakan sebagai buku hasil penelitian yang diterbitkan di tingkat nasional dan disahkan BSNP atau Puskurbuk dan diedarkan secara nasional namun tidak/kurang dilengkapi dengan bukti fisik yang mendukungnya. b Dinyatakan sebagai buku hasil penelitian yang diterbitkan di tingkat nasional namun tidak/kurang dilengkapi dengan bukti fisik yang mendukungnya. suhardjono
9/30/2017 6. Artikel Hasil Penelitian telah Dimuat di Jurnal Ilmiah Tingkat Nasional No Alasan penolakan dan saran 6 a Dinyatakan sebagai makalah artikel hasil penelitian telah dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional namun tidak/kurang dilengkapi dengan bukti fisik yang mendukungnya b Dinyatakan sebagai makalah artikel hasil penelitian telah dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional namun isi artikel itu tidak sesuai dengan tugas dan fungsi penulis sebagai pengawas sekolah atau tidak berkaitan dengan pengembangan profesi pengawas sekolah tidak/kurang dilengkapi dengan bukti fisik yang mendukungnya. c Dinyatakan sebagai makalah artikel hasil penelitian telah dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional namun pada nomor jurnal yang sama terdapat dua judul atau lebih artikel oleh penulis yang sama atau sebaliknya judul artikel yang sama dimuat di beberapa jurnal. suhardjono
9/30/2017 7. Buku Laporan Hasil Penelitian yang TIDAK Dipublikasikan secara Nasional No Alasan penolakan dan saran 7 a Dinyatakan sebagai buku laporan hasil penelitian yang tidak diterbitkan secara nasional, namun tidak dilengkapi dengan bukti fisik yang memadai. b Dinyatakan sebagai buku laporan hasil penelitian yang tidak diterbitkan secara nasional namun isi buku itu tidak sesuai dengan tugas dan fungsi penulis sebagai pengawas sekolah atau tidak berkaitan dengan kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah. suhardjono
9/30/2017 8. Artikel Hasil Penelitian telah Dimuat di Jurnal Ilmiah Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota No Alasan penolakan dan saran 8 a Dinyatakan sebagai makalah artikel hasil penelitian telah dimuat di Jurnal Ilmiah Tingkat Propinsi namun tidak/kurang dilengkapi dengan bukti fisik yang mendukungnya. b Dinyatakan sebagai makalah artikel hasil penelitian telah dimuat di Jurnal Ilmiah Tingkat Propinsi namun isi artikel itu tidak sesuai dengan tupoksi penulis sebagai pengawas sekolah atau tidak berkaitan dengan kegiatan pengembangan profesi bagi pengawas sekolah. c Dinyatakan sebagai makalah artikel hasil penelitian telah dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi namun pada nomor jurnal yang sama terdapat dua judul atau lebih artikel oleh seorang penulis atau sebaliknya judul artikel yang sama dimuat di beberapa jurnal, karenanya tidak dapat dinilai. d Dinyatakan sebagai makalah artikel hasil penelitian telah dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi, namun jurnal yang menerbitkan artikel tersebut masih memerlukan kajian tentang keabsahan dan kredibilitasnya. suhardjono
9. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) 9/30/2017 9. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) No Alasan penolakan dan saran 9 a Dinyatakan sebagai Makalah Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) namun isi laporan tersebut kurang sesuai karena tindakan yang dilakukan tidak jelas, kurang ada penjelasan tentang apa dan mengapa, bagaimana dan kapan tindakan dalam PTS itu dilakukan. b Dinyatakan sebagai Makalah Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) namun isi laporan tersebut kurang sesuai karena kerangka isi laporan PTS tersebut tidak sesuai dengan pedoman. c Dinyatakan sebagai Makalah Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) namun isi laporan tersebut berupa laporan penelitian tindakan kelas, atau berupa laporan penelitian lain yang bukan menjadi tanggung jawab pengawas sekolah. suhardjono
9. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) 9/30/2017 9. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) No Alasan penolakan dan saran 9 d Makalah Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) cukup baik, namun sangat perlu dilengkapi dengan lampiran (misalnya berupa rencana program tindakan setiap siklus, semua instrumen yang digunakan, contoh hasil kerja, contoh isian instrumen, foto-foto kegiatan beserta penjelasannya, daftar hadir pada setiap tindakan, surat ijin penelitian, dan dokumen pelaksanaan penelitian lain yang menunjang keaslian penelitian tersebut). Juga harus dilengkapi dengan berita acara yang membutikan bahwa hasil penelitian tersebut telah diseminarkan dalam lingkup terbatas. Berita acara tersebut paling tidak berisi keterangan tentang, waktu, tempat, daftar peserta, notulen seminar, dan dilengkapi dengan daftar hadir peserta. Berita acara ditandatangi oleh panitia seminar dan koordinator pengawas sekolah. Seminar dilaksanakan di suatu sekolah dalam wilayah binaan, dengan peserta minimal 5 orang pengawas sekolah dan 10 guru yang berasal dari minimal 2 sekolah dalam wilayah binaan pengawas sekolah yang bersangkutan. e Laporan Penelitian Tindakan Sekolah sudah cukup baik, namun belum dilengkapi dengan berita acara bahwa laporan tsb telah diseminarkan. suhardjono
10. Buku Hasil Gagasan yang Diterbitkan Secara Nasional 9/30/2017 10. Buku Hasil Gagasan yang Diterbitkan Secara Nasional No Alasan penolakan dan saran 7 a Dinyatakan sebagai buku hasil gagasan yang diterbitkan di tingkat nasional namun tidak / kurang dilengkapi dengan bukti fisik yang mendukungnya. b Dinyatakan sebagai buku hasil gagasan yang diterbitkan di tingkat nasional namun isinya tidak /kurang sesuai dengan tupoksi penulis sebagai pengawas sekolah dan dalam kegiatan pengembangan profesinya. suhardjono
9/30/2017 11. Dan seterusnya … suhardjono
Menemukan/ membuat karya sains/teknologi tepat guna Macam Kegiatan Kualitas No Besaran AK Menemukan/ membuat karya sains/teknologi tepat guna 1 Kategori kompleks 1a 4 Kategori sederhana 1b 2 Menciptakan karya seni 2a 2b
Tidak diterbitkan secara nasional Macam Kegiatan Kualitas No Bentuk publikasi Besaran AK Menerjemah kan/ menyadur buku di bidang pendidikan formal/penga- wasan 1 Diterbit kan secara nasional 1a Buku terjemahan yang diterbitkan secara nasional 7 1b Makalah artikel hasil terjemahan telah dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional terakreditasi 3,5 2 Tidak diterbitkan secara nasional 2a tidak secara nasional 2b dimuat di jurnal ilmiah tingkat tingkat regional atau makalah terjemahan 1,5
شكرا Terima Kasih Thank You