PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas INDONUSA Esa Unggul 2004
HAKIKAT ILMU KOMUNIKASI ILMU-ILMU ALAM/EKSAKTA ILMU-ILMU SOSIAL FILSAFAT Sosiologi Psikologi Ilmu Hukum Ilmu Komunikasi OBYEK ILMU MATERIA FORMA Obyek materia ilmu komunikasi: manusia, dilihat dari tingkah lakunya Obyek forma ilmu komunikasi: usaha penyampaian pesan antarmanusia
Komunikasi? Manakah di antara kasus di bawah ini yang merupakan kajian Ilmu Komunikasi Suatu petang Anda berekata, “Wahai rumput yang bergoyang, sampaikan salamku padanya…” Suatu hari Anda berkunjung ke kubur kakek. Lirih, Anda berkata, “Wahai, Kakek, maakan kesalahan cucumu ini…” Suatu malam Anda berdoa, “Ya, Allah, maffkanlah kesalahan kedua orangtuaku.” Anda berkata pada kucing kesayangan, “Pus, mari sini, biar kuelus…” Anda berkata kepada teman, “Maaf kemarin saya tidak bisa datang.” Teman Anda yang menjadi pasien RS Jiwa tertawa-tawa. Kepadanya Anda bertanya, “Apa kabar bagaimana kesehatanmu?”
DEFINISI KOMUNIKASI TIGA KATEGORI Frank dance (1976) mengumpulkan 126 definisi komunikasi, mengkategorisasikannya atas: Tingkat observasi: umum – khusus “Proses yg menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan” “Alat untuk mengirimkan pesan, perintah, dsb lewat telepon, telegraf, radio, kurir, dsb” Tingkat kesengajaan: sengaja – tdk “Suatu situasi yg memungkinkan sumber mengirimkan pesan kepada penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima” “Suatu proses yg membuat sesuatu yg semula dimiliki seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih” Tingkat keberhasilan/kecermatan: keberhasilan - tdk “Suatu proses pertukaran informasi untuk mendapatkan saling pengertian” “Komunikasi adalah proses transmisi informasi”
KOMUNIKASI DEFINISI Sama seperti model atau teori, tidak ada definisi yang benar atau salah, tapi harus dilihat kemanfaatannya untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Dalam perkuliahan, untuk tujuan pengantar, kita definisikan KOMUNIKASI sebagai USAHA PENYAMPAIAN PESAN ANTARMANUSIA
Komunikasi? Manakah di antara kasus di bawah ini yang merupakan aktivitas komunikasi? Anda tidak sengaja menguap, tidak ada yang melihat hal itu. Anda tidak sengaja menguap, teman Anda berkata, “Sebaiknya diskusi kita hentikan sampai di sini.” Anda dengan sengaja menguap, teman Anda berkata, “Sebaiknya diskusi kita hentikan sampai di sini.” Anda dengan sengaja menguap, teman Anda tidak melihat, dan ia melanjutkan diskusinya. Anda dengan sengaja menguap, teman Anda melihat, tapi ia tetap melanjutkan diskusinya.
DEBAT PAKAR KOMUNIKASI 1990-an Apakah: Komunikasi harus disengaja? Komunikasi harus diterima? Sepakat untuk tidak sepakat: Komunikasi harus terbatas pada pesan yang disengaja dan diterima; Komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna bagi penerima, apakah disengaja atau tidak; Komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang dikirimkan secara sengaja, namun derajat kesengajaan itu sulit ditentukan.
Menganut faham yang ke-3: Komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang dikirimkan secara sengaja, namun derajat kesengajaan itu sulit ditentukan.
DEFINISI (Obyek Ilmu) KOMUNIKASI yang kita gunakan dalam kuliah yang sifatnya pengantar ini Usaha Menunjukkan unsur kesengajaan, namun derajat kesengajaan sulit ditentukan; serta menunjukkan adanya motif yang melatarinya. penyampaian pesan Yang disampaikan adalah pesan, semata-mata pesan, dan haruslah pesan; diluar daripada pesan bukan “komunikasi” yg menjadi obyek kajian ilmu kita antarmanusia Pesan yang disampaikan harus ditujukan kepada manusia; kepada yang bukan manusia, bukan obyek kajian ilmu kita
Definisi dan Obyek Forma Ilmu Komunikasi Adalah ilmu yang mempelajari Usaha penyampaian pesan antarmanusia
UNSUR KOMUNIKASI Komunikator Pesan Saluran Komunikan Efek + Umpanbalik The easiest way to describe what communication is by answering the following questions: Who, says what, in with channel, to whom, with what effect. - Harold D. Laswell Komunikator Pesan Saluran Komunikan Efek + Umpanbalik + Gangguan
KOMUNIKATOR KOMUNIKAN Manusia yang menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya Manusia kepada siapa pesan komunikator ditujukan Komunikator Satu Orang Banyak Banyak orang Punya tujuan sama Ada pembagian kerja Motif ideal: LSM, yayasan Motif komersial: perseroan terbatas Organisasi Massa Tersebar dlm area geografis luas Perhatian dan minat pada hal yg sama Di tempat dan waktu sama Peristiwa menurunkan kesadaran individu menimbulkan jiwa massa Heterogen, tdk saling kenal Ikatan emosional rendah Homogen, saling kenal Ikatan emosional kuat Kelompok Kecil Kelompok Besar/Publik
Kemungkinan Komunikasi dilihat dari Jumlah Komunikator/Komunikannya Satu Orang Banyak Massa Komunikan
PESAN Segala sesuatu hasil penggunaan akal budi manusia yang disampaikan untuk mewujudkan motif komunikasi Pesan Bentuk Makna Pesan Penyajian Lambang Komunikasi Nonverbal Verbal Suara Mimik Gerak-gerik Bahasa Lisan Bahasa Tulisan Denotatif Konotatif Cara Penyajian Struktur Penyajian
SALURAN MEDIA KOMUNIKASI & Jalan yang dilalui pesan komunikator Saluran Komunikasi Langsung Tatapmuka Dengan Media Aktivitas Pertemuan Tatapmuka Forum Diskusi panel Rapat (dengan berbagai jenisnya) Ceramah Simposium Konferensi Pers Seminar Massa Periodik Elektronik Cetak Radio TV Film Suratkabar Majalah Manusia Benda Sales Promotion Girl Juru Kampanye Spanduk Umbul-umbul Leaflet Booklet Nonperiodik/ Eventual Nonmedia Non- Telepon Fax Surat Kurir/ Messanger
EFEK UMPANBALIK: 2 Ways Communication Pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya Efek Kognitif Afektif Konatif Tahu Sikap: setuju/tidak setuju Tingkahlaku nyata UMPANBALIK: 2 Ways Communication Jawaban komunikan atas pesan komunikator Komunikator Komunikan-2 Komunikan Komunikator-2 Pesan Umpanbalik
Permasalahan dan Diskusi (Modul 1-3)
PERMASALAHAN: KAJIAN KOMUNIKASI? Anda bermimpi tentang kekasih yang lama tidak berjumpa. Dalam mimpi, Anda bertanya, “Apa kabar, Sayang?” dan kekasih dalam mimpi datang sambil berkata, “Saya kangen kamu”. ULASAN Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antarmanusia. Tokoh dalam mimpi bukan manusia! Tidak ada komunikator, tidak ada komunikan. Bukan kajian Ilmu Komunikasi!
Suatu malam, sendiri, Anda menonton VCD AADC. PERMASALAHAN: KAJIAN KOMUNIKASI? Suatu malam, sendiri, Anda menonton VCD AADC. Komunikator: team pembuat film AADC Komunikan: Anda, penonton VCD tsb Pesan: Isi film/moral cerita AADC Lambang Komunikasi Mimik, gerak-gerik, bahasa lisan & tulisan Gambar-gambar yg tersaji, tata cahaya, make-up, pakaian, dll Efek: kognitif-afektif: Anda misalnya tertawa, menangis, setuju/antipati pada tokoh/alur cerita; konatif: meniru tokoh idola Feedback: menulis surat pembaca yg ditujukan pada komunikator; mendiamkan/tidak ada feedback apa pun Ya, merupakan kajian ilmu komunikasi ULASAN
Anda bernyayi sendiri di kamar mandi. PERMASALAHAN: KAJIAN KOMUNIKASI? Anda bernyayi sendiri di kamar mandi. ULASAN Apakah Anda bernyayi dengan sengaja? Dengan usaha untuk mewujudkan motif: membangunkan kakak Anda agar ia bisa mengantarkan Anda ke kampus? Jika “Ya”, Anda memiliki motif dan berusaha mewujudkanya, Anda menyampaikan pesan dengan sengaja. Artinya, Anda sedang berkomunikasi. Tanpa usaha untuk mewujudkan motif, maka bukan kajian ilmu komunikasi. Anda hanya sedang bernyanyi sendiri, tidak sedang berkomunikasi.
PERMASALAHAN: KAJIAN KOMUNIKASI? Anda bernyayi di kamar mandi. Kakak Anda menggedor pintu kamar mandi, dan berteriak, “OOiii, masih pagi, jangan nyanyi keras-keras!!!” ULASAN Apakah Anda bernyayi dengan sengaja, dengan usaha untuk mewujudkan motif? Jika ya, Anda adalah komunikator. Jika tidak, Anda tidak berkomunikasi. Yang menjadi komunikator adalah kakak Anda, dengan motif menunjukkan kekesalan atas nyayian Anda yang telah membangunkannya.
PERMASALAHAN: KAJIAN KOMUNIKASI? Anda bernyayi di kamar mandi. Kakak Anda terbangun. Kesal, ia menarik selimut tinggi-tinggi, menutup telinga dengan bantal. “Dasar, penyanyi gagal!” katanya. ULASAN Apakah kakak Anda berusaha mewujudkan motifnya? Jika tidak, ia tidak berkomunikasi, ia tidak bertindak sebagai komunikator. Dan, Anda bukan komunikannya. Artinya, tidak ada proses komunikasi antara kakak dan Anda. Ini buka komunikasi dan, karenanya, tidak ada kajian komunikasi di sini.
PERMASALAHAN: KAJIAN KOMUNIKASI? Gadis manis menangis. Seorang pemuda melihatnya, mendekati gadis itu, dan coba menghiburnya. ULASAN Apakah gadis itu menangis dengan sengaja, sebagai usaha untuk mewujudkan motif: agar dibujuk dan berkenalan dengan si ganteng itu? Jika ya, gadis itu telah bertindak sebagai komunikator. Jika tidak, maka ia bukan komunikator, ia hanya sedang menangis, tidak sedang berkomunikasi. Komunikator adalah sang pemuda yang datang menghampiri, dan berkata, “Mengapa menangis, Dik!” Tapi, jika pemuda itu “cuek”, maka tidak terjadi komunikasi antar keduanya. Seandainya si gadis punya motif yang kuat dan berusaha mewujudkannya, maka ia akan mencari cara lain untuk mewujudkan motifnya itu: untuk berkenalan atau dibujuk oleh pemuda ganteng itu.
Komunikasi adalah usaha penyampaia pesan antarmanusia. PERMASALAHAN: KAJIAN KOMUNIKASI? “… komunikasi terjadi kapan saja suatu organisme memberi suatu reaksi terhadap suatu obyek atau stimuli. Apakah dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. Misal seseorang berlindung pada suatu tempat karena diserang badai, atau kedipan mata sebagai reaksi terhadap sinar lampu juga adalah peristiwa komunikasi…” Definisi Komunikasi dari Steven sebagaimana dikutip Hafied Changra (2003) ULASAN Komunikasi adalah usaha penyampaia pesan antarmanusia. Syarat suatu ilmu adalah harus terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifatnya. Alam bukan/berbeda dengan manusia. Maka, reaksi/respons manusia terhadap alam bukan kajian ilmu komunikasi. Komunikasi berkaitan dengan usaha: menunjukkan adanya motif dan karenanya dilandasi unsur kesengajaan. Mengedip karena sinar lampu adalah refleks, terjadi dengan tidak sengaja, tidak ada motif komunikasi yang ingin diwujudkan. Maka, persitiwa ini bukan komunikasi dan/atau bukan kajian ilmu komunikasi.
TATARAN KOMUNIKASI Komunikasi Massa Komunikasi Organisasi Satu Orang Komunikasi Massa Komunikasi Organisasi Komunikasi Kelompok Komunikasi Antarpribadi Komunikasi Intrapribadi Komunikasi Publik Banyak orang Homogen, saling kenal Ikatan emosional kuat Banyak orang Heterogen, tdk saling kenal Ikatan emosional rendah Banyak Orang Komunikator Banyak orang Punya tujuan sama Ada pembagian kerja Banyak orang Di tempat dan waktu sama Peristiwa menurunkan kesadaran individu menimbulkan jiwa massa Massa Banyak orang Tersebar dlm area geografis luas Perhatian dan minat pada hal yg sama
UNSUR KOMUNIKASI pada TATARAN KOMUNIKASI Komunikasi Massa Komunikasi Organisasi Komunikasi Publik Komunikasi Kelompok Komunikasi Antarpribadi Komunikasi Intrapribadi Kesegaran Umpanbalik Efek Konatif Satu Banyak Jumlah Komunikator Sifat Pesan Saluran dan Media Komunikasi Komunikan Formal, Terstruktur Informal, Tidak Terstruktur Media Massa Antarprinadi Sulit Mudah Segera Tunda Pola Hubungan K’tor – K’an Linier Statis, K’tor Aktif, K’an Pasif Sirkuler, Dinamis K’tor & K’an Aktif
HAKIKAT MANUSIA Makhluk yang memiliki hatinurani, akal, budi, dan seperangkat naluri
“… dalam komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi…” Media komunikasi: alat perantara yang sengaja dipilih komunikator untuk menghantarkan pesan agar sampai ke komunikannya. Dalam komunikasi antar pribadi yang bersifat langsung tatap muka tidak ada media komunikasi yang digunakan: tidak ada alat perantara yang sengaja dipilih komunikator untuk menghantarkan pesan agar sampai ke komunikannya. Dalam komunikasi antar pribadi tatap muka pesan pembicaraan disampaikan melalui mulut komunikator dan didengar oleh telinga komunikan. Panca indera dan peralatan jasmaniah kita adalah alat pengirim dan penerima pesan. Alat pengirim pesan disebut transmitter. Alat penerima pesan disebut receiver. Karenanya, panca indera dan peralatan jasmaniah lainnya tidak diartikan sebagai media komunikasi. Contoh media komunikasi: suratkabar, majalah, radio, televisi, film, telepon, surat, surat elektronik (e-mail), dll.
HAKIKAT MANUSIA Peralatan Jasmaniah Peralatan Rohaniah Hatinurani Akal Budi Naluri Hasil Kerja Peralatan Rohaniah Falsafah Hidup Konsepsi Kebahagiaan Motif Komunikasi Pesan
Manusia sebagai Medium Seusai kuliah, Andi berkata kepada Badu, temannya. “Badu, tolong sampaikan pada Cika, aku menunggunya di kantin belakang.” Saat bertemu Cika, Badu berkata, “Cika, Andi menunggumu di kantin belakang.” Saat bertemu Cika, Badu berkata, “Cika, Andi titip pesan. Katanya, ia harus pulang duluan dan tidak bisa menunggumu. Kamu mau pulang? Mari, aku antar.”
PESAN Bentuk Pesan Makna Pesan Penyampaian Pesan
PESAN: Bentuk Bentuk Pesan Lambang Komunikasi Proses pembentukan pesan Umum vs Khusus Verbal vs Nonverbal Proses pembentukan pesan Encoder Decoder Proses pengiriman dan penerimaan pesan Transmiter Receiver
PESAN: Makna Pesan Pembentukan makna Relativitas Makna INTERPRETER Denotatif vs Konotatif: akal vs budi Pembentukan makna Teori segi tiga makna Relativitas Makna Relativitas makna dalam komunikasi antarbudaya
PESAN: Penyajian Struktur penyajian pesan Cara penyajian pesan Kaitannya dengan akal Cara penyajian pesan Kaitannya dengan budi Teori Komunikasi Aristoteles Ethos Pathos Logos ( + Setting_
PESAN: Bentuk – Makna - Penyajian Bentuk pesan sama dapat memiliki makna pesan berbeda Makna pesan sama dapat disampaikan dalam bentuk pesan berbeda Makna pesan sama dapat disajikan dalam berbagai struktur penyajian Makna pesan tergantung cara penyajian Pesan adalah satu kesatuan
PROSES KOMUNIKASI Latar dan pengertian Tahapan Proses Komunikasi (PK): PK-1: Penginterpretasian PK-2: Penyandian PK-3: Pengiriman PK-4: Perjalanan PK-5: Penerimaan PK-6: Penyandian balik PK-7: Penginterpretasian
PROSES KOMUNIKASI Kesimpulan: Proses komunikasi bersifat dinamis Proses komunikasi bermanfaat untuk analisis Proses komunikasi dapat terhenti setiap saat Pesan komunikasi tidak harus diterima Tindak komunikasi, indikasi utama komunikasi Komunikan tidak harus eksis atau dikenal komunikator Komunikasi tidak harus memiliki umpan balik
GANGGUAN KOMUNIKASI Saluran/ Media Gangguan 1 2 3 4 5 6 7 PERALATAN Encoder Transmitter Receiver Decoder Interpreter BUDI dan AKAL PERALATAN JASMANIAH AKAL dan BUDI Saluran/ Media Gangguan 1 2 3 4 5 6 7
GANGGUAN KOMUNIKASI Gangguan-1 Gangguan-2 Gangguan-3 Gangguan-4 Pada akal budi komunikator saat melakukan fungsi interpretasi Gangguan-2 Pada akal budi komunikator saat melakukan fungsi penyandian Gangguan-3 Pada peralatan jasmaniah komunikator ketika menjalankan fungsi pengiriman Gangguan-4 Pada saluran komunikasi Gangguan-5 Pada peralatan jasmaniah komunikator ketika menjalankan fungsi penerimaan Ganguan-6 Pada akal budi komunikan saat melakukan fungsi penyandian balik Gangguan-7
GANGGUAN KOMUNIKASI Macam Ganguan Ganguan Teknis vs Semantik Miscommunication vs Misunderstanding
PEMILIHAN MEDIA KOMUNIKASI Klasifikasi media Persoalan pemilihan media Media antarpribadi vs media massa Media cetak vs media audio & audio visual Internet sebagai media komunikasi Multimedia
EFEK KOMUNIKASI & KOMUNIKASI EFEKTIF Efektif vs efisien
MODEL-MODEL KOMUNIKASI DASAR Hakikat model Model komunikasi linier satu arah Model Aristoteles Model Lasswell Model Shannon – Weaver Model komunikasi sirkuler dua arah Model DeFleur Model Schramm Model Hoeta Soehoet Model Newcomb Model Westley & McLean Model Komunikasi Massa Scramm Model Komunikasi Spiral/Helical Model Dance Model Neolle – Newman Model Tubbs Model lainnya Model Berlo
HAKIKAT MANUSIA Peralatan Jasmaniah Peralatan Rohaniah Hatinurani Akal Budi Naluri Hasil Kerja Peralatan Rohaniah Falsafah Hidup Konsepsi Kebahagiaan Motif Komunikasi Pesan
Manusia sebagai Medium Seusai kuliah, Andi berkata kepada Badu, temannya. “Badu, tolong sampaikan pada Cika, aku menunggunya di kantin belakang.” Saat bertemu Cika, Badu berkata, “Cika, Andi menunggumu di kantin belakang.” Saat bertemu Cika, Badu berkata, “Cika, Andi titip pesan. Katanya, ia harus pulang duluan dan tidak bisa menunggumu. Kamu mau pulang? Mari, aku antar.”
PESAN Bentuk Pesan Makna Pesan Penyampaian Pesan
PESAN: Bentuk Bentuk Pesan Lambang Komunikasi Proses pembentukan pesan Umum vs Khusus Verbal vs Nonverbal Proses pembentukan pesan Interpreter Encoder Decoder Proses pengiriman dan penerimaan pesan Transmiter Receiver
PESAN: Makna Makna Pesan Pembentukan makna Relativitas Makna Denotatif vs Konotatif: akal vs budi Pembentukan makna Teori segi tiga makna Relativitas Makna Relativitas makna dalam komunikasi antarbudaya
PESAN: Penyajian Struktur penyajian pesan Cara penyajian pesan Kaitannya dengan akal Cara penyajian pesan Kaitannya dengan budi Teori Komunikasi Aristoteles Ethos Pathos Logos ( + Setting_
PESAN: Bentuk – Makna - Penyajian Bentuk pesan sama dapat memiliki makna pesan berbeda Makna pesan sama dapat disampaikan dalam bentuk pesan berbeda Makna pesan sama dapat disajikan dalam berbagai struktur penyajian Makna pesan tergantung cara penyajian Pesan adalah satu kesatuan
PROSES KOMUNIKASI Latar dan pengertian Tahapan Proses Komunikasi (PK): PK-1: Penginterpretasian PK-2: Penyandian PK-3: Pengiriman PK-4: Perjalanan PK-5: Penerimaan PK-6: Penyandian balik PK-7: Penginterpretasian
PROSES KOMUNIKASI Kesimpulan: Proses komunikasi bersifat dinamis Proses komunikasi bermanfaat untuk analisis Proses komunikasi dapat terhenti setiap saat Pesan komunikasi tidak harus diterima Tindak komunikasi, indikasi utama komunikasi Komunikan tidak harus eksis atau dikenal komunikator Komunikasi tidak harus memiliki umpan balik
GANGGUAN KOMUNIKASI Saluran/ Media Gangguan 1 2 3 4 5 6 7 PERALATAN Encoder Transmitter Receiver Decoder Interpreter BUDI dan AKAL PERALATAN JASMANIAH AKAL dan BUDI Saluran/ Media Gangguan 1 2 3 4 5 6 7
GANGGUAN KOMUNIKASI Gangguan-1 Gangguan-2 Gangguan-3 Gangguan-4 Pada akal budi komunikator saat melakukan fungsi interpretasi Gangguan-2 Pada akal budi komunikator saat melakukan fungsi penyandian Gangguan-3 Pada peralatan jasmaniah komunikator ketika menjalankan fungsi pengiriman Gangguan-4 Pada saluran komunikasi Gangguan-5 Pada peralatan jasmaniah komunikator ketika menjalankan fungsi penerimaan Ganguan-6 Pada akal budi komunikan saat melakukan fungsi penyandian balik Gangguan-7
GANGGUAN KOMUNIKASI Macam Ganguan Ganguan Teknis vs Semantik Miscommunication vs Misunderstanding
PEMILIHAN MEDIA KOMUNIKASI Klasifikasi media Persoalan pemilihan media Media antarpribadi vs media massa Media cetak vs media audio & audio visual Internet sebagai media komunikasi Multimedia
EFEK KOMUNIKASI & KOMUNIKASI EFEKTIF Efektif vs efisien
MODEL-MODEL KOMUNIKASI DASAR Hakikat model Model komunikasi linier satu arah Model Aristoteles Model Lasswell Model Shannon – Weaver Model komunikasi sirkuler dua arah Model DeFleur Model Schramm Model Hoeta Soehoet Model Newcomb Model Westley & McLean Model Komunikasi Massa Scramm Model Komunikasi Spiral/Helical Model Dance Model Neolle – Newman Model Tubbs Model lainnya Model Berlo
Konsep-Konsep Dasar Ilmu Komunikasi Obyek Ilmu Komunikasi Komunikator Ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan pesannya kepada manusia lain Obyek Ilmu Komunikasi Usaha manusia dalam menyampaikan pesannya kepada manusia lain Komunikator Manusia yang memiliki akal budi dan mengambil inisiatif dalam menyampaikan pesan kepada manusia lain guna mewujudkan motif komunikasinya Komunikan Manusia berakal budi kepada siapa pesan komunikator ditujukan Pesan Segala sesuatu, verbal maupun nonverbal, yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya
Lambang Komunikasi Encoding Transmitter Receiver Decoding Kode atau simbol yang digunakan komunikator untuk mengubah pesan yang abstrak menjadi konkrit sehingga dapat diterima (received) oleh komunikannya. Contoh: Mimik, gerak-gerik, suara, bhs lisan, bhs tulisan. Encoding Proses mengubah pesan kedalam bentuk kode atau lambang komunikasi yang dimengerti komunikannya. Pusat tatasurya di-kode-kan dalam LK Bahasa Indonesia: Matahari; dalam Inggris: Sun. Transmitter Alat pengirim untuk mengirimkan kode atau lambang komunikasi yang mengandung pesan sehingga dapat diterima (received) oleh komunikan. Contoh: Indera bicara: mulut dan lidah. Receiver Alat penerima guna menerima kode atau lambang komunikasi yang mengandung pesan yang telah dikirim (transmitted) oleh komunikator. Contoh: Indera pendengar Decoding Proses mengubah kode atau lambang komunikasi kembali menjadi kandungan pesan sehingga dapat dimaknai oleh komunikannya. Contoh: LK Capek di”encode” dalam bhs Padang: cepat; dalam bhs Indonesia: lelah.
Saluran Komunikasi Media Komunikasi Efek Komunikasi Umpan Balik Jalan yang dilalui pesan komunikator untuk sampai ke komunikannya Tanpa media/tanpa alat; dlm komunikasi langsung tatap muka, menggunakan saluran alamiah: gelombang suara (pendengaran) atau cahaya (penglihatan) Dengan media/dengan alat Media Komunikasi Alat perantara yang sengaja dipilih komunikator untuk menghantarkan pesan agar sampai ke komunikannya Pribadi: telepon, surat, Massa: Suratkabar, majalah, radio, televisi, film Efek Komunikasi Pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya Umpan Balik Jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya.
Falsafah Hidup Konsepsi Kebahagiaan Motif Komunikasi Tindak Komunikasi Kesatuan nilai-nilai yang menurut pemiliknya paling agung dan jika diwujudkan dia yakin akan memperoleh kebahagiaannya Konsepsi Kebahagiaan Rancangan yang ada dalam diri seseorang dalam usahanya untuk meraih kebahagiaan di berbagai bidang kehidupan Motif Komunikasi Sebab-sebab yang mendorong seseorang berusaha menyampaikan pesannya kepada manusia lain Tindak Komunikasi Perbuatan yang dilakukan seseorang dengan menyampaikan pesan kepada manusia lain guna mewujudkan motif komunikasinya
Akal Budi Naluri Naluri Kebahagian Naluri Ingin Tahu Naluri Komunikasi Peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sesuatu itu benar atau salah Budi Peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk menilai apakah sesuatu itu adil atau tidak adil, sopan atau tidak sopan, indah atau tidak indah Naluri Dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk berperilaku tertentu Naluri Kebahagian Dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk terus menerus mencari dan memperoleh kebahagiannya Naluri Ingin Tahu Dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk terus menerus mengetahui segala sesuatunya, termasuk hal ihwal dirinya sendiri; Naluri Komunikasi Dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk terus menerus menyampaikan pesannya kepada manusia lain
Proses Komunikasi Misscommunication Missunderstanding Urut-urutan peristiwa yang terjadi saat manusia berusaha menyampaikan pesannya kepada manusia lain Misscommunication Kesalahan komunikasi yang terjadi karena faktor peralatan jasmaniah atau faktor akal Missunderstanding Kesalahpahaman yang terjadi karena faktor budi
Prinsip-prinsip Komunikasi Komunikasi bersifat simbolis Setiap perilaku punya potensi komunikasi Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan; namun derajat kesengajaan sulit ditentukan Komunikasi merupakan suatu proses Komunikasi terjadi dalam berbagai tataran Komunikasi bersifat transaksional dan dinamis Komunikasi berlangsung dalam konteks ruang dan waktu Komunikasi bersifat irreversible
Perilaku nonverbal Perilaku nonverbal adalah perilaku yg normal Perilaku nonverbal berada dalam konteks dan aturan tertentu Cium tangan/mengedipkan mata; Dengan siapa? Di mana? Dan Bagaimana melakukannya? Perilaku nonverbal selalu dikomunikasikan We can’t not communicate Perilaku nonverbal bermakna ganda “Kau menyayangiku, kan?” tanya Dewi dan Boy memeluknya. “Kau mencintaiku?” kembali penasaran Dewi bertanya dan Boy membelai rambutnya. “Perilaku nonverbal selalu terintegrasi dengan verbal maupun nonverbal lainnya. Saya tidak takut,” katanya dengan wajah pucat dan suara bergetar. Perilaku nonverbal sangat terpercaya Dalam hal verbal tidak sesuai dengan nonverbal, kita cenderung mempercayainya nonverbalnya.
Monolog vs Dialog
Monolog vs Dialog Asal kata: Yunani Monolog: Mono Legein : Berbicara Hanya satu orang yang menentukan pokok pembicaraan, lainnya diam Dia : Dua Dua orang berbicara, bergantian menentukan pokok pembicaraan
Monolog atau Dialog? Anak : “Ya, Bu.” Ibu : “Kau anak yang manis, ya!” Ibu : “Kau harus masuk jurusan sejarah, Nak!” Anak : “Ya, Bu.” Ibu : “Kau anak yang manis, ya!” Ibu : “Kau akan kawin setelah lulus, ya!” Ibu : “Ibu akan carikan calon suamimu, Nak!”
Monolog atau Dialog? Boy : “Kau busuk!” Dewi : “Aku berjuang merebutmu kembali dari tiga ekor cacing yang akan menggerogotimu sampai hancur, kau sebut aku busuk?!” Boy : “Bukan begitu caranya memperlakukan Dini.” Dewi : “Habis bagaimana? Kau tidak mengajarkanya padaku! Aku berjuang dengan caraku sendiri. Gadis-gadismu memang biang ribut semua. Brengsek! Lebih-lebih si Nuning!” Boy : “Nuning? Kau pergi padanya juga?” Dewi : “Tentu, aku harus minta ijin untuk menikahimu. Kau tahu apa katanya? Boy : “Kau pasti diludahi!” Dewi : “Lebih dari itu. Katanya, untuk menikahimu harus minta izin, termasuk pelayan-pelayan di rumahmu!”
Monolog Dialog Kedudukan Komunikator - Komunikan Komunikator lebih tinggi Sama/sederajat Penentu pokok pembicaraan Hanya Komunikator Komunikator – Komunikan bergantian Hak - kewajiban Hak bicara hanya pada Komunikator; Komunikan hanya punya kewajiban Mendengarkan/ menyetujui Komunikator – Komunikan punya hak – kewajiban yang sama Diam, hanya mengiyakan; sulit diketahui maksudnya Jelas, disampaikan secara verbal Feedback
Berpikir Menang - Menang
Menang - Menang Mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi Memberi keuntungan dan kepuasan timbal balik Melihat kehidupan sbg sesuatu yang koperatif, bukan kompetitif, tidak dalam dikotomi: kuat – lemah, keras – lunak, menang – kalah Pandangan: ada banyak untuk setiap orang; keberhasilan satu orang tidak dicapai dengan mengorbankan atau menyingkirkan keberhasilan orang lain
Menang - Kalah Pandangan umum: Jika saya menang, Anda kalah Umumnya sudah terpatri secara mendalam sejak lahir Keluarga: Kalau saya lebih baik daripada kakak saya, maka orang tua saya akan lebih menyayangi saya Akademis: Kurva distribusi normal; Anda dapat A karena orang lain dapat C Olah raga: Menang adalah dengan mengalahka team lawan
Kalah - Menang Lebih buruk daripada MK Tidak punya standar, tidak punya tuntutan, tidak punya harapan, tidak punya visi Motifasi: cepat berusaha menyenangkan dan memenuhi tuntutan orang lain Mencari “kekuatan” dari popularitas atau penerimaan; Orang MK suka pada orang KM: memanipulasi dan menarik keuntungan dari orang KM; Orang KM memendam banyak perasaan. Perasaan yg tdk pernah diungkapkan, tdk pernah mati; hanya terkubur hidup-hidup dan muncul belakangan dalam bentuk yg lebih buruk: penyakit-penyakit psikosomatik
Kalah - Kalah Ketika dua orang MK bertemu, hasilnya adalah KK; keduanya kalah! Adalah filosofi konflik bermusuhan, filosofi perang; “Jika tidak semua orang pun pernah menang, barangkali dengan menjadi pecundang tidak begitu buruk!”
Menang Tidak harus menginginkan orang lain kalah; Yang penting: mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Pendekatan paling lazim diluar MK Mengamankan tujuan sendiri; menyerahkan pada orang lain untuk mengamankan tujuan mereka
Menang – Menang atau Tidak Sama Sekali Lebih tingi daripada MM Jika tidak bisa dicapai solusi yg memenangkan kita berdua, kita sepakat untuk tidak sepakat: Tidak sama sekali. Jauh lebih baik menyadari ini dimuka daripada belakangan. Mungkin lain waktu kita dapat bekerja sama.
“Saya akan kehilangan pelanggan.” B: P: “MM memang gagasan bagus, tapi idealistis. Tapi dunia bisnis adalah keras, dan realitas bisnis menolak hal itu. Di mana-mana ada MK, dan jika kita tidak mengikuti permainan itu, kita pasti gagal!” “Baiklah. Cobalah menggunakan MK dengan pelanggan Anda. Apakah itu realistis.” “Tidak!” “Kenapa tidak?” “Saya akan kehilangan pelanggan.” “Kalau begitu, gunakan KM – lepaskan bisnis Anda “Tidak mungkin, tidak ada margin, tidak ada bisnis” “Lantas, apakah bapak maksudkan jika tidak MM, tidak MK, tidak KM, maka KK lebih realistis?
“Saya kira MM memang benar untuk pelanggan, tapi tidak bagi pemasok!” Sementara mempertimbangkan berbagai alternatif, MM tampaknya merupakan Satu-satunya pendekatan yg realistis. B: P: “Saya kira MM memang benar untuk pelanggan, tapi tidak bagi pemasok!” “Mengapa prinsip yang sama tidak berlaku?” “Kami baru saja menegosiasikan ulang bisnis kami. Kami datang dengan sikap MM. Kami bersikap terbuka, bijaksana, damai. Tapi, mereka melihat posisi itu lembek dan lemah. Dan, mereka memukul bersih kami.” “Mengapa KM yang Anda gunakan?” “Tidak, kami maju dgn MM!” “Bukankah Anda katakan mereka memukul bersih Anda?” “Memang.” “Dengan kata lain, Bapak kalah?” “Benar.” “Dan mereka menang?” “Jadi, disebut apa itu?”
Tinggi Kalah - Menang Menang - Menang Tenggang Rasa Kalah - Kalah Menang - Kalah Rendah Keberanian Rendah Tinggi
Model Komunikasi
Kuiz (Open Book) Jelaskan dan berikan masing-masing contoh kasus nyata sehari-hari untuk setiap Model Komunikasi di bawah ini berikut ulasan Anda terhadapnya Model Retorika Aristoteles Model DeFleur Model Westley & McLean (Pengembangan ABX-2) 3 Model Schramm (Antarindividu) Model Komunikasi Massa Lasswell Model Teori Informasi Shannon & Weaver Model Westley & McLean (Pengembangan ABX-1) Model Schramm (Komunikasi Massa)
Model Gangguan Komunikasi Encoder Transmitter Receiver Decoder Interpreter BUDI dan AKAL PERALATAN JASMANIAH AKAL dan BUDI Saluran/ Media Gangguan 1 2 3 4 5 6 7
Model Difusi Inovasi Roger - Shoemaker Difusi: proses di mana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara anggota suatu sistem sosial Inovasi: ide, karya, obyek yang dianggap baru oleh seseorang Target sebagian besar usaha penyebaran inovasi adalah masyarakat pedesaan. Di AS model ini pertamakali diaplikasikan pada 1920-an. Saat ini menjadi gambaran bagi program-program pembangunan di dunia ke-3: pertanian, kesehatan, sosial dan politik Media massa lebih efektif untuk menciptakan pengetahuan tentang inovasi, sedangkan saluran antarpribadi lebih efektif dalam membentuk sikap.
Model Difusi Inovasi Roger - Shoemaker 3 Tahap difusi inovasi: Antaseden (pra kejadian) Terdapat dua variabel yg menentukan: Variabel Komunikan Karakteristik Personal Kebutuhan akan inovasi Variabel Sistem Sosial Karakteristik sistem sosial Proses Terdapat empat tahapan proses divusi inovasi yang terjadi: Pengetahuan Persuasi Keputusan Konfirmasi Konsekwensi Adopsi Adopsi Selanjutnya Adopsi Dihentikan Menolak Pengadopsian Kemudian Pengadopsian Selanjutnya
Model Difusi Inovasi Roger - Shoemaker 4 Langkah proses difusi inovasi: Pengetahuan (knowldge): Individu dihadapkan pada kesadaran akan adanya inovasi dan memperoleh pemahaman tentang bagaimana inovasi itu berfungsi Persuasi (persuasion): Individu membentuk sikap setuju atau tidak setuju terhadap inovasi Keputusan (decision) Individu melibatkan diri pada aktivitas yang mengarah pada pilihan untuk menerima atau menolah inovasi. Dalam tahap ini, juga terdapat kemungkinan ia menolak inovasi itu, atau justeru mengadopsinya. Peneguhan (confirmation) Individu mencari penguatan/dukungan terhadap keputusan yang telah dibuatnya dalam mengadopsi inovasi itu. Terdapat kemungkinan ia terus mengadopsi atau justeru akhirnya menolaknya.
Model Difusi Inovasi Roger – Shoemaker Karakteristik personal: Kategori dari komunikan (manusia yg mengadopsi inovasi): Inovator (innovator) Pengadopsi dini (early adpoters) Mayorits dini (early majority) Mayoritas terlambat (late majority) Orang belakangan (lagard)
Agenda Setting Media massa, hanya dengan memberi perhatian pada beberapa isue dan menyingkirkan yang lainnya, akan mempengaruhi opini publik Khalayak tidak hanya memahami masalah-masalah umum dan hal-hal lainnya dari media massa, mereka juga memahami tingkat kepentingan suatu isue dari penekanan yang diberikan media massa terhadap topik itu.
X X Agenda Setting X X Perbedaan Perhatian Persepsi Publik ttg Isue Masalah (Isue) X1 Perbedaan Perhatian yg Diberikan Media Persepsi Publik ttg Isue X X X2 X X3 X X4 X X5
Model-model Komunikasi Model adalah representasi fenomena, nyata maupun abstrak, dgn menonjolkan unsur terpenting dr fenomena tsb Ada nuansa komunikasi yg mungkin terabaikan Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan dan menerapkan teori Model adalah teori yg lebih disederhanakan
Model S - R Stimulus Response Komunikasi merupakan proses aksi - reaksi Setiap stimulus akan merangsang seseorang untuk memberikan response tertentu. Proses bersifat timbal balik, mempunyai banyak efek, dan setiap efek dapat mengubah tindak komunikasi berikutnya. Perilaku manusia dapat diramalkan. Komunikasi dianggap statis, menganggap manusia berperilaku karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak bebasnya.
Model Komunikasi Antar Pribadi Hoetasoehoet
Model Retorika Aristoteles Setting Speaker Message Listener Setting Lebih menelaah “Public Speaking” atau pidato. Mengungkap tiga unsur (pembicara, pesan, pendengar). Namun tidak memuat unsur lain. Inti utama: persuasi Persuasi dpt dicapai atas: Etos : isi pembicaraan dan siapa pembicaranya Logos : logika pendapat dari pembicaraan Pathos : cara penyampaian Komunikasi dianggap sebagai fenomena yg statis
Model Komunikasi Massa Lasswell who says what in w/ channel to whom w/ what effect Telaah Kontrol Analisis Isi Media Khalayak Dampak Tidak semua komunikasi bersifat dua arah dengan umpan balik yang lancar Dalam suatu masyarakat yang komplek, banyak informasi yang disaring oleh pengendali pesan: editor, penyensor, atau propagandis yang menerima pesan dan menyampaikannya kepada publik dengan beberapa perubahan atau penyimpangan. Model mengisyaratkan bahwa pesan dapat disampaikan melalui lebih dari satu saluran
Model Teori Informasi Shannon & Weaver Information Source Transmitter Destination Message Signal Received Noise Receiver Model ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Menggambarkan komunikasi tatap muka dan dapat juga dalam konteks dengan media (telepon) Walau tidak tampak unsur encoding/decoding, proses ini dicerminkan melalui perubahan message menjadi signal dan signal kembali menjadi message. Memasukan unsur gangguang pada saluran. Ahli-ahli komunikasi memperluas konsep ini pada gangguan psikologis dan gangguan fisik
Model Difusi Inovasi Roger - Shoemaker Difusi: proses di mana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara anggota suatu sistem sosial Inovasi: ide, karya, obyek yang dianggap baru oleh seseorang Target sebagian besar usaha penyebaran inovasi adalah masyarakat pedesaan. Di AS model ini pertamakali diaplikasikan pada 1920-an. Saat ini menjadi gambaran bagi program-program pembangunan di dunia ke-3: pertanian, kesehatan, sosial dan politik Media massa lebih efektif untuk menciptakan pengetahuan tentang inovasi, sedangkan saluran antarpribadi lebih efektif dalam membentuk sikap.
Model Difusi Inovasi Roger - Shoemaker 3 Tahap difusi inovasi: Antaseden (pra kejadian) Terdapat dua variabel yg menentukan: Variabel Komunikan Karakteristik Personal Kebutuhan akan inovasi Variabel Sistem Sosial Karakteristik sistem sosial Proses Terdapat empat tahapan proses divusi inovasi yang terjadi: Pengetahuan Persuasi Keputusan Konfirmasi Konsekwensi Adopsi Adopsi Selanjutnya Adopsi Dihentikan Menolak Pengadopsian Kemudian Pengadopsian Selanjutnya
Model Difusi Inovasi Roger - Shoemaker 4 Langkah proses difusi inovasi: Pengetahuan (knowldge): Individu dihadapkan pada kesadaran akan adanya inovasi dan memperoleh pemahaman tentang bagaimana inovasi itu berfungsi Persuasi (persuasion): Individu membentuk sikap setuju atau tidak setuju terhadap inovasi Keputusan (decision) Individu melibatkan diri pada aktivitas yang mengarah pada pilihan untuk menerima atau menolah inovasi. Dalam tahap ini, juga terdapat kemungkinan ia menolak inovasi itu, atau justeru mengadopsinya. Peneguhan (confirmation) Individu mencari penguatan/dukungan terhadap keputusan yang telah dibuatnya dalam mengadopsi inovasi itu. Terdapat kemungkinan ia terus mengadopsi atau justeru akhirnya menolaknya.
Model Difusi Inovasi Roger – Shoemaker Karakteristik personal: Kategori dari komunikan (manusia yg mengadopsi inovasi): Inovator (innovator) Pengadopsi dini (early adpoters) Mayorits dini (early majority) Mayoritas terlambat (late majority) Orang belakangan (lagard)
Agenda Setting Media massa, hanya dengan memberi perhatian pada beberapa isue dan menyingkirkan yang lainnya, akan mempengaruhi opini publik Khalayak tidak hanya memahami masalah-masalah umum dan hal-hal lainnya dari media massa, mereka juga memahami tingkat kepentingan suatu isue dari penekanan yang diberikan media massa terhadap topik itu.
X X Agenda Setting X X Perbedaan Perhatian Persepsi Publik ttg Isue Masalah (Isue) X1 Perbedaan Perhatian yg Diberikan Media Persepsi Publik ttg Isue X X X2 X X3 X X4 X X5