Teknik Penelitian Kualitatif Metode Penelitian Kualitatif Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
Sumber dan Jenis Data Data Primer Data Sekunder
Sumber dan Jenis Data Primer Kata-kata dan Tindakan Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama didapatkan melalui catatan, rekaman video/audio, pengambilan foto atau film
Sumber dan Jenis Data Sekunder Sumber tertulis hasil penelitian sebelumnya, buku, jurnal ilmiah, arsip, dokumen pribadi, artikel, dll Foto dapat menghasilkan data deskriptif yag cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya dapat dianalisis secara induktif Data statistik dapat memberikan gambaran tentang kecenderungan subjek pada latar penelitian
Teknik pengumpulan data : wawancara dan observasi
Fokus dari Observasi Observasi yang dilakukan di lapangan harus fokus pada jenis kegiatan dan peristiwa tertentu yang memberikan informasi dan pandangan yang benar-benar berguna Mengamati peristiwa yang yang diperlukan bagi informasinya dan mencakup suatu lingkup situasi dan latar secara lengkap
Jenis-Jenis Observasi pengamat Menjadi anggota dari kelompok yang diamatinya Partisipatif Hanya mengamati Tidak menjadi anggota dari kelompok yang diamatinya Non-partisipatif
Observasi dan Latar Belakang Terbuka : diketahui subjeknya Tertutup : tidak diketahui subjeknya
Pemanfaatan Observasi (Guba&Lincoln, 1982: 191-193) Berdasarkan pengalaman secara langsung Memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada kejadian sebenarnya Mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang didapat langsung dari data Memungkinkan pemahaman terhadap berbagai situasi yang rumit Ketika teknik komunikasi lain tidak dimungkinkan, observasi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat
Observasi dan Pencatatan Data Buku harian lapangan Catatan mengenai satuan-satuan tematis Catatan kronologis Peta konteks Kategori Jadwal dll
Wawancara Percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
Jenis-jenis Wawancara Wawancara oleh Tim/Panel Wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu orang, tetapi dua orang atau lebih. Sebelum wawancara berlangsung informan sudah harus mengetahui mengenai wawancara jenis ini yang akan dilakukan
Wawancara Tertutup Wawancara Terbuka Informan tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai Wawancara Tertutup Informan mengetahui dan menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai Wawancara Terbuka
Wawancara Riwayat Lisan Wawancara yang dilakukan terhadap orang- orang yang pernah membuat sejarah atau yang telah membuat karya ilmiah, sosial, pembangunan, perdamaian, dsb. Wawancara dilakukan untuk mengungkap riwayat hidup, pekerjaan, hobi, dll
Wawancara Terstruktur Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara ini dilakukan untuk mencari jawaban terhadap hipotesis Pertanyaan disusun dengan ketat, dan sudah terdapat jumlah informan yang representatif untuk diwawancarai Wawancara Tidak Terstruktur Digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal Wawancara lebih bebas, respondennya terpilih, sesuai dengan karakteristik khas mereka, pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu namun disesuaikan dengan keadaan responden
Bentuk-Bentuk Pertanyaan 1. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman atau perilaku. Pertanyaan ini ditujukan untuk mendeskripsikan pengalaman, perilaku, tindakan, dan kegiatan yang dapat diamati pada saat kehadiran pewawancara Contoh : Jika saya mengikuti keseharian Anda, kira- kira kegiatan apa saja yang dapat saya amati? 2. Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat atau nilai. Pertanyaan ini ditujukan untuk memahami proses kognitif dan interpretatif dari subjek. Contoh : Apa pendapat Anda mengenai pelarangan LGBT di media massa?
3. Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan 3. Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan. Pertanyaan ini ditujukan untuk dapat memahami respon emosional seseorang dengan pangalaman dan pemikirannya Contoh : Bagaimana perasaan Anda ketika melihat hal tsb? 4. Pertanyaan tentang pengetahuan. Pertanyaan ini diajukan untuk memperoleh pengetahuan faktual yang dimiliki informan dengan asumsi bahwa suatu hal dapat diketahui Contoh : Dalam organisasi Anda, bagaimana caranya seseorang dapat terdaftar sebagai anggota?
5. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indera 5. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indera. Pertanyaan ini berkenaan dengan apa yang dilihat didengar oleh informan, tujuannya untuk memberikan kesempatan pada pewawancara untuk memasuki perangkat indera informan Contoh : Ketika Anda menjadi peserta pelatihan, apa saja yang disampaikan oleh pembicara pelatihan? 6. Pertanyaan yang berkaitan dengan Latar Belakang atau Demografi. Pertanyaan ini berusaha menemukan ciri-ciri pribadi orang yang diwawancarai Contoh : Di daerah tempat tinggal Anda bagaimana hubungan antar warga di sana?
Probing Pendalaman, bermaksud untuk menggali lebih dalam mengenai berbagai informasi yang diteliti Peripheral Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui garis besarnya saja, tidak mendalam
Pertimbangan dalam Memformulasikan Pertanyaan Apakah pertanyaan ini perlu? Bagaimana agar jawaban dapat digunakan? Bagaimana analisisnya? Apakah pertanyaan ini mencakup topik? Apakah diperlukan pertanyaan tambahan? Bagaimana pertanyaan ini ditafsirkan? Apakah pewawancara memerlukan fakta lainnya sehubungan dengan yang dipersoalkan sebelum jawabannya memberi makna? Apakah pewawancara memerlukan atau menginginkan pengetahuan tentang sikap informan? Jika ya, perlukan pewawancara mengaujan pertanyaan pendalaman yang menanyakan konten, dll Apakah informan memiliki informasi untuk menjawab pertanyaan? dsb
Urutan Pertanyaan Pertanyaan umum mengarah ke pertanyaan khusus Pertanyaan khusus lalu mengarah ke spesifikasi yang ingin didapatkan peneliti Pertanyaan dari dimensi deskriptif menuju dimensi afektif, perilaku, perasaan, sikap
Perencanaan Wawancara Menentukan informan Menghubungi informan Mempersiapkan wawancara dengan mencari informasi menyeluruh mengenai topik wawancara Mempersiapkan berbagai alat yang digunakan untuk wawancara
Analisis Data Kualitatif Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar (Patton, 1980) Proses yang merinci usaha secara formal uintuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis (Bogdan&Taylor, 1975)
Perbedaan Analisis dan Interpretasi Data Analisis Data Mengatur urutan data Mengorganisasikan data ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar Interpretasi Data Memberikan arti yang signifikan terhadap analisis Menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian
Proses Analisis Data Menelaah seluruh data Reduksi Data Menyusun data ke dalam satuan-satuan Mengkategorisasikan Data Pemeriksaan kebsahan Data
Pengujian Data Kualitatif Pengujian data kualitatif dilakukan untuk menyanggah balik apa yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah
Kriteria Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) terdapat empat kriteria yang digunakan yaitu : Credibility (derajat kepercayaan) Transferability (keteralihan) Dependability (ketergantungan) Confirmability (kepastian)
Ikhtisar Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Kredibilitas (Credibility) Perpanjangan keikutsertaan Ketekunan pengamatan Triangulasi Pengecekan sejawat Kecukupan referensial Kajian kasus negatif Pengecekan anggota Keterangan (Transferablity) Uraian rinci Ketergantungan (Dependability) Audit kebergantungan Kepastian (Confirmability) Audit kepastian
Triangulasi Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhdap data. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
4 Macam Triangulasi (Denzin, 1978) Sumber Membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dengan metode kualitatif, mis: membandingkan data hasil observasi dengan hasil wawancara Metode Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data atau pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama Penyidik Memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data, mis : membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis lainnya Teori Memeriksa fakta tertentu dengan menggunakan satu atau lebih teori dengan nama penjelasan banding (rival explanation). Oleh karena itu penting untuk mencari tema atau analisis pembanding
Keterbatasan Penelitian Uraian mengenai batasan penelitian yang dilakukan
Tugas Lengkapi Bab III penelitian Anda sebanyak 2 halaman (minimal) dengan menambahkan : 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.5. Metode Analisis Data 3.6. Metode Pengujian Data 3.7. Keterbatasan Penelitian Buatlah daftar pertanyaan yang akan Anda ajukan pada informan Anda sesuai dengan panduan teori/konsep yang sudah Anda susun di Bab II
Thank you and see you next week