KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
KOMUNIKASI KELOMPOK Definisi Kelompok Karakteristik kelompok yang diajukan oleh Reitz (1977) seperti dibawah ini : Suatu kelompok terdiri atas dua orang atau lebih Berinteraksi satu sama lainnya Saling membagi beberapa tujuan yang sama Melihat dirinya sebagai suatu kelompok Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Definisi Kelompok (Lanjutan) Dapat pula didefinisikan : kelompok adalah ”dua orang atau lebih yang melakukan interaksi dalam rangka mencapai tujuan yang sama (bersama)”. Sebagai penjelasan lebih lanjut untuk mengetahui posisi perorangan, posisi kelompok dan posisi masyarakat dapat dijelaskan dengan Gambar 1. Society Mores Group Institution Institutions Individual Norms Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Definisi Kelompok (Lanjutan) Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa suatu masyarakat mengacu pada tata hukum, norma moral, adat istiadat, dan sebagainya. Adapun kelompok (group) mengacu pada kelembagaan (institutions) atau pranata. Dan posisi terakhir pada Gambar 1, adalah posisi perorangan (individu) mengacu pada norma. Berkaitan dengan itu, Marvin E Shaw menetapkan daya ikat dan daya tarik sebagai salah satu ciri kelompok seperti yang dapat dijelaskan pada Gambar 2. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Gambar 2. Letak Kelompok pada Satuan-Satuan Lain Definisi Kelompok (Lanjutan) Nationality Society Community Group Gambar 2. Letak Kelompok pada Satuan-Satuan Lain Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa salah satu ciri kelompok (selain daya ikat dan daya tarik) adalah interaksi antara dua orang atau lebih. Adapun pola interaksi tadi dapat dilihat dalam beberapa tipe interaksi, yang terjadi antar sesama anggota kelompok. Gambar 3 dapat menjelaskan bentuk (tipe) interaksi tsb Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Interaksi antar Anggota Definisi Kelompok (Lanjutan) Anggota Kelompok Interaksi antar Anggota Kelompok Cooperation Competition Conflic Accomodation Gambar 3. Posisi Individu, Kelompok dan Masyarakat Dari bentuk interaksi yang dominan dalam sebuah kelompok, akan menentukan pola kelompok yang berbeda-beda pula, seperti akan terbentuknya kelompok kooperatif; kelompok kompetitif; kelompok konflik dan kelompok akomodasi. Kesemua pola kelompok yang disebutkan tsb, tidak ada yang dikategorikan sebagai kelompok yang paling baik (ideal) atau sempurna. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Bentuk-bentuk Kelompok Kelompok Formal dan Informal Kelompok formal adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk pelaksanaan dan realisasi tugas tertentu yang anggota-anggotanya diangkat dan dilegitimasi oleh suatu badan atau organisasi. Kelompok informal, merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Dalam kelompok ini, anggota kelompok tidak diatur dan diangkat atau di delegasi dalam suatu pernyataan yang formal (surat pengangkatan). Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Bentuk-bentuk Kelompok (Lanjutan) Kelompok Terbuka dan Tertutup Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara tetap mempunyai rasa tanggap akan pembaharuan. Kelompok tertutup merupakan kelompok yang tertutup dalam menerima perubahan dan pembaharuan, kecil kemungkinannya untuk menerima, atau memiliki kecenderungan untuk tetap menjaga kestabilan yang telah ada. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 8
Bentuk-bentuk Kelompok (Lanjutan) Perbedaan Kelompok Terbuka dg Kelompok Tertutup, ditinjau dari 4 dimensi, yaitu : 1. Perubahan Keanggotaan kelompok Suatu kelompok terbuka : secara tepat dapat dengan bebas menerima dan melepas anggota-anggotanya. Kelompok tertutup : memelihara kestabilan anggota kelompok dengan sedikit sekali kemungkinan adanya penambahan dan pelepasan anggota setiap saat. 2. Kerangka Referensi Perluasan kerangka referensi dalam kelompok terbuka : dapat menambah kreatifitas. Adapun dalam kelompok tertutup : kestabilan keanggotaan yang diutamakan, maka kerangka referensinya sempit. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Bentuk-bentuk Kelompok (Lanjutan) Perbedaan Kelompok Terbuka dg Kelompok Tertutup, ditinjau dari 4 dimensi, yaitu : 3. Perspektif Waktu Suatu kelompok terbuka : dalam perspektif waktu, lebih berfikir untuk masa sekarang dan masa depan yang dekat (near future). Kelompok tertutup : mampu memelihara horizon waktu dalam perspektif jangka panjang. 4. Keseimbangan Keseimbangan adalah keadaan adanya suatu sistem yang menjaga kestabilan setelah mengalami keadaan yang porak-poranda. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Bentuk-bentuk Kelompok (Lanjutan) Kelompok Primer Kelompok primer adalah kelompok yang kecil ukurannya, tetapi tidak semua kelompok kecil adalah kelompok primer. Contoh dari kelompok primer ini adalah keluarga; kelompok kolega. Kelompok Referensi Kelompok referensi adalah kelompok dimana seseorang melakukan referensi atasnya. Orang ini mempergunakan kelompok tersebut sebagai suatu ukuran untuk evaluasi dirinya dan/atau sebagai sumber dari nilai- nilai dan sikap pribadinya. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 11
Konsep-konsep Kelompok Kecil Peranan Fungsi-fungsi ini antara lain adalah memberi pendapat, menjelaskan penilaian anggota baru atau anggota lain, atau bermacam tugas serta proses tingkah laku lain. Norma-Norma Kelompok Norma-norma mengatur tingkah laku kelompok. Norma ini terdiri dari gambaran (notion) tentang bagaimana seharusnya mereka bertingkah laku. Iklim Sosial Suasana atau iklim sosial mengacu pada ciri-ciri khas interaksi anggota dalam kelompok. Iklim sosial bisa formal bisa pula informal, santai atau tegang, gembira atau sedih dan sebagainya. Penyesuaian Kecenderungan suatu kelompok untuk selalu menekankan anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dan pedoman kelompok yang sudah lama dikenal. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Gambar 4. Konsep-konsep Kelompok Kecil Konsep-konsep Kelompok Kecil(Lanjutan) Peranan Iklim Sosial Norma-norma Kelompok Penyesuaian Gambar 4. Konsep-konsep Kelompok Kecil Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Perspektif Teoritis Kelompok Perspektif Interaksionis (Teori Interaksi) Perspektif ini tidak menyarankan teori-teori bear tentang masyarakat, karena istilah “masyarakat”, “negara”, “lembaga masyarakat” dan “kelompok” adalah abstraksi konseptual saja. Adapun yang dapat ditelaah secara langsung hanyalah orang-orang dengan interaksinya. Perspektif Fungsional Teori ini melihat masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerjasama secara terorganisir yang bekerja dalam suatu cara yang agak teratur menurut seperangkat peraturan dan nilai yang dianut oleh sebagian masyarakat tersebut. Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil dengan suatu kecenderungan ke arah keseimbangan, yaitu suatu kecenderungan untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Perspektif Teoritis Kelompok(Lanjutan) Menurut Parsons, untuk dapat berlangsung dan bertahannya suatu masyarakat, kelompok atau organisasi, hendaknya masyarakat atau kelompok tersebut memenuhi keempat persyaratan fungsional, yang dirumuskan sebagai berikut : Adaptasi (adaptation) Kemungkinan mencapai tujuan (goal attainment) Integrasi anggota-anggotanya (integration) Kemampuan mempertahankan indentitasnya terhadap kegoncangan dan ketegangan yang timbul dari dalam (latent pattern maintenance). Keempat persyaratan fungsional tersebut dikenal dengan sebutan A-G-I-L yang dalam prosesnya melakukan pertukaran ke dalam atau transaksi internal (Lihat Gambar 5) Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Gambar 5. Pertukaran antara Subsistem-subsistem Perspektif Teoritis Kelompok(Lanjutan) ADAPTATION GOAL ATTAINMENT LATENT PATTREN MAINTENANCE INTEGRATION Gambar 5. Pertukaran antara Subsistem-subsistem Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Perspektif Teoritis Kelompok(Lanjutan) Akhirnya, setiap sistem sosial harus menemukanways and means untuk mempertahankan identitasnya (laten maintenance), yaitu tata nilai-nilai budaya yang bersifat mendasar. Menurut Parsons tiap-tiap sistem sosial dicirikan oleh suatu sistem nilai-nilai yang telah dilembagakan. Hal ini mempertahankan sistem (keutuhan sistem) nilai itu dan pelembagaannya, merupakan keharusan fungsional yang utama. Sistem nilai-nilai budaya itu, akan dipertahankan melalui proses-proses pendidikan, pemasyarakatan, pembudayaan (enkulturasi). (Lihat Gambar 6) Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Perspektif Teoritis Kelompok(Lanjutan) Lingkungan Fisik Sistem Budaya Sistem Sosial Sistem Kepribadian Organisme Perilaku Gambar 6. Lingkungan Sistem Sosial yang Paling Berinteraksi dan Saling Melakukan Pertukaran Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Perspektif Teoritis Kelompok(Lanjutan) Perspektif Teori Konflik Teori konflik, dalam melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang tidak stabil dari kelompok-kelompok dan kelas-kelas yang saling bertentangan. Adapun dalam melihat kelas sosial, teori ini memandangnya sebagai sekelompok yang memiliki kepentingan ekonomi dan kebutuhan kekuasaan yang serupa. Berkembang dari keberhasilan sebagian orang dalam mengeksploitasi orang atau kelompok lain. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta
Ilustrasi Gaya Kepemimpinan Kelompok vs Kelompok Tani Salah satu penentu utama kesuksesan kegiatan/aktivitas petani di suatu daerah adalah keefektifan kelompok tani. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua kelompok tani berjalan efektif dalam menjalankan fungsinya. Beberapa hasil kajian sebelumnya menunjukkan bahwa faktor yang diduga banyak mempengaruhi pencapaian tujuan kelompok adalah kepemimpinan kelompok. Pemimpin kelompok dipandang sebagai agen primer di dalam menentukan struktur, suasana kelompok, tujuan, ideologi, serta aktivitas kelompok. Oleh karena itu kepemimpinan merupakan kunci bahkan titik sentral kelompok. 03/27/08