Public Health Emergency International Concern (PHEIC) OLEH : Dr.Jamhir Setiawan,Mepid Dr.H.Rahmat Suryadi,Mph. SUBDIT KARANTINA DAN KESEHATAN PELABUHAN DIREKTORAT IMUNISASI DAN KARANTINA DITJEN PP&PL (2013)
KARANTINA KESEHATAN Definisi: Tindakan kekarantinaan kesehatan ialah tindakan terhadap alat angkut beserta isinya dalam daerah pelabuhan/ bandara/ PLBD untuk mencegah penjangkitan dan penjalaran penyakit karantina (ke dalam maupun ke luar) (yang berpotensi menimbulkan PHEIC)
DASARHUKUM/REGULASI Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut Undang-Undang RI Nomor 6 tahun 1962 tentang Wabah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1968 tentang perubahan pasal 3, Undang-undang Nomor 6 tahun 1962 tentang Wabah Undang Undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Undang-Undang 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IMO FAL CONVENTION International Health Regulation ( IHR ) 2005.
Faktor resiko terjadinya penyebaran penyakit Latar Belakang...1 Indonesia merupakan negara Kepulauan dengan 17504 Pulau tdd (Pulau kecil dan besar) Posisi sangat strategis diapit dua benua dan dua samudera Berada pada jalur lalu lintas dan perdagangan internasional Banyak pintu masuk negara Faktor resiko terjadinya penyebaran penyakit
Latar Belakang...2 Permasalahan Kesehatan semakin kompleks disebabkan oleh : Pergerakan penduduk akibat kemajuan pembangunan Perkembangan teknologi transportasikec.waktu tempuh perjalanan negara melebihi masa inkubasi penyakit Pergeseran epidemiologi penyakit ditandai dengan pergerakan kejadian penyakit dari satu benua kebenua lain baik secara alamiah maupun melalui pergerakan komoditas barang di era perdagangan bebas
Implementasi IHR (2005) di pelabuhan, bandara dan lintas batas darat dalam upaya penanggulangan PHEIC PENCEGAHAN DETEKSI DINI RESPON Mendeteksi kejadian kesehatan Merespon kegawatdaruratan kesehatan masyarakat Pengendalian Faktor Risiko yang diketahui Pengendalian rutin terhadap kondisi sanitasi di pelabuhan dan alat angkut termasuk pengendalian vektor To implement IHR at ports, airports and ground crossing, the strategy composed of: Prevention by containing known public health riks include control of sanitary conditions including vector control – designate as risk management Early warning by detecting relevant health events through inspection and verification – designate as risk assessment Response by responding to PH emergencies by investigation and implement control measures – event management All the three measures translated into inspection program and control measures for port health. Mendukung penyelidikan dan rencana kontijensi Pengawasan, Skrining, Informasi dan Verifikasi Manajemen Risiko Penilaian Risiko Manajemen Kasus Program pengawasasan alat angkut dan tindakan pengendalian
Public Health Emergency of International Concern ? Adalah : Kejadian Luar Biasa yang merupakan risiko kesehatan masyarakat bagi negara lain karena dapat menyebar lintas negara dan berpotensi memerlukan respons internasional secara terkoordinasi
Penetapan PHEIC Direktur Jenderal WHO Adanya PHEIC ditetapkan oleh: Direktur Jenderal WHO berdasarkan informasi yang diterima dari suatu negara dengan mempertimbangkan : Saran komite kesehatan Algoritma utk kejadian yang mungkin PHEIC Bukti ilmiah Penilaian Risiko
Beberapa Penyakit Berdasarkan Tahun Kemunculannya 1973: Rotavirus 1975: Parvovirus B-19 1976: Cryptosporidium 1967: Ebola 1977: Legionella pneumophilia 1977: Hantaan Virus 1977: Campylobacter jejuni
Beberapa Penyakit Berdasarkan Tahun Kemunculannya 1980: HTLV-1 1981: Staphylococcus aureus - Toxic Shock 1982: Escherichia coli 0157: H7 1982: HTLV-2 1982: Borrelia burgdorferi 1983: HIV 1983: Helicobacter pylori 1986: Cyclospora cayatanensis 1988: Human herpesvirus 6 (HHV-6) 1988: Hepatitis E 1989: Ehrlichia chafeensis 1989: Hepatitis C
Beberapa Penyakit Berdasarkan Tahun Kemunculannya 1991: Guanarito Virus 1991: Babesia species 1992: Vibrio cholerae 0139 1992: Bartonella henselae 1993: Sin Nombre Virus 1993: Encephalitozoon cuniculi 1993: Hantavirus Pulmonary Syndrome 1994: Sabia Virus 1995: Human herpesvirus 8 (HHV-8) 1996: Creutzfeldt-Jacob disease (vCJD) 1997: H5N1 Influenza 1998: Nipah Virus Encephalitis 1999: West Nile Encephalitis
Beberapa Penyakit Berdasarkan Tahun Kemunculannya 2000: Rift Valley Fever 2001: Anthrax Bioterrorism 2002: Vancomycin-Resistant Staphylococcus aureus 2003: SARS Coronavirus 2004: Monkeypox, Human
FLU SPANYOL (1918): 40 JUTA ORANG MENINGGAL DUNIA
SARS March 2003
May 2003 Mad Cow Disease in Canada (Bovine Spongiform Encephalopathy)
PANDEMI FLU BABI
World Health Organization Ebola case in Intensive care Smallpox photo World Health Organization http://www.ph.ucla.edu/epi/bioter/hemfevapha_id.html Pneumonic Plague CDC Close-up of anthrax pustule Inhalation anthrax CDC 30
Emerging and Re-Emerging Infectious Diseases AS Fauci
TERORISME DAN KESEHATAN
Ancaman Terorisme Biological: Dengan sengaja melepas bakeri dan/atau sejenisnya untuk efek kesehatan yang buruk Chemical: Dengan sengaja melepas bahan beracun & berbahaya termasuk gas, cairan atau bahan padat untuk meracuni orang & lingkungannya
Kategori A: Risiko Tertinggi Ciri: Mudah disebarkan dari orang-ke-orang Dampak kematian dan efek kesmas tinggi Dapat timbulkan kepanikan & keguncangan sosial Memerlukan kesiapan penanggulangan termasuk Contigency Plan
Contoh Kategori A Anthrax (Bacillus anthracis) Smallpox (Variola major) Plague (Yersinia pestis) Botulism (Clostridium botulinum toxin) Tularemia (Francisella tularensis) Viral hemorrhagic fevers Filoviruses: Ebola dan Marburg Arenaviruses: Lassa dan Machupo
Kategori B: Risiko Kedua Tertinggi Prioritas kedua tertinggi Miliki dampak cukup luas, tetapi kematian tidak terlalu besar Memerlukan sistem lab yang mampu deteksi dan monitoring progres secara cepat
Contoh Kategori B Brucellosis (Brucella species) Glanders (Burkholderia mallei) Melioidosis (Burkholderia pseudomallei) Psittacosis (Chlamydia psittaci) Q Fever (Coxiella burnetii) Epsilon toxin of Clostridium perfringens Food safety threats (Salmonella species, E coli 0157:H7, Shigella) Ricin toxin from Ricinus communis Staphylococcal enterotoxin B Typhus (Rickettsia prowazekii) Viral encephalitis (Alpha viruses: Venezuelan Equine Encephalitis, Eastern Equine Encephalitis, Western Equine Encephalitis) Water supply threats (Vibrio cholerae, Cryptosporidium parvum)
Kategori C: Risiko Ketiga Tertinggi Termasuk bakteri patogen yang baru muncul Mudah didapat di lingkungan Mudah diproduksi dan disebarkan Miliki potensi morbiditas dan mortalitas dan dampak kesehatan lainnya Misalnya Nipah Virus Hanta virus Multi-Drug-Resistant Tuberculosis.
Implikasi dari PHEIC Dampak negatif ekonomi yang hebat terhadap turisme, perdagangan, dan perjalanan Implikasi sosial, penderitaan manusia baik secara fisik maupun psikologis. Gangguan terhadap kehidupan normal. Ancaman terhadap kesehatan dan sistim kesejahteraan masyarakat.
Implikasi adanya PHEIC....
Airport Hong Kong, Mar-Jun 2003 Trends Penumpang di Airport Hong Kong, Mar-Jun 2003 Screening of exit passengers WHO travel recommendations WHO travel recommendations removed 27 March 2 April 25 May 120000 SARS: an unknown coronavirus 8098 cases, 774 deaths, 26 countries affected Trends in airline passenger movement drop Economic loss: US$ 60 billion For the first time WHO releases a global alert and recommends measures to limit the international spread of an emerging disease (i.e. Exit screening for international travellers departing certain areas; Traveller to consider postponing all but essential travel to certain areas) 102 165 100000 80000 Number of passenger 60000 40000 36 116 20000 14 670 13 May 3/16 3/19 3/22 3/25 3/28 3/31 4/3 4/6 4/9 4/12 4/15 4/18 4/21 4/24 4/27 4/30 5/3 5/6 5/9 5/12 5/15 5/18 5/21 5/24 5/27 5/30 6/2 6/5 6/8 6/11 6/14 6/17
Akibat adanya PHEIC....
Akibat adanya PHEIC....
Akibat adanya PHEIC....
AKUR DENGAN SIAPAPUN
TERIMA KASIH