MERUMUSKAN TUJUAN PELATIHAN DAN PENDIDIKAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

KONSEP DAN PERAN PERILAKU ORGANISASIONAL
MODEL EVALUASI KEPANGKATAN BERBASIS KINERJA
Merumuskan Visi dan Misi
KEBIJAKNAN PELATIHAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) No. 5 Tahun 2014
MUTASI PERTEMUAN 10.
pelatihan, dan pengembangan SDM
PENGORGANISASIAN.
PENDELEGASIAN TUGAS DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
AKTIFITAS PELATIHAN.
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
AZAZ-AZAZ DAN RUANG LINGKUP PEMBINAAN PEGAWAI
BAB IV PERENCANAAN.
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
PENYUSUNAN DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI
EVALUASI JABATAN Menurut Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
PELATIHAN & PENGEMBANGAN MATERI Ke-7
Ketatalaksanaan Pemerintahan di INDONESIA
Materi – 03 Sistem Kantor.
Sekretaris Ditjen Dikdasmen
BAB X RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Misi Perusahaan Tanggung Jawab Sosial & Etika ( Bab 2,3 )
PERTEMUAN 14 Pengendalian
Etika Pemerintahan (IPEM4430)
MANAJEMEN UMUM.
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
PERBEDAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
PENGGERAKAN PERTEMUAN 4.
BAB I PENDAHULUAN.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengarahan/Menggerakkan (Actuating)
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PEGAWAI.
PELATIHAN & PENGEMBANGAN
Kompetensi Desi Susianti, S.Psi., M.Si.
Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDELEGASIAN TUGAS DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
Merumuskan Visi dan Misi
Mustika Lukman Arief, SE., MM. PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB….. 
MUTASI KARYAWAN Suatu perubahan posisi / jabatan / tempat / pekerjaan yg dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi / demosi) didalam satu.
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Merumuskan Visi dan Misi
DRA. H. FATMAWATY HARAHAP, MAP
KESEKRETARIATAN MANAJEMEN WAKTU EFISIEN DAN EFEKTIF.
BAB VIII PERENCANAAN KARIER
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PEGAWAI.
I. Pengertian dan Fungsi MSDM
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA Nama Kelompok : 1.Desy Dwi Cahyani 2.Evi Liana 3.Siti Nur Azizah 4.Hilda Yunita.
PEMBINAAN PEGAWAI KELOMPOK 4 APRELIA DYAH DAMAYANTI
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PEMBINAAN PEGAWAI KELOMPOK 4 APRELIA DYAH DAMAYANTI
BAB VIII HAK PEKERJA.
PERENCANAAN (Planning)
Ketatalaksanaan Pemerintahan di INDONESIA
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
LKMM – TM Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
Contoh penyusunan skp.
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Oleh: Salsabil Zatil A.A, S.S.T., M.Kes.
Transcript presentasi:

MERUMUSKAN TUJUAN PELATIHAN DAN PENDIDIKAN

ARTI Pelatihan dan Pendidikan PELATIHAN sebagai proses sistematis dimana karyawan mempelari pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan pribadi dan organisasi. Pengertian PENDIDIKAN dari sudut pandang kebudayaan, menjelaskan sebagai berikut : Pendidikan pada dasarnya merupakan sebagaimana dari kebudayaan yang mengarah kepada peradaban. Kebudayaan dalam arti luas adalah wujud perpaduan dari logika (pikiran), etika (kemauan), estetika (perasaan) dan praktika (karya) yang merupakan sistem nilai dan ide vital (gagasan) penting yang dihayati oleh sekelompok manusia (masyarakat) tertentu dalam kurun waktu tertentu pula.

PENDIDIKAN mempunyai tujuan yang berlainan dengan pelatihan: Pendidikan terutama berkaitan dengan pembinan bagi peserta sehingga ia dapat memilih minat perhatiannya dan cara hidupnya juga kariernya. Sebaliknya pelatihan terutama mempersiapkan para peserta untuk mengambil jalur tindakan tertentu oleh teknologi dan organisasi tempatnya bekerja. Pendidikan membantu memilih dan menentukan kegiatannya. Pelatihan membantu peserta memperbaiki prestasi kegiatannya. Pendidikan terutama mengenai pengetahuan dan pengertian, sedangkan pelatihan terutama mengenai pengertian dan keterampilan.

Tujuan dari Pelatihan dan Pendidikan Secara umum pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada personil dalam meningkatkan kecakapan dan keterampilan mereka, terutama dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan kepemimpinan atau manajerial yang diperlukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Tujuan dari diadakannya pendidikan dan pelatihan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas, Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar-standar kinerja yang ditentukan, Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan, Memenuhi persyaratan perencanaan sumber daya manusia, Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja, Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.  

Sebagai contoh pelatihan dan pendidikan yang kami berikan , yaitu kebijakan pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, pada pasal 31 mengatur tentang pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil (PNS) yaitu untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya, diadakan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan PNS. Untuk membentuk sosok pegawai negeri sipil yang dimaksudkan di atas, diperlukan Diklat yang mengarah pada: Peningkatan semangat dan pengabdian yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan tanah air. Peningkatan kompetensi teknis, manajerial atau kepemimpinan, peningkatan efisiensi, efektifitas, kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerjasama dan tanggungjawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasi.

Tujuan Pelatihan dan Pendidikan Bagi Perusahaan atau Instansi   Peningkatan produktivitas kerja organisasi sebagai keseluruhan antara lain karena tidak terjadinya pemborosan, karena kecermatan melaksanakan tugas, kerjasama antara berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda, meningkatkan tekad mencapai sasaran yang telah ditetapkankan serta lancarnya koordinasi sehingga organisasai bergerak sebagai satu kesatuan yang utuh. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan antara lain karena adanya pendelegasian wewenang, interaksi yang didasarkan pada sikap dewasa baik secara teknik maupun intelektual, saling menghargai, dan adanya kesepatan bagi bawahan untuk berpikir dan bertindak secara inovatif. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena elibatkan seluruh pegawai yang bertanggungjawan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan operasional dan tidak sekedar diperintahkan oleh para manajer. Meningkatkan kesempatan kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dalam komitmen organisasional yang lebih tinggi. Mendorong sikapa keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial partisipatif. Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif yang pada gilirannya memperlancar proses perumusan kebijaksanan organisasi dan operasionalnya. Penyelesaian konflik secara fungsional yang dampaknya adalah tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan dikalangan anggota organisasi.

Kegunaan Tujuan Pelatihan Tujuan pelatihan yang dirumuskan secara baik akan bermanfaat sekali dalam: 1) Menciptakan Keajegan Dalam Pola Sistem Pelatihan, 2) Menjalin Komunikasi yang Efektif. 3) Memilih Materi Pelatihan yang Sepadan. 4) Memilih Strategi Belajar Mengajar yang Sesuai. 5) Memberikan Arah Kepada Instruktur dan Peserta Pelatihan. 6) Menjadi Landasan Pengukuran Patokan/Kriteria. 7) Memajukan, Memundurkan Patokan/Standart. 8) Menjadi Alat Evaluasi Isi Program Pelatihan. 9) Untuk melihat Keterkaitan Program Pelatihan. 10) Menjadi Persyaratan Program Pelatihan Di Tempat Kerja. 11) Menjadi Persyaratan Kontrak dalam Pelatihan.

Klasifikasi Tujuan Pelatihan Tujuan pelatihan mungkin saja bisa diklasifikasikan dalam berbagai cara yang berbeda. Salah satu cara ialah mengklasifikasikan tujuan pelatihan kepada dua kategori, yaitu:; (a) Tujuan utama pelatihan (b) Tujuan penunjang pelatihan.

Kriteria Pemilihan Tujuan Pelatihan Ada sepuluh kriteria yang dijadikan pedoman untuk memilih tujuan-tujuan pelatihan, yaitu: 1) Kriteria Universalitas 2) Kriteria Kesukaran 3) Kriteria Kepentingan 4) Kriteria Frekuensi 5) Kriteria Kepraktisan 6) Kriteria Ketercapaian 7) Kriteria Kualitas 8) Kriteria Kekurangan 9) Kriteria Penggunaan 10) Kriteria Keterkaitan Pelatihan

Prosedur Pemilihan Tujuan Pelatihan Prosedur pemilihan tujuan pelatihan itu pada dasarnya terdiri dari 4 langkah,yaitu: Mendaftarkan semua kewajiban dan tugas yang di isikan dalam bagian B dari Laporan Analisis Pekerjaan. Menilai setiap item dalam daftar kewajiban dan tugas dengan menggunakan setiap kriteria yang telah ditetapkan. Nilai-nilai untuk setiap kriteria dilukiskan dalam Pedoman Penilaian Kriteria. Menjumlahkan skor-skor untuk setiap kewajiban dan tugas dan menuliskan jumlah tersebut dalam kolom “Jumlah skor” yang terdapat dalam Lembar Pemilihan Tujuan Pelatihan. Menetapkan prioritas pelatihan untuk setiap tugas. Prioritas ini ditunjukkan oleh ketentuan nomor prioritas dalam kolom “prioritas” dari Lembar Pemilihan Tujuan Pelatihan.

Perumusan Tujuan Pelatihan Aturan-aturan umum untuk merumuskan tujuan pelatihan dengan cara yang baik, harus diketahui oleh para infrastruktur pelatihan. 1) Pedoman Umum Untuk Merumuskan Tujuan Pelatihan a) Hindarkanlah penggunaan kata-kata yang tidak lajim. b) Jangan mengacaukan atau menyalahgunakan kata-kata. c) Rumuskan secara singkat tapi tepat. d) Ciptakanlah kesederhanaan. e) Bacalah lagi apa yang telah dirumuskan.

2) Perkataan yang samar dan yang jelas yang digunakan dalam merumuskan tujuan pelatihan 3) Ciri-Ciri Tujuan Pelatihan Yang Berpusat Pada Kemampuan Ada tiga ciri utama dari tujuan-tujuan pelatihan yang berpusat pada kemampuan , yaitu: a) Mengidentifikasi Perilaku Terminal b) Melukiskan Kondisi-Kondisi Kemampuan c) Mempunyai Seperangkat Kriteria Kemampuan Yang Dapat Diterima

4) Prosedur Merumuskan Tujuan Pelatihan yang Berpusat pada Kemampuan a) Langkah pertama. mengidentifikasi perilaku yang diinginkan. b) Langkah kedua. menyatakan kondisi-kondisi yang diperlukan oleh perilaku yang akan dilakukan. c) Langkah ketiga, menyusun kriteria kemampuan yang dapat diterima.

5) Prosedur Mengisi Lembar Tujuan Pelatihan Prosedur untuk mengisi lembar tersebut adalah sebagai berikut : a) Masukkan pada setiap “Lembar Tujuan Pelatihan Yang Berpusat Pada Kemampuan” nama kewajiban yang penting, nama tugas dan jumlah elemen, misalnya “1 dari 3 elemen”. b) Gunakanlah langkah-langkah pada “Perumusan Tujuan Yang Berpusat Pada Kemampuan”. Buat perumusan secara terpisah untuk melukiskan perilaku, kondisi dan kriteria kemampuan untuk setiap kewajiban, tugas dan elemen pekerjaan. c) Tuliskan pada “referensi penting” sumber dokumen utama yang berkaitan dengan kewajiban, tugas atau elemen.

Manfaat bagi para pegawai   Membantu pegawai membuat keputusan lebih baik, Meningkatkan kemampuan para pekerja menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Terjadinya internalisasi dan operasionalisasi faktor-faktor motivasi, Timbulnya dorongan dalam diri para pekerja untuk terus meningkatkan kemampuan kerjanya. Peningkatan kemampuan pegawai untuk mengatasi stres, prustasi dan konflik yang nantinya bisa memperbesar rasa percaya pada diri sendiri, Tersedianya informasi tentang berbagai program yang dapat dimanfaatkan oleh para pegawai dalam rangka pertumbuhan masing-masing secara teknik maupun intelektual. Meningkatnya kepuasan kerja. Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan seseorang, Semakin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri. Mengurangi ketakutan menghadapi tugas baru dimasa depan.

Pelatihan dapat membantu karyawan membuat keputusan yang lebih baik, meningkatkan kemampuan di bidang kerjanya sehingga dapat mengurangi stres dan menambah rasa percaya diri. Informasi program yang diperoleh dari pelatihan dapat dimanfaatkan sebagai proses penumbuhan intelektualitas sehingga kecemasan menghadapi perubahan di masa-masa mendatang dapat dikurangi. Keberhasilan suatu program pelatihan ditentukan oleh 5 komponen 1. SASARAN PELATIHAN : setiap pelatihan harus mempunyai sasaran yang jelas yang bisa diuraikan kedalam perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur supaya bisa diketahui efektivitas dari pelatihan itu sendiri. 2. PELATIH (Trainer): pelatih harus bisa mengajarkan bahan-bahan pelatihan dengan metode tertentu sehingga peserta akan memperoleh pengetahuanketrampilan dan sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaian yang ditetapkan. 3. BAHAN-BAHAN LATIHAN: bahan-bahan latihan harus disusun berdasarkan sasaran pelatihan yang telah ditetapkan 4. METODE LATIHAN (termasuk alat bantu): Setelah bahan dari latihan ditetapkan maka langkah berikutnya adalah menyusun metode latihan yang tepat. 5. PESERTA (Trainee): Peserta merupakan komponen vang cukup penting, sebab keberhasilan suatu program pelatihan tergantung juga pada pesertanya.