BALING (Bank Sampah Keliling) “GET RICH WITH TRASH” Menjadi Kaya Dengan Sampah Pemkab. Badung BANK SAMPAH KELILING DLHK BADUNG
I. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Masalah sampah timbul dengan adanya peningkatan timbunan sampah perhari, namun tidak diimbangi dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memenuhi persyaratan teknis sehingga banyak sampah yang tidak tertangani dengan maksimal. Selain sarana dan prasarana, kesadaran masyarakat memegang peranan penting dalam mengelola sampah. Jika dilihat kondisi saat ini masyarakat belum banyak mengetahui bagaimana mengelola dan memanfaatkan sampah, dan sampah masih di anggap sebagai barang tidak berguna.
Demikian juga pola hidup masyarakat ini, masyarakat hanya melakukan pengumpulan sampah di rumah masing-masing lalu sampah di ambil oleh tukang sampah (petugas sampah) sesudah itu tukang sampah membawa sampah tersebut ke TPS ( tempat penyimpanan sementara), dari TPS sampah di angkut oleh mobil sampah kemudian di buang ke TPA. Sementara itu tempat pembuangan akhir (TPA), timbunan sampah sudah seperti gunung. Dari latar belakang tersebut perlu dirancang system pengelolaan sampah yang terintegritas dan memenuhi syarat kesehatan lingkungan, serta mempunyai nilai ekonomi tinggi dengan konsep yang mudah, cepat, dan menguntungkan.
Permasalahan: Masyarakat belum bisa memaksimalkan pengelolan sampah. Keengganan masyarakat mengelola sampah secara bijak. Masyarakat kurang begitu peduli dengan nilai ekonomis dari sampah. Belum adanya pelayanan sampah anorganik ke rumah tangga dan masyarakat tidak sempat untuk membawa sampah yang mereka miliki ke Bank Sampah Belum adanya pengetahuan yang berkaitan dengan harga sampah anorganik
II. Solusi Penanganan Salah satu bentuk solusi untuk pengelolaan sampah tersebut adalah program Bank Sampah namun, karena kesibukan masyarakat yang begitu tinggi, sehingga membuat masyarakat enggan untuk membawa sampah ke Bank Sampah. Mengantisipasi kondisi tersebut, DLHK Kabupaten Badung meluncurkan program inovasi baru yakni Bank Sampah Keliling (BALING), (DLHK Badung yang menjemput langsung sampah ke pemilik rekening bank sampah) dengan tujuan memudahkan masyarakat untuk membuat sampah menjadi lebih berharga. Konsep dasar dari BALING sama seperti Bank Sampah namum dimodifikasi dengan sistem penjemputan.
Keunggulan dari inovasi BALING: BALING yang menjemput sampah yang akan ditabung Mengedukasi masyarakat dalam hal menabung sampah Memudahkan masyarakat untuk menabung sampah Dalam segi mobilitas tim BALING lebih aktif dari Bank Sampah biasa Unggul dalam komunikasi karena memiliki hotline khusus tim BALING
Buku tabungan Bank Sampah
BANK SAMPAH SEKAR JEPUN MANGUPURA BINAAN DLHK KABUPATEN BADUNG DAFTAR HARGA BANK SAMPAH SEKAR JEPUN MANGUPURA BINAAN DLHK KABUPATEN BADUNG JENIS HARGA SATUAN PLASTIK Gelas Aqua / Bening kotor Rp. 2.300 /kg Gelas Aqua / Bening bersih Rp. 3.000 Botol Aqua / Bening kotor Rp. 4.500 Botol Warna Rp. 1.800 Plastik Emberan Rp. 1.300 Gelas Ale-ale, The Gelas, dsb Putihan Rp. 2.000 Jerigen min. 5 liter warna putih susu Paralon Rp. 500 Kertas/Mika, dsb Plastik Bening Rp. 1.000 Plastik Campur /kresek Rp. 300 Campuran di luar botol, plastic PE, Kardus dan Kertas Rp. 1.500
JENIS HARGA SATUAN LOGAM Besi I Rp. 2.000 /kg Besi II Rp. 1.500 Zenk Rp. 1.000 Kaleng Susu, Cat dsb Rp. 500 Alumunium Rp. 9.000 Tembaga Serabut Rp. 30.000 Kuningan Rp. 25.000 BC Tembaga Kawat TS Tembaga Kupas Rp. 35.000 Alpaka Rp. 4.000 KARDUS
(Harga sewaktu - waktu bisa berubah sesuai harga di pasaran / pabrik) JENIS HARGA SATUAN KERTAS Tebal Berwarna (Duplek) Rp. 200 /kg Putih / cetak / HVS Rp. 900 Koran Rp. 1.000 Buku Tulis Rp. 600 Majalah Buram / CD / Arsip BOTOL Kecap /biji Bir Besar Bir Kecil Rp. 500 Sprite, coca cola, Fanta, the botol, dsb Rp. 150 Botol Putih Bening Besar Kecil Barang Elektronik (radio, TV, telepon, dll) menyesuaikan (Harga sewaktu - waktu bisa berubah sesuai harga di pasaran / pabrik)
III. Mekanisme BALING Masyarakat menghubungi petugas BALING Membuat rekening Bank Sampah Memilah sampah yang akan mereka tabung Saat menabung, pemilik rekening Bank Sampah menghubungi petugas BALING Petugas BALING menjemput sampah yang akan ditabung sesuai dengan jadwal dan mencatat saldo yang dimiliki oleh pemilik rekening
MEKANISME BALING Tim BALING Tim BALING Tim BALING siap menjemput sampah yang akan ditabung Tim BALING menerima telepon dari penabung Penabung menghubungi Tim BALING BANK SAMPAH Tim BALING Tim BALING membawa sampah yang ditabung ke Bank Sampah Tim BALING menjemput sampah Catatan: Penjemputan sampah dilakukan sesuai dengan jadwal pengangkutan sampah
Pengoprasian BALING akan difokuskan pada tempat-tempat umum yang memiliki produksi sampah rutin seperti sekolah, pasar, instansi tertentu, dan lain sebagainya. Tetapi inovasi BALING ini juga tetap memungkinkan untuk masyarakat perorangan yang ingin memiliki rekening bank sampah. *Sekolah atau tempat umum yang memerlukan jasa Tim BALING *BALING juga melayani personal yang memerlukan jasa Tim Baling
BANK SAMPAH KELILING DLHK BADUNG Untuk mendukung pengoprasian BALING tentu ada sarana yang diperlukan, DLHK Badung akan menyiapkan : 3 Truk 3 Supir BANK SAMPAH KELILING DLHK BADUNG *Truk Tim BALING (Bank Sampah Keliling DLHK Badung)
IV. Dampak dan Berkelanjutan Dampak dari inovasi BALING sebagai berikut: Mengedukasi masyarakat dalam mengelola sampah dan nilai ekonomis yang dimiliki oleh sampah Menanamkan kebiasaan menabung pada masyarakat sekaligus memelihara lingkungan Penganan sampah bisa cepat tertangani di wilayah badung Bisa dijadikan contoh oleh Pemerintah Daerah lain terkait inovasi ini belum dilakukan di daerah lain Memberikan contoh bagi masyarakat dalam penanganan sampah itu sangat penting
Keberlanjutan dari inovasi BALING sebagai berikut: Pengelolaan sampah yang efektif dan menguntungkan dapat terus berlanjut. Kesadaran masyarakat yang meningkat terhadap lingkungan. Dukungan dari pihak pemerintah secara finansial, sumber daya untuk penanganan sampah dari Pemkab Badung sehingga memastikan keberlanjutannya.
TERIMA KASIH