PEMODELAN DAN MANAJEMEN MODEL
Pemodelan Pemodelan merupakan suatu upaya untuk melakukan analisis sistem pendukung keputusan (SPK) dengan cara meniru bentuk nyata-nya daripada melakukannya pada sistem nyata.
Alasan Penggunaan Model (1) Manipulasi model (seperti mengubah variabel) akan lebih mudah dilakukan daripada melakukannya pada sistem nyata. Model dapat menghemat waktu. Biaya untuk menganalisis model jauh lebih murah jika dibandingkan dengan mengaplikasikannya pada sistem nyata. Resiko kesalahan pada bentuk model dengan melakukan trial & error (coba-coba) jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan melakukannya pada sistem nyata.
Alasan Penggunaan Model (2) Lingkungan bisnis yang banyak mengandung ketidakpastian. Model matematika dapat menganalisis kemungkinan solusi dalam jumlah yang lebih banyak bahkan tidak terbatas. Model meningkatkan pembelajaran & pelatihan. Model-model dan metode-metode untuk mendapatkan solusi telah tersedia di web. Ada beberapa Java applet (atau pemrograman web lainnya) yang tersedia untuk menyelesaikan model-model tersebut.
MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Turban (2005) mengkategorikan model sistem pendukung keputusan dalam tujuh model, yaitu: Model optimasi untuk masalah-masalah dengan alternatif- alternatif dalam jumlah relatif kecil. Model optimasi dengan algoritma. Model optimasi dengan formula analitik. Model simulasi. Model heuristik. Model prediktif. Model-model yang lainnya.
Model optimasi (1) Model optimasi untuk masalah-masalah dengan alternatif-alternatif dalam jumlah relatif kecil. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif. Teknik-teknik untuk penyelesaian masalah ini antara lain dengan menggunakan tabel keputusan atau pohon keputusan.
Model optimasi (2) Model optimasi dengan algoritma. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi terbaik dari banyak alternatif. Proses pencarian dilakukan tahap demi tahap. Teknik-teknik untuk penyelesaian masalah ini antara lain dengan menggunakan linear programming atau model matematika yang lainnya, atau menggunakan model jaringan.
Model optimasi (3) Model optimasi dengan formula analitik. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi hanya dengan satu langkah melalui rumus tertentu. Model seperti ini banyak dijumpai pada masalah- masalah inventory.
Model simulasi Model simulasi. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi cukup baik atau solusi terbaik pada beberapa alternatif yang akan diuji dalam penelitian. Model ini lebih banyak digunakan untuk beberapa tipe simulasi.
Model heuristik Model heuristik. Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi yang cukup baik melalui serangkaian aturan (rules). Model ini lebih banyak direpresentasikan dengan menggunakan pemrograman heuristik atau “sistem pakar”.
Model prediktif Model prediktif. Model ini akan melakukan prediksi untuk masa depan apabila diberikan skenario tertentu. Model ini lebih banyak direpresentasikan dengan menggunakan model peramalan (forecasting) atau analisis Makov.
Model-model yang lainnya Model ini akan menyelesaikan kasus what-if menggunakan formula tertentu. Model ini lebih banyak digunakan pada pemodelan keuangan atau konsep antrian.
Pemodelan Pemodelan pada SPK mencakup tujuh permasalahan: Identifikasi masalah dan analisis lingkungan. Identifikasi variabel Peramalan (forecasting). Penggunaan beberapa model keputusan. Seleksi kategori model yang sesuai. Manajemen model. Pemodelan berbasis pengetahuan
1.Identifikasi Masalah dan Analisis Lingkungan Pada tahap ini akan dilakukan pengawasan, pelacakan, dan interpretasi terhadap informasi-informasi yang telah terkumpul. Analisis dilakukan terhadap domain dan dinamika dari lingkungan yang ada. Pada bagian ini perlu juga diidentifikasi budaya organisasi dan proses pengambilan keputusan. Dapat digunakan business intelligence tools untuk keperluan tersebut.
2.Identifikasi Variabel Pada tahap ini akan diidentifikasi variabel-variabel yang relevan. Variabel tersebut meliputi variabel keputusan, variabel intermediate (tak terkontrol), dan variabel hasil. Untuk kepentingan tersebut, dapat digunakan influence diagram untuk menunjukkan relasi antar variabel-variabel tersebut.
3.Peramalan (forecasting) Apabila suatu SPK diimplemantasikan, maka akibatnya akan dirasakan di kemudian hari. Oleh karena itu, peramalan mutlak diperlukan.
4.Penggunaan Beberapa Model Suatu sistem pendukung keputusan dapat terdiri-atas beberapa model. Masing-masing model merepresentasikan bagian yang berbeda dari masalah pengambilan keputusan.
5.Seleksi Kategori Model (1) Ada tujuh kategori model SPK sebagaimana telah dijelaskan pada bagian terdahulu. Setiap kategori memiliki beberapa teknik-teknik tertentu. Pada dasarnya, teknik-teknik tersebut dapat diaplikasikan baik dalam model statis maupun model dinamis.
5.Kategori Model (2) Model statis umumnya memberikan asumsi adanya operasi perulangan dengan menggunakan kondisi yang identik. Model dinamik (time-dependent), merepresentasikan skenario yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
6.Manajemen Model (1) Untuk menjaga integritas dan aplikabilitasnya, model perlu dikelola sebaik mungkin. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan suatu model base management system. Model Base Management System (MBMS) merupakan paket perangkat lunak yang dibangun dengan kapabilitas yang mirip dengan DBMS.
6.Manajemen Model (2) Kapabilitas MBMS meliputi: kontrol, fleksibilitas, umpan balik, antarmuka, adanya pengurangan redundansi, dan adanya peningkatan konsistensi.
7.Pemodelan Berbasis Pengetahuan Sistem berbasis pengetahuan menggunakan sekumpulan aturan dalam menyelesaikan permasalahannya. Sistem pakar merupakan salah satu model pendukung keputusan yang bersifat kualitatif. Sistem pakar merupakan sistem berbasis pengetahuan.
Subsistem Manajemen Model (MMS) Subsistem manajemen model, merupakan paket perangkat lunak yang berisi statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang mampu memberikan kapabilitas analitik bagi sistem.
Subsistem Manajemen Model Model (Basis Model) Strategis, taktis, operasional Statistik, keuangan, pemasaran, Ilmu manajemen, akuntansi, Teknik, dsb. Direktori Model Manajemen Basis Model Eksekusi model, Integrasi, dan prosesor perintah Perintah pemodelan: creation Pemeliharaan: update Antarmuka database Bahasa pemodelan Manajemen Data Manajemen antarmuka Subsistem Berbasis pengetahuan
Subsistem manajemen model terdiri dari: Basis Model Berisi rutinitas dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah SPK. Model-model pada SPK pada dasarnya adalah matematis; dinyatakan dalam rumus yang dapat diprogram dalam alat pengembangan SPK, ex: excel
4 kategori utama Basis Model: Model Strategis : untuk mendukung manajemen tingkat atas Cth: inovasi produk & merger perusahaan. Model Taktis : untuk mendukung manajemen tingkat menengah Cth: pemilihan server web, perencanaan persyaratan tenaga kerja, promosi penjualan, tata letak pabrik dll. Model Operasional : untuk mendukung manajemen tingkat bawah Cth: persetujuan pinjaman pada bank, jadwal produksi, kontrol inventori, dll Model Analitik : untuk menganalisis data. Meliputi model statistik, ilmu manajemen, algoritma data, model keuangan dll. Model Strategis : digunakan untuk mendukung manajemen puncak dalam menjalankan tanggung jawab perencanaan strategis Model Taktis : Digunakan terutama oleh manajemen madya untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi. Cth: pemilihan server web, perencanaan persyaratan tenaga kerja, promosi penjualan, tata letak pabrik dll. Model Operasional : untuk mendukung aktivitas kerja harian organisasi. Cth: persetujuan pinjaman pada bank, jadwal produksi, kontrol inventori, dll.
Sistem Manajemen Basis Model MBMS mampu mengaitkan model-model dengan link yang tepat melalui sebuah database. Direktori model Perannya sama dengan direktori database. Merupakan katalog dari semua model dan perangkat lunak lainnya pada basis model. Berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapabilitas model.
Eksekusi Model, Integrasi, dan Prosesor Perintah Eksekusi model : proses mengontrol jalannya model saat ini. Integrasi model : gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan atau mengintegrasikan SPK dengan aplikasi lain. Command Processor Model : menerima dan menginterpretasikan instruksi- instruksi pemodelan dari user interface dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi-fungsi integrasi
Kemampuan Model Kepustakaan model terkait aturan basis model Fasilitas pembangun model Manipulasi model Fungsi manajemen basis model Dokumentasi model Tracking penggunaan model Dukungan terhadap fleksibilitas & adaptasi model
Contoh Komponen Model
Influence Diagram (1) Influence diagram adalah representasi grafis dari suatu model keputusan yang digunakan untuk membantu perancangan model, pengembangan dan pemahaman. Kata influence merujuk pada ketergantungan suatu variabel pada tingkatan tertentu terhadap variabel yang lainnya.
Influence Diagram (2) Ada 3 simbol utama yang digunakan untuk membuat influence diagram, yaitu: Kotak, menunjukkan variabel keputusan Lingkaran, menunjukkan variabel intermediate (tak terkontrol) Oval, menunjukkan variabel hasil (outcome) baik bersifat intermediate maupun final
variabel keputusan variabel intermediate variabel hasil
Hubungan antar variabel (1) Hubungan dengan kepastian: Koleksi kesayangan Jumlah buku
Hubungan antar variabel (2) Hubungan dengan ketidakpastian : Penjualan Harga
Hubungan antar variabel (3) Pada variabel random (resiko) diberi tanda () di atas nama variabel: Permintaan Penjualan
Hubungan antar variabel (4) Preferensi (biasanya merupakan hubungan antara variabel hasil), dilambangkan dengan: Bentuk panah dapat berupa panah satu arah atau panah dua arah tergantung pada arah pengaruh antar variabel.
Contoh Diketahui model profit sebagai berikut: Profit = pemasukan – pengeluaran Pemasukan = unit terjual * harga jual per unit Unit terjual = 0,5 * jumlah yang dikeluarkan untuk iklan Pengeluaran = biaya per unit * unit terjual – biaya tetap.
Jumlah yang dikeluarkan untuk iklan Unit yang terjual Jumlah yang dikeluarkan untuk iklan Harga setiap unit Biaya tiap unit Biaya tetap Pemasukan Pengelu-aran Profit
Teknik Pemodelan SPK Teknik Pendekatan Simulasi Menciptakan model matematis terhadap suatu keadaan menggunakan teknik-teknik simulasi untuk meniru keadaan yang nyata Optimisasi Menciptakan model matematis terhadap suatu keadaan dengan menggunakan teknik riset operasi untuk memperoleh solusi yang terbaik OLAP (Online analytical processing) dan data mining Menggunakan teknik statistik untuk menganalisis hasil-hasil bisnis Sistem pakar Menggunakan jasa seorang ahli di bidang tertentu dalam melakukan pengambilan keputusan
Teknik Pemodelan SPK (Lanjutan…) Jaringan saraf (neural networks) Menggunakan teknik pembelajaran untuk mengenali pola dalam suatu data Logika kabur (fuzzy logic) Menggunaan pendekatan derajat keanggotaan (derajat kerelativan) dalam melakukan pengambilan keputusan sebagai pengganti logika biner (benar atau salah) Penalaran berbasis kasus (Case-based reasoning) Menggunakan pendekatan kecerdasan buatan yang membuat basis data contoh-contoh yang membantu pengambilan keputusan Agen cerdas (Intelligent Agents) Menentukan parameter-parameter keputusan terhadap agen terkomputerisasi yang mencari salah satu atau beberapa basis data untuk menemukan jawaban tertentu, seperti harga terendah sebuah kamera tertentu