Teori tindakan Elearning kedua
Pengaruh interpretasi terhadap perilaku Pengaruh yang penting terhadap perilaku individu adalah perilaku individu lain terhadap dirinya. Fokusnya pada hubungan sosial manusia satu sama lain (individual social encounters) – bagaimana berbagai pihak dapat memahami satu sama lain sehingga interaksi terjadi. Manusia adalah individu yang menjalankan peranan. Tetapi peranan ini lebih kompleks.
Teori ini berpendapat bahwa kehidupan sosial terletak pada kemampuan luar biasa manusia untuk mengelola apa yang terjadi di sekitar mereka. Kemampuan mereka untuk meletakkan makna pada realitas – dan kemampuan memilih bertindak menurut cara tertentu dalam interpretasi ini. Ini yang disebut teori interpretif atau teori tindakan.
Sebagian tindakan manusia – involuntary (terjadi begitu saja) ; bersin, mengejapkan mata, menguap, dll. Hampir semua tindakan manusia adalah voluntary (sukarela). Tindakan itu adalah produk dari suatu keputusan untuk bertindak sebagai hasil dari pikiran. Hampir semua tindakan manusia disengaja, kita mewujudkan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang dikehendaki
Darimana maksud dan tujuan yang dipilih itu ? Teori tindakan menekankan bahwa kita memutuskan apa yang kita lakukan sesuai dengan interpretasi kita mengenai dunia sekeliling. Menggunakan teori tindakan untuk kepentingan ini, berarti kita memilih apa yang dilakukan sesuai dengan “definisi situasi yang bersangkutan”. Tindakan sosial, adalah tindakan yang kita pilih sesuai dengan interpretasi kita mengenai kelakukan orang lain dalam konteks yang bersangkutan
Interaksi Sosial yang Bermakana Lebih banyak hal yang dibicarakan tentang tindakan sosial daripada interpretasi terhadap tindakan. Simbol paling efektif yang dimiliki manusia adalah kata – kata – simbol linguistik. Inilah sebabnya mengapa ahli – ahli teori tindakan seringkali tertarik dengan cara kita menggunakan bahasa untuk saling bertukar makna satu sama lain. Bahasa, verbal maupun tertulis, adalah alat manusia yang unik yang kita dapat gunakan untuk berinteraksi secara bermakna satu sama lain, dan atas dasar itu membentuk masyarakat.
Masyarakat adalah hasil dari kesempatan interaksi yang tak terhingga jumlahnya, yang setiap kesempatan itu dicapai melalui interpretasi dan pemaknaan atas perilaku aktor – aktor yang menjadikan masuk akal latar sosial dimana mereka menemukan diri mereka sendiri dan yang memilih rangkaian tindakan yang sesuai konteks itu.
Konstruksi Sosial Mengenai realitas Perbedaan penting antara konsepsi struktural dan interpretif mengenai masyarakat. Teoritisi struktural ; karakteristik masyarakat itu “nyata” ada di luar para anggotanya. Interpretivis : jauh lebih sukar untuk menguraikan suatu masyarakat yang merupakan hasil dari interpretasi sebagai “benar” dan “nyata” dalam konteks struktural itu. Bagi interpretivis, menjadi manusia berarti menginterpretasikan apa yang terjadi di lingkungan seseorang.
Apa yang “sesungguhnya” terjadi tergantung pada bagaimana individu memandangnya. Realitas adalah mata dari empunya (beholder). Kita bertindak dengan cara yang kita anggap sesuai. Apa yang kita anggap sesuai tergantung pula pada apa yang kita pikir orang lain berpikir serupa. Dalam hal ini mungkin saja orang akan melakukan tindakan yang berbeda dalam situasi sosial yang sama
Bahkan dalam tindakan yang kasat mata, tindakan tetap tergantung pada interpretasi dari yang empunya (beholder). Persoalannya bukanlah seberapa jauh Saudara benar, bahwa yang Saudara saksikan benar – benar terjadi, melainkan bahwa : Saudara tidak dapat berbuat apa – apa kecuali menafsir- nafsir saja (atau bahkan Saudara sendiri tidak tahu apa yang terjadi Apa yang Saudara putuskan adalah hasil dari interpretasi tersebut
Persektif weber Perhatian Weber pada teori tindakan berorientasi tujuan dan motivasi pelaku. Tidak berarti bahwa ia hanya tertarik pada kelompok kecil dalam hal interaksi spesifik antar individu belaka. Dia berpendapat bahwa cara terbaik untuk memahami masyarakat adalah menghargai bentuk – bentuk tipikal tindakan yang menjadi ciri khasnya.
Weber melakukan rekonstruksi maka di balik kejadian – kejadian sejarah yang menghasilkan struktur – struktur dan bemtukn – bentukan sosial, tetapi pada saat yang sama memandang semua konfigurasi kondisi historis itu unik. Kejadian – kejadian historis secara berurutan mempengaruhi karakter mereka dan memahami tindakan pada pelakunya yang hidup pada masa kini. Akan tetapi tidak mungkin menggeneralisasi semua masyarakat atau semua struktur sosial.
Tipe – tipe tindakan Tindakan tradisional “Saya melakukan ini karena saya selalu melakukannya” Tindakan afektif “Apa boleh buat saya lakukan” Tindakan berorientasi nilai, penggunaan rasionalitas nilai “Yang saya tahu hanya melakukan ini “ Tindakan berorientasi tujuan, penggunaan rasionalitas instrumental “Tindakan ini paling efisien untuk mencapai tujuan ini, dan inilah cara terbaik untuk mencapainya”
Teori interaksionisme simbolik (IS) Teori ini adalah salah satu teori tindakan yang paling terkenal. Menurut ahli, kehidupan sosial secara harafiah adalah “interaksi manusia melalui penggunaan simbol – simbol”. Interaksi simbolik tertarik pada : Cara manusia menggunakan simbol untuk mengungkapkan apa yang mereka maksud dan untuk berkomunikasi satu sama lain (suatu minat interpretif yang ortodoks) Akibat interpretasi atas simbol-simbol terhadap kelakuan pihak – pihak yang terlibat selama interaksi sosial
IS menekankan bahwa interaksi adalah proses interpretif dua arah IS menekankan bahwa interaksi adalah proses interpretif dua arah. Salah satu kontribusi utama bagi teori tindakan adalah elaborasi dan menjelaskan berbagai akibat interpretasi terhadap orang lain, terhadap identitas sosial individu yang menjadi objek dari interpretasi tersebut. Pengaruh IS yang paling umum adalah ; citra diri (self image) – kesadaran identitas kita – adalah produk dari cara orang lain berpikir tentang kita. Citra diri adalah produk dari proses interpretif - alokasi makna antara satu orang dengan orang lain – yang bagi teori tindakan adalah akar dari semua interaksi sosial.
Ahli teori IS yang dihubungkan dengan penekanan permainan peranan kreatif adalah Erving Goffman. Goffman menyajikan konsepsinya tentang kehidupan sosial sebagai suatu panggung yang di atasnya manusia memerankan diri mereka, dan menjelaskan dukungan sosial yang ditekan menjadi kehadiran untuk menjalani orang lain. Bagi Goffman, sosialisasi biasanya adalah tentang kemenangan kapasitas kreatif individu atas reaksi orang lain
Teori labeling adalah perspektif yang lahir dari interaksionisme simbolik. Teori labeling kurang tertarik pada cara – cara dimana orang dapat mempengaruhi interpretasi orang lain tentang diri mereka sendiri dibandingkan jenis – jenis interaksi dimana tidak ada kesempatan tersebut. IS merupakan bentuk yang cukup moderat dari teori tindakan, yang menekankan pentingnya interpretasi dalam konstruksi sosial dan realitas. IS menempati wilayah tengah antara teori struktural murni dan teori tindakan murni
Tugas mahasiswa Carilah satu contoh kasus di media massa, deskripsikan secara jelas fenomena apa yang terjadi. Analisislah dengan materi teori tindakan sosial di atas. Bacaan lanjutan untuk memberikan analisis bisa memakai buku : Jones, pip. Pengantar Teori – Teori Sosial, dari Teori Fungsionalisme hingga post- modernisme. 2010. Obor. Jakarta Ketentuan teknis : 1,5 spasi, TNR 12, margin masing – masing 3. Ditulis dalam 4 halaman. Tulisan dalam bentuk argumentatif Dikumpul minggu depan, 24 Oktober 2016