STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8
Apa itu Kepribadian dan Pengaruhnya dengan Stress ?? Apa itu Stres Kerja?? Apa itu Stres??
Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner psychological characteristics) manusia. Perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu
Faktor-Faktor Penentu Kepribadian Keturunan Lingkungan Situasi Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu, tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap entah sepenuhnya atau secara substansial dipengaruhi oleh siapa orang tua anda, yaitu komposisi biologis, psikologis dan psikologis bawaan mereka. Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukkan karakter kita adalah lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian kita.
STRESS Suatu respon yang adaptif, dihubungkan oleh karakteristik dan/ atau proses psikologis individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis dan atau fisik khusus pada seseorang.
STRESS KERJA Stres yang dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya Dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.
Jenis-Jenis Stress Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu: Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Konsekuensi dalam kesejahteraan individu dan juga organisasi berupa pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Konsekuensi pada individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Model Stress Hasil Perbedaan Individual Stressor Stress Tingkat Individu Tingkat Kelompok Tingkat Organisasional Ekstraorganisa- sional Psikologis/ yang berkaitan dengan sikap Keperilakuan Kognitif Kesehatan Fisik Stress Perbedaan Individual Keturunan, Usia, JK, Pola makan Dukungan sosial, ciri kepribadian
Stressor Stressor adalah faktor-faktor lingkungan yang menimbulkan stress. Stressor adalah suatu prasyarat untuk mengalami respon stres. Empat jenis utama stresor yaitu: Tingkat individual Tingkat kelompok Tingkat organisasi Di luar organisasi (Ekstraorganisasional)
Perbedaan Individual Orang tidak mengalami tingkat stres yang sama atau menunjukkan hasil yang serupa untuk suatu jenis stresor tertentu. Contoh, jenis stresor yang dialami di tempat kerja bervariasi menurut pekerjaan dan jenis kelamin. Stresor untuk pengendalian yang rendah adalah lebih tinggi pada pekerjaan klerikal tingkat rendah daripada pekerjaan profesional Stessor konflik antar pribadi merupakan suatu sumber stres yang lebih besar bagi kaum wanita daripada kaum pria. Pengendalian yang dirasakan juga merupakan suatu moderator yang signifikan dari proses stres. Orang merasakan tingkat stres yang lebih rendah dan mengalami konsekuensi yang lebih mendukung pada saat mereka percaya bahwa mereka dapat mengendalikan stresor yang mempengaruhi kehidupan mereka.
TIPIKAL KEPRIBADIAN Tipe kepribadian A : Kepribadian Tipe B : Ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah, memiliki kewaspadaan yg berlebihan, bicara cepat, bekerja tdk kenal waktu, pandai berorganisasi, memimpin/memerintah, lbh suka bekerja sendirian bila ada tantangan, kaku terhdp waktu, ramah, tdk mdh dipengaruhi, bila berlibur pikirannya lbh kepekerjaan Kepribadian Tipe B : Tidak agresif, ambisi yg wajar, penyabar, ceria, tdk mdh tersinggung, tdk pemarah, bicara tidak tergesa-gesa, lebih suka kerjasama, mudah bergaul
Hasil Para ahli teori menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi atau hasil psikologis yang berkaitan dengan sikap, keprilakuan, kognitif, dan kesehatan fisik. Sebuah badan penelitian yang besar mendukung dampak negatif dari stres yang dirasakan pada banyak aspek kehidupan kita. Stres berkaitan secara negatif dengan kepuasan kerja, komitmen organisasional, emosi positif, dan kinerja yang berhubungan secara positif dengan tingkat perputaran yang disebabkan oleh kepenatan.
Gejala-Gejala Stres (Hasil) Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 1999) mengkaji ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan tiga gejala dari stres pada individu, yaitu: Gejala Psikologis Gejala Fisiologis Gejala Perilaku
Gejala stres kerja yang sering terjadi Adapun gejala-gejala stres di tempat kerja yang sering terjadi, yaitu meliputi: Kepuasan kerja rendah Kinerja yang menurun Semangat dan energi menjadi hilang Komunikasi tidak lancar Pengambilan keputusan jelek Kreatifitas dan inovasi kurang Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif. Semua yang disebutkan di atas perlu dilihat dalam hubungannya dengan kualitas kerja dan interaksi normal individu sebelumnya.
Dampak Stres Bagi karyawan menurunnya gairah kerja, frustrasi dan sebagainya (Rice, 1999). Konsekuensi pada karyawan ini tidak hanya berhubungan dengan aktivitas kerja saja, tetapi dapat meluas ke aktivitas lain di luar pekerjaan. tidak dapat tidur dengan tenang, selera makan berkurang, kurang mampu berkonsentrasi, dan sebagainya.
Bagi Perusahaan Konsekuensi yang timbul dan bersifat tidak langsung : meningkatnya tingkat absensi tingkat produktivitas menurunkan komitmen organisasi memicu perasaan keterasingan turnover
Manajemen Stres dan Teknik Pengurangan Stres Maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu pendekatan individu pendekatan organisasi. 2. Teknik Pengurangan Stres Relaksasi otot Biofeedback Meditasi Restrukturisasi Kognitif