PENGUKURAN KINERJA Mahendrawathi ER, Ph.D.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisis & Informasi Proses Bisnis (CSA221)
Advertisements

(Bab 3) DOKUMENTASI PROSES
PENGUKURAN KINERJA SC.
Bab VI Posisi Strategis.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
ANALISIS PROSES BISNIS
EVALUASI & PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran Kinerja Supply Chain
Kesadaran akan pemanfaatan sumberdaya alam dengan hidup lebih menetap. Ditemukannya pola kerja, pola produksi dan pola distribusi yang lebih murah dan.
Pengenalan Re-engineering
Sistem Pengendalian Manajemen (Monitoring dan Evaluasi/ "Monev")
SELF ASSESSMENT Mahendrawathi ER, Ph.D.
Pemasaran dan Pengembangan Produk
Project Procurement Management
ERP (Enterprise Resource Planning)
Pertemuan ke 5 Project Scope Management Ahmad, M.Pd
1 Pertemuan 23 Membangun Hubungan dengan Pelanggan Lewat Kepuasan, Nilai dan Mutu Matakuliah: J0114 – Manajemen Pemasaran Tahun: 2005 Versi: 1.
RENCANA INDUK JANGKA PANJANG
DESAIN STRATEGI PROSES MANUFAKTUR
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
ANALISIS PROSES BISNIS
PENGUKURAN KINERJA (PERFORMANCE MEASUREMENT) DAN BALANCE SCORECARD    Pengukuran Kinerja (Performance Measurement) ·   Sistem Penilaian Kinerja ·   Keterbatasan.
Kuliah 7 : Seleksi Konsep (Concept Selection)
Pert. 16. Menyimak lingkungan IS/IT saat ini
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
MODUL 08 – 1/ 18 MODUL 08 PERSEDIAAN (1/3) 1. FUNGSI PERSEDIAAN
Quality Function Deployment, Value Engineering and Target Costing, an Integrated Framework in Design Cost Management: A Mathematical Programming Approach.
Manajemen Industri.
STRUKTUR SISTEM PENGUKURAN KINERJA INDIVIDUAL METRICS METRIC SETS OVERALL PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM.
5. Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek
Mengukur Performansi Proses Bisnis
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Analisis & Dokumentasi Proses bisnis bag. 1
DOKUMENTASI PROSES Purchasing Department Manufacturing Department
A. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI
Pertemuan 1 Dadang Munandar, M.Si
Bahan Kuliah ASPEK HARGA.
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
Konsep Marketing bukan konsep fungsional melainkan sebuah konsep bisnis strategis yang bertujuan untuk meraih kepuasan berkelanjutan yang memiliki nilai.
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
PENGUKURAN KINERJA.
DESENTRALISASI DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
COST CONCEPT AND COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM Pertemuan 2
MANAJEMEN OPERASI AGROINDUSTRI
Product planning management
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
03 ANALISIS PRODUKTIVITAS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
PENGUKURAN KINERJA.
Performance Measurement
Master data Management
Sistem Pengendalian Manajemen (Monitoring dan Evaluasi/ "Monev")
KEPASTIAN KUALITAS KOMPONEN MAINTENANCE SOFTWARE
Supply chain management
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Perancangan eBusiness (eCommerce)
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
CHAPTER 12 THE BALANCED SCORECARD. WHAT IS BALANCED SCORECARD? BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi.
SUB TOPIC PENILAIAN BISNIS
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
Implementation Strategy: The Value Chain, The Balanced Scorecard, and The Strategy Map Chapter 2 By: Afni Sirait, S.E., M.Acc.
Transcript presentasi:

PENGUKURAN KINERJA Mahendrawathi ER, Ph.D

Outline Definisi Mengapa dilakukan pengukuran kinerja? Ukuran kinerja tradisional Ukuran kinerja operasional

Pengukuran Kinerja Sebelum melakukan self assessment dan evaluasi kinerja perlu perlu dilakukan pengukuran kinerja Process Documentation Performance Measurement Self assessment & Performance Evaluation Improvement Planning Improvement

You can’t manage what you can’t measure Prinsip Dasarnya… You can’t manage what you can’t measure

Definisi Performance measure – a metric used to gauge program or project performance. Performance measurement – the ongoing monitoring and reporting of program progress and accomplishments, using pre-selected performance measures.

Diskusi Berikan contoh ukuran kinerja untuk seorang sales asuransi Berikan contoh ukuran kinerja untuk sebuah perusahaan

Mengapa perlu dilakukan pengukuran kinerja? Mengidentifikasi proses atau area yang perlu ditingkatkan Memberikan gambaran perkembangan dari waktu ke waktu  trend kinerja Membandingkan tingkat kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lain Menilai apakah proyek peningkatan yang dimulai (atau telah selesai) memang benar-benar atau akan membawa hasil Mengevaluasi alat peningkatan yang harus digunakan di masa depan

Secara tradisional Dimensi yang dominan dalam pengukuran kinerja adalah ukuran finansial Masalahnya, ukuran finansial seringkali bertentangan dengan usaha-usaha peningkatan Banyak usaha peningkatan sulit dijustifikasi dengan analisa investasi biasa Mengapa???

Usaha peningkatan seringkali mengarah pada hal-hal yang operasional Contoh: mengurangi produk cacat, mengurangi waktu pemenuhan pesanan dll Ukuran-ukuran ini sulit untuk diukur secara finansial Biasanya muncul setelah beberapa waktu  di masa depan Karena itu sulit untuk mendapatkan persetujuan untuk mengeluarkan sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek peningkatan!

Ukuran kinerja operasional Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan lebih diarahkan pada sistem pengukuran kinerja yang lebih operasional Sistem ini terdiri dari beberapa elemen: Pengukuran secara kontinyu aspek-aspek kinerja yang relevan untuk proses bisnis Pengukuran ini bersama-sama membentuk panel instrumen yang dapat digunakan untuk memonitor kinerja Panel instrumen akan mengekspos trend negatif, perkembangan dari waktu ke waktu dan memungkinkan follow up berupa usaha peningkatan tertentu

Beberapa sistem pengukuran Waktu Kualitas Biaya Ukuran finansial Hanya memberi lampu merah atau hijau untuk defisit/profit Fleksibilitas Reliabilitas Panel Instrumen Operasional Menunjukkan status sebenarnya dari kinerja

Tujuan kinerja dalam operasi Kualitas Melakukan operasi dengan BENAR Kecepatan Melakukan operasi dengan CEPAT Keandalan Melakukan operasi dengan TEPAT WAKTU Competitiveness Fleksibilitas Dapat BERUBAH Biaya Melakukan sesuatu dengan PRODUKTIF

Different competitive factors imply different performance objectives If the customers value these ... Low price High quality Fast delivery Reliable delivery Innovative products and services Wide range of products and services The ability to change the timing or quantity of products and services Performance objectives Then, the operations will need to excel at these ... Cost Quality Speed Dependability Flexibility (products/services) Flexibility (mix) Flexibility (volume and/or delivery) 3

Diskusi Cari contoh industri yang mengutamakan masing-masing faktor kompetitif berikut: Biaya Kualitas Kecepatan pengiriman Reliabilitas pengiriman Produk dan layanan yang inovatif

Jenis-jenis Pengukuran Kinerja Hard vs. Soft Measures Financial vs. Nonfinancial Measures Result vs. Process Measures Measures defined according to purpose

Hard vs. Soft Measures Hard measures adalah fakta murni yang dapat langsung diukur Disebut juga sebagai pengukuran secara kuantitatif. Contoh: waktu dan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk. Soft measurement adalah kondisi yang “abstrak” dan harus diukur secara tidak langsung Disebut juga sebagai pengukuran secara kualitatif Contoh: kepuasan konsumen

Hard vs. Soft Measures Beberapa perbedaan “Hard” Vs “Soft” Measures Untuk memberikan gambaran yang lengkap diperlukan kombinasi hard dan soft measures Hard measures Soft measures Objective reference Observer bias Accurately known Surrogate indicator Hierarchical Multivariable situation

Financial Vs Nonfinancial Measures Financial measurement, pengukuran dengan menggunakan nilai moneter sebagai unit ukuran. Biasanya merupakan hasil perolehan secara finansial, contohnya: Margin (total sales – total cost) value added (Sales – input goods) Turnover of capital (sales/total capital) Non-financial measurement, digunakan untuk menyebut ukuran kinerja dengan satuan ukuran selain ukuran finansial. Bisa berupa hard atau soft measurement Misalnya set-up time, delivery time, delivery precision, defect rate, number of complaint, customer satisfaction

Result vs. Process Measures Seringkali menunjukkan perbedaan antara pemikiran negara Barat dan Jepang tentang Manajemen Negara barat lebih menekankan pada pengukuran terhadap hasil/result. Sedangkan di Jepang menekankan pada proses pencapaian dengan cara yang terhormat yang pada akhirnya memberikan hasil yang diinginkan. Ukuran proses: ukuran yang menggambarkan karakteristik penting dari sebuah proses yang diasumsikan memiliki pengaruh terhadap hasil yang diinginkan Misalkan: jumlah pertemuan dalam cross-functional team Ukuran yang umum digunakan di Barat adalah jumlah perubahan yang diimplementasikan

Measures Defined According to Purpose Cara lain untuk mengelompokkan ukuran adalah dengan berdasarkan tujuan dari ukuran tersebut. Result measures, mengukur pencapaian organisasi. Misalnya net profit, return on investment, market share. Diagnostic measurement, adalah indikatopr dari hasil di masa depan dan dapat dilihat sebagai ukuran pencapaian secara tidak langsung. Misalnya delivery precision, delivery flexibility, product quality, lead time customer satisfaction. Competence measurement, mengukur kemampuan organisasi dalam melakukan penyesuaian terhadap perubahan masa depan. Investasi dalam pengembangan produk, fleksibilitas manufaktur dalam menghasilkan produk baru

Horison validitas dari ukuran berdasarkan tujuan Competence measures Diagnostic measures Result measures Time

Process-Based Performance Measure Untuk merancang sistem pengukuran kinerja yang berdasarkan proses, Chan & Li (2003) menyarankan tujuh langkah berikut: Indentifikasi dan hubungkan semua proses yang terlibat baik yang terjadi di dalam maupun di luar organisasi. Definisikan dan batasi proses inti. Tentukan misi, tanggung jawab, dan fungsi dari proses inti. Uraikan dan identifikasi sub-proses. Tentukan tanggung jawab dan fungsi sub-proses. Uraikan lebih lanjut sub-proses menjadi aktivitas. Hubungkan target antar hirarki mulai dari proses sampai ke aktivitas.

Diskusi Ingat kembali roleplay yang anda lakukan di awal kuliah Menurut anda ukuran kinerja apa yang harus diterapkan oleh perusahaan untuk menghindari functional silos??

Hirarki Proses - Aktivitas Tugas & fungsi Proses inti Sub-proses Aktivitas Target ….

Jawaban Diskusi Contoh industri yang mengutamakan masing-masing faktor kompetitif berikut: Biaya: kertas, air mineral, gula, tepung terigu Kualitas: komponen otomotif Variasi produk dan layanan: telpon genggam, baju

Ukuran kinerja dan kriteria kompetitif Ukuran kinerja yang menjadi fokus perusahaan dipengaruhi oleh kriteria kompetitif dalam suatu industri Kriteria kompetitif berubah dari waktu ke waktu

Evolusi kriteria kompetitif dalam industri manufaktur 1970 Manufacturing, Mass production 1980 Quality  SQC, TQM 1990 SCM dan e-SCM FORD: any colour as long as it is black SLOAN: a car for every purse and purpose Now, the new frontier is the opportunity through coordination, cooperation and collaboration. Competition More demanding customers Globalization

Five Performance Objectives in Operations Cost Low materials cost Minimum price, highest value Depend ability Reliable operation Dependable delivery Speed Fast throughput Quick delivery Flexibility Ability to change Wide range of product/service format Quality Error-free processes products and services