Materi Sesi ke 2 Konsep Sistem dan Informasi (Sumber: Modul 3 ADPU4442 Sistem Informasi Manajemen) Pengembang: FR Wulandari, SIP., M.Si
Konsep Sistem Informasi Pemahaman Melalui Konsep Sistem Pemahaman Konsep-Konsep Sistem Informasi Melalui Konsep Sistem (Sumber: James O’Brien, Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial, Terjm. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2005. hal. 28) Konsep Sistem Informasi Pemahaman Melalui Konsep Sistem Teknologi Jaringan komputer adalah sistem dari berbagai komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajemen data dan teknologi jaringan telekomunikasi. Aplikasi Aplikasi bisnis dan perdagangan elektronik melibatkan sistem informasi bisnis yang saling berhubungan satu sama lainnya. Pengembangan Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan teknologi informasi dalam bisnis meliputi pendesainan komponen-komponen dasar sistem informasi. Manajemen Mengelola teknologi informasi memiliki penekanan pada kualitas, nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi.
Konsep & Unsur Sistem sistem adalah seperangkat unsur yang bekerja dan beroperasi bersama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Unsur-unsur sistem ada tiga (3) unsur utama, yaitu input, proses dan output. Input dapat diartikan sebagai komponen awal dari sebuah sistem yang membuat sistem mampu beroperasi. Komponen input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan. Contoh input data konsumen atau pelanggan, penjualan, persediaan barang dan lain-lain Data dapat didefinisikan sebagai simbol, fakta, gambar atau hubungan yang diperkenalkan ke dalam, atau dihasilkan dari, operasi sebuah sistem. Data masukan ini digunakan sebagai komponen penggerak atau pemberi tenaga di mana sistem itu dioperasikan. Komponen penggerak ada dua (2) yakni: Maintenance input merupakan energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Sebagai contoh: dalam suatu sistem pengambilan keputusan, maka yang menjadi maintenance input-nya adalah tim manajemen yang merupakan personil utama dalam pengambil keputusan (decision maker). Signal input adalah energi yang diproses untuk diperolehnya output (keluaran). Dalam sistem pengambilan keputusan, maka yang menjadi signal input-nya adalah informasi yang menunjang kemudahan dalam pengambilan keputusan tersebut (decision support system). Output dapat diartikan sebagai hasil dari sebuah operasi. Output merupakan hasil akhir dari sebuah sistem, untuk itu output mencerminkan pula maksud atau sasaran dari sebuah sistem.
Pengelompokan Sistem (1) Sistem dapat berupa sistem yang abstrak atau sistem fisik. Sistem abstrak mungkin berupa sebuah sistem logika atau konseptual, yang merupakan suatu susunan yang teratur dari ide-ide atau gagasan-gagasan yang saling tergantung satu dengan yang lainnya, yang mungkin memiliki atau mungkin juga tidak memiliki kemiripan dengan dunia nyata. sistem fisik adalah sebuah sistem operasional yang nyata atau kongkrit yang mencakup manusia, material, mesin, energi dan benda-benda fisik lainnya. Dari proses terjadinya, sistem dibedakan menjadi sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan (artificial system). Sistem yang terjadi karena proses alam dan tanpa campur tangan manusia disebut sistem alamiah sistem buatan adalah sistem yang dirancang dan diciptakan oleh manusia. sistem berkarakteristik deterministik, apabila kejadian dari semua peristiwa atau proses di dalamnya diketahui dengan pasti sistem berkarakteristik probabilistik adalah sistem yang kejadian dari peristiwa-peristiwa di dalamnya tidak dapat diprediksi secara tepat. Sistem terbuka merupakan sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya sistem tertutup: sistem yang tidak melakukan interaksi dengan lingkungannya, dengan demikian tidak ada pertukaran informasi, energi atau pun materi dengan lingkungan.
Pengelompokan Sistem (2) Ditinjau dari kemampuan sistem dalam mengatur operasinya, ada sistem lingkaran terbuka dan sistem lingkaran tertutup. Sistem lingkaran terbuka adalah sistem yang tidak dapat mengontrol operasinya sendiri, karena sistem ini tidak memiliki komponen kontrol yang terdiri dari mekanisme pengendalian, lingkaran umpan balik dan tujuan. sistem lingkaran terbuka atau sistem sibernetika adalah sistem yang memiliki lingkaran umpan balik, mekanisme pengendalian serta tujuan, sehingga sistem seperti ini mampu mengendalikan outputnya dengan membuat penyesuaian-penyesuaian terhadap inputnya. Sistem lingkaran terbuka cenderung rentan terhadap kemungkinan terjadinya kehancuran sistem (system entropy). sistem lingkaran tertutup cenderung mampu bertahan dalam lingkungannnya dan terhindar dari kehancuran sistem. Sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sebuah sistem manusia-mesin atau mesin-pengguna, karena dalam sistem manusia-mesin, baik unsur manusia maupun unsur mesin melakukan beberapa aktivitas dalam rangka mencapai tujuan bersama. sistem manusia mesin: unsur mesin relatif bersifat tertutup dan deterministik, sedangkan unsur manusia bersifat terbuka dan probabilistik.
Batas Wilayah Sistem Ada batas (boundary) dalam wilayah sistem. pembatas-pembatas sistem diidentifikasi sehingga wilayah kajian jelas utk ditentukan. Interaksi yang terjadi di antara subsistem dikenal dengan istilah interface. Kotak hitam (a black box): konsep yang digunakan bagi subsistem-subsistem yang memiliki proses yang tidak dapat ditentukan secara pasti. Untuk merancang sistem dengan tepat, sistem harus dipecah atau dibagi ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil dan proses terjadi berulang sehingga subsistem sudah berada dalam ukuran yang mampu dikelola. Proses yang berulang untuk memecah atau membagi sistem ke dalam subsistem-subsistem : system decomposition (pemecahan sistem). System decomposition merupakan langkah penting dalam menyederhanakan untuk perancangan sebuah sistem. Model umum sistem terdiri atas: Input, Output, Pemrosesan, Pengendalian Umpan Balik Sistem informasi bergantung pada lima sumber daya utama: sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, data jaringan.
Data dan Informasi Informasi dalam bentuk yang belum diproses disebut data, yang dihasilkan sebagai suatu produk dari transaksi yang terjadi dalam sebuah organisasi. Informasi adalah data yang telah diolah dan memiliki unsur kejutan. Informasi sebagai data yang sudah diolah ke dalam bentuk yang bermanfaat atau berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai nyata atau nilai yang dapat dipahami dalam pengambilan keputusan atau tindakan saat ini dan masa yang akan datang. Informasi mempunyai nilai dalam proses pengambilan keputusan, karena informasi mampu mengubah kemungkinan-kemungkinan yang dihadapi menjadi hasil yang diharapkan dalam situasi keputusan. Jenis informasi ada 3 (tiga) kategori utama: informasi strategis, informasi taktis informasi operasional. Kualitas informasi merujuk pada kesesuaian informasi untuk penggunaannya / berkaitan dengan keterandalan informasi. Atribut dari informasi, yang mempengaruhi kualitas dari informasi terdiri atas: ketepatan waktu, keakuratan, relevansi, kecukupan, kelengkapan, kejelasan dan berbasis pengecualian. Syarat-syarat yang juga harus dipenuhi bagi informasi yang berkualitas : ketersediaan informasi, mudah dipahami, bermanfaat, keterandalan dan konsistensi. Sebuah sistem mempunyai kualitas yang bersifat relatif bagi pengguna utamanya. Ada tiga (3) dimensi utama dari informasi: dimensi ekonomis, dimensi bisnis dan dimensi teknis.
Sekian untuk Sesi 2, sampai jumpa minggu depan dengan Sesi 3! Terima kasih