PENGAWASAN KEUANGAN PENDIDIKAN
Sumber-sumber keuangan pendidikan Hasil penerimaan pemerintah umum Pajak Iuran pembangunan daerah
Penerimaan pemerintah khusus untuk pendidikan Bantuan atau pinjaman dari luar negeri Pinjaman dari Bank Dunia Berupa: pinjaman dan hibah
Iuran sekolah Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Sumbangan-sumbangan sukarela dari masyarakat Sumbangan-sumbangan swasta Perorangan atau keluarga Perusahaan Badan-badan sukarela Kelompok-kelompok
Jenis-jenis pengeluaran dalam pendidikan Digolongkan ke dalam dua jenis pengeluaran : Pengeluaran rutin yang sifatnya berulang ( recurrent expenditure ) Pengeluaran capital/modal ( capital expenditure )
Hal – hal yang menyangkut pengelolaan kas: Penentuan jumlah uang tunai kas yang diperlukan agar tidak berlebihan dan tidak terlampau kecil Pengendalian aliran uang tunai
Beberapa kriteria menilai keefektifan biaya dari beberapa progam pendidikan yang diusulkan : Biaya per lulusan ( biaya satuan ) Litas latihan yang dinyatakan dalam analisis kurikulum Penghargaan pimpinan lembaga Peluang untuk mendapatkan pekerjaan bagi yang belum bekerja
Dalam organisasi pendidikan, baik anggaran rutin maupun pembangunan terdapat Sembilan ketegori pembelanjaan yaitu : Dana cadangan Pembelian barang, gaji dan kesejahteraan personil Belanja untuk melaksanakan tugas Dana pengadaan media, berbagai layanan, komunikasi Biaya fasilitas air, lampu, sanitasi, sanggar Biaya bimbingan konseling, dosen tamu, karya wisata Pajak tahunan Perbaikan dan pengembangan kurikulum Dana proyek
Fungsi Anggaran dan Teknik Penyusunan Anggaran 1) dapat dijadikan alat untuk mendelegasikan wewenang dalam pelaksanaan suatu rencana. Anggaran dirancang dengan mencantumkan penanggung jawab suatu kegiatan tertentu (penetapan pimpinan proyek)
2. dapat menjadi alat pengawasan dan penilaian suatu penampilan (performance). Dengan membandingkan pengeluaran biaya suatu kegiatan dengan alokasi anggaran dan tingkat penggunaannya, merupakan pedoman sederhana untuk mengetahui sampai dimana tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan yang bersangkutan
Bentuk Bentuk Anggaran Penganggaran butir perbutir Anggaran Program Anggaran berdasarkan hasil
Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) Ciri-ciri : Perencanaan menggunakan pendekatan sistem Orientasi perencanaan pada keluaran Penganggaran didasarkan pada program yang telah ditetapkan Keseimbangan antara otonomi dan pengarahan harus diperhatikan berdasar pada prinsip perencanaan bawah-atas (botttom-up) dan atas- bawah (top down) Perencanaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dan bergulir (rolling plan)
Unsur yang saling menunjang dalam Pengelolaan Keuangan Siklus operasi Struktur program Sistem informasi
Masalah Pengelolaan Keuangan Selisih kurang (ketekoran uang dalam Kas) pada umumnya disebabkan karena Uang yang tercuri, hilang, kebongkaran, kebakaran dan sebagainya. Lipatan uang yang kurang, yang mungkin tidak dihitung terlebih dahulu. Pembulatan ke atas atau ketiadaan uang kecil untuk pembayaran. Kuitansi pengeluaran yang lupa dibukukan.
Pengawasan Keuangan Pengawasan keuangan adalah suatu pemeriksaan yang ditujukan pada masalah keuangan (transaksi, dokumen,buku, daftar, serta laporan) unuk memperoleh kepastian mengenai transaki keuangan yang dialkukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Norma Pengawasan Keuangan Pengawasan tidak mencari-cari kesalahan, yaitu tidak mengutamakan mencari siapa, yang salah tetapi apabila ditemukan kesalahn, penyimpangan dan hambatan supaya dilaporkan sebab-sebab dan bagaimana terjadinya, serta menemukan cara bagaimana memperaikinya. Pengawasan merupakan proses yang berkelanjutan, sehingga harus dilaksanakan secara terus menerus, sehingga dapat memperoleh hasil pengawasan yang berkesinambungan. Pengawasan harus menjamin adanya pengambilan koreksi yang cepat dan tepat terhadap penyimpangan dan penyelewengan yang ditemukan untuk mencegah berlanjutnya kesalahan dan atau penyelewengan.
Pengawasan bersifat mendidik dan dinamis, yaitu dapat menimbulkan kegairahan untuk memperbaiki, mengurangi, atau meniadakan penyimpangan samping menjadi pendorong dan perangsang untuk menertibkan penyempurnaan kondisi obyektif pengawasan.
Proses dan Standar Pengawasan Proses pengawasan adalah serangakaian kegiatan yang dilaksanakan dalam melaksanakan pengawasan. Langkah-langkah dalam pengawasan menurut Stoner yaitu: Penetapan beberapa jenis standar/ patokan yang dipergunakan, berupa ukuran kuantitas, kualitas, biaya, dan waktu. Membandingkan/ mengukur kenyataan yang sebenarnya terhadap standar Mengidentifikasi penyimpangan dan sekaligus pengambilan koreksis.
Cara Mempertanggungjawabkan Keuangan Diusahakan secara singkat dan diilaksanakan pada setiap akhir pekan Periksa terlebih dahulu buku kas umum dalam hubungannya dengan buku yang lain setiap akhir bulan. Diperingatkan kepada ben daharawan mengenai: pengiriman SPJ (Surat Pertanggungjawaban) bulanan, penyetoran MPO/PPn. Diperiksa pengurusan barang inventaris dan penyimpanan dokumen pertanggal keuangan sewaktu-waktu. Diadakan pemeriksaan kas dengan menyusun berita acara pemeriksaan kas setiap akhir triwulan secara teratur. Atasan langsung bendaharawan bertanggungjawab atas kerugian keuangan negara, dan Dilaporkan dengan segera (paling lambat satu minggu) jika terjadi kerugian yang diderita oleh negara karena penggelapan atau lain sebagainya.
sembilan jenis buku yang harus disediakan, yaitu: Dalam rangka mempertangggungjawabkan keunagan negara ini, ada sembilan jenis buku yang harus disediakan, yaitu: Buku kas umum Buku Bank Buku Kas Posisi Buku Surat Perintah Pembayar Uang (SPMU) Buku panjar keuangan Buku menghitung Pajak orang/pajak penjualan (MPO/PPN) Buku Penerbitan cek Buku inventaris, dan Buku pembantu lain apabila mempergunakan buku kas umum yang tidak tabelaris (pedoman pengelolaan keuangan di lingkungan DEPDIKBUD, 1982)