Accounting Research (Riset Akuntansi) Materi E-Learning di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta Drajat Armono
Inovasi Proses Salah satu tujuan riset di bidang akuntansi adalah melakukan perubahan-perubahan menuju ke hal-hal yang lebih baik dari sisi sistem dan prosedur maupun akuntansi secara umum
Apa yang disebut dengan Proses Inovasi Apa yang disebut dengan Proses Inovasi? (What is the meaning of Process Inovation?) Proses: Suatu pengurutan spesifik kegiatan-kegiatan pekerjaan yang jelas tempat dan waktunya, masukan dan keluarannya, serta jelas pula struktur tindakannya. Struktur proses dapat dibedakan antara struktur hierarkis, yang biasanya merupakan tata hubungan pelaporan, dan pertanggungjawaban dengan struktur proses yang merupakan pandangan dinamis mengenai bagaimana organisasi menghasilkan nilai dan manfaat
Inovasi: Suatu hasil dari sesuatu yang baru. Tujuannya adalah menghasilkan atau menimbulkan perubahan baru yang dramatis atau radikal. Kegiatannya memang terlebih dahulu melakukan langkah mundur untuk mempertanyakan sasaran yang ada, dan selanjutnya melaksanakan perubahan besar-besaran.
Menurut Davenport (1995), ada perbedaan lain antara perbaikkan proses yang hanya menghasilkan perubahan inkremental dan inovasi proses yang diharapkan mampu membuat perubahan radikal, dengan tabel sbb: Variabel Perbaikkan Proses Inovasi Proses Tingkat Perubahan Titik Awal Frekuensi Perubahan Waktu yg dibutuhkan Partisipasi Cakupan Risiko Alat Primer Jenis Perubahan Inkremental Proses yang ada Sekali/kontinyu Singkat Bawah-atas Sempit Dalam fungsi Sedang Pengendalian Statistik Budaya Radikal Proses baru Sekali Lama Atas-bawah Luas Lintas fungsi Tinggi Teknologi Informasi Budaya/Struktural
Merancang Inovasi Proses Tahap-tahap kegiatan dalam merancang prototype proses baru adalah sebagai berikut: Sumbang saran alternatif desain Menilai kelaikan, risiko, dan manfaat alternatif-alternatif desain dan memilih desain yang diinginkan Membuat prototype desain baru Mengembangkan strategi Mengimplementasikan struktur dan sistem organisasi baru
Selanjutnya setelah desain proses baru telah selesai dikerjakan, ditindaklanjuti dengan desain sistem rinci, pengembangan sistem, keahlian pengukuran kinerja baru, serta penyusunan dan penerapan sistem. Implementasi skala penuh proses-proses baru, berlangsung lama, dimana proses akan berjalan secara berulang-ulang Manfaat inovasi baru hanya akan terasa apabila manajemen bertindak proaktif
Implementasi Inovasi Proses dengan Teknologi Informasi Ada 10 kegiatan kunci dalam inovasi proses yang mencakup hal-hal baik yang implisit maupun eksplisit, yaitu: Mengidentifikasi dan memilih proses-proses untuk didesain ulang Mengidentifikasi hal-hal yang mungkin bagi desain proses baru Mengidentifikasi strategi bisnis dan visi proses Memahami struktur dan arus proses berjalan Mengukur kinerja proses berjalan Mendesain proses baru Membuat prototype proses baru Mengimplementasi kan dan mengoperasionalkan proses dan desain terkait Mengkomunikasikan hasil usaha yang tengah berjalan Membangun komitmen terhadap solusi di setiap langkah
Kendala Pengembangan Kendala yang dapat muncul dalam proses pengembangan sistem informasi di perusahaan yang perlu dicermati oleh seorang periset/peneliti antara lain: Lemahnya sistem manajemen yang dapat dijadikan landasan Tidak jelasnya definisi tentang misi dan tujuan organisasi Tidak jelasnya partisipasi manajemen dalam pengembangan sistem Organisasi relatif belum benar/terarah Terlalu mengandalkan konsultan Adanya jurang komunikasi antara manajemen dengan periset/peneliti Prestasi personel dalam kedudukan inti yang masih lemah
Resistensi terhadap perubahan dan pengembangan sistem Sebuah sistem baru yang diperkenalkan akan menimbulkan pola perilaku (behavior) yang baru yang mungkin tidak cocok dengan pola organisasi yang secara teoritis dibutuhkan. Pola perilaku yang muncul ini justru berperan dalam melakukan perubahan input sistem menjadi output sistem . Maka, pola organisasi yang dibutuhkan perlu diubah untuk dibangun atas potensi positifnya dari aspek-aspek perilaku itu. Setiap individu dalam organisasi harus memandang keistimewaan sistem itu sebagai suatu pendukung kebutuhan sosial dan psikologis mereka
Beberapa alasan tertentu yang dapat menimbulkan sikap resistensi terhadap perubahan sistem adalah sbb: Ancaman terhadap status, misal seorang supervisor diturunkan jabantannya di bawah teknisi dalam organisasinya. Ancaman terhadap ego, misal suatu pekerjaan administratif inti yang memerlukan ketrampilan dilakukan oleh operator komputer yang tidak terampil. Ancaman ekonomis, misal seorang supervisor takut kehilangan pekerjaannya. Kompleksitas pekerjaan, misal sebuah terminal input untuk komputer harus dipasang, berarti dibutuhkan “sedikit” ketrampilan komputer. Isolasi, misal seorang manajer puncak menjadi tergantung pada output komputer
6.Hubungan antasan-bawahan berubah, misal prosedur arus informasi baru menimbulkan pertimbangan antara atasan- bawahan. 7. Dualisme jabatan dan kehilangan kontrol. Perencanaan dan kontrol produksi sebagian besar dilakukan oleh sistem, kecuali untuk keadaan khusus yang terjadi tanpa dapat diperhitungkan. 8. Hubungan antarpribadi berubah, karena kelompok informasi dan hubungan kerja sebelumnya dieliminasi.
Beberapa hal yang dapat dijadikan rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan perubahan yang relatif meminimalkan resistensi dalam kaitannya dengan organizational behavior adalah: Menciptakan iklim untuk perubahan, yaitu membuat suatu iklim agar para manajer dan karyawan merasa tidak puas dengan sistem yang ada sekarang. Hal ini dapat diusahakan dengan berbagai cara seperti dengan mengadakan serangkaian simposium atau seminar intern. Diskusi difokuskan pada apa yang salah dengan sistem yang ada sekarang serta cara-cara untuk merubahnya.
Mengembangkan hal efektif untuk perubahan, yaitu periset/peneliti yang akan mengembangkan sistem perlu mendapat dukungan dari para pemimpin “informal” maupun teknis dari bawahannya untuk menyusun bagian-bagian dari sistem baru. Secara simultan mereka mencari dukungan dari pegawai lainnya tentang perubahan tersebut. Memodifikasi organisasi yang dibutuhkan, yaitu perombakan organisasi menjadi organisasi baru yang tidak ideal dari sisi teknisnya dapat dilakukan untuk mencapai hubungan kerja yang jauh lebih produktif