STATISTIK EKONOMI M U H S I N FAKULTAS EKONOMI UNNES.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan 6 UJI HIPOTESIS
Advertisements

PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
Pengujian Hipotesis.
STATISTIK UJI ‘T’ DAN UJI ‘Z’
UJI DUA VARIANS Varians adalah simpangan baku kuadrat (s kuadrat)
Uji Hypotesis Materi Ke.
UJI HIPOTESIS Dalam kegiatan penelitian, setelah hipotesis di rumuskan, maka keterlibatan statistik adalah sebagai alat untuk menganalisis data guna.
PENGUJIAN HIPOTESA DR. IR. WAHYU WIDODO, MS.
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
UJI HOMOGINITAS VARIANS
Nonparametrik: Data Peringkat II
Pengujian Hipotesis Parametrik1
Pengujian Hipotesis Satu Rata-rata Sampel besar (n > 30)
UJI HIPOTHESIS BEDA RATA-RATA
Bab 5 Distribusi Sampling
VIII. UJI HIPOTESIS Pernyataan Salah Benar Ada 2 Hipotesis
BIO STATISTIKA JURUSAN BIOLOGI 2014
Konsep dasar probabilitas, distribusi normal, uji hipotesis
Uji t Ledhyane Ika Harlyan
UJI T DEPENDEN (Paired T Test)
STATISTIKA EKONOMI II PERTEMUAN KE- 6 Pengujian Hipotesis 20/08/2016.
PENGUJIAN HIPOTESIS.
T-test of related irfan.
Oleh : Indah Manfaati Nur, S.Si.,M.Si
UJI BEDA DUA MEAN (T-Test Independent)
STATISTIKA INFERENSIAL
Misal sampel I : x1, x2, …. Xn1 ukuran sampel n1
UJI HIPOTESIS Septi Fajarwati, M. Pd.
UJI HIPOTESIS (2).
UJI HIPOTESIS.
Distribusi Normal.
UJI HIPOTESIS.
PENELITIAN POPULASI SAMPEL D A T A DA TA KOTOR DIOLAH ARRAY KESIMPULAN
Khaola Rachma Adzima FKIP-PGSD Universitas Esa Unggul
CHI KUADRAT.
Pengujian Hipotesis Kuswanto, 2007.
UJI RATA-RATA KASUS SATU SAMPEL
Resista Vikaliana, S.Si.MM
Populasi : seluruh kelompok yang akan diteliti
UJI HIPOTESA BEDA DUA RATA-RATA
MENAKSIR RATA-RATA µ RUMUS-RUMUS YANG DAPAT DIGUNAKAN
Metode PENGUJIAN HIPOTESIS
UJI PERBEDAAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN
Uji rata-rata dua sampel
BAB 9 PENGUJIAN HIPOTESIS
BAB 14 PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
INFERENSI VEKTOR MEAN 1 Statistik Hotelling’s 2
DISTRIBUSI PELUANG Nugroho.
Stat inf. Hartanto S..
BAB IV PENGUJIAN HIPOTESIS
UJI HIPOTESA BEDA DUA RATA-RATA DATA BERPASANGAN DAN PROPORSI
Stat inf. Hartanto S..
Pengujian Hipotesis Kuliah 10.
T-test of related irfan.
Pengujian Hipotesis.
Pengujian Hipotesis Achmad Tjachja N, Ir.,MS.
UJI RATA-RATA.
PENGUJIAN HIPOTESIS Anik Yuliani, M.Pd.
Week 11-Statistika dan Probabilitas
PENGUJIAN HIPOTESIS.
BAB 8 DISTRIBUSI NORMAL.
PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF
Pertemuan ke 12.
Analisis Variansi.
PENGUJIAN HIPOTESIS.
Bab 5 Distribusi Sampling
DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU
UJI HOGENITAS.
PENGUJIAN Hipotesa.
Distribusi Sampling Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech.
Transcript presentasi:

STATISTIK EKONOMI M U H S I N FAKULTAS EKONOMI UNNES

Uji Satu pihak (sampel kecil standart Deviasi diketahui) Contoh: Proses pembuatan barang rata-rata menghasilkan 15,7unit perjam. Hasil produksi mempunyai varian 2,3. metode baru diusulkan untuk mengganti yang lama jika rata-rata perjam menghasilkan paling sedikit 16 unit perjam. Untuk menentukan apakah metode diganti atau tidak dilakukan percobaan 20 kali, rata-rata perjam menghasilkan 16,9 unit. Ho : µ = 16 ; Ha : µ > 16

Jika z (hitung) < 1,64 maka kita trima hipothesis 0, sebaliknya kita terima hipothesis alternattif. Dari daftar normal standart α = 0.05 diperolah z = 1,64 karena z (hitung) > z (tabel) maka H0 dittolak – apa artinya? Kita terima Ha : µ > 16, metode sebaiknya diganti dengan cara baru. Metode baru bisa digunakan untuk mengganti metode lama,

Uji Satu pihak (sampel kecil standart Deviasi tidak diketahui)

Pakan ayam akan diganti jika rata-rata pertambahan berat badan mencapai 3 Kg/perbulan. Pakan ayam baru diuji cobakan terhadap 15 ekor ayam. Dalam 1 bulan setelah ditimbang pertambahan beratnya adalah sbb: 2,8 3,1 3,0 3,4 2,7 3,2 3,4 3,0 3,8 2,0 2,7 2,8 3,0 3,2 3,0 Keputusan apa yang Saudara ambil apakah mengganti pakan ayam yang baru atau menggunakan pakan ayam yang lama. Uji dalam tarap nyata 95%

D. Uji Satu pihak Dalam hal δ tak diketahui: Rumus yang digunakan Dikatakan dg menyuntikkan hormon tertentu kepada ayam akan menambah berat telur rata-rata 4,5 gr. Sampel acak yg terdiri dari 31 butir telur dari ayam yang telah disuntik hormon memberi berat rata-rata 4,9 gr, simpangan baku dihitung 4,8 gr. Cukup beralasankah untuk menerima pernyataan bahwa pertambahan rata-rata berat telur paling sedikit 4,5 gr. Yang kita hadapi pasangan hipotesis H0 : m = 4,5; H1 : m > 4,5 Dari rumus di atas

Dengan mengambil a = 0,01 dari daftar distribusi t dengan dk = 30 didapat t = 2,46 Apa kesimpulan Saudara? kita terima H0 karena t (hitung) < t (tabel) atau 0,47 < 2,47

Pakan ayam akan diganti jika rata-rata pertambahan berat badan mencapai 3 Kg/perbulan. Pakan ayam baru diuji cobakan terhadap 15 ekor ayam. Dalam 1 bulan setelah ditimbang pertambahan beratnya adalah sbb: 2,8 3,1 3,0 3,4 2,7 3,2 3,4 3,0 3,8 2,0 2,7 2,8 3,0 3,2 3,0 3,8 Keputusan apa yang Saudara ambil apakah mengganti pakan ayam yang baru atau menggunakan pakan ayam yang lama. Uji dalam tarap nyata 95%

MENGUJI KESAMAAN DUA RATA-RATA: UJI DUA PIHAK (SAMPEL KECIL) Dalam hal s diketahui statistik yang digunakan b. Dalam hal s tidak diketahui statistik yang digunakan

Dua sampel ( X1 dan X2) yang telah dihitung masing-masing rata-rata sampel pertama n = 10 rata-ratanya 7,1 dan sampel ke dua N = 11 rata-ratanya 8,2 dengan standart deviasi 1,27. ujilah apakah rata-rata sampel kelompok satu sama dengan rata-rata sampel kelompok 2 Jawab: H0 X1 = X2 Ha X1  X2

b. Dalam hal s tidak diketahui sampel kecil statistik yang digunakan

Dimana Contoh: Dua macam makanan A dan B diberikan kepada ayam secara terpisah untuk jangka waktu tertentu. Ingin diketahui jenis makanan mana yg lebih baik bagi ayam tersebut. Sampel acak terdiri atas 11 ayam diberi makanan A dan 10 ayam diberi makanan B. Tambahan berat badan ayam (dalam ons) hasil percobaan adalah sebagai berikut: Makanan A 3,1 3,0 3,3 2,9 2,6 3,0 3,6 2,7 3,8 4,0 3,4 Makanan B 2,7 2,9 3,4 3,2 3,3 2,9 3,0 3,0 2,6 3,7 Dalam taraf nyata a = 0,05, tentukan apakah kedua macam makanan itu sama baiknya atau tidak.

Dari data diatas setelah dihitung:

Jawab: Dari data di atas didapat XA = 3,2, XB = 3,07: S2a=0,1996, S2B = 0,1112. Simpangan baku gabungan, dari Rumus di atas didapat s = 0,397. Rumus sebelumnya memberikan: Harga t0,975 dengan dk = 19 dari daftar distribusi Student adalah 2,09. Kriteria pengujian adalah: H0 jika t hitung terletak antara -2,09 dan 2,09 dan tolak H0 jika t mempunyai harga-harga lain. Dari penelitian didapat t = 0,862 dan ini jelas ada dalam daerah penerimaan. Jadi H0 diterima.

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis H0 jika S1  s2 dan kedua-duanya tidak diketahui. Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi kedua populasi berdistribusi normal, sehingga sekarang belum ada statistik yg tepat yg dapat digunakan. Pendekatan yg cukup memuaskan adalah dengan menggunakan statistik t’ sebagai berikut: Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis H0 jika

Dengan = , m didapat dari daftar distribusi Student dengan peluang b dan dk = m. Untuk harga-harga t lainnya, H0 ditolak. Contoh: Semacam barang dengan menggunakan dua proses. Ingin diketahui apakah kedua proses itu menghasilkan hal yg sama atau tidak terhadap kualitas barang itu ditinjau dari rata-rata daya tekannya. Untuk ini diadakan percobaan sebanyak 20 dari hasil proses kesatu dan 20 pula dari hasil proses kedua. Rata-rata dan simpangan bakunya berturut-turut x1 = 9,25 kg, s1 = 2,24 kg, x2 = 10,40 kg dan s2 = 3,12 kg. Jika varians kedua populasi tidak sama, dengan taraf nyata 0,05, bagaimana hasilnya?

Harga-harga yang diperlukan adalah Kriteria pengujian adalah: Terima H0 jika -2,09 < t’ < 2,09 dan tolak H0 dalam hal lainnya. Jelas bahwa t’ = 1,339 ada dalam daerah penerimaan H0. Jadi kita terima H0 dalam taraf yang nyata 0,05 Artinya µ1=µ2 kedua proses menghasilkan barang yang sama.