PERANCANGAN SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA DALAM RUANGAN DENGAN KOMUNIKASI TCP/IP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER LPKIA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA BANDUNG 2014 Kiki Azhari MOS., MCTNA & H. Lukman Abdul Fatah M.Si., M.T kiki.azhari1992@gmail.com LATAR BELAKANG Polusi merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain dalam lingkungan yang menyebabkan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia dan proses alam. Sifat polusi yang menggangu kesehatan khususnya pernafasan menjadi masalah penting yang harus diperhatikan. Tindakan-tindakan pun banyak dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Kebakaran hutan di Riau menyebabkan meningkatnya jumlah polusi udara yang menyebabkan pemanasan global. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap gas-gas berbahaya seperti CO (karbon monoksida) dan NOx (nitrogen monoksida, nitrogen dioksida, dll) yang dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, bahkan dapat menyebabkan kematian jika itu diabaikan oleh orang-orang yang menghirupnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimental untuk mendapatkan data-data hasil penelitian. Diawali dengan studi literatur tentang beberapa teori dasar tentang pencemaran udara, mikrokontroller ATMega16, sensor mq-7, sensor mq-135, LM35, lcd, WIZ110SR dan teori-teori lain yang terkait. Studi literatur ini di ambil dari berbagai buku dan juga jurnal ilmiah yang berhubungan dengan teori dasar dari penelitian ini. Selanjutnya adalah tahap analisa, perancangan, penerapan dan pengujian alat. Hasil penellitian Sistem monitoring kualitas udara dalam ruangan dengan komunikasi TCP/IP berbasis mikrokontroler ATMega16 ini dapat menditeksi keberadaan zat berbahaya diudara dalam ruangan seperti CO dan NO, serta dapat menditeksi suhu dalam ruangan, kemudian menampilkan informasi ke LCD dan komputer, sehingga pengguna dapat mengambil tindakan ketika udara dalam ruangan telah tercemar. IDENTIFIKASI PERSOALAN Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap kualitas udara yang mereka hirup. 2. Sistem monitoring yang ada sebelumnya hanya terfokus pada lingkungan (outdoor) saja. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisa, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut : 1. Sistem monitoring kualitas udara ini dapat mengidentifikasi suhu ruangan dan kadar udara berbahaya (seperti kadar karbon monoksida) yang berada dalam ruangan, kemudian memberikan indikasi dan informasi kepada pengguna. 2. Melalui sistem monitoring kualitas udara dalam ruangan ini, kita dapat melihat informasi tentang kualitas udara dan suhu yang berada dalam ruangan dengan melihat informasi pada LCD dan komputer. Dari hasil beberapa analisis dan implementasi yang dilakukan, adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut : 1. Penambahan sensor untuk menditeksi kadar udara berbahaya lainnya yang berada dalam ruangan seperti sulfur dioksida (SO2), partikel debu (PM10), gas dan lain-lain. 2. Pengembangan selanjutnya dapat dilakukan dengan menambahkan buzzer sebagai indikator peringatan bahwa udara yang berada dalam ruangan telah tercemar. 3. Pengembangan selanjutnya dapat melakukan monitoring kualitas udara dalam ruangan melalui aplikasi andoid. 4. Memodelkan tampilan alat untuk lebih menarik untuk diletakan dalam ruangan. 5. Diharapkan kedepannya sistem monitoring kualitas udara ini dapat terapkan untuk lebih dari satu ruangan. TUJUAN Dari identifikasi permasalahan di atas maka penulis memiliki maksud dan tujuan, adalah sebagai berikut : 1. Membuat sistem monitoring kualitas udara dalam ruang, sistem ini dapat memberikan peringatan kepada pengguna melalui informasi yang ditampilkan pada LCD dan aplikasi, dengan mengidentifikasi kadar udara baik atau tidak untuk kesehatan, dengan memberikan indikasi seperti warna hijau yang artinya kadar udara baik warna biru artinya kadar udara sedang, warna kuning artinya kadar udara tidak sehat, warna merah artinya kadar udara sangat tidak sehat, dan warna hitam artinya kadar udara berbahaya untuk kesehatan. Sehingga pengguna sistem ini dapat mengambil tindakan awal untuk melakukan pencegahan terhadap pencemaran udara dalam ruangan tersebut. 2. Membuat sistem monitoring kualitas udara dalam ruangan (indoor), sehingga dapat memonitoring kualitas udara yang berada dalam ruangan.