PENDIDIKAN PASIEN ( Patient Education )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
Advertisements

Indonesian Institute for Conflict Transformation
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KIP / K
PERILAKU.
Oleh : Ns. Lili Fajria.S.Kep, M.Biomed
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
KONSELING PERORANGAN Kerangka Kerja Praktis
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pertemuan PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling pada Pasien
PERTEMUAN 15.
TEMU VI.
ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Wawancara Dalam Proses Keperawatan Wawancara/Interview merupakan bagian dari komunikasi interpersonal, bukan komunikasi interpersonal bagian dari wawancara.
STANDAR PROFESI FISIOTERAPI INDONESIA
ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM PENDOKUMENTASIAN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HUMAN RELATION)
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
KIP/K (Komunikasi Interpersonal atau Konseling)
KETERAMPILAN DASAR KONSELING
PERILAKU.
HUBUNGAN TERAPEUTIK Anas Tamsuri.
Intervensi dan Implementasi Asuhan Keperawatan Keluarga
PELAKSANAAN INTERVENSI MAKRO
KOMUNIKASI DALAM SISTEM ASUHAN FISIOTERAPI
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
KONSELING KELOMPOK.
ETIKA PROFESI HUMAS.
Tahapan Perubahan Perilaku Divisi Men’s Program Rifka Annisa
TEKNIK KONSELING PENYAKIT HEPATITIS B DAN C
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns
Kecakapan Antarpribadi
INFORMED CONSENT DALAM KEPERAWATAN
Asas-asas Bimbingan Konseling
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
KATA KERJA OPERASIONAL
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
TEKNIK PELATIHAN.
Terapi Gestalt Terapi Gestalt dikembangkan oleh Frederick Perls
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
Komunikasi pada bidang maternitas
Modul 9 : Mengaplikasikan Lembar Kerja Modul 10 : Mengembangkan Pendekatan Abad 21 Modul 11 : Merencanakan dan Melaksanakan Rencana Kerja Anda.
Oleh : Ns. Lili Fajria.S.Kep, M.Biomed
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
KONSEP ETIK PRAKTIK KEPERAWATAN
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
HUBUNGAN TERAPEUTIK Anas Tamsuri.
Etika Keperawatan Oleh : Tita Rohita,S.Kep,Ns
PEMBERDAYAAN KELUARGA
STIKES ABI SURABAYA KONSEP BERUBAH.
Materi : Komunikasi, Advokasi, dan Fasilitasi
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
DOMAIN PERILAKU.
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
BLOOMS TAXONOMY describes the levels of learning in the cognitive domain DOMAIN KOGNITIF Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Evaluasi DOMAIN.
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
RETNO LUSMIATI ANISAH, S.Kep,Ns. DEFINISI  Komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat menggunakan pendekatan terencana dalam mempelajari kliennya.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Tri Yunita FD STr. Keb.
Pertemuan 9 :Conflict Management Disusun : Lies Sunarmintyastuti
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
ADOPSI - DIFUSI INOVASI
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN PASIEN ( Patient Education ) HARDJONO

intervensi Intervention is implemented and modified in order to reach agreed goals and may include manual handling; movement enhancement; physical, electro-therapeutic and mechanical agents; functional training; provision of aids and appliances; patient related instruction and counselling; documentation and co-ordination, and communication.

Pendidikan kpd pasien Pendidikan pasien menjadi salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan terapi, maka pada saat ini keberhasilan terapi belum cukup efektif, atau dengan kata lain belum dilaksanakannya dengan baik pendidikan kepada pasien akan berdampak pada tingkat keberhasilan terapi, yang juga akan mempengaruhi kualitas pelayanan.

TUJUAN pendidikan COGNITIVE ( KNOWLEDGE - PENGETAHUAN ) AFFECTIVE ( ATTITUDE - SIKAP ) PSYCHOMOTOR ( PRACTICE - ACTION DOMAIN - PERILAKU )

Definisi Identik dengan penyuluhan kesehatan, karena berorientasi pada perubahan perilaku Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menamamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan

Tujuan Pendidikan Pasien Tercapainya perubahan perilaku Terbentuknya perilaku sehat Perubahan perilaku kearah hidup sehat

Sasaran Individu Keluarga Kelompok Masyarakat

HASIL Hasil yang diharapkan: Perubahan perilaku secara sukarela

Mendidik pasien / klien merupakan bagian dari pendidikan kesehatan Mendidik pasien / klien merupakan bagian dari pendidikan kesehatan. Menurut Wood pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman, yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perorangan, masyarakat, dan bangsa. Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memelihara kesehatan

Tempat penyelenggaraan Dimana saja, kapan saja, dimana saja di dalam institusi di luar institusi kelompok masyarakat

Faktor keberhasilan Tingkat pendidikan Tingkat sosial ekonomi Adat istiadat perilaku individu Kepercayaan ( Health believe model) Ketersediaan waktu keseriusan

Materi Bahasa mudah dimengerti Materi mudah dimengerti Alat peraga Sesuai dengan kebutuhan

Demonstrasi Cara untuk menunjukkan pengertian, ide, dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Ciri-ciri Memperlihatkan prosedur yang benar Dapat meyankikan peserta Meningkatkan minat sasaran

TINGKAT COGNITIVE PENGETAHUAN - MENGINGAT PEMAHAMAN DAN MENGINFORMASIKAN PENERAPAN -MENGGUNAKAN DALAM SITUASI YANG KHUSUS ANALISA - MEMECAHKAN INFORMASI KEDALAM KOMPONEN DAN MENGUJI KOMPONEN TERHADAP KESELURUHAN SYNTHESA- MENGINTEGRASIKAN KOMPONEN KEDALAM POLA ATAU STUKTUR EVALUASI-MENILAI KUANTITATIF DAN KUALITATIF DENGAN STANDAR KHUSUS UNTUK MENILAI KETEPATAN, EFEKTIVITAS, IDE ATAU PEMECAHAN MASALAH

Ingatan : Mendefinisikan, mengidentifikasi, menyatakan, memberikan, memilih, menyebutkan, menuliskan, mencocok­kan, menamakan, memberi nama, menyusun daftar, membuat garis besar, menyatakan kembali, dsb. Pemahaman : Membedakan, menjjelaskan, memberi contoh, mengubah, mempertahankan, merangkum, menuliskan kembali, menyatakan secara lisan, melukiskan dengan kalimat sendiri. Penerapan : Mendemonstrasikan, menggunakan, mengerjakan, mengubah, menghitung, mengungkapkan, memodifikasi, menjalankan, menghubungkan, memecahkan, dsb. Analisa : Merinci, memilih, memisahkan, menguraikan, menunjukkan, menghubungkan, mengidentifikasi, membuat diagram, membeda-bedakan, memisah-misahkan, membuat garis besar. Sintesa : Menghimpun, merancang, membuat laporan, menggolongkan, menggabungkan, menyusun, menyusun kembali, menciptakan, membangkitkan, mengorganisasikan, dsb.. Evaluasi : Menilai, menyimpulkan, mempertimbangkan, mengukur, menghubungkan, menyokong, memperbandingkan, mempertentangkan, mengeritik, mengomentari, mempertimbangkan kebenaran, menginterpretasikan.

AFFECTIVE ( ATTITUDE - SIKAP ) a1 = Mendengar, memperhatikan, dll a2 = Menyelesaikan tugas,dll. a 3 = Menilai dll, a4 = Menginsyafi, dlll, a5 = Menerapkan dll

PSIKOMOTOR P1 = Menghubungkan dll P2 = Memperagakan,dll. P3 = Menetapkan dll, P4 = Mendemontrasikan, dll, P5 = Mendemonstrasikan dgn tepat

Proses perubahan AWARNESS INTEREST EVALUATION TRIAL ADOPTION

KONSELING J.HARDJONO

Standar Konseling (APA, 1951 - Colorado ) Tanggung jawab Publik Hubungan Professional Masalah Etika Riset Masalah Etika Penulisan Masalah Pengajaran

Pelanggaran yang banyak terjadi akhir-akhir ini Hubungan Ganda Praktik yang tidak layak Penelitian yang tidak layak Publikasi yang tidak layak

Akuntabilitas Mempertanggung-jawabkan kepercayaan pasien menggantungkan harapan pada Fisioterapis pasien khawatir kepercayaannya dikhianati Fisioterapis harus waspada dlm membicarakan masalah dengan pihak lain/ pihak III Eksploitasi pribadi seseorang akan menyakiti perasaan pasien Dalam hal-hal tertentu, menyimpan rahasia thdp pihak III dapat merugikan banyak pihak

KESEPAKATAN & PENOLAKAN (INFORMED CONSENT & REFUSAL) pasien harus memperoleh informasi yang jelas & layak - jika tidak maka hal tersebut merupakan pelanggaran etika yang termasuk penelantaran DASAR: kepercayaan obyektivitas tanggung jawab determinasi kebebasan memilih akuntabilitas/ kepakaran kebebasan pasien untuk menolak kelayakan individu menerima informasi Fisioterapis HARUS MEMBERIKAN PENJELASAN SECARA TERBUKA TERMASUK KUALIFIKASI DIRINYA pasien BERHAK MEMILIH, MENERIMA, MENOLAK LAYANAN Fisioterapis & pasien HARUS BERSEPAKAT UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM INTERVENSI TERTENTU

HUBUNGAN SEKSUAL KONSELOR-KONSELI Dampak terhadap pasien Ambivalensi, Bingung, Cemas, Takut Rasa bersalah/ Guilt Perasaan Hampa, Kecewa, Tak berdaya Kecenderungan Mengisolasi diri Kehilangan kepercayaan Kebingungan terhadap masalah peran/ kedudukan/ status Kegamangan emosi Penyangkalan Kemarahan terpendam Peningkatan peluang bunuh diri Disfungsi Penalaran Probabilitas Lebih banyak terjadi antara Fisioterapis laki-laki terhadap pasien perempuan daripada sebaliknya Umumnya berulang kali dilakukan

RELASI GANDA masalah NON-SEXUAL RELASI GANDA MUDAH DIJELASKAN - SULIT DIKENALI Biasanya terjadi pada hubungan: sosial, finansial, professional masalah 1. Bentuk hubungan menjadi hubungan KOMPROMISTIS 2. Menimbulkan CONFLICT of INTEREST 3. Mempengaruhi peran KOGNITIF dalam konseling 4. Membentuk KETIDAKSETARAAN hingga di luar konseling 5. Mengubah MAKNA KONSELING itu sendiri 6. Menimbulkan MASALAH HUKUM 7. Melanggar ETIKA

NON-SEXUAL RELASI GANDA toleransi "dual relationship" merupakan pembenaran pelanggaran etika yang menimbulkan berbagai permasalahan konseling 1. SELECTIVE INATTENTION: menimbulkan PENELANTARAN 2. Siapa yang diuntungkan ? Untuk pasien ataukah untuk Fisioterapisnya? 3. PREVALENSI ~ Legitimasi / pembenaran sekelompok orang 4. TRADISI ~ haruskah menggugurkan etika? 5. OTONOMI ~otonomi pasien terabaikan krn di bawah pengaruh Fisioterapis 6. “NECESSITY” ~ Fisioterapis tak punya pilihan ~> ketidak-berdayaan

KONSELING Konseling menawarkan pilihan, bukan paksaan, dan juga bukan nasihat Konseling mengajak klien untuk mendapatkan pemecahan masalah oleh dirinya sendiri Dengan konseling, orang yang bersangkutanlah yang memutuskan. Membantu klien membuat keputusan

Contoh-contoh konseling: • Konseling dengan seorang individu • Konseling dengan keluarga • Konseling dengan anak-anak

Manfaat kunjungan rumah Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan keluarga; Mendorong pencegahan penyakit umum; Menemukan dan memperbaiki situasi yang sulit sedini mungkin, sehingga tidak sampai menjadi masalah yang besar; Memeriksa langsung kemajuan orang sakit, atau kemajuan dalam memecahkan suatu masalah; Mendidik keluarga dalam membantu perawatan orang sakit; Memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya kegiatan tentang adanya kegiatan masyarakat yang penting, dan memerlukan peran serta mereka.

Aturan konseling Menjaga hubungan; Mengenali kebutuhan; Mengerti perasaan orang lain ; Menumbuhkan peran serta; Menjaga kerahasiaan; Memberi informasi dan sumberdaya; Merenungkan kembali kasus.

Konseling melibatkan 4 langkah berikut ini: Membantu klien untuk mengenali apa permasalahannya; Membantu klien mengetahui mengapa hal itu menjadi masalah; Mendorong klien untuk mencari berbagai pemecahan masalah yang mungkin; Membiarkan klien memilih cara pemecahan yang paling cocok baginya.

sekian