Pemrosesan Transaksi & Proses Pengendalian Internal Perteemuan 7
Pengendalian dan Eksprosur Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksporsur terhadap resiko. Eksporsur adalah resiko dikalikan konsekuensi finansial atas resiko tersebut. Eksporsur mencakup potansi dampak finansial akibat suatu kejadian dikalikan dengan probabilitas terjadinya kejadian tersebut. Eksporsur melekat dalam operasi setiap organisasi dan dapt diakibatkan oleh berbagai sebab.
Eksprosur Bisnis yang Biasa Terjadi EKSPORSUR Pendapatan yang cacat Kerugian akibat kehilangan aktiva Sanksi hukum Ketidakmampuan untuk bersaing Pencurian dan kecurangan Akutansi tidak akurat Interupsi bisnis Biaya terlalu tinggi Kejahatan kerah putih Kecurangan manajemen Laporan keuangan yang menyesatkan Kejahatan korporat
Biaya yang terlalu tinggi Biaya yang terlalu tinggi mengurangi laba Harga barang terlalu mahal Pembayaran gaji bagi karyawan yang tidak bekerja secara efektif dan efisien Produksi yang tidak efektif Pembelian aktiva yang berlebihan Biaya iklan yang terlalu besar Denda atau bunga akibat ketelambatan pembayaran pajak atau tagihan.
Pendapatan yang cacat Pendapatan yang terlalu rendah Kredit macet Pengiriman barang yang tidak tercatat Jumlahan tagihan yang tidak sesuai dengan seharusnya Tagihan hilang atau salah catat Pembatalan order Pengiriman barang tidak sesuai dengan pesanan pelanggan
Kerugian Akibat kehilangan Aktiva Akibat pencurian Tindakan kekerasan Bencana alam Karyawan ataupun manajemen, bisa tanpa sengaja salah mengelola atau merusak kas, bahan baku, atau peralatan.
Akutansi yang tidak akurat Kebijakan prosedur ekutansi dapat salah, atau secara signifikan berbeda dari yang diterima umum. Dampak kesalahan dapat berakibat pada informasi yang tidak akurat guna pengamabilan keputusan atau laporan keuangan yang menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan.
Interupsi bisnis Mencakup penghentian sementara suatu operasi bisnis, penghentian permanen atas operasi suatu bisnis, atau penutupan suatu usaha. Interupsi bisnis dapt terjadi akibat ketidak mampuan menghadapai kegiatan operasi yang buruk, tindakan kekerasan fisik, atau bencana alam.
Sanksi hukum Mencakup denda yang dikenakan oleh pengadilan atau badan legal yang memiliki wewenang atas organisasi dan operasi perusahaan. Penghentian kegiatan bisnis bisa saja terjadi sebagai hukuman dari lembaga pemerintah jika perusahaan melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Ketidak mampuan untuk bersaing Merupakan ketidak mampuan suatu organisasi untuk bertahan di pasar atau industri. Ketidak mampuan ini dapat terjadi sebagai akibat kombinasi berbagai eksporsur dan bisa juga sebagai akibat ketidak efektifan keputusan manajemen.
Kecurangan dan pencarian Kecurangan merupakan kesengajaan untuk memutar balikkan kebenaran dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk menyerahkan sesuatu yang berharga. Pencurian terjadi jika aktiva secara curang dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri.
Tujuan pengendalian pada siklus transaksi Siklus pendapatan Pelanggan harus otorisasi dengan kriteria yang ditetapkan manajemen Harga dan termin barang dan jasa harus diotorisasi dengan kriteria yang ditetapkan manajemen Semua pengiriman barang dan jasa harus diikuti dengan penagihan pelanggan Tagihan pelanggan harus akurat dan dengan cepat diklasifikasikan, diringkas dan dilaporkan
Lanjutan... Siklus pengeluaran vendor harus diotorisasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh manajemen Karyawan yang direkrut harus sesuai dengan kriteria manajemen Akses terhadap cacatan personalia, catatan penggajian, dan catatan potongan gaji hanya diberikan pada pihak tertentu sesuai dengan kriteria manajemen Tarif kompensasi dan potongan gaji harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen Jumlah terutang ke vendor harus akurat dan harus segera dikelompokkan, diringkar, dan dilaporkan
Lanjutan ... Siklus produksi Rencana produkasi harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen Harga pokok produksi harus akurat dan harus segera dikelompokkan, diringkas dan dilaorkan Siklus keuangan Jumlah dan waktu transaksi utang harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen Akses atas kas dan surat berharga hanya diberikan kepada pihak-pihak tertentu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan manajemen
Komponen proses pengendalian internal Struktur pengendalian internal Lingkungan pengendalian monitoring Penaksiran resiko Informasi dan akutansi Aktivitas pengendalian Dassar dari pengendalian intternal adalah Tanggung jawab, beberapa tanggungjawab tertentu dapat didelegasikan kepada bawahan, namun tanggungjawab terakhir tetap berada di tangan manajemen Jaminan yang masuk akal, terkait dengan relativitas biaya dan manfaat suatu pengandalian diman biaya pengendalian harus masuk akal/sebanding dengan kegiatanya.
Lingkungan pengendalian Merupakan dampak kumulatif atas faktor-faktor untuk membangun, mendukung dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu. Faktor yang mencakuo dalam lingkungn pengendlaian adalah: nilaia-nilai integritas dan etika komitmen terhadap kompetensi Filosofi manajmen dan gaya operasi Stuktur organisasi Perhatian dan pengarahan dan pengarahan yang diberikan oleh dewan direksi dan komitenya Cara pembagian otoritas dan tanggungjawab Kebijakan sumber daya manusia dan prosedur
Penaksiran resiko Merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko yang memengaruhi tujuan perusahaan. Tahap yang paling kritis dalam menaksir resiko adalah mengidentifikasi perubahan kondisi eksternal dan internal dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan.
Aktivitas Pengendalian Merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik. Aktivitass pengendalian dapat berupa pengendalian akutansi yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal/ memadai bahwa tujuan pengeendalian tertentu tercapai untuk setiap sistem aplikasi yang material dalam organisasi
Informasi dan komunikasi Dokumen tasi sistem akutansi Prosedur akutansi seharusnya ditetapkan dalam manual prosedur akutansi sehingga kebijakan dan intruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara konsisten. Sistem akutansi double-entry sistem akutansi double-entry memiliki peran sebagai alat yang akan menghasilkan serangkaian catatan yang seimbang. Komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian.
Pengawasan Melibatkan proses yang berkelajutan untuk menaksir kualitas pengendalian internal dari waktu ke waktu serta untuk mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. Pengawasan dicapai melalui aktivitas yang terus menerus, atau evaluasi terpisah, atau kombinasi keduanya.