PERTEMUAN KE III OPINI PUBLIK Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana 2014 Yogyakarta
KEBEBASAN OPINI A. coherence theory : teori ini menyatakan bahwa opini yang dimiliki seseorang harus saling bersesuaian B. correspondence theory : pernyataan manusia harus sesuai kenyataan. Dlm landasan filsafat bahwa opini yang menang adalah opini yg benar, pd kenyataannya psikologi sosial banyak digunakan memenangkan opini ttt. C. pragmatisme : pertukaran pikiran untuk mencapai manusia yg bertanggungjawab, hidup Dgn sadar, & mengadakan verifikasi serta instrospeksi
KEBEBASAN OPINI Menurut ‘Barker’ kebebasan mencakup: 1. civil Liberty :kebebasan merupakan hak untuk hidup Sbg angggota masayarakat Dgn mengharap perlindungan yg sama dari negara 2. Political Liberty :tingkat kebebasan yg lebih jauh dari civil society, kebebasan yg mencakup hak anggota untuk ikut menentukan corak & arah pemerintahan 3. economic Liberty : kebebasanmen cari & memperoleh pekerjaan sesuai Dgn keinginan & kemampuan masing2
KEBEBASAN MENGELUARKAN OPINI DARI SEGI KOMUNIKASI 1. Authoritarian Theory : masyarakat yg dilindungi O/ pimpinan yg absolut thd kekuasaanya 2. Libertarian Theory : hak2 masyarakat mengenai kebutuhan akan ekonomi, memberi hiburan, serta hak warga negara dalam berpendapat 3. Responcibility Theory : kebebasan mengeluarkan opini Dlm media yang dapat dipertanggungjawabkan 4. Communist Theory : dalam praktik, teori yang membatasi kebebasan sebanyak mungkin
Spiral of Silence Spiral of Silence juga disebut dengan teori spiral keheningan. Teori ini pertama kali Dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-Neumann tahun 1984 Teori ini menjelaskan mengapa dan bagaimana orang sering merasa perlu untuk menyembunyikan (to conceal) pendapat-pendapatnya, preferensinya (pilihannya), pandangan-pandangannya.
KOMPONEN UTAMA TEORI SK Opini : sebuah pandangan atau ekspresi dari suatu sikap seseorang. Opini itu bisa dijadikan pilihan yaitu diterima atau tidak diterima oleh publik. Publik :manusia itu sendiri atau sosial atau juga dikatakan khalayak luas. Opini Publik adalah “pandangan, sikap atau perilaku” yang diekspresikan seseorang di depan publik, supaya tidak terisolasi
ASUMSI TEORI SPIRAL OF SILENCE individu memiliki opini tentang berbagai isu Namun ketakutan - ketakutan tersebut akan terisolasi menentukan apakah individu itu akan mengekspresikan opini-opininya secara umum memperlakukan opini publik sebagai suatu proses dan bukan sebagai sesuatu yang statis Perspektif itu juga memperhatikan dinamika produksi media dengan pembentukan opini publik (Glynn dan McLeod, 1985; Katz, 1981; Salmon dan Kline, 1983
PPRINSIP THEORY SPIRAL OF SILENT THEORY 1. Media massa memainkan peran penting dalan spiral kesunyian karena media massa merupakan sumber yang diandalkan orang untuk menemukan distribusi opini publik. 2. Media massa memainkan peran penting ketika orang berusaha untuk menentukan opini mayoritas. 3. Individu mempunyai organ indra yang mirip statistik yang digunakan untuk menentukan “opini dan cara perilaku mana yang disetujui atau tidak disetujui oleh lingkungan
4. Orang2 yg berada pd sisi mayoritas akan lebih berani mengungkapkan opini mereka, shg media sering membritakan padangan mereka. Ini akan membuat pada orang yg berada pada sisi minoritas semakin tidak berani mengungkapkan padangannya 5. seorang or individu memilki opini Ttg berbagai isu, akan tetapi ketakutan akan terisolasi menentukan apakah individu itu akan mengekspresikan opini-opininya secara terbuka or tertutup
asumsi 1. ketakutan akan terisolasi menyebabkan individu mencoba untuk menilai iklim opini 2. perilaku publik dipengaruhi oleh penilaian akan opini publik UJI MOBIL ANGKOT Penilaian mengenai sejauh mana orang akan mengemukakan opininya Misalnya anda sedang menaiki angkot metro mini, & seseorang duduk disebelah anda & mendiskusikan masalah keamanan makanan serta minuman yg dijajakan di dlm metro mini tsb, apakah anda akan berbicara or tidak mengenai hal tsb?
AGENDA SETTING THEORY Teori agenda setting dipelopori o/ walter Lipmann Thn 1992, “masyarakat menerima fakta bukan sebagaimana adanya, akan tetapi apa yang mereka anggap Sbg fakta, kenyataan fatamorgana or lingkungan palsu. Proses dimana media massa mampu menentukan apa yg sedang publik pikirkan, ketika media massa dapat mengarahkan sesuatu akan peristiwa yang dianggap penting or tidak maka publik akan terpengaruh
FUNGSI AGENDA SETTING 1. Agenda media : prioritas atas masalah2 yang dibahas dlm media harus ditentukan 2. Agenda Publik : Agenda media tadi dlm beberapa hal mempengaruhi or berinteraksi dengan apa yang ada dlm pikiran publik 3. agenda kebijaksanaan : agenda publik mempengaruhi or berinteraksi dlm batas2 ttt Dgn apa yg dianggap penting o/ para pembuat kebijaksanaan Framing yang dilakukan o/ media membuat suatu berita terus menerus ditayangkan dimedia sehingga muncul agenda publik. Seperti yg dikatakan o/ Robert N Ertman, framing adalah proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bagian ttt dari peristiwa itu lebih menonjol dibadningkan aspek lain
TEORI RETORIKA Kemampuan yg dimiliki o/ pembicara untuk memengaruhi khalayknya. Titik tolak retorika: berbicara yg menjadi salah satu kemampuan khusus pd manusia. Cth.: seseorang yang sedang berpidato
SEJARAH RETORIKA Ilmu retorika pada awalnya dikembangkan di yunani berkaitan Dgn ilmu tentang seni berbicara (techne rhetorike) Aristoteles merupakan orang I yg memberikan kontribusi terhadap komunikasi publik,khususnya retorika Teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai reotorika yg disebutkan o/ Aristoteles Sbg alat persuasi yg tersedia
Information, argument, reasons, data, structure Elemen pokok retorika Message Information, argument, reasons, data, structure Audience, beliefe, value, knowledge exsperience Communicator ethos (credibility) authority, apperence Rhetorica triangle
ASUMSI TEORI RETORIKA A. public spekaer or pembicara yg efektif perlu mempertimbangkan khalayak (konsep analisis khalayak) B. publc speaker or pembicara yg efektif menggunakan sejumlah bukti dalam persentasinya (konsep etos (karakter), pathos (emosi yg ditimbulkan), logos (rasionalisasi thd wacana yg digunakan))
KEGUNAAN RETORIKA Konrazd Loerenze mengatakan;”apa yang diucapkan tidak berarti juga didengar, apa yang didengar tidak berarti juga dimengerti, apa yang dimengerti tidak berarti juga disetujui, apa yang disetujui tidak berarti juga diterima, apa yang diterima tidak berarti juga di hayati, & apa yang dihayati tidak berarti juga untuk mengubah tingkah laku
Jenis2 RETORIKA Retorika Forensik : keadaan ketika para pembicara mendorong munculnya rasa bersalah or tidak bersalah ( di pengadilan) Retorika Epideiktik : wacana yang berhubungan dengan pujian or tuduhan ( pidato seremonial) Retorika Deiberatif : saat pembicara harus menntukan suatu tindakan yang harus diambil, sesuatu yang harus or tidak boleh dilakukan (pidato politis)
12 HUKUM RETORIKA kepandaian berbicara dapat dipelajari Latihlah dirimu dalam tehnik berbicara ! Hilangkan perasaan cemas Dgn melatih berbicara sambil berfikir Pidato bukan membaca Rumuskan tema Dgn tajam Skema yang jelas Awal menarik & akhir mengesankan saya, tahu, saya mau, saya berhasil Tingkatkan argumentasi & siaga menghadapi keberatan Bahagia ketika berpidato Berbicara yang jelas You were Born to be e winner
TUGAS TUGAS OPINI PUBLIK “9 Juli 2014” yang lalu adalah momentum Pemilihan Presiden-Wakil Presiden RI 2014-2019, pesta demokrasi tersebut yang akhirnya dimenangkan oleh Pasangan “Joko Widodo-Jusuf Kalla”. Terdapat hal yang menarik dalam pilpres tersebut, beberapa lembaga survey (LSI, Puskaptis, dll) saling bertempur (perang wacana) yang menguntungkan salah satu pihak untuk mempengaruhi opini masyarakat pemilih, dengan menampilkan hasil survey opini publik di beberapa daerah yang mengunggulkan pasangan tertentu. Perang wacana tersebut dapat disaksikan dilayar kaca (televisi), sehingga media massa (televisi) nampak jelas memiliki keberpihakan kepada salah satu pihak dan memberitakan hal yang buruk kepada pihak lain. Idealnya media massa harus independen dalam memberitakan pesta demokrasi sebab media massa merupakan ruang opini publik masyarakat secara keseluruhan. Berikan analisis anda, apakah yang dilakukan oleh lembaga survey dan media massa tersebut merupakan kebebasan berpendapat/ beropini atau merupakan wujud agenda setting? 08.10.2017