ANALISIS KEBUTUHAN
ANALISIS KEBUTUHAN Tujuan Akhir Presentas Materi Presentasi Mampu memilih metode analisis kebutuhan perangkat lunak yang sesuai Mampu melakukan analisis kebutuhan perangkat lunak Materi Presentasi Pengertian analisis kebutuhan Tujuan analisis kebutuhan Tahapan dan aktifitas dalam melakukan analisis kebutuhan Isu dan persoalan dalam analisis kebutuhan Perkakas bantu untuk analisis kebutuhan
PENGERTIAN ANALISIS KEBUTUHAN Analisis kebutuhan merupakan satu diantara banyak aktivitas kritis pada proses rekayasa kebutuhan perangkat lunak untuk memahami ranah permasalahan dari sistem yang berjalan dan ranah solusi dari sistem yang akan dibuat (Yen et.al, 1998) Analisis kebutuhan merupakan proses mendapatkan, mengklasifikasikan, dan dan menstrukturisasi informasi yang dilakukan oleh perekayasa ketika berusaha memahami semua bagian dari permasalahan dan hubungannya.
PENGERTIAN ANALISIS KEBUTUHAN Rekayasa Sistem Gambar 5.1 Analisis perancangan sebagai jembatan anatara sistem dan perancangan Rekaya Perangkat Lunak Analisis kebutuhan PL Perancangan PL
ISU-ISU DASAR PADA ANALISIS KEBUTUHAN Berikut adalah pertanyaan dasar dalam melakukan analisis kebutuhan : Bagaimana mengumpulkan kebutuhan selengkap mungkin dari pelanggan dan sumber lainnya secara efektif? Bagaimana mendekomposisi permasalahan ke dalam bagian-bagian yang bisa dikelola secara intelektual? Bagaimana mengorganisasi informasi agar dapat dimengerti? Bagaimana mengetahui kapan harus berhenti?
TUJUAN ANALISIS KEBUTUHAN Terdapat tiga tujuan utama dari proses analisis kebutuhan : Mengolah hasil elisitasi kebutuhan untuk menghasilkan dokumen spesifikasi kebutuhan yang isi keseluruhannya sesuai dengan apa yang diinginkan pengguna(Liu and Yen, 1996). Mengembangkan Persyaratan kualitas yang memadai dan rinci, dimana dokumen ini dapat dijadikan acuan oleh para manager dan staf teknis. Membangun pemahaman tentang karakteristik ranah permasalahan dan sekumpulan kebutuhan untuk menemukan solusi.
TAHAPAN ANALISIS KEBUTUHAN Tahapan yang dilakukan perekayasa dalam melakukan analisis kebutuhan : Gambar 5.2 Tahapan analisis kebutuhan
Domain Understanding, memahami bagaimana perusahaan beroperasi dan permasalahan yang sedang terjadi. Requirements Collection, Tahapan pengumpulan kebutuhan akan sistem yang akan dibangun.
Classification, pengelompokan kebutuhan yang berkaitan baik menurut kelas penggunanya maupun jenis kebutuhannya berdasarkan tahap Requirements Collection. Conflict Resolution, menemukan dan menyelesaikan kebutuhan yang didalamnya terdapat konflik.
Prioritisation, diperlukan interaksi dengan stakeholder untuk mengidentifikasikan kebutuhan yang lebih prioritas/diutamakan. Requirements Checking, menganalisa kebutuhan dari hasil tahapan sebelumnya untuk memvalidasi berdasarkan kelengkapan, konsistensi dan kebutuhan nyata.
PRINSIP-PRINSIP ANALISIS Model yang merepresentasikan informasi, fungsi, dan tingkah laku sistem harus dipecah menjadi lebih rinci bisa dalam bentuk lapisan atau hirarki. Memahami masalah sebelum anda memulai mencipatakn model analisis. Mengembangkan prototipe yang memungkin kan end user mengerti bagaimana interaksi anatara manusia dan komputer. Mencatat asal dan alasan untuk setiap kebutuhan. Memprioritaskan kebutuhan. Berusaha mengurangi kerancuan, karena sebagian besar bahasa digambarkan dengan bahasa alamiah.
PRAKTIK YANG BAIK DALAM ANALISIS KEBUTUHAN Menggambar diagram konteks Membangun prototipe Menganalisis kelayakan Memberiakan prioritas Memodelkan kebutuhan Membuat kamus data Mengalokasi kebutuhan-kebutuhan ke dalam sub-sub sistem Mengaplikasikan Quality Function Deployment (QFD)
USE CASE MODELING Mengidentifikasi kebutuhan dasar aktor dan bagaimana kebutuhan tersebut akan dipenuhi oleh sistem.
PERKAKAS BANTU DALAM ANALISIS KEBUTUHAN Seringkali analis sistem kesulitan dalam mendeskripsikan kebutuhan yang sesuai dengan proses bisnis organisi. Perkakas bantu berguna membantu pengembang dalam mendeskripsikan kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder dengan lebih mudah dan cepat. Perkakas bantu yang dapat digunakan, anatara lain : STAR GRAND
STAR Merupakan perkakas yang membantu mengetahui kebutuhan pengguna tersebut bersifat tidak dapat diukur atau tidak jelas, perkakas ini mengadopsi logika fuzzy untuk merepresentasikannya. Contoh : Pengguna meminta agar konsumsi energi yang dikonsumsi sistem rendah.
GRAND Perkakas yang mengatasi permasalahan berdasarkan Goal-Orieneted. GRAND melakukan proses analisa pada tahap awal dalam proses rekayasa kebutuhan, lebih awal lebih baik. Grand mengadopsi dua perspektif yang berbeda dalam melakukan proses analisa, yaitu : Organizational modelling (stakeholder base) Desicional modelling (Desicion maker base)
Organizational Modelling Terdpat tiga tahapan dalam model ini: Goal Analysis. Merupakan tahap awal yang merepresentasikan pemangku kepentingan dari suatu organisasi serta kebergantungannya mengunakan actor diagram. Fact Analysis. Mengidentifikasi seluruh fakta yang relavan untuk organisasi. Attribute Analisys. Bertujuan untuk mengidentifikasi seluruh atribut yang memiliki nilai ketika fakta-fakta dicatat.
Decisional Modelling Permodelan berkeputusan (decisional modelling) merupakan analisis yang berfokus pada tujuan (goal) dari pembuat keputusan. Goal Analisys. Analis sistem menganalisis dan mengidentifikasi aktor-aktor yang terlibat dalam pembuatan keputusan dalam actor diagram. Fact Analysis. Analis sistem mengembngkan rationale diagram dengan menganalisis fakta dan mengasosiasikannya dengan tujuan dari pembuat keputusan. Dimension Analysis. Dimensi diindentifikasi dengan cara melakukan analisa terhadap tujuan bagian dari rationale diagram dari pembuat keputusan Measure Analysis. Serangkaian pengukuran diasosiasikan dengan masing- masing fakta yang diidentifikasi sebelumnya.