RIYANTO SUPRAWIHADI HAESTI SEMBIRING.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELOMPOK 1 Nurul Indah S Ratih Dwi A. Retno Gumelar Tuan Hanni
Advertisements

KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR “LIMBAH DAPUR” PT. PP – DSLNG PROJECT ” GREEN INOVATION.
Teknologi pengolahan limbah
PENGELOLAAN LIMBAH AGROINDUSTRI
PEMBUANGAN LIMBAH DAN SAMPAH
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
Good Manufactory Practices
Karakteristik Limbah Padat
PENGELOLAAN LIMBAH.
Oleh : Lela Siti Fadilah, S.Si SMK PELITA BANDUNG
Modul 4: Pengolahan Limbah cair
Rekayasa pengolahan limbah
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
III. SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Sampah (Limbah Padat) Sampah adalah semua limbah padat yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan binatang yang biasanya padat dan dibuang karena tidak.
Definisi Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu prsoses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga)
MASALAH AIR BERSIH & AIR MINUM KETIKA BENCANA
Good Manufactory Practices
TUJUAN : Mengurangi & menghilangkan pengaruh buruk limbah cair thd kes & lingk. 2. Meningkatkan mutu lingk. melalui pengolahan atau pemanfaatan limbah.
Penanganan limbah Limbah :
Jurusan Teknik Lingkungan ITS 2014
Sumber-sumber Air Limbah
RENCANA SANITASI.
MODUL- 2 Lajutan………..
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG
PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK
Pengetahuan Lingkungan Hidup (PLH)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
Cocok digunakan utk daerah yg berpenduduk padat atau daerah yg muka air tanahnya ckp tinggi (daerah pantai/ rawa) Air limbah yg diolah berasal rmh tangga.
Sanitasi bahan baku dan bahan pembantu
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya
SANITASI LINGKUNGAN OLEH : ISWADI, M.Pd.
PENCEMARAN DAN PENGENDALIAN
LIMBAH INDUSTRI PANGAN
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Minggu ke 2 PROSES TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Tahapan Pengolahan dapat diklasifikasikan :
Pengolahan AIR BUANGAN (WASTE WATER TREATMENT)
Merkuria Karyantina,SP.,MP.
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT
Air Buangan / limbah dan kesehatan
AIR BUANGAN DAN KESEHATAN
PENGELOLAAN LIMBAH PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN
JENIS DAN KARAKTERISTIK LIMBAH
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
Tugas Persentasi Bangunan Lingkungan
Prinsip-Prinsip Upaya Pengamanan Limbah
Teknologi Pengolahan Limbah
Pengamatan Air Larian Tambang (Run Off Water Monitoring) study Kasus Settling Pond Pit 3 Pada PT. Tanjung Alam Jaya Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PT KEBON AGUNG MALANG
Konsep Penglahan Limbah Cair PERTEMUAN 5 Nayla Kamilia Fithri
Overview of Wastewater Treatment Processes
Paradigma Pengelolaan Lingkungan Hidup : 1
Pengolahan Limbah Fisik-Kimia PERTEMUAN 6 Nayla Kamilia Fithri
Manajemen Farmasi Industri Apotik dan Obat
SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Perencanaan dan Strategi Pengolahan Air Minum dan Air Bersih
Pengolahan Limbah secara Biologi (Aerob) PERTEMUAN 7
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
Oleh : 1. Amik Gendro S.(04) 2. Gita Tamara(10) 3. Hani Safitri(11) 4. Heni Aulia L.(12) 5. Kiki dyah Ayu(15) 6. Megalina(18) 7. Nurul Ulfinana(22) JENIS-JENIS.
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
PENCEMARAN AIR Ir. Moh Sholichin, MT.
Pendahuluan Pengolahan air limbah domestik terpadu adalah sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara bersama-sama (kolektif) sebelum dibuang ke.
LIMBAH DAN PEMANFAATANNYA SERTA ETIKA LINGKUNGAN Oleh Kelompok 9 Denti Yana ( ) Emiyati ( ) Septika ( )
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

RIYANTO SUPRAWIHADI HAESTI SEMBIRING

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan menuju masyarakat mandiri untuk hidup sehat. milik seluruh masyarakat dan seluruh sektor. Lingk kondusif bebas polusi, tersedia air bersih dan sanitasi, pengelolaan limbah, perumahan & permukiman sehat. Visi Masyarakat mandiri untuk hidup sehat mengutamakan upaya preventif dan promotif tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

PENDEKATAN KEBIJAKAN DESENTRALISASI KEBIJAKAN NASIONAL Upaya pengamanan dampak limbah menggunakan pendekatan epidemiologi. Pemda berwenang melaksanakan pengamanan dampak limbah dan menerbitkan Perda Pusat menetapkan standar, pembinaan, pengawasan dan penanganan lintas batas provinsi dan negara RS tempat berkumpulnya orang sehat & sakit dan tempat pendidikan, penelitian juga menghasilkan limbah dg kategori B3 yg hrs dikelola KEBIJAKAN DESENTRALISASI KEBIJAKAN NASIONAL

KEBIJAKAN PENGAMANAN DAMPAK LIMBAH Visi : Limbah aman bagi kesehatan Misi: a. Mengamankan kualitas limbah utk mencegah resiko & gangguan kesehatan. b. Meningkatkan kerjasama LP, LS, organisasi profesi dan PT dlm upaya pengamanan dampak limbah c. Mengembangkan kemitraan dg swasta, LSM dlm pengelolaan limbah. d. Mendorong kemandirian masyarakat untuk pengamanan dampak limbah.

Tujuan: Umum: Terlindunginya masy dr penyakit dan atau gangguan kes. thd bahan pencemar pd limbah yg tdk memenuhi baku mutu yg ditetapkan. Khusus: Tersusunnya standardisasi/baku mutu pengamanan dampak limbah thd kes. masyarakat. Terwujudnya kondisi komponen lingk yg aman. Minimasi faktor subtansial risiko kesehatan di lokasi yg berisiko. Terwujudnya pengelolaan yg sesuai dg persyaratan.

Kebijakan dan strategi : a. Prioritas upaya PDL kpd masyarakat yg rawan thd dampak limbah di lokasi permukiman, industri/TTU, dan sarana kesehatan. b. Menggunakan pendekatan Epid.kesling (ADKL) mengutamakan community base. c. Dilaksanakan secara LP,LS, kemitraan dg masy, LSM, dunia usaha, & organisasi profesi dg partisipasi pendk. d. Desentralisasi Pemda menerbitkan Perda yg mengacu pd peraturan perundangan yg terkait. e. Membangun sistem informasi PDL yg merupakan bagian dari SIMKESLING. f. Peningk profesionalisme pengelola program PDL secara terus menerus sesuai kemajuan IPTEK.

Kegiatan Pusat dlm Pengamanan Dampak Limbah Pengaturan & standardisasi (peraturan, baku mutu, pedoman umum). Pengembangan program dan metoda. Pengembangan kemitraan (LN,LP,LS, LSM, Swasta). Pemantauan dan penilaian. Pengembangan & pelaksanaan Studi Dampak Kes. Pengembangan kemamp SDM (pelat. Tk Nasional). Pengembangan IPTEK (uji coba). Pengembangan SIMKESLING.

PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN SUMBER WAHANA MANUSIA DAMPAK ALAMIAH BUATAN LANGSUNG UDARA AIR MAKANAN VEKTOR DARAH RAMBUT SALIVA URINE TINJA AKUT SUBKLINIK TERSAMAR SEHAT A B C D

PEMANTAUAN DAMPAK LIMBAH a. Simpul 1 Pengamatan dilakukan pd sumber pencemar b. Simpul 2 Pengamatan jika bhn pencemar telah berada di lingkungan (udara ambient, badan air, tanah dll). c. Simpul 3 Merupakan kegiatan indikator biologis (biomarker). d. Simpul 4 Pengamatan thd angka kesakitan dan kematian dr penyakit yg diperkirakan ada kaitan dg dampak pembuangan limbah dr suatu kegiatan..

kombinasi air buangan yang berasal dari permukiman, institusi, perdagangan dan industri yang keberadaannya bersama dengan air permukaan, air hujan maupun air tanah LIMBAH CAIR

KOMPOSISI AIR LIMBAH SEWAGE WATER 99,9% SOLIDS 0,1% ORGANIC 70% INORGANIC 30% PROTEIN 65% CH 25% FATS 10% GRIT SALTS METALS

LINGKUP PENGELOLAAN WASTE AUDIT/MANAGEMENT WASTE MINIMIZATION WASTE TREATMENT

PEMBUANGAN TAK TERKENDALI WASTE MANAGEMENT M D R PENCEGAHAN REUSE RECYCLING TREATMENT DISPOSAL PEMBUANGAN TAK TERKENDALI 100 80 60 40 20 D – M = SKALA MANAJEMEN D – R = SKALA RESIKO M – R = SKALA DAMPAK 20 40 60 80

WASTE MANAJEMEN CONTOH KEGIATAN CONTOH APLIKASI METODA PRODUK BARU RAMAH LINGKUNGAN MEROBAH PRODUK PEMBATASAN SUMBER MODIFIKASI PENGGUNAAN SOLVENT MODIFIKASI MEMPERPANJANG UMUR PENGURANGAN SUMBER DAUR ULANG SOLVENT PENGAMBILAN METAL PADA BAK BUANGAN PENYERAPAN ORGANIK YANG MENGUAP REUSE RECLAMATION DAUR ULANG STABILIZATION NEUTRALIZATION PRECIPITATION EVAPORATION INCENERATION SCRUBBING PENGOLAHAN PEMANASAN LARUTAN ORGANIK PRESIPITASI LOGAM BERAT PEMBUANGAN PADA FASILITAS YANG DIIJINKAN PEMBUANGAN PEMBUANGAN KE TANAH

TEKNIK MINIMISASI LIMBAH SOURCE REDUCTION RECYCLING PRODUCT CHANGES Product substitution Product conservation Change in product composition SOURCE CONTROL USE & REUSE Return to original process Raw material substitute RECLAMATION Processed for resource recovery Processed as a by product INPUT MATERIAL CHANGES Material purification Material substitution TECHNOLOGY CHANGES Process changes Equipment, piping, layout changes Additional automation Change in operational setting GOOD OPERATING PRACTICES Procedural measures Loss prevention Management practices Waste stream segregation Material handling improvements Production scheduling

ASPEK PENGELOLAAN LIMBAH DEBIT DAN ALIRAN MRPK ASPEK PENTING DALAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR KOMPONEN ALIRAN TERGANTUNG DARI JENIS DAN TIPE SISTEM YANG DIGUNAKAN : DOMESTIC (SANITARY) WASTEWATER INDUSTRIAL WASTEWATER INFILTRATION/INFLOW STORM WATER

INDUSTRIAL WASTEWATER INFILTRATION STORM WATER DOMESTIC WASTEWATER Air limbah yang berasal dari perumahan, perdagangan, dan institusi serta fasilitas sejenis INDUSTRIAL WASTEWATER Air limbah yang didominasi dari buangan industri INFILTRATION Air yang berasal dari luapan yang masuk dalam sistem saluran mis, talang, drainase STORM WATER Air yang dihasilkan dari runoff

Rata-rata aliran air limbah yang bersumber dari permukiman SUMBER AIR LIMBAH Sumber Unit L/unit.hari Range Tipikal Apartemen Hotel Rumah biasa Rumah bagus Rumah mewah Orang 200 – 340 150 – 220 190 – 350 250 – 400 300 – 550 260 190 280 310 380 Rata-rata aliran air limbah yang bersumber dari permukiman

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KUALITAS LIMBAH KARAKTERISTIK DAN DEBIT LIMBAH DATA LIMBAH KUANTITAS LIMBAH PILIHAN TEKNOLOGI PENYALURAN PILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN ASPEK TEKNIS PROSEDUR PEMILIHAN ASPEK NON TEKNIS KEANDALAN SISTEM PENYALURAN DAN PENGOLAHAN SISTEM PENGOLAHAN TERPILIH KETERSEDIAAN LAHAN DAN BIAYA

TINGKAT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PRELIMINARY TREATMENT DITUJUKAN UNTUK MENGHILANGKAN SUBSTANSI AIR LIMBAH YANG DAPAT MERUSAK ATAU MENGGANGGU OPERASIONAL UNIT PENGOLAH PRIMARY TREATMENT UNTUK MENGHILANGKAN SUSPENDED SOLID, ORGANISME PATHOGEN DAN BAHAN ORGANIK SECARA FISIK

SECONDARY TREATMENT UNTUK MENGHILANGKAN SUSPENDED SOLID, BAHAN BIODEGRADABLE DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME TERTIARY TREATMENT DIPERLUKAN BILA ADANYA PENINGKATAN BAHAN ORGANIK, BAHAN BERACUN MAUPUN NUTRIENT SLUDGE TREATMENT PENGOLAHAN KHUSUS TERHADAP LUMPUR YANG DIHASILKAN KARENA ALASAN VOLUME DAN KUALITAS

PROSES Pengolahan SECARA FISIK MENGGUNAKAN APLIKASI GAYA FISIK SECARA KIMIA MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ATAU REAKSI KIMIA SECARA BIOLOGIS MELIBATKAN PRINSIP DASAR KEHIDUPAN MIKROORGANISME

LIMBAH CAIR PERLU DIOLAH Alasan LIMBAH CAIR PERLU DIOLAH DEKOMPOSISI ORGANIK bau & gas MENGANDUNG MIKROORGANISME PATHOGEN MENGANDUNG NUTRIENT pertumbuhan tanaman air MENGANDUNG SENYAWA BERACUN

KONTAMINAN HARUS DIBUANG (perlindungan lingkungan) ANALISA KEBUTUHAN & KONDISI LOKAL PENERAPAN IPTEK PERTIMBANGAN TEKNOLOGI PERTIMBANGAN PERUNDANGAN SETEMPAT

SISTEM PENGOLAHAN KONTAMINAN UNIT OPERASI PROSES SUSPENDED SOLID SCREENING GRIT REMOVAL SEDIMENTASI FLOATASI FILTRASI KOAGULASI LAND TREATMENT F K/F

BIODEGRADABLE ORGANICS ACTIVATED SLUDGE TRICKLING FILTER RBC AERATED LAGOON OXIDATION PONDS INTERMITTEN SAND FILTER LAND TREATMENT PHYSICAL/CHEMICAL B F/B B/K/F F/K PATHOGEN CHLORINATION OZONATION K F

DISSOLVED INORGANIC SOLIDS REFRACTORY ORGANICS ADSORPTION TERTIARY OZONATION LAND TREATMENT F K F/K HEAVY METAL CHEMICAL PRECIPITATION ION EXCHANGE DISSOLVED INORGANIC SOLIDS REVERSE OSMOSIS ELECTRODIALYSIS K/F

CONTOH FASILITAS PRELIMINARY TREATMENT SCREW CONVEYOR VERTICAL SCREEN BAR

CONTOH FASILITAS PRIMARY TREATMENT PENAMPANG FLOCCULATOR

CONTOH FASILITAS SECONDARY TREATMENT TRICKLING FILTER

ROTARY BIOLOGICAL CONTACTOR RBC ROTARY BIOLOGICAL CONTACTOR

STABILIZATION PONDS

AERATED LAGOON

AERATION TANK

BIOFILTER ANAEROBIC-AEROBIC UPFLOW

Pressure filter for sludge dewatering

Karakteristik LIMBAH CAIR FISIK KIMIA BIOLOGI mengurangi polutan

FISIK KARAKTERISTIK SUMBER Warna Domestik, industri, pelapukan material organik Bau Dekomposisi limbah Padatan Water supply, domestik, industri, erosi, infiltrasi Suhu Limbah domestik & industri

Dihilangkan dg koagulasi TOTAL SOLID dissolved colloid suspended mikron 10-5 10-4 10-3 10-2 10-1 1 10 100 10-8 10-7 10-6 10-5 10-4 10-3 10-2 10-1 milimeter Dihilangkan dg koagulasi Pengendapan

BAU Disebabkan gas hasil dekomposisi organik Terjadi pada kondisi anaerob/septik H2S hasil anaerob sulfat dan sulfit Efek menyangkut estetika dan psikologis

LIMBAH DOMESTIK TIDAK MENGANDUNG EKSKRETA BERASAL DARI KAMAR MANDI, DAPUR DAN CUCI CAIRAN KERUH WARNA ABU-ABU BAU TIDAK MENYENGAT (SEGAR) KANDUNGAN 99,9% AIR DAN 0,1% PADATAN

KIMIA ORGANIK KARAKTERISTIK SUMBER Karbo hidrat domestik, perdagangan, industri Lemak, minyak, gemuk Pestisida pertanian Phenol industri Protein domestik, perdagangan Surfaktan domestik, industri Lain-lain pelapukan bahan organik

KIMIA ANORGANIK KARAKTERISTIK SUMBER alkalinitas wts, infiltrasi, domestik khlorida nitrogen domestik, pertanian Logam berat industri pH sulfur wts, domestik, industri pospor domestik, industri, runoff senyawa racun

BIOLOGI KARAKTERISTIK SUMBER binatang Pengolahan air terbuka tanaman protista Domestik, unit pengolahan virus Domestik

PEMBUANGAN DILUTION SEEPAGE PIT SUBSURFACE IRRIGATION TRENCHES FILTER SAND FILTER TRICKLING FILTER

SEPTIC TANK Unit pembuangan tinja sistem basah Terdiri dari tangki pengendap/pengurai dan resapan Proses secara primary dan secondary treatment

FAKTOR MENENTUKAN : ALIRAN RATA-RATA/HARI RETENTION TIME RENCANA PENGURASAN

PROSES DALAM TANGKI sewage disimpan 1 – 3 hari padatan berat mengendap dan ringan mengapung endapan dekomposisi anaerob sludge, organik terlarut dan koloidal berkurang

PROSES DALAM TANGKI dekomposisi gas bentuk gelembung gelembung menghalangi proses pengendapan diperlukan + kompartment hindari aliran turbulen efisiensi proses

Ketentuan dimensi Panjang > 1 x lebar dan < 3 x lebar Dalam cairan > 1,2 m dan < 1,7 m Scum area 30 cm di atas water level P = 2 lebar

PERCOLATION TEST MAKSUD : mengetahui daya serap tanah terhadap air GUNA : memperhitungkan luas resapan HASIL : percolation rate yaitu waktu yang dibutuhkan oleh air turun meresap sedalam 25 mm dalam menit

Jumlah lobang 6 buah atau lebih Diameter 15 – 30 cm Lobang dibersihkan Isi pasir kasar/kerikil setinggi 5 cm Isi air bersih setinggi 30 cm dan pertahankan selama 1 hari (penjenuhan) Setelah satu hari, isi lobang dengan air 15 cm di atas kerikil Ukur penurunan air setiap 30 menit selama 4 jam

Contoh : Dalam 5 menit penurunan air sebesar 2 cm Hasil pengukuran diperoleh penurunan air 5 cm dalam waktu 30 menit

LUAS SALURAN PERESAPAN PR LUAS RESAPAN/ORANG (M2) PERUMAHAN SEKOLAH 2 ATAU KURANG 3 4 5 10 15 30 45 60 0,24 0,30 0,34 0,36 0,48 0,56 0,74 0,88 1,00 0,08 0,10 0,12 0,18 0,20 0,28 0,32

SUMUR RESAPAN Ø (CM) LUAS DINDING EFEKTIF (M2) KEDALAMAN DIUKUR DARI INLET (CM) 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 0,87 1,17 1,47 1,74 2,04 2,33 2,62 2,91 1,76 2,32 2,87 3,53 4,08 4,64 5,29 5,85 2,60 4,36 6,13 6,96 7,89 8,73 8,17 9,38 10,49 11,70 7,33 13,09 14,58 12,26 14,02 15,79 17,46 10,21 14,30 16,35 18,39 20,47 18,67 20,99 23,31 23,59 26,29 20,43 29,17

SUMUR RESAPAN LUAS DINDING EFEKTIF (M2) (CM) P LUAS DINDING EFEKTIF (M2) KEDALAMAN DIUKUR DARI INLET (CM) 60 90 120 150 180 210 240 270 300 200 250 350 400 2,88 3,48 4,08 4,68 5,28 5,88 4,33 5,22 6,12 7,02 7,92 8,82 5,76 6,96 8,16 9,36 10,56 11,76 7,20 8,70 10,20 11,70 13,20 14,70 8,64 10,44 12,24 14,04 15,18 17,64 10,08 12,18 14,28 16,38 18,48 20,58 11,52 13,98 16,32 18,72 21,12 23,52 12,96 15,66 18,36 21,06 23,76 26,46 14,40 17,40 20,40 23,40 26,40 29,40

LUAS DINDING EFEKTIF (M2) KEDALAMAN DIUKUR DARI INLET (CM) 60 90 120 P LUAS DINDING EFEKTIF (M2) KEDALAMAN DIUKUR DARI INLET (CM) 60 90 120 150 180 210 240 270 300 100 200 250 350 400 3,00 3,60 4,20 4,80 5,40 6,00 4,50 6,30 7,20 8,10 9,00 8,40 9,60 10,70 11,90 7,50 10,50 12,00 13,50 15,00 10,80 12,60 14,40 16,20 18,00 14,70 16,80 18,90 21,00 19,20 21,60 24,00 24,30 27,00 30,00 3,24 3,84 4,44 5,04 5,64 6,24 4,86 5,76 6,66 7,56 8,46 9,36 6,48 7,68 8,88 10,08 11,28 12,48 11,10 14,10 15,60 9,72 11,52 13,32 15,12 16,92 18,72 11,34 13,44 15,54 17,64 19,74 21,84 12,96 15,36 17,76 20,16 22,56 24,96 14,58 17,28 19,98 22,68 25,38 28,08 22,20 25,20 28,20 31,20

example Dari suatu lobang percobaan yang kedalamannya 250 cm diperoleh angka perkolasi 30. Jumlah penghuni suatu asrama sebanyak 25 orang. Berapa luas peresapan yang diperlukan Jawab : Luas resapan = 0,74 m2 x 25 = 18,50 m2

Contoh 2 Dari hasil percobaan pada kedalaman 75 cm, diperoleh angka rata-rata perkolasi 20. Jumlah penghuni suatu rumah 25 orang. Lebar saluran direncanakan 45 cm Berapa panjang saluran resapan ?

Jawab 2 Luas angka perkolasi 20 : 30 = 0,74 15 = 0,56 15 = 0,18 Jadi tiap selisih PR = 1, maka luas resapan : Untuk PR 20 = 0,56 + (5 x 0,012) = 0,62 Luas resapan untuk 25 orang = 25 x 0,62 = 15,50 m2 Panjang resapan =

Latihan PR hasil percobaan diperoleh angka 30 pada kedalaman 250 cm. Jumlah orang yang membuang limbah 25 orang Berapa ukuran sumur resapan ? Berapa ukuran seepage pit ?

Jawab Luas resapan = 0,74 m2 x 25 = 18,50 m2 Dalam sumur yang mendekati 250 cm = 240 cm  yang mempunyai luas 18,50 cm2 = 240 cm Dimensi sumur : Dalam 240 cm dan  240 cm Ukuran SP : Dalam 240 cm Lebar 90 cm Panjang 300 cm Vol = 2,4 x 0,9 x 3 = 6,48 m3

example Suatu komplek perumahan dihuni oleh 4 keluarga, dimana setiap keluarga memiliki 2 anak dewasa dan 1 pembantu. Pada komplek tersebut akan dibangun septic tank dengan rencana pengurasan setiap 3 tahun. Waktu penahanan (RT) 2 hari, sedangkan angka perkolasi hasil percobaan adalah 30 Berapa ukuran septic tank bila tinggi sekat yang masuk ke dalam air 40% Berapa ukuran sumur resapan

jawab V lumpur = 20 x (20 x 2) x 3 = 2400 liter = 2,4 M3 V cairan = 20 x 100 x 2 = 4000 liter = 4 M3 Total volume = 6,4 M3 Septic tank : p x l x t  p : l = 2 : 1 2 l x l x 1,2 = 6,4 M3 2 l2 = 6,4 M3 : 1,2 M = 5,3 M2 L2 = 5,3 M2 : 2 = 2,7 M2 L = 1,6 M  p = 2 x 1,6 M = 3,2 M Dimensi septic tank : p = 3,2 M l = 1,6 M t = 1,5 M

Tinggi lumpur = 3,2 x 1,6 x t1 = 2,4 M3 5,12 M2t1 = 2,4 M3  t1 = 0,47 M Tinggi cairan = 3,2 x 1,6 x t2 = 4 M3 5,12 M2t2 = 4 M3  t2 = 0,78 M Tinggi sekat 40% x 0,78 M = 0,312 M Tinggi sekat maksimal = 1,2 – 0,312 = 0,89 M Luas resapan = 20 x 0,74 = 14,8 M2 Kedalaman sumur resapan yang mendekati = 300 M dan diameter sumur = 150 cm

Penghuni suatu permukiman 150 orang, air limbah yang dihasilkan (bukan dari WC) akan dibuang ke dalam septic tank, dimana tiap orang menghasilkan air limbah 100 liter/hari. Air limbah dari septic tank rencananya akan diolah menggunakan trikling filter berbentuk segi empat yang menurut standart daya pembebanan saringan 700 liter/M3 dan kedalaman 2 – 3 M. Banyaknya air yang dibuang antara 5700 – 37800 liter adalah (4260 + 0,75 Q) Hitunglah dimensi trickling filter tersebut.

jawab Q = 150 x 100 lt = 15000 lt {4260 +(0,75 x 15000)} = 15510 lt Media saring yang diperlukan = Dimensi : p : l = 3 : 2 p x l x t = 22,2 m3 p x l =

SEDIMENTASI Berbentuk segi empat atau silinder Untuk mengurangi/menghilangkan partikulat Kriteria ukuran mencakup : kecepatan aliran, kedalaman dan detention time V = volume (liter/hari/m2) Q = rata-rata aliran (liter/hari) A = luas permukaan (m2)

t = detention time (jam) V = volume kolam (liter) Q = rata-rata aliran (liter/hari) 24 = jumlah jam per hari

INDUSTRI KERTAS PEMBUATAN PULP POTONGAN KAYU SERAT SELULOSA PAPER BOARD KANTONG KERTAS KARDUS AMPLOP KERTAS LAPIS PEMBUATAN PULP POTONGAN KAYU SERAT SELULOSA

LIMBAH PEMBERSIH LANTAI PENYULINGAN BAHAN APKIR SIMPANAN KAYU GILING AIR PEMUTIH SARING KASAR LIMBAH PEMBERSIH LANTAI PENYULINGAN BAHAN APKIR SARING HALUS EFFLUENT PEMBERSIHAN PENYIMPANAN PENAMPUNG PERSEDIAAN BAHAN TDK KELANTANG PROSES AIR KELANTANG KIMIA PENGELANTANG PRODUK

GRADING, TIMBANG, PACKING POULTRY AYAM PENGUMPULAN PEMOTONGAN DARAH PENCUCIAN BUANG BULU AIR BERSIH PENGIRIMAN BULU PENCUCIAN PEMBERSIHAN SAMPAH GRADING, TIMBANG, PACKING PENCUCIAN AKHIR PENDINGINAN PENGOLAH LIMBAH

Parameter Limbah Cair BOD (Biochemical Oxygen Demand) Parameter utama limbah cair Menunjukkan besarnya kandungan organik dalam limbah cair Menggambarkan jumlah oksigen yang diperlukan pada unit pengolah

Contoh : Sampel limbah cair sebanyak 5 ml dalam botol volume 300 ml, nilai DO 7,8 mg/l, setelah 5 hari nilai DO 4,3 mg/l. Hitunglah BOD dan BOD akhir dan diasumsikan nilai k = 0,1 per hari Jawab :

Contoh : Sanitasi limbah cair dari permukiman sebanyak 100 gal/capita/hari mengandung 200 mg/l BOD dan 240 mg/l padatan tersuspensi. Hitunglah berat kandungan BOD dan SS per kapita

Jawab :

Example : Limbah industri memiliki total aliran 2.930.000 gal per hari, dengan kandungan BOD 21.600 lb/hari dan SS 13.400 lb/hari. Hitunglah konsentrasi BOD dan SS

Yang lain : Suatu industri susu memproduksi 250.000 lb susu setiap hari dan limbah cair yang dihasilkan rata-rata 65.100 gpd dengan konsentrasi BOD 1400 mg/l. Hitunglah aliran limbah cair dan kandungan BOD setiap 1000 lb susu yang diproduksi.