DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GANGGUAN PADA KESEHATAN DAN DAYA KERJA
Advertisements

KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT
Sanitasi dan Keamanan.
PENYAKIT DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT SAMPAH
DAMPAK PADA KUALITAS UDARA
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Perkembangan penyakit dan hubungannya dengan lingkungan
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
HOST, AGENT & ENVIRONMENT
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KESEHATAN LINGKUNGAN DASAR
Komunikasi Dan Penyuluhan Pertanian Putri Lestari C
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN
RUMAH SEHAT.
PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
OLEH REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt
Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja disusun oleh: farah fadillah ade rismana annisa prima hani lestari (1-b kesmas)
Deteksi Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia
KONSEP PENYAKIT RIWAYAT ALAMIAH DAN TKT PENCEGAHAN
GAYA HIDUP DAN KEBIASAAN MAKAN LIFE STYLE & EATING HABIT
PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGANTAR KESEHATAN LINGKUNGAN
KESLING & HIGIENE PENJAMAH DI INDUSTRI MAKANAN
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
KESEHATAN KERJA.
Perkembangan Penyakit
SANITASI DAN KEAMANAN.
Konsep Kesehatan Lingkungan
MORTALITAS.
KONSEP SEHAT DAN SAKIT OLEH MARIA G. PANTALEON.
Bab 4 Hubungan Sakit, Sehat & Lingkungan Hidup
Fiskha Ayuningrum SMK PGRI 1 SENTOLO
Peranan Air Bagi Kehidupan PERTEMUAN IV Nayla Kamilia Fithri
VEKTOR PENYAKIT KELOMPOK I FITRIA ALBAAR RITHA SIAHAYA
DINAMIKA MEDIA TRANSMISI PENYAKIT
LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
BENCANA LINGKUNGAN Bencana Lingkungan Geofisik
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
The Natural History Of Diseases
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pendahuluan Penyediaan Air Bersih
KONSEP DASAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI TERPADU
UPAYA KESEHATAN KERJA.
HIGIENE ? SANITASI ? INDUSTRI ?
Rekayasa Lingkungan Semester V Norma Puspita, ST. MT.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PENCEMARAN LINGKUNGAN
SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Oleh: Siti Masfiah, SKM, M.Kes, M.A Kesehatan Masyarakat – UNSOED
Dinar Perbawati Abdul Aziz Azari Dian Septivita
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Ekologi Kesehatan dan Perubahan Lingkungan
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
AIR YANG HYGIENIS  Oleh: ANI PUJIASTUTI.
HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA
Pengantar Vektor dan Reservoir Penyakit
Konsep dasar metoda Pemberantasan Penyakit
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
Assalmmualikum Wr.Wb Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN Oleh: Erba Kalto Manik, SKM, M.Sc Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes medan

DASAR KESLING Pengertian sehat dan arti Kesehatan menurut WHO Sehat Jasmani Sehat jasmani adalah komponen utama dalam makna sehat sepenuhnya, berbentuk sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih mata bercahaya, rambut tersisir rapi, kenakan pakaian rapi, berotot,tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik,tidur nyenyak,gesit serta semua manfaat fisiologi badan normal. Sehat jasSemani adalah komponen utama dalam makna sehat sepenuhnya, berbentuk sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bercahaya, rambut tersisir rapi, kenakan pakaASSSehat jasmani adalah komponen utama dalam makna sehat sepenuhnya, berbentuk sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bercahaya, rambut tersisir rapi, kenakan pakaian rapi, berotot, tak gemuk, nafas tak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit serta semua manfaat fisiologi badan jalan normal. ian rapi, berotot, tak gemuk, nafas tak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit serta semua manfaat fisiologi badan jalan normal. 2. Sehat Mental Sehat mental serta sehat jasmani senantiasa dikaitkan keduanya dalam pepatah kuno Mensana In Corpero Sano 2`

DASAR KESLING Atribut seorang insan yang mempunyai mental yang sehat adalah sebagai berikut: Senantiasa merasa senang dengan apa yang ada pada dia, tidak sempat ada penyesalan pada diri sendiri,senantiasa senang, enjoi serta mengasyikkan dan tidak ada sinyal tanda konflik kejiwaan. 2) Dapat bergaul dengan baik serta bisa menerima kritik dari orang lain dan tidak gampang tersinggung serta geram,senantiasa pengertian serta toleransi pada keperluan emosi orang lain. 3) Dapat mengontrol diri serta tidak gampang emosi dan tidak gampang takut,cemburu, dapat menyelesaikan persoalan dengan cara cerdik dan bijaksana. 3`

DASAR KESLING 3. Kesejahtraan Sosial Batasan kesejahtraan sosial yang ada di tiap area atau Negara susah diukur serta benar-benar tergantung pada kultur, kebudayaan serta tingkat kemakmuran penduduk setempat. Dalam makna yang lebih hakiki kesejahtraan sosial yaitu situasi kehidupan berbentuk perasaan aman dan damai serta sejahtra, cukup pangan,sandang serta papan. 4. Sehat Spiritual Spiritual adalah komponen penambahan pada pengertian sehat menurut WHO serta mempunyai makna utama dalam hidup keseharian penduduk.Setiap individu membutuhkan pendidikan resmi atau informal, peluang untuk liburan, mendengarkan alunan lagu serta musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya. 4

DASAR KESLING Pengertian Kesehatan menurut WHO Menurut Wikepedia :Yaitu situasi sejahtra dari tubuh, jiwa serta sosial yang sangat memungkinkan setiap orang hidup produktif dengan cara sosial serta ekonomis.Sedangkan pengertian Kesehatan menurut WHO Thn 1948 adalah suatu situasi fisik, mental, sosial,kesejahtraan dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kekurangan. 5

DASAR KESLING .Aspek-aspek Kesehatan pada prinsipnya kesehatan itu mencakup 4 segi, diantaranya : 1) Kesehatan fisik terwujud jika seseorang tidak merasakan atau mengeluh sakit, seluruh organ tubuh berperan normal atau tidak mengalami masalah. 2) Kesehatan mental (jiwa) meliputi 3 komponen yaitu:pikiran, emosional serta spritual. Pikiran sehat tercermin dari cara memikirkan atau jalur pikiran. 3) Kesehatan sosial terwujud jika seseorang dapat terkait dengan orang lain atau grup lain dengan cara baik, tidak membedakan ras, suku dan agama atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik dsb dan sama-sama toleransi serta menghormati. 4) Kesehatan dari segi ekonomi tampak apabila seseorang(dewasa) produktif dalam makna memiliki aktivitas yang membuahkan suatu hal bisa menyokong pada hidupnya sendiri atau keluarganya dengan cara finansial. 6

ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN DASAR KESLING ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN Ilmu multi disipliner yang mempelajari dinamika hubungan interaktif dari sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahan. 7

DASAR KESLING Lingkungan hidup adalah : Kesehatan Lingkungan adalah : Kesatuan ruang dengan segala benda, daya dan keadaan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Kesehatan Lingkungan adalah : Ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan sebagai hubungan interaksi antara berbagai bahan, kekuatan, kehidupan, zat yang memiliki potensi penyebab sakit yang timbul akibat adanya perubahan lingkungan dengan masyarakt serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkan. 8

DASAR KESLING b. Faktor Individu  Aspek Personal Hygiene 9

DASAR KESLING c. Faktor Individu  Aspek Penggunaan APD Menggunakan topi; Menggunakan hood (tutup kepala, hanya ada lobang pada mata); Menggunakan kaca mata rapat (gogles); Menggunakan masker mulut hingga hidung; Memakai Baju lengan panjang; Memakai celana panjang; Memakai sepatu boot. 10

Paradigma Sehat Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan bersifat holistik dalam melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.

Definisi secara makro, paradigma sehat berarti pembangunan semua sektor harus memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan, minimal pembangunan tersebut harus memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan sehat. Sedangkan definisi secara mikro, paradigma sehat berarti pembangunan kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan preventif , bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.

Adapun komponen-komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit adalah sebagai berikut : komponen fisik (kebisingan, radiasi, cuaca, panas, dll), komponen kimia (pestisida dalam makanan, asap rokok, limbah pabrik, pewarna makanan, polutan udara, dll), komponen biologi (spora, jamur, bakteri, cacing, dll), serta komponen sosial (tetangga, atasan, pesaing, dll).

Masalah kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh : Pertumbuhan dan persebaran penduduk. Masalah kesehatan lingkungan cenderung timbul karena daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Kebijakan (policy) para pengambil keputusan. Sebagai contoh, kebijakan penggunaan Tetra Ethyl Level (TEL) untuk campuran bahan bakar bensin mampu meningkatkan pencemaran lingkungan. Mentalitas dan perilaku penduduk. Sebagai contoh, perilaku membuang sampah sembarangan. Kemampuan alam untuk mengendalikan pencemaran

Resiko Kesehatan Lingkungan Beberapa definisi mengenai resiko kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut (Gumilar, 2004) Resiko kesehatan lingkungan merupakan resiko terhadap kesehatan manusia yang disebabkan oleh faktor lingkungan (fisik, kimia, biologi, dan sosial) Resiko kesehatan lingkungan merupakan suatu faktor atau proses dalam lingkungan yang mempunyai probability tertentu untuk menyebabkan konsekuensi yang merugikan manusia dan lingkungannya

Resiko kesehatan lingkungan mengandung unsur yang tidak pasti, probabilitas terjadinya dapat rendah atau tinggi, dan tidak dapat dikatakan pasti akan terjadi Ketidakpastian dalam memperkirakan adanya resiko dapat berasal dari beberapa hal, yaitu : Kesalahan metodologi Pengetahuan yang terbatas tentang sifat dan kelakuan sistem yang diperkirakan Probabilitas terjadinya yang rendah (flow probability event) Kejadian yang tidak dapat diperkirakan

Berikut ini beberapa hal yang termasuk faktor resiko lingkungan : Faktor resiko lingkungan fisik : radiasi, kepadatan lalu lintas, dll Faktor resiko lingkungan kimia : pestisida, dll Faktor resiko lingkungan biologi : jamur, spora, dll Faktor resiko lingkungan sosial : life style, hubungan sosial, dll Faktor resiko lain : umur, sex, ras, etnis, pekerjaan, dll

Proses Terjadinya Penyakit Proses Terjadinya Penyakit Pada dasarnya penyakit terjadi karena adanya interaksi antara berbagai elemen yang saling mempengaruhi. Seorang dokter, John Gordon, menggambarkan terjadinya penyakit pada masyarakat dalam sebuah model yang pada akhirnya dinamakan sesuai dengan nama pencetusnya, yaitu Model Gordon. Menurutnya, penyakit itu ditentukan oleh tiga faktor pengaruh, yaitu (Fox,1970) :

A = Agent/penyebab penyakit Agent adalah faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi. Agent dapat berupa benda hidup, tidak hidup, energi, dan lain sebagainya, yang dalam jumlah berlebih atau kurang merupakan sebab utama dalam terjadinya penyakit. Agent hidup atau agent yang terdiri atas benda hidup seperti metazoa, fungi, protozoa, bakteri, rickettsia, dan virus menyebabkan penyakit yang bersifat menular. Agent tak hidup dapat berupa zat kimia, zat fisis, kekuatan mekanis, faktor fisiologis, faktor psikologis, dan faktor turunan.

H = Host/pejamu Host adalah populasi atau organisme yang memiliki resiko untuk sakit. Element host ini sangat penting dalam proses terjadinya penyakit ataupun dalam pengendaliannya, karena ia sangat bervariasi keadaannya bila dilihat dari aspek sosial ekonomi budaya, keturunan, lokasi geografis, dan lainnya. Host juga akan sangat menentukan kualitas lingkungan yang ada dengan cara-cara perlakuan yang berbeda-beda sesuai dengan taraf pengetahuan, sikap, dan budaya hidupnya.

Faktor penentu pada host dapat berupa faktor-faktor yang dibawa atau sudah ada sejak lahir (usia, jenis kelamin, bangsa, keluarga, daya tahan natural) juga faktor-faktor yang didapat setelah dilahirkan (status kesehatan umum, status fisiologis, status gizi, pengalaman sakit, stress/tekanan hidup, kekebalan, perilaku host, dan perilaku lingkungan).

L = Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri host, baik benda mati, benda hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana yang terbentuk akibat interaksi semua elemen tersebut, termasuk host yang lain. Lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi lingkungan udara (atmosfer), lingkungan air (hidrosfer), lingkungan padat (litosfer), lingkungan flora dan fauna (biosfer), dan lingkungan sosial (sosiosfer).

Dalam Model Gordon, A, H, dan L dianggap sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam interaksi yang menentukan keadaan sehat atau sakit. Ia menggambarkan/memodelkan terjadinya penyakit sebagai batang pengungkit yang mempunyai titik tumpu di tengah-tengahnya.

MODEL GORDON

Model pada Gambar 2 merupakan model di mana pengungkit berada dalam kondisi seimbang. Ini artinya, bahwa masyarakat berada dalam keadaan sehat. Sebaliknya, apabila resultan dari interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan yang tidak seimbang, maka diperoleh keadaan yang tidak sehat atau sakit seperti yang digambarkan pada Gambar 3.

Keadaan ke-1 : A memberatkan keseimbangan sehingga batang pengungkit miring ke arah A. Pemberatan A terhadap keseimbangan diartikan sebagai agent/penyebab penyakit mendapat kemudahan menimbulkan penyakit pada host, misalnya terjadinya mutasi pada virus influenza.

Keadaan ke-2 : H memberatkan keseimbangan, sehingga batang pengungkit miring ke arah H. Keadaan seperti itu dimungkinkan apabila H menjadi lebih peka terhadap suatu penyakit. Misalnya apabila proporsi jumlah penduduk balita bertambah besar, maka sebagian besar populasi menjadi lebih peka terhadap penyakit anak.

Keadaan ke-3 : Ketidakseimbangan disebabkan oleh bergesernya titik tumpu. Hal ini menggambarkan terjadinya pergeseran kualitas lingkungan sehingga A memberatkan keseimbangan. Keadaan seperti ini berarti bahwa pergeseran kualitas lingkungan memudahkan A memasuki tubuh H dan menimbulkan penyakit. Contohnya, terjadinya banjir menyebabkan air kotor yang mengandung A berkontak dengan masyarakat (H), sehingga A lebih mudah memasuki H yang kebanjiran.

Keadaan ke-4 : Ketidakseimbangan terjadi karena pergeseran kualitas lingkungan  sedemikian rupa sehingga H memberatkan keseimbangan atau H menjadi sangat peka terhadap A. Contohnya, terjadinya pencemaran udara. Model Gordon ini selain memberikan gambaran umum tentang terjadinya penyakit pada masyarakat, dapat pula digunakan untuk melakukan analisis dan mencari solusi terhadap permasalahan kesehatan.

HUBUNGAN EKOLOGI,EKOSISTEM,ILMU LINGKUNGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN KESLING HUBUNGAN EKOLOGI,EKOSISTEM,ILMU LINGKUNGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN Ekologi : Hubungan timbal balik mahluk dgn lingkungan. Ekosistem : Unsur-unsur tempat terjadinya hubungan total antara organisme dgn lingkungannya yg bersifat organik dan anorganik pada suatu tempat tertentu. Ilmu lingkungan : Penerapan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi dalam kehidupan manusia

KESLING Ilmu Sanitasi Lingkungan : Bagian dari ilmu kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.

DASAR KESLING Dasar kesehatan lingkungan diarahkan kepada dua sasaran yaitu : 1. Mengarah kepada pemanfaatan individu 2. Mengarah kepada pemanfaatan bagi kelompok dan masyarakat. 13

Ilmu kesehatan lingkungan adalah bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada : - perencanaan - pengorganisasian - pengarahan - pengawasan - pengkoordinasian - penilaian dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada hubungannya dengan perkembangan fisik, kesehatan maupun kelangsungan hidup manusia sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan (Azrul Azwar, 1979)

Menurut WHO Ilmu kesehatan lingkungan (environmental health) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungannya, agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

Pencemaran lingkungan hidup Adalah keadaan yang menyatakan bahwa masuknya atau dimasukkannya suatu materi, energi atau informasi ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia atau alami, baik langsung maupun tidak langsung, telah mencapai tingkat tertentu yang mengakibatkan terjadinya gangguan, kerusakan dan penurunan mutu lingkungan hidup, sehingga tidak berfungsi, baik dari segi kesehatan, kesejahtraan dan keselamatan hayati

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN SISTEM LINGKUNGAN TERDIRI DARI 4 KOMPONEN : 1. Sumber daya alam (life support) - energi, mineral, tanah, air, tumbuhan, hewan 2. Aktivitas manusia (human activities) - tempat tinggal, pekerjaan, transportasi, benda dan jasa. 3. Bahan buangan/sampah (residu and wastes) - sampah padat, tinja, limbah cair, limbah gas, sampah radioaktif. 4. Faktor-faktor lingkungan berbahaya (environment hazards) a. alami : gempa bumi, angin ribut, banjir. b. biologis : binatang, serangga, mikroba, tumbuhan c. kimia : racun, toxin, allergen, irritan d. fisik : vibrasi, radiasi, ruda paksa, kelembaban e. psikologi : stress, cemas, menjemukan, tidak senang. f. sosiologi : kepadatan, isolasi

Sumber daya alam Bahan buangan Aktivitas Manusia Faktor-faktor Lingkungan berbahaya Skema : Sistem Lingkungan

5 PERANAN LINGKUNGAN DALAM MENIMBULKAN GANGGUAN KESEHATAN 1. Agens (penyebab penyakit) contoh : mikroba, parasit, zat kimia, suara, suhu, tekanan udara, radiasi, aliran listrik. 2. Reservoir : Manusia, hewan dan benda sebagai tempat berkembang biak bibit penyakit. contoh: air kotor, sampah. 3. Vektor : Hewan pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan. Contoh: lalat, kecoa.

4. Host : Manusia atau hewan yang ditumpangi suatu parasit. Contoh: tikus, keong. 5. Medium transmisi : Benda sebagai perantara agens. contoh: udara, air, makanan.

GANGGUAN KESEHATAN YANG DISEBABKAN PERANAN LINGKUNGAN Water borne disease / Food boene disease: Bibit penyakit berada dalam air atau makanan dan masuk kedalam pencernaan makanan manusia. Contoh: kolera, typhus, dysentri, hepatitis infectiosa, polio meylitis. Water washed disease: Air yang digunakan dalam jumlah terbatas untuk mencuci dan mandi dan mengandung mikroba penyebab penyakit. Contoh: skinsepsis, conyunctivitis, trachoma.

Water based disease : Mikroba atau parasit dari penyakit yang siklus hidupnya mempunyai intermediat host yang hidup di air. Contoh: demam keong/shistosomiasis. Water related to insect Vektor/insect borne disease: Penyakit ditularkan oleh serangga pembawa bibit penyakit yang hidup di dalam air. Contoh: malaria, filariasis, demam berdarah, encepalitis, yellow fever, relapsing fever. Food intoxication : Keracunan makanan oleh karena toxin yang dikeluarkan oleh botulisme, staphylococcus dan clostridium welchii.

Food poisoning : Keracunan makanan oleh logam, zat organik, hewan dan tumbuhan beracun. Contoh ; Pb, Hg, As, Mi, Cr, Cd, Se, pestisida, jenis kerang-kerangan, jenis kacang dan cendawan liar. Keracunan gas. Menghirup udara yang mengandung gas. Contoh: HCN, CO, SO. Cacingan. Diperoleh dari pengelola tanah, kompos dan sayuran. Contoh : Ascariasis, Taeniasis, Oxyuriasis, Trichinosis, Ankylostomiasis. Penyakit kulit dan kelamin melalui tempat umum. Kontak langsung maupun tidak langsung.

Air borne disease. Kuman penyakit masuk melalui saluran pernafasan manusia melalui udara. Contoh: TBC, Pertusis, Diptheri, Influenza. Pneumokoniosis > Penimbunan debu dalam paru-paru. Contoh: silicosis, asbestosis, berryliosis, siderosis, stanosis, bysinosis. Penyakit akibat kerja agens fisik. Contoh: tuli, kelainan sel, heat stroke, heat cramps hyperpyrexia, Frosbite, Caison disease, Cataract lensa mata, Conyunctivitis photo electra. Kecelakaan akibat kerja. Contoh: luka, jatuh, tersengat listrik, kebakaran, tenggelam, terjepit.

Heat stroke, heat cramps Hyperpyrexia : dialami dlam lingkungan yang suhunya tinggi dan mengakibatkan bertambahnya keringat, sehingga hilang garam natrium dari tubuh. Frosbite adalah akibat suhu yang sangat rendah dibawah titik beku. Caisson disease: adalah penyakit yang disebabkan akibat tekanan udara tinggi seperti; gas nitrogen yang ada di dalam tubuh menutup pembuluh darah sehingga terjadi kelumpuhan. Penyakit ini diderita oleh pekerja yang bekerja di bawah permukaan air dan pekerja tambang.

PRINSIP PENGAWASAN LINGKUNGAN DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI 5 (LIMA) 1. Isolation (isolasi) : usaha membuat jarak antara manusia dengan faktor lingkungan berbahaya. contoh : pengadaan tempat sampah, membuat septick tank, drainage, ruang khusus untuk listrik, pompa, generator dan obat Substitution (substitusi) : mengganti berbagai zat, energi, alat atau komponen lain dianggap sumber bahaya. Contoh : mengganti knalpot mobil, mengganti kabel yang tua, mengganti lantai yang retak, mengganti dinding kaca yang rusak, mengganti ion atau senyawa kimia yang menimbulkan polusi.

3. Shielding : menggunakan alat pelindung bahan untuk menghadapi faktor lingkungan berbahaya. Contoh : pakaian kerja, masker, sarung tangan, kaca mata, helm, sepatu boot, sumbat telinga.

4. Treatment : proses pengolahan lingkungan yang meliputi : a. Removal (pengurangan) : usaha menghilangkan atau mengurangi polutan fisika dan kimia pada lingkungan yang sangat dibutuhkan manusia. b. Destruction (destruksi) : usaha merusak atau membunuh faktor lingkungan biologis, seperti mikroba patogen dan vektor. Usaha ini sering disebut sebagai usaha desinfeksi dan sterilisasi.

Destruksi dapat dikelompokkan sebagai berikut : Destruksi Animate, ditujukan kepada anggota badan antara lain tangan dan rambut dengan jalan mencuci tangan dengan zat anti septik, seperti sabun atau desinfektan lodhoper, chlorhexi, dine gluconat atau hexa chlorophen. Destruksi inanimate, ditujukan kepada benda/peralatan. Semua peralatan untuk pelayanan kesehatan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi dapat dilakukan dengan Autoclave, air mendidih atau desinfectan.

Untuk mengembalikan kualitas sumber alam yang baik dan tidak membahayakan manusia maka dilakukan usaha sebagai berikut : a. Terhadap air : koagulasi, sedimentasi, filtrasi, aerasi dan demineralisasi. b. Terhadap udara : Cyclone, Wet scrubber, Electro static presipitator dan bag filter. c. Inhibition (inhibisi) : merubah kebiasaan lingkungan hidup bakteri. Contoh : menambah kadar garam dan kadar gula pada makanan, merubah suhu pada makanan sehingga menghambat pertumbuhan bakteri misalnya penyimpanan makanan di dalam lemari pendingin.

d. Convertion (Konversi) : perubahan substitusi yang bersifat mengganggu menjadi kurang mengganggu. Contoh : asam kuat dicampur dengan basa kuat sehingga menjadi larutan yang netral. 5. Prevention (Prevensi) Adalah suatu upaya untuk mencegah supaya individu terhindar dari infeksi penyakit atau gangguan kesehatan. Contoh : Imunisasi, propilaksi untuk menghindarkan infeksi.

Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Winslow : Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni untuk : 1. mencegah penyakit 2. memperpanjang hidup 3. mempromosikan kesehatan dan efisiensi dengan cara . mengorganisasikan usaha masyarakat untuk : a. meningkatkan sanitasi lingkungan b. mengendalikan infeksi menular c. pendidikan secara individual dalam hal hygiene perorangan d. mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan untuk tercapainya diagnosis dini dan terapi pencegahan terhadap penyakit. e. Pengembangan sosial kearah adanya jaminan hidup yang layak dalam bidang kesehatan.

II. Pengertian IImu Kesehatan Masyarakat Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prayitno, 1994) adalah ilmu yang lebih menitikberatkan penanganan kasus-kasus pada upaya-upaya pencegahan, bukan pada upaya kuratif, sebab dalam IKM dikenal adanya 5 tahap pencegahan (The Five Level of Prevention) yang terdiri atas : 1.Upaya Promotive (meningkatkan pemahaman kesehatan) 2.Upaya Preventive (miningkatkat upaya pencegahan penyakit) 3.Upaya Protective (meningkatkan perlindungan terhadap penyakit). 4.Upaya Curative (upaya penyembuhan terhadap penyakit) 5.Upaya Rehabilitative (upaya pemulihan) II. Pengertian IImu Kesehatan Masyarakat

Dari ke 5 tahap tersebut di atas, Yang diutamakan adalah : non kuratif atau upaya non medik. Pertama upaya promotif, yang secara nyata lebih mudah, dan lebih murah, dapat dilakukan oleh siapa saja, artinya tidak memerlukan dokter. Kedua, upaya preventif atau upaya pencegahan. Ketiga, upaya protektif.

Keempat, Curative atau kuratif atau upaya pengobatan Keempat, Curative atau kuratif atau upaya pengobatan. istilah Early Detection and Prompt Treatment yaitu deteksi dini terhadap adanya penyakit dan adanya penanganan atau pengobatan yang setepat-tepatnya.

Kelima, Rehabilitative atau rehabilitatif atau upaya pemulihan adalah upaya tertentu yang dilakukan agar penderita dimungkinkan meng-alami tahap kembali seperti semula sebelum menderita penyakit. 1. Lembaga Pemasyarakatan (Pembinaan Khusus untuk Narapidana) Lokalisasi Wanita Tuna Susila (Pembinaan Khusus untuk Wanita dengan Risiko Penyakit Menular Seksual) Pembinaan ODHA (Pembinaan Khusus untuk Orang Dengan HIV/AIDS) Rumah Sakit Jiwa, (Pembinaan Khusus untuk Penderita Sakit Jiwa) 5. dan sejenisnya

Letak Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Dalam Pohon Ilmu : Dalam pohon ilmu (The Body of Knowledge), maka Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut di bawah ini: Filsafat Ilmu-Ilmu Alam Fisika Matematika Kimia Biologi (Ilmu Tumbuhan dan Hewan) Ilmu Kesehatan lmu Kedokteran Ilmu Obat-Obatan (Farmasi) llmu Kedokteran Gigi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dalam gambar tersebut di atas, kenyataannya llmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dilahirkan dari rahim Ilmu Kedokteran, karena dalam sejarah IImu Kesehatan Masyarakat itu diselenggarakan untuk menopang penyelenggaraan Pendidikan Calon Dokter, sehingga Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat itu ibarat mata uang logam yang memperlihatkan bahwa sisi yang satu tidak dapat dipisahkan dari sisi mata uang lainnya.

MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN 1. Environmental Engineering intervensi manusia terhadap lingkungan dalam bentuk rekayasa lingkungan. 2. Pengendalian lingkungan intervensi yang dilakukan manusia terhadap lingkungan berupa peraturan per-undang – undangan yang menyangkut faktor lingkungan fisik, biologik maupun kimia, studi AMDAL pada pendirian industri/perumahan dsb.

3. Surveillance/monitoring Komponen ini diperlukan dalam hubungannya dengan kegiatan Environmental Engineering maupun pengendalian lingkungan, sehingga diperoleh suatu kualitas lingkungan yang diharapkan.

Tabel 1. Teori Simpul Achmadi : Dinamika Kesehatan Lingkungan Sumber Media Biomarker Dosis Dampak Kesehatan Alami - air - darah ppm Sehat - tsunami - rambut gr Sakit - gempa - udara - sperma liter Mati - urine dsb Samar Buatan - kulit - Industri - tanah - gigi - RS - kuku - makanan - ludah Pasien - keringat - HIV/AIDS - vektor - dsb - TBC (A) (B) (C) (D) (E)

Teori tersebut diatas memperlihatkan bagan alir sejak dari sumber kegiatan (A) yang menghasilkan bahan toksik, yang kemudian bahan toksik tersebut masuk ke media (B) yang berupa air, udara, tanah, makanan, dan vektor penyakit; selanjutnya dikonsumsi manusia dan pada tubuh manusia didapatkan penunjuk atau Biomarker (C) yang semuanya itu tergantung pada besarnya dosis (D) yang selanjutnya akan mengakibatkan terjadinya : sehat, sakit, mati atau samar-samar (E).

VEKTOR PENYAKIT Penularan penyakit pada manusia melalui vektor penyakit berupa serangga dikenal sebagai arthropodborne disease atau sering juga disebut sebagai vectorborne disease. Penyakit ini merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan dapat menimbulkan bahaya kematian.

Di Indonesia penyakit-penyakit yang ditularkan melalui serangga merupakan penyakit endemis pada daerah tertentu seperti : - Demam Berdarah Dengue (DBD), - malaria dan kaki gajah, - penyakit virus chikungunya - penyakit saluran pencernaan seperti disentri, kolera, demam tifoid dan paratifoid yang ditularkan secara mekanis oleh lalat rumah.

Pemutusan rantai penularan (mode of transmission) dari arthropodborne disease dapat dilakukan dengan mempelajari cara penularan dari penyakit tersebut. Contoh : penyakit kaki gajah atau filariasis pemutusan rantai penularan dilakukan melalui case finding. Penyakit ini bersifat cyclo-developmental, sebaliknya penyakit malaria pemutusan rantai penularannya dilakukan melalui manipulasi lingkungan agar populasi nyamuk Anopheles menjadi berkurang.

Ada beberapa faktor epidemiologi yang dapat Aspek Epidemiologi Ada beberapa faktor epidemiologi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu penyakit, diantaranya faktor cuaca, vektor, reservoir, geografis, dan faktor perilaku. Jenis Vektor Arthropoda berasal dari kata ”arthro dan pous” merupakan suatu filum kerajaan binatang. Hewan yang termasuk dalam filum ini memiliki organ dengan lubang eksoskeleton yang bersendi dan keras serta tungkai yang bersatu. Anggota filum ini antara lain kelas Insekta, Kelas Arachnida, serta kelas Crustasea yang kebanyakan spesiesnya penting secara medis baik sebagai parasit maupun sebagai vektor organisme yang dapat menularkan penyakit.

Arthropodborne Disease Arthropoda merupakan vektor penularan penyakit dari satu host ke host lain. Transmisi Arthropodborne Disease agens penyakit ke dalam tubuh manusia sampai timbul gejala penyakit disebut sebagai masa inkubasi (incubation period).

Istilah yang sering digunakan pada transmisi arthropodborne Disease : Inokulasi (inokulation) agens penyakit atau bibit penyakit yang berasal dari arthropoda ke dalam tubuh manusia melalui gigitan pada kulit atau deposit pada membran mukosa. Infestasi (infestation) arthropoda pada permukaan tubuh manusia kemudian berkembang biak.

Extrinsic Incubation Period dan Intrinsic Incubation Period : Waktu yang diperlukan agens penyakit untuk berkembang dalam tubuh vektor disebut masa inkubasi ekstrinsik. Waktu yang diperlukan untuk berkembang dalam tubuh manusia disebut masa inkubasi intrinsik. contoh parasit malaria dalam tubuh nyamuk Anopheles.

Definitive Host dan Intermediate Host Vektor atau manusia dan tergantung pada apakah dalam tubuh vektor atau manusia tersebut terjadi perkembangan siklus seksual atau aseksual agens penyakit. Contoh : parasit malaria.

3 Jenis cara Penularan Arthropodborne Disease Kontak langsung Transmisi secara mekanis : Agens penyakit ditularkan secara mekanis oleh arthropoda, misalnya penularan penyakit diare, tifoid, keracunan makanan dan trakoma oleh lalat. Transmisi secara biologis. Agens penyakit mengalami perubahan siklus dengan atau tanpa multiplikasi di dalam tubuh arthropoda.

Arthropoda dan penyakit yang disebarkannya Anopheles malaria Culex vektor penyakit filariasis Aedes aegypti demam kuning (yellow fever), Dengue Haemorragic Fever. Housefly /Musca domistica (lalat rumah) vektor mekanis bakteri patogen, protozoa, telur dan larva cacing, tifus abdominalis, salmonellosis, kolera, disentri, tuberkulosis, sampar, anthraks, frambusia, kunjungtivitis.

Head Lice, Body Lice dan Crab Lice (Tuma kepala, Tuma Badan dan Tuma Kemaluan). Tuma badan vektor tifus dan relapsing fever. Fleas (pinjal) penyakit sampar dan tifus.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

16 jenis senyawa yang berbahaya diyakini berasal dari kosmetik baik itu berupa bedak, parfum dan sebagainya. 16 bahan berbahaya itu dikelompokan ke dalam 4 golongan: 1. Phthalate Bahan yang digunakan juga dalam pembuatan plastik untuk memberi sifat elastis atau lentur. Apa dampaknya? Jika terhirup atau tertelan dalam kadar tertentu, bisa memicu gangguan sistem reproduksi, asma dan alergi. Dalam kosmetik, phthalate digunakan sebagai pelarut tambahan dalam berbagai produk wewangian.

2.Triklosan Triklosan yang digunakan dalam beberapa produk sabun dan pasta gigi bisa memicu gangguan kesehatan saat bereaksi dengan lingkungan aquatik atau berair. Salah satunya adalah gangguan pada keseimbangan hormon tiroid.

3.Paraben Nama lain senyawa ini ialah parahydroxybenzoic, yang juga digunakan sebagai pengawet dalam mie instant ini punya efek samping jika digunakan melebihi ambang batas keamanan. Karena sifatnya mirip dengan hormon esterogen, maka di dalam tubuh akan memicu ketidakseimbangan yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Dalam kosmetik, paraben sering digunakan sebagai campuran sabun, sampo, pasta gigi dan deodoran. Meski jarang, kontak langsung dengan kulit juga bisa menyebabkan alergi pada orang yang sensitif.

4.Wewangian (Sintetis) Beberapa spesies binatang mengeluarkan wewangian alami yang disebut feromon, yang fungsinya adalah untuk menarik pasangan di musim kawin. Oleh manusia, wewangian ini dibuat tiruannya lalu digunakan dalam parfum, serta beberapa jenis sabun wangi dan produk perawatan rambut.

Beberapa jenis wewangian sintetis diketahui bisa memicu kanker pada binatang. Meski belum diuji pada manusia, diduga kuat senyawa ini juga meningkatkan risiko kanker pada manusia.

Setelah mengetahui bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam kosmetik, masihkah Anda lebih memilih mengambil risiko agar tetap tampil cantik?

ERBA KALTO GINTING MANIK ERBA ; ERDEMU BAYU KALTO ; KALAM <>TOKIH