PSIKOLOGI ilmu logos Yunani jiwa psyche
ilmu yang menyelidiki jiwa Ilmu jiwa ilmu yang menyelidiki jiwa Psikologi (dunia pendidikan maupun dunia profesi)
Memahami akal pikiran dan tingkah laku Awal dari psikologi Ilmuwan dan filosof Memahami akal pikiran dan tingkah laku primitif modern
Bruno Gleitman perilaku manusia, alasan, cara melakukan sesuatu Ilmu pengetahuan yang memahami perilaku manusia, alasan, cara melakukan sesuatu Memahami cara berpikir dan berpera saan Bruno Studi (penyelidikan) mengenai “ruh” Ilmu pengetahuan mengenai kehidupan mental Ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku
PLATO DAN ARISTOTELES kesadaran manusia Proses mental Studi mengenai ruh Defnisi Klasik
William James, psikologi sebagai ilmu pengetahu- an mengenai kehidupan mental.
Jhon B Watson Tingkah laku (behavior) Ilmu pengetahuan
Chaplin, ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan. Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld studi tentang hakikat manusia. Poerbakawatja dan Harahap, mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa (respon organisme dan hubungannya dengan lingkungan).
Semua orang, barang, keadaan, kejadian di sekitar manusia KESIMPULAN Tingkah laku manusia Terbuka dan tertutup Individu dan kelompok Dengan lingkungan Semua orang, barang, keadaan, kejadian di sekitar manusia
PENDIDIKAN “didik” dan “mendidik” (memelihara dan memberi latihan) adanya tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (KBBI).
(pendidikan, mendidik) memberi peningkatan dan mengembangkan Education, educate (pendidikan, mendidik) memberi peningkatan dan mengembangkan Perbuatan atau proses perbuatan untuk memeroleh pengetahuan (Mc Leod)
Tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan Secara luas pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memeroleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan Tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan perilaku-perilaku manusia dan proses penerapannya Pada aktivitas kehidupan
Muncul tanggungjawab moral PENDIDIKAN PENGAJARAN UMUM Memberikan pengaruh Usaha sengaja anak Orang dewasa Muncul tanggungjawab moral Semua perbuatannya
DEFINISI PSIKOLOGI PENDIDIKAN Arthur S Reber *Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas *Pengembangan dan pembaruan kurikulum *Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan *Sosialisasi dan interaksi proses dengan pendayagunaan ranah kognitif *Penyelenggaraan pendidikan keguruan Barlow Pengetahuan berdasarkan riset yang membantu melaksanakan tugas sebagai guru dalam proses belajar secara efektif (interaksi guru dan siswa) Tardif *Situasi atau tempat yang berhubungan dengan mengajar dan belajar *Tahapan-tahapan dalam belajar dan mengajar *Hasil yang dicapai dari proses belajar dan mengajar
Witherington “Studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia” Ada dua objek riset: *Siswa (orang yang belajar) prestasi dan faktor-faktor yang memengaruhi. *Guru (metode, model, strategi) berhubungan aktivitas penyajian materi belajar. Psikologi Pendidikan *Masalah-masalah psikologis dalam dunia pendidikan *Dirumuskan dalam bentuk konsep, teori dan metode *Memecahkan masalah-masalah terkait dengan proses belajar, mengajar, dan mengajar-belajar
Sebuah disiplin Psikologi yang khusus mempelajari, meneliti, membahas, PSIKOLOGI PENDIDIKAN Sebuah disiplin Psikologi yang khusus mempelajari, meneliti, membahas, Seluruh tingkah laku manusia yang teribat dalam tingkah laku pendidikan Belajar (siswa) Mengajar (guru) Mengajar & belajar (interaksi guru+siswa)
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN “didik” atau “mendidik” =memelihara/memberi latihan Pendidikan: tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang/kelompok melalui upaya pengajaran dan pelatihan. “educate” atau “to educate”= memberi peradaban & mengembangkan Education= perbuatan atau proses memberikan pengetahuan atau mengajarkan pengetahuan (sudut pandang pendidik), proses atau perbuatan memeroleh pengetahuan (sudut pandang peserta didik
PENDIDIKAN (WINKEL) Usaha yang disengaja dalam bentuk perbuatan, bantuan orang dewasa kepada anak-anak agar mencapai kedewasaan
“pengajaran” atau “ajar” Petunjuk yang diberikan orang agar diketahui/dituruti (KBBI) “teaching” atau “intruction” Proses perbuatan mengajarkan pengetahuan (REBER) Pengajaran=proses yang direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar (TARDIF)
PENDIDIKAN Transformasi Nilai Pembentukan Kepribadian Membimbing, membantu anak didik mengatasi kesulitan dan pemecahan permasalahannya PENGAJARAN Transfer Ilmu Keahlian Kombinasi yang tersusun oleh, unsur-unsur, manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling memengaruhinya Mengambarkan kegiatan guru mengajar dan siswa sebagai pembelajaran dengan unsur yang saling memengaruhi
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Peningkatan sesuatu dalam hal jumlah (bersifat biologis) Kecil menjadi besar, pendek menjadi tinggi/panjang PERKEMBANGAN Proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu, fungsi organ-organ jasmaniah (penyempurnaan fungsi psikologis) Kepribadian, pikiran, pengetahuan
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERKEMBANGAN NATIVISME Arthur Schopenhauer dan Noam A. Chomsky Orang tua pemusik, anak pemusik, harimau akan melahirkan harimau bukan melahirkan domba Perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya dan pendidikan tidak berpengaruh
Lingkungan memberikan pengaruh terhadap perkembangan EMPIRISME Jhon Locke Lingkungan memberikan pengaruh terhadap perkembangan
NATIVISME + EMPIRISME Louis William Stern Konvergensi
Faktor Intern, faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada di luar diri siswa yang meliputi lingkungan (khusunya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungannya.
Proses perkembangan individu sampai menjadi person (dirinya sendiri) Tahapan proses konsepsi (pembuahan sel ovum ibu + sel sperma ayah) Tahapan proses kelahiran ( saat keluarnya bayi dari rahim ibu ke alam dunia bebas) Tahapan proses perkembangan individu bayi menjadi seorang pribadi yang khas
Tugas dan Fase Perkembangan Kematangan fisik dorongan cita-cita psikologis manusia yang ingin berkembang Tuntutan kultural masyarakat sekitar
Tugas Perkembangan Fase Bayi dan Kanak-kanak 1-5 tahun Belajar memakan makanan Belajar berdiri, berjalan Belajar berbicara Belajar mengendalikan pengeluaran/pembuangan dari tubuhnya Belajar membedakan jenis kelamin Belajar membaca (mulai mengenal huruf) Belajar mengadakan hubungan emosional dengan ibu, ayah, saudara kandung, dan lingkungan sekitar Belajar membedakan hal baik dan buruk, benar dan salah (membentuk kata hati
Tugas Perkembangan Fase Anak-anak (6-12 tahun) Belajar keterampilan fisik (misal belari) Belajar bergaul dengan teman sebaya Mengembangkan keterampilan, baca, tulis, hitung Belajar memainkan peran (laki-laki/wanita) Membina sikap yang sehat (positif) Megembangkan kata hati, moral, skala nilai Mandiri dan bertang- gungjawab Mengembangkan konsep kehidupan
Tugas Perkembangan Fase Remaja Subperkembangan prapuber (kurang lebih 2 tahun sebelum masa puber) Subperkembangan puber (2,5-3 tahun) Subperkembangan postpuber (akhir masa puber menampakkan tanda kedewasaan)
Proses perkembangan pada masa remaja lazimnya berlangsung selama kurang lebih 11 tahun mulai usia 12-21 tahun (wanita), 13-22 (pria) Tugas Perkembangan pada masa remaja (menyiapkan kedewasaan) Hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku. Mencapai peranan sosial sebagai seorang pria/wanita selaras dengan tuntutan sosial dan kultural. Menerima kesatuan organ-organ tubuh sebagai pria/wanita dan menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya Keinginan menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggungjawab di tengah-tengah masyarakatnya. Mencapai kemerdekaan atau kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya dan mulai menjadi dirinya sendiri. Mempersiapkan diri untuk mencapai karier Mempersiapakan diri untuk dunia perkawinan Memeroleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman bertingkah laku dan mengembangkan ideologi untuk keperluan kehidupan kewarganegaraannya.
Tugas Perkembangan Dewasa (21-40) 1. Mulai bekerja mencari nafkah dan memilih pasangan hidup 2. Mulai memasuki kehidupan berumah tangga 4. Mengelola tempat tinggal dan membesarkan anak-anak 5. Menerima tanggungjawab kewarganegaraan 3. Belajar hidup bersama pasangan 6. Menemukan kelompok sosial ( perkumpulan kemasyarakatan)
Kedewasaan dan Tanggungjawab Kedewasaan secara umum diartikan sebagai kondisi orang yang sudah akil balig atau sudah cukup tua (entah usia berapa) atau masih berusia muda tetapi berkecakapan yang sama dengan orang yang berusia cukup tua. Tanggungjawab moral (moral masyarakat, moral hukum, moral keagamaan). Dewasa dan tanggungjawab moral mengacu pada tujuan pendidikan nasional. “…bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab” (UUSP/2003 Bab II Pasal 3)
Tugas Perkembangan Setengah Baya (40-60 tahun) Mencapai tanggungjawab sosial secara lebih dewasa Membantu anak-anak yang berusia belasan tahun menjadi orang dewasa Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya dan menrima serta menyesuaikan diri dengan perubahan psikologis pada usia setengah baya Mencapai karier yang memuaskan dan menyesuaikan diri dengan perikehidupan (bersikap dan bertindak)
Tugas Perkembangan Fase Usia Tua (60-nafas terakhir) Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan kesehatan jasmaniahnya Menyesuaikan diri dengan keadaan pensiun dan berkurangnya income Menyesuaikan diri dengan kematian pasangannya Membina hubungan yang tegas dengan para anggota kelompok seusianya Membina pengaturan jasmani Menyesuaikan diri dengan peranan-peranan sosial dengan cara yang luwes