METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK MPSI sesi 2
PIHAK YG TERLIBAT DLM PROYEK PELAKSANA PROYEK STAKEHOLDER Manajer Proyek Analis Sistem Desainer Sistem Pemrogram Tester Next Pemilik Proyek Komite Pengarah Pengguna
Pemilik Proyek Perusahaan Individu Penyandang Dana back
Komite Pengarah Komite pengarah dibentuk agar proyek yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai rencana dan tetap pada jalur yang benar untuk mencapai hasil sesuai kualitas yang ditentukan dengan batasan-batasan Segitiga Manajemen Proyek. back
Manajer Proyek Manajer Proyek adalah orang yang bertindak sebagai pemimpin dalam suatu proyek Seorang manajer proyek ada kalanya harus memiliki kualifikasi khusus meskipun tidak harus memiliki keahlian sebagai eksekutor atau pelaksana. Misalnya dalam proyek sistem informasi banyak anggota tim yang berkualifikasi teknis pemrogram atau arsitek sistem, tetapi manajer proyek tidak perlu harus memiliki keahlian tersebut.
MANAJER PROYEK Apa yang dilakukan oleh Manajer Proyek? Keahlian apa yang dibutuhkan? Kualifikasi Manajer Proyek? Tugas dan tanggung jawab? back
YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER PROYEK: Menerima otoritas dari pihak yang berkompeten Mendefinisikan dan melakukan review kasus bisnis dan requirements dengan evaluasi dan kontrol secara reguler. Melakukan inisiasi dan rencana proyek dengan menyusun format, arah dan landasan. Bermitra dengan pengguna akhir, bekerja dengan sponsor proyek dan manajemen lain. Mengelola teknologi, orang-orang dan perubahan.
YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER PROYEK: Mengelola tim pelaksana proyek dengan menciptakan suana yang kondusif. Mampu mengelola keadaan yang tidak menentu, perubahan yang cepat, kesimpangsiuran, kejutan-kejutan, dan lingkungan yang hanya sedikit terdefinisi. Menjaga hubungan dengan klien dengan menggunakan format laporan yang cukup lengkap, jelas dan formal. Mengarahkan proyek dengan cara memimpin yang memberikan contoh dan memberi motivasi back
KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN
Keahlian Personal Kepemimpinan Komunikasi yang baik Negosiasi Mendengarkan Membangun tim
Keahlian Teknis Pendapat 1 Pendapat 2 Manajer proyek tidak perlu menguasai hal-hal teknis, cukup hanya memiliki pengetahuan saja. Detail teknis diserahkan kepada level manajer dibawahnya, seperti manajer pemrograman, infrastruktur, dsb. Manajer proyek perlu memiliki penguasaan teknis atas bidang yang sedang ditanganinya
Keahlian Teknis Manajemen konfigurasi Manajemen data Manajemen informasi Strategi dan perencanaan sumberdaya informasi Keamanan jaringan dan sistem informasi Arsitektur teknologi informasi Penilaian (assessment) Desain infrastruktur Integrasi sistem Siklus hidup sistem Pemahaman teknologi
Keahlian Manajemen Perencanaan, inisiasi, dan organisasi proyek Perekrutan staff dan mempertahankan mereka yang terbaik Negosiasi yang efektif Estimasi dan kontrol biaya yang akurat Pelaksanaan proyek dan pengendaliannya Presentasi dan pelaporan yang komunikatif Kepemimpinan dalam proyek dan personalia Manajemen resiko dan pengambilan keputusan Manajemen penanganan masalah yang efektif Meningkatkan dan mempertahankan kinerja tim yang baik Manajemen perubahan dalam organisasi
Keahlian Menangani Situasi Manajer proyek juga perlu memiliki keahlian menghadapi dan menangani kemungkinan masalah yang bisa terjadi pada sepanjang proyek. Untuk itu manajer proyek perlu bersikap: Fleksibel Keras dan tegas (bila diperlukan) Kreatif Menyerap banyak data dari berbagai sumber Sabar Mampu menangani banyak tekanan secara terus menerus back
KUALIFIKASI MANAJER PROYEK Manajer proyek dapat menunjukkan kualifikasinya sebagai profesional dengan reputasi yang dimilikinya, baik melalui CV maupun sertifikasi dari lembaga resmi, seperti PMI. PMI (Project Management Institute) terdapat dua jenis sertifikasi, yaitu: PMP (Project Management Professional) CAMP (Certified Associate in Project Management) back
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSIONAL ORGANISASI TIM
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSIONAL ORGANISASI Memahami requirements proyek Membuat rencana dan mengontrol proyek Melaksanakan/ mengimplementasi proyek Menyelesaikan proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan Memahami konteks organisasi Melaksanakan wewenang Memahami cara memberikan pengaruh terhadap orang lain Menyelesaikan konflik Memahami situasi politik internal organisasi
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM Memilih dan mengembangkan staff Mendelegasikan tugas Menjadi penengah antara tim dengan pihak manajemen organisasi atau perusahaan klien Komunikasi secara efektif dengan pihak lain Menunjukkan kepemimpinan Memberi motivasi pada anggota tim Membangun tim yang kuat, kompak, dan handal back
Analis Sistem Fungsi utamanya adalah melakukan analisis terhadap sistem informasi yang akan dibangun. Seringkali tugas analis sistem juga termasuk melakukan analisis kebutuhan (requirements analysis), dengan melakukan wawancara, studi pengamatan, analisis kasus (use case), ataupun simulasi. back
Desainer Sistem Seorang desainer sistem akan melakukan perencanaan terhadap sistem yang akan dibangun. Desainer akan menyusun struktur dari sistem yang terdiri dari komponen-komponen software, tampilan, dan hubungan antara komponen-komponen tersebut. Pada umumnya hasil desain sistem dalam satu proyek adalah berupa dokumen yang berisi desain dalam beberapa tingkatan atau level, mulai dari gambaran umum sampai level modul. back
Pemrogram Tugas utamanya adalah membangun software sebagai wujud penerapan sistem informasi dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu, berdasarkan desain sistem yang telah disusun. Aktivitas ini disebut pemrograman, programming, atau coding. Pemrograman tidak hanya berupa penulisan bahasa program, tetapi juga pengujian (testing), debugging/troubleshooting dan pemeliharaan (maintenance). back
Tester Seorang tester selain bertindak sebagai penguji untuk menentukan apakah software yang dibangun sesuai dengan desain, juga bisa membantu menemukan kesalahan software seperti error, bugs, maupun kesalahan logika. back
METODOLOGI DALAM MANAJEMEN PROYEK Fase inisialisasi Fase perencanaan Fase pelaksanaan/pengembangan Requirements Desain sistem dan software Pembangunan software Quality Assurance Dokumentasi Fase pengiriman Fase akhir
Fase inisialisasi Sebelum suatu proyek didefinisikan, tentu perlu diadakan studi kelayakan (feasibility study). Biasanya hal ini dilakukan oleh pemilik dan sponsor proyek. Suatu proyek bisa dikatakan layak untuk dilaksanakan jika memenuhi syarat kelayakan, seperti: Memberikan manfaat bagi klien Memberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi oleh pemilik proyek. Dapat dilaksanakan sesuai waktu yang diharapkan dan anggaran tersedia. back
Fase perencanaan Pelaksanaan fase ini lebih melibatkan tim pelaksana proyek, meskipun pihak lain, seperti steering comittee tetap melaksanakan fungsi pengendalian dari luar. Dalam fase ini sering terjadi revisi terhadap hasil analisis. Setelah mendapat informasi, tim menyusun beberapa dokumen sebagai dasar fase selanjutnya. back
Fase pelaksanaan/pengembangan Dalam fase ini aktivitas yang dilakukan adalah melaksanakan tugas-tugas yang telah didefinisikan dalam fase sebelumnya untuk menghasilkan software sesuai requirements. Aktivitas dalam lingkup manajemen proyek sistem informasi adalah: Pemograman Testing Quality assurance (QA) Dokumentasi back
Fase pengiriman Fase selanjutnya adalah delivery, yaitu fase dimana Anda menyerahkan proyek kepada pemilik proyek. Tahapan dalam fase delivery ini terbagi atas tiga bagian utama, yaitu development, pelatihan, dan produksi. back
Fase akhir Dalam fase ini proyek telah memasuki tahap akhir dimana produk software telah diinstalasikan, dioperasikan, dan dimanfaatkan oleh klien. Ada dua aktivitas yang dilakukan dalam fase ini: Penutupan proyek, yaitu dengan evaluasi, serah terima secara resmi dan berakhirnya SPK atau kontrak Memasuki masa maintenance yang dapat dilanjutkan dengan SPK atau kontrak baru.