Disampaikan pada : Pertemuan Pemuktahiran dan Analisa Data Tk Provinsi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mengkaji Masalah Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Advertisements

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
TUBERKULOSIS PADA ANAK ???? Oleh: Ikeu Nurhidayah K, S.Kep., Ners
APLIKASINYA PADA SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI PUSKESMAS
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
KUESIONER RUMAH TANGGA Blok V
DINKES PROPINSI LAMPUNG
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
TOPIK : Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Pertemuan ke-11 Simpus Puskesmas Gambaran Umum Puskesmas
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
SEKSI INFORMASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Cilacap
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DI LINGKUP PROGRAM KESMAS
Sistem Informasi manajemen puskesmas
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN FORM LB-1
OLEH : TUTIK INDERAWATI, S.ST, MM
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
Selamat datang peserta
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
A. KOHORT IBU & BALITA Kohort berasal dari kata cohort yang berarti suatu proses pengamatan prospektif, survei prospektif terhadap suatu subjek ataupun.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-4
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
Pertemuan ke-11 Simpus Puskesmas Gambaran Umum Puskesmas
PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN PROFIL KABUPATEN
KULIAH ONLINE Diskusi dan contoh beberapa masalah kesehatan OLEH
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
HASIL KEGIATAN PEMBERANTASAN KUSTA DI KABUPATEN MALANG
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
Oleh : Respati Wulandari, M. Kes
DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
Epidemiologi-Susanto, 2012
PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
SELAMAT DATANG PERTEMUAN PETUGAS SP2TP BLITAR, 7 MARET 2014
Peningkatan Kualitas Data Profil Kesehatan
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PULAU KALIMANTAN
KONSEP POSYANDU OLEH : Ns. Wijanarko Heru Pramono, S.Kep.
PROFIL KESEHATAN JANUARi 2012.
Sebagian besar (90%) penduduk Kota Semarang memiliki kebiasaan PHBS yang buruk. Sedangkan sebagian besar (60%) yang mempunyai kebiasaan olahraga yang baik.
Monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitas
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
NILAI IDEAL.
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Oleh Dr. Nugroho Susanto, M.Kes
KETERKAITAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN KESEHATAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
PENCATATAN DAN PELAPORAN dalam perkesmas
POSYANDU Devi Angeliana K, SKM, MPH.
Indikator , Definisi Operasional dan target Indikator P2TB
PENCATATAN & PELAPORAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
EVALUASI KADER PENDAMPING KIA PUSKEMAS MANDIANGIN SENIN, 11 MARET 2018 OLEH : LAILA NISSAH,S.Tr.Keb.
UKM ESSENSIAL UPT PUSKESMAS PULASAREN Jalan Pekawatan No.6 Kel Pulasaren.
1. Analisa Univariat Deskripsi karakteristik subjek penelitian.
Sistem Informasi manajemen puskesmas
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo
LOKAKARYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Indeks Kepuasan Masyarakat Bidang Kesehatan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
Sistem Informasi manajemen puskesmas
DEFINISI DAK Nonfisik adalah dana yang diberikan ke daerah untuk membiayai operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang kesehatan. BOK merupakan.
ALARM STUNTING. Latar Belakang Dari laporan Tahunan Program Gizi di dapatkan bahwa prevalensi balita stunting (TB/U Pendek dan sangat Pendek ) di wilayah.
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
Transcript presentasi:

Kesepakatan Terkait Isi Lampiran Profil Kesehatan Tahun 2016 di Provinsi NTB Disampaikan pada : Pertemuan Pemuktahiran dan Analisa Data Tk Provinsi Mataram, 8 – 10 Maret 2017

Output yang diharapkan dari pertemuan ini : Adanya kesepakatan data yang akan ditampilkan dalam Dokumen Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi

Informasi Perubahan Tabel Profil Tahun 2016

Tabel 10 tentang Pneumonia. Profil Tahun 2015  perkiraan penderita pneumonia adalah 10% dari jumlah balita. Profil Tahun 2016  perkiraan pneumonia untuk Provinsi NTB adalah 6,38 % Tabel 13 tentang Diare Profil Tahun 2015  angka kesakitan diare adalah 214/1000 penduduk dengan angka perkiraan penemuan kasus di sarkes/kader adalah 10%. Profil Tahun 2016  angka kesakitan adalah 270/1000 penduduk dan angka perkiraan penemuan kasus di sarkes/kader adalah 20%

Kesepakatan

Tabel 5 : KIA Juknis Profil : Kematian Neonatal : Kematian yang terjadi pada bayi usia 0 sampai dengan 28 hari Kematian Bayi : Kematian yang terjadi pada bayi usia 0-11 bulan (termasuk neonatal) Kematian Anak Balita : Kematian yang terjadi pada anak usia 12-59 bulan Kematian Balita : Kematian yang terjadi pada bayi/anak usia 0 - 59 bulan (bayi + anak balita)

Tabel 9 : TB Paru Angka Keberhasilan Pengobatan (SR) tidak boleh lebih dari 100%. Yang di hitung adalah angka kesembuhan dan pengobatan lengkap dari kasus TB Paru BTA + saja, sedangkan kasus TB Paru Rontgen positif dan lainnya tidak di hitung

Tabel 11 : HIV/AIDS/SYPHILIS Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Tabel 16 : Kusta Jumlah kasus kusta tercatat minimal sama atau lebih besar dari kasus baru kusta. Kasus kusta tercatat adalah jumlah kasus baru dan kasus lama yang masih dalam tahap pengobatan dan belum dinyatakan sembuh

Tabel 17 : Kusta RFT Kusta tidak boleh lebih dari 100%. Penderita kusta PB/MB yang dinilai telah RFT adalah merupakan penderita pada kohort yang sama

Tabel 17 : AFP Jumlah penduduk < 15 tahun harus sama dengan jumlah penduduk < 15 tahun yang ada pada tabel 2

Tabel 33 : KIA Dasar perhitungan dari perkiraan neonatal komplikasi pada juknis dari Pusdatin adalah jumlah lahir hidup. Namun program KIA tidak memiliki rumus perhitungan untuk menentukan sasaran jumlah lahir hidup, sehingga yang di gunakan sebagai dasar adalah jumlah bayi

Data sasaran yang gunakan adalah data real bayi umur 0-6 bulan Tabel 39 : Gizi Data sasaran yang gunakan adalah data real bayi umur 0-6 bulan

Tabel 44 : Gizi Data sasaran yang di gunakan adalah data sasaran estimasi sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing kab/kota

Data sasaran yang gunakan adalah data real jumlah baduta Tabel 45 : Gizi Data sasaran yang gunakan adalah data real jumlah baduta

Data sasaran yang gunakan adalah data real jumlah Balita Tabel 47 : Gizi Data sasaran yang gunakan adalah data real jumlah Balita

Jumlah SD/Setingkat antara tabel 49 dan 51 harus sama Tabel 49 dan 51 : UKS dan UKGS Jumlah SD/Setingkat antara tabel 49 dan 51 harus sama

Tabel 52 : Usila Jumlah Usila yang mendapat pelayanan kesehatan  yang di hitung adalah berapa Usila yang mendapat pelayanan kesehatan bukan berapa kali usila mendapat pelayanan kesehatan. Jika ada usila mendapat pelayanan kesehatan lebih dari 1 kali selama 1 tahun, maka hanya di hitung 1 usila yang mendapat pelayanan kesehatan

Tabel 57 : Promkes Jumlah Rumah Tangga yang ada harus sama dengan jumlah Rumah Tangga pada tabel 1

Tabel 62 : Kesling Jumlah Desa STBM lebih rendah atau minimal sama dengan jumlah desa stop BABS  salah satu syarat di katakan sebagai desa STBM adalah telah menjadi Desa Stop BABS