SISTEM OPERASI (RANGKUMAN) By. Dwi Widiastuti
Fungsi OS Pembuatan Program. Eksekusi Program. Operasi Masukan/Keluaran Manipulasi Sistem Berkas. Komunikasi. Deteksi Error. Alokasi Sumber Daya. Accounting. Proteksi.
Pembahasan Umum OS Komponen-komponen sistem operasi dapat dihubungkan satu sama lain dengan tiga cara : dengan struktur sederhana, kemudian berkembang dengan cakupan yang original Dengan pendekatan terlapis atau level. Lapisan yang lebih rendah menyediakan layanan untuk lapisan yang lebih tinggi. Model sistem operasi seperti ini terdiri dari tiga belas level dengan metode kernel mikro, dimana sistem operasi disusun dalam bentuk kernel yang lebih kecil. Paralel System mempunyai lebih dari satu CPU yang mempunyai hubungan yang erat; CPU-CPU tersebut berbagi bus komputer, dan kadang-kadang berbagi memori dan perangkat yang lainnya. Sistem seperti itu dapat meningkatkan throughput dan reliabilititas. Sistem hard real-time sering kali digunakan sebagai alat pengontrol untuk applikasi yang dedicated. Sistem operasi yang hard real-time mempunyai batasan waktu yang tetap yang sudah didefinisikan dengan baik.Pemrosesan harus selesai dalam batasan-batasan yang sudah didefinisikan, atau sistem akan gagal. Sistem soft real-time mempunyai lebih sedikit batasan waktu yang keras, dan tidak mendukung penjadwalan dengan menggunakan batas akhir. Pengaruh dari internet dan World Wide Web baru-baru ini telah mendorong pengembangan sistem operasi modern yang menyertakan web browser serta perangkat lunak jaringan dan komunikasi sebagai satu kesatuan. Multiprogramming dan sistem time-sharing meningkatkan kemampuan komputer dengan melampaui batas operasi (overlap) CPU dan M/K dalam satu mesin. Hal seperti itu memerlukan perpindahan data antara CPU dan alat M/K, ditangani baik dengan polling atau interrupt-driven akses ke M/K port, atau dengan perpindahan DMA. Agar komputer dapat menjalankan suatu program, maka program tersebut harus berada di memori utama
Komponen OS Manajemen Proses, Manajemen Memori, Manajamen Sistem Berkas. Manajemen Masukan/Keluaran Manajemen Penyimpanan Sekunder. Manajemen Sistem Proteksi. Manajemen Jaringan. Command-Interpreter System
Manajemen Proses Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Alokasi sumber daya tersebut dikelola oleh Sistem Operasi. Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti: Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses. Menunda atau melanjutkan proses. Menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi proses. Menyediakan mekanisme untuk komunikasi proses. Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
Manajemen Memori Utama Memori utama (RAM) adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang bersifat volatile & akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat Masukan/Keluaran. Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti: Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya. Memilih program yang akan di-load ke memori.
Manajemen Sistem Berkas Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan, sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Umumnya berkas merepresentasikan program dan data. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi mengimplementasikan konsep abstrak dari berkas dengan mengatur media penyimpanan massa, misalnya tapes dan disk. Sistem operasi bertanggung-jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen berkas: Pembuatan dan penghapusan berkas. Pembuatan dan penghapusan direktori. Mendukung manipulasi berkas dan direktori. Memetakan berkas ke secondary-storage. Mem-back-up berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile)
Manajemen Sistem Masukan/Keluaran Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk. Komponen Sistem Operasi untuk sistem Masukan/Keluaran: Penyangga: menampung sementara data dari/ke perangkat Masukan/Keluaran. Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.). Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan/Keluaran tertentu
Manajemen Penyimpanan Sekunder Penyimpanan sekunder yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data, sebagai back-up dari memori utama. Contoh dari penyimpanan sekunder adalah hard-disk, disket, dll. Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen disk seperti: free space management. alokasi penyimpanan. penjadwalan disk.
Manajemen Sistem Proteksi Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya. Mekanisme proteksi harus: Membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum. Menspesifikasi kontrol untuk dibebankan/diberi tugas. Menyediakan alat untuk pemberlakuan sistem.
Tipe-tipe Proteksi Fisik : memproteksi fisik sumberdaya (perangkat keras). Contoh : kasus dual-mode operation Media : Untuk menjamin keamanan data yang tersimpan dalam media-media. Contoh : media disket menggunakan katup yang dapat di geser. Jika katupnya dibuka maka disket bisa ditulis dan di baca, jika ditutup maka disket hanya bisa dibaca tetapi tidak bisa ditulis. I/O : Semua instruksi masukan/keluaran menggunakan Privileged Instruction (hanya berjalan di mode tertentu) Memori : perlindungan terhadap memori untuk interrupt vector dan interrupt service routine. Ditambahkan dua register yang menentukan di mana alamat legal sebuah program boleh mengakses, yaitu base register untuk menyimpan alamat awal yang legal dan limit register untuk menyimpan ukuran memori yang boleh diakses memori di luar jangkauan dilindungi. CPU : Timer melakukan interrupt setelah perioda waktu tertentu untuk menjamin kendali Sistem Operasi. Ketika timer mencapai nol, sebuah Interrupt terjadi. Timer biasanya digunakan untuk mengimplementasikan pembagian waktu.
Lanjut… Dual mode : User Mode - Eksekusi dikendalikan oleh pengguna; Monitor/Kernel/System Mode - Eksekusi dikendalikan oleh Sistem Operasi.
Lanjut…
Manajemen Jaringan Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori, atau clock. Setiap prosesor mempunyai memori dan clock tersendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem. Akses tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan komputasi dan meningkatkan kemampuan penyediaan data.
Command-Interpreter System Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card interpreter, command-line interpreter dan terkadang dikenal sebagai shell. Command-Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi perangkat Masukan/Keluaran yang ada. Contohnya: CLI, Windows, Pen-based (touch), dll