IMPLEMENTASI STRATEGI MEILYA KARYA PUTRI, S.P, M.M
IMPLEMENTASI STRATEGI Menurut Soekanto dalam Nilasari (2014), menyatakan bahwa implementasi strategi adalah pengelolaan bermacam-macam peralatan organisasi dan manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya perusahaan (keuangan, manusia, peralatan, dan lain-lain) melalui strategi yang dipilih.
Menurut Thomas V. Bonoma, ada empat kemungkinan yang terjadi pada saat perumusan dan implementasi strategi.
Success, merupakan hasil yang paling dinginkan oleh Perusahaan Success, merupakan hasil yang paling dinginkan oleh Perusahaan. Ini terjadi pada saat Perusahaan mampu melakukan formulasi strategi dan sekaligus mampu mengimplementasikannya secara baik pula. Roulette, merupakan situasi dimana strategi yang diformulasikan oleh Perusahaan sesungguhnya kurang baik, akan tetapi hasil yang didapat tidaklah mengecewakan karena pihak manajemen perusahaan ternyata mampu mengimplementasikan strategi tersebut dengan baik yang disertai dengan berbagai penyesuaian.
Trouble, merupakan situasi dimana strategi Perusahaan sebenarnya diformulasikan dengan baik namun strategi tersebut kacau dan tidak optimal karena manajemen perusahaan tidak mengimplementasikannya dengan baik. Failure, merupakan hasil yang terburuk dan paling tidak dinginkan oleh manajemen perusahaan. Hal ini terjadi karena strategi perusahaan memang diformulasikan dengan tidak baik dan memuaskan serta yang lebih buruk lagi, implementasinya pun ternyata dilakukan secara kurang baik pula.
Proses Implementasi Strategi Menganalisis Perubahan Menganalisis Perubahan yang mungkin akan dialami perusahaan akibat dari formulasi strategi yang telah disepakati sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan gagasan yang jelas dan terperinci mengenai seberapa banyak perusahaan harus berubah agar berhasil dalam mengimplementasikan strateginya.
Menganalisis Perubahan Tidak ada perubahan yang signifikan (Continuation) Pola ini terjadi karena adanya pengulangan strategi yang sama dengan strategi yang digunakan dalam periode sebelumnya. b. Perubahan rutin (Routine Change) Perubahan rutin merupakan perubahan dalam market appeal yang digunakan oleh perusahaan untuk lebih memikat pelanggan.
Menganalisis Perubahan c. Perubahaan Terbatas (Limited Change) Perubahan ini disebabkan karena adanya penawaran produk baru kepada pelanggan baru dalam golongan produk umum yang sama. d. Perubahan Radikal (Radical Change) Merupakan suatu reorganisasi besar- besaran dalam Perusahaan.
Menganalisis Perubahan e. Organizational Redirection Tingkat Perubahan ini sangat tergantung pada bagaimana melakukan bagaimana perbedaan industri tersebut dan bagaimana melakukan sentralisasi manajemen dari perusahaan baru.
2. Analisis Struktur Organisasi Struktur Organisasi Formal Struktur Organisasi yang mewakili hubungan antar sumber daya yang dirancang oleh pihak manajemen dan biasanya disampaikan dalam bentuk bagan. Struktur Organisasi non Formal Struktur organisasi yang mewakili hubungan sosial berdasarkan persahabatan atau kepentingan bersama di antara anggota-anggota organisasi.
5 Jenis Struktur Organisasi Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organization Structure) Struktur Organisasi sederhana ini adalah struktur organisasi yang hanya memiliki dua tingkatan yaitu pemilik dan pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lainnya saling berhubungan, biasanya ditunjukkan dalam struktur ini.
Struktur Organisasi Sederhana Pemilik Karyawan
Keuntungan: Sederhana Tidak Mahal Pengambilan Keputusan Cepat Pengawasan Tidak rumit
Kelemahan: Cendrung berfokus kepada pemilik Perusahaan Kesempatan Peningkatan Karir Kecil Dibutuhkan Kemampuan yang lebih dari Pemilik Perusahaan.
2. Struktur Organisasi Fungsional Struktur Organisasi fungsional ini, setiap manajer bertanggung jawab terhadap salah satu dari berbagai fungsi yang ada di dalam Perusahaan, dimana fungsi-fungsi tersebut secara kolektif dilibatkan dalam pencapaian tujuan perusahaan atau dalam implementasi strategi.
Struktur Organisasi Fungsional Presiden Direktur Manajer Operasi Manajer Pemasaran Manajer Keuangan
Keuntungan : Komunikasi dan Jaringan Keputusannya sederhana. Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada tingkat manajemen puncak. Dapat mendelegasikan keputusan operasional sehari-hari. Menyederhanakan pelatihan spesialis fungsional. Menyederhanakan pelatihan untuk para spesialis fungsional. Mempermudah pengukuran 0utput dan hasil dari setiap fungsi.
Kekurangannya Menyebabkan spesialisasi yang sempit. Mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan antar fungsi. Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional. Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi. Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis membuat perubahan menjadi sulit. Membatasi Pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas. o
3. Struktur Organisasi Divisional (Divisional 0rganizational) Struktur ini merupakan struktur perusahaan berubah biasanya menjadi suatu struktur organisasi yang terdiri dari berbagai divisi. Tiap –tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri di bawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggung jawab langsung kepada CEO.
Manajer Teknik & Produksi Manajer Teknik dan Produksi Direktur Manajer Divisi Y Manajer Divisi X Manajer Divisi Z Manajer Teknik & Produksi Manajer Teknik & Produksi Manajer Teknik dan Produksi Manajer Pemasaran Manajer Pemasaran Manajer Pemasaran Manajer Keuangan & Umum Manajer Keuangan & Umum Manajer Keuangan & Umum
Keunggulan : Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan. Mempermudah koordinasi antar fungsi. Dapat mempertahankan spesialisasi pada tiap divisi. Membuka kesempatan karir. Menimbulkan kompetisi di dalam 0rganisasi
Kerugian : Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi fungsional. Sangat Potensial untuk ketidak konsekuenan antar divisi. Biaya relatif tinggi.
4. Struktur SBU (Strategi Business Unit Structure) Struktur ini mengelompokkan sejumlah divisi berdasarkan pada beberapa hal seperti product lines or market.
CE0 Vice President SBU 1 Vice President SBU 2 Manajer Divisi Manajer Divisi Manajer Fungsional Manajer Fungsional
Keuntungan Memperbaiki Koordinasi. Memudahkan pengawasan untuk organisasi yang terdiversifikasi, dimana jangkauan pengawasan menjadi lebih panjang.
Kelemahan : Memerlukan tambahan lapisan manajemen. Biaya meningkat. Penetapan Vice President kadangkala membingungkan.
5. Struktur 0rganisasi Matriks Struktur ini digunakan untuk memudahkan pengembangan dan pelaksanaan berbagai program atau proyek. Tiap Departemen dikepalai oleh Vice President yang memiliki fungtional responsibility bagi seluruh proyek. Sedangkan tiap Project Managers memiliki project responsibility untuk penyelesaian dan implementasi strategi.
Direktur Manajer Fungsinal Manajer Proyek Fungsi A Proyek 1 Fungsi B Proyek 2 Proyek 3 Fungsi C
Keuntungan : Sesuai dengan beban kerja yang berfluktuasi. Tujuan proyek menjadi lebih jelas. Memungkinkan untuk tanggap pada beberapa sektor lingkungan secara serentak. Banyak jalur kmunikasi. Pekerjaan dapat dimengerti secara lebih jelas.
Kelemahannya: Struktur sangat rumit. Biaya tinggi. Memungkinkan timbulnya dualisme pimpinan.
3. Analisis Budaya Perusahaan Budaya Perusahaan merupakan komponen yang menyebabkan mengapa suatu strategi dapat diimplementasikan pada suatu perusahaan, sementara strategi tersebut gagal untuk diimplementasikan pada perusahaan yang lain dengan kondisi yang relatif sama.
THE SEVEN-S M0DEL STRUCTURE SYSTEM STYLE STAFF SKILLS STRATEGY McKinsey THE SEVEN-S M0DEL STRUCTURE SYSTEM STYLE STAFF SKILLS STRATEGY
Analisis Mengenai Gaya Kepemimpinan Gaya Kepimpinan yang berkesan administrator. Gaya Kepemimpinan Analitis. Gaya Kepemimpinan yang asertif. Gaya Kepemimpinan Entrepreneur.
Implementasi dan Evaluasi Strategi Kemampuan Berinteraksi (Interacting Skills) Kemampuan Mengalokasi (Allocating Skills) Kemampuan Memonitor (Monitoring Skills) Kemampuan Mengorganisasi (0rganizing Skills)