Aku Bukan Ayam Seorang petani menemukan sebutir telur di ladangnya. Ukuran telur itu tidak jauh berbeda dengan telur-telur ayam yang dia miliki. Oleh karena.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Proyek Bahasa Indonesia
Advertisements

PELAJARAN DI DALAM PERUSAHAAN
Pelajaran dari Alam Apakah anda pernah memperhatikan burung? Terutama saat menghadapi fase bertelur?
BERANI TAMPIL BEDA Oleh Pdt. DR. R. W. Sagala.
Ahlaq Terpuji Zuhud Dan Tawakal
BERSYUKUR sumber: milis agusman_1981
MY DAD MY BEST EVER BY: MF to CQ.
IF BETTER IS POSSIBLE GOOD IS NOT ENOUGH ANDRIE WONGSO.
Lompatan si Belalang Seperti kita ketahui, belalang adalah binatang kecil berkaki panjang yang sangat hebat dalam urusan soal melompat. Konon ia bisa melompat.
Pelajaran dari seekor Kupu-Kupu
TINGKAH LAKU [BEHAVIOUR]
BELAJAR melalui CIPTAAAN ALLAH SWT (SEEKOR BURUNG ELANG )
Ayo Kita Belajar IPA DAUR HIDUP HEWAN.
ANEH tapi NYATA ! Berikut Matematika sederhana, latihan berhitung
Turn ON Your Speakers / Earphones
By:Wiwin Widiyaningsih
CERITA BARU TENTANG KURA KURA DAN KANCIL.
Filosofi Angsa Ikhwah fillah…. Mari kita renungkan ayat berikut ini:
Kisah Bunga Mawar Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk.
Cerita dan Hikmah SANG KATAK.
Empat orang isteri.
Seekor singa sedang tidur-tiduran di sebuah padang rumput di hutan
Oleh : Valentin Quanti s
Kupu-kupu Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong kupu-kupu di sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak ada lubang.
Penyesuain Diri Makhluk Hidup
Unsur Pembangun Karya Sastra
Suatu hari, pada saat sebuah lubang kecil timbul di suatu kepompong, seorang pria duduk dan memperhatikan bagaimana seekor bayi kupu-kupu berjuang selama.
Empat macam kepribadian
PENGEMBANGAN DAN INOVASI PEMBELAJARAN
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
ILMU PENGETAHUAN ALAM Referensi Glosarium Evaluasi Latihan Materi
THE EAGLE BURUNG ELANG TURN ON YOUR SPEAKERS.
Surga di Telapak Kaki Ibu
Infraordo: tarsiiformes Famili tarsiidae: tarsius
Gajah Way Kambas Seorang petani di daerah Lampung menemukan seekor anak gajah di kebunnya. Rupanya anak gajah ini tertinggal dari induk dan kumpulannya.
Anak, Masa Depan Kita Topik ini terinspirasi dari sebuah lagu indah “Greatest Love of All”. Anak-anak adalah masa depan kita karena kita tidak pernah terlepas.
Apa Yang Anda Cari Dalam Hidupmu
Mengatasi Kejenuhan Kerja
Aplikasi Pengelolaan Stres dalam Dunia Kesehatan
Harimau dan Prajurit Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja mempunyai kegemaran yang tidak lazim, yakni mengukur kekuatan prajuritnya dengan cara mengadu.
Cindelaras dan Ayam Sakti
Daur Hidup Makhluk Hidup
Maleo Hampir Punah Satu lagi jenis satwa nasional yang terancam punah, yaitu burung maleo. Jenis burung ini termasuk satwa liar yang endemik atau hanya.
Anak Tuhan Rajawali Yesaya 40: 31 Yesaya 40: 31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang.
Allah Menyelamatkan Orang Berdosa
TUJUH LANGKAH MENUJU KEBEBASAN FINANSIAL
PROFIL KEPRIBADIAN VIA GAMBAR
Bagian Tubuh Hewan Safitri Eka Ambarwati.
ILMU PENGETAHUAN ALAM RAKHMAWATI SD NEGERI 2 BOWONGSO KALIKAJAR
Kehidupan Sang Elang Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur.
RAJAWALI : Hewan Bermental Baja
SEMUT YANG SOMBONG Di sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan.
Created by Joshua Prince Sinaga
Filosofi Angsa Introduction Sebuah renungan bagi kita semua:
Belajar dari sebuah Kepompong
Beberapa Kata Kunci Karakter - Dibangun dengan keteladanan Bukan diajarkan Temperamen - Genetis (sulit diubah) Hati Nurani - Fitrah Nilai -
MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI
KENAKALAN REMAJA Adinda F. Febrianti Anggia B. Chantika
Empat macam kepribadian
PERTENTANGAN KOSMIS Lesson 1 for April 7, 2018.
Filosofi Angsa 1 Sebuah renungan bagi kita semua:
TINGKAH LAKU [BEHAVIOUR]
Dalam Kesabaran Ada Kesadaran (Gede Prama)
Memilih Hidup Sekali Lagi
Filosofi Angsa 1 Introduction Sebuah renungan bagi kita semua:
HIDUP, BEKERJA, DAN BAHAGIA o '* t,:, Cl O (I O ~... · ' 0 6 "'c. Co 6 9,,C).... ', 0,!I I ('> ~ v Apakah Anda sedang mencari Kebahagiaan ?
TINGKAH LAKU [BEHAVIOUR]
Dikdas D BAHAN AJAR BERBASIS POWER POINT OLEH: KELOMPOK 3 MELIANI SRI MELINDAYANI YUNITA AHMAD.
KAPIDIN, M.Pd. SD NEGERI 1 SUKAMULYA KECAMATAN TUKDANA KABUPATEN INDRAMAYU.
PELAJARAN DI DALAM PERUSAHAAN nKita semua akan melalui perubahan nAda tiga pelajaran dari perusahaan besar yang dapat membantu kita bertahan…….
Transcript presentasi:

Aku Bukan Ayam Seorang petani menemukan sebutir telur di ladangnya. Ukuran telur itu tidak jauh berbeda dengan telur-telur ayam yang dia miliki. Oleh karena itu, ia pun menggabungkan telur temuannya dengan telur-telur ayam yang sedang dierami induknya. Selang dua puluh satu hari kemudian, beberapa telur ayam mulai menetas. Memasuki hari ke-23 seluruh telur ayam sudah menetas. Suara anak-anak ayam dalam keranjang eraman mulai terdengar riuh. Akan tetapi, mereka belum beranjak turun karena ada satu telur lagi yang belum menetas. Meskipun sang induk ayam tidak tahu apakah itu telurnya atau bukan, namun dengan setia ia tetap mengeraminya. Akhirnya, waktu yang ditunggu si induk ayam pun tiba. Telur yang dierami lebih lama dibandingkan telur-telurnya yang lain itu pun menetas. Dari dalamnya keluar seekor unggas mirip ayam, namun mempunyai warna yang berbeda dengan warna bulu anak ayam lainnya. Bersama dengan enam ekor anak-anaknya, sang induk mulai mencari makan. Lima anak kandung dan satu ‘anak tiri’ dari telur pendatang tadi. Langkah pertama yang dilakukan oleh sang induk adalah dengan mengais-ngais pot bunga dan tanaman si petani untuk mencari anai-anai. Ketika hujan turun, sang induk segera mengajak anak-anaknya untuk lari menyelamatkan diri. Anehnya, si ‘anak tiri’ ayam itu malah keluar dari kepakan sayap induknya dan menikmati hujan. Ketika hari mulai senja, sang induk ayam dan lima anaknya menjadi linglung, bahkan nyaris tidak melihat apa-apa. Kondisi itu pula yang mendorong sang induk untuk mengajak anak-anaknya masuk kandang. Ternyata tidak demikian dengan ‘anak tiri’ tadi, penglihatannya justru masih sangat terang, bahkan ia masih ingin bermain-main di luar kandang. Meski demikian, sang induk tetap melarangnya hingga ia pun menuruti larangan itu dan ikut masuk ke kandang. Pada suatu hari, ketika mereka sedang bermain-main, sang induk berteriak dengan sangat keras dengan muka merah disertai ketakutan yang amat sangat. Sang induk menyuruh anak-anaknya untuk segera masuk ke dalam kepakan sayapnya. Induk ayam itu rupanya melihat seekor burung rajawali sedang terbang mengitari mereka sehingga ia khawatir anak-anaknya akan menjadi mangsa si rajawali. Melihat semua anak ayam masuk ke dalam kepakan sayap induknya, rajawali itu pun bertengger di dahan pohon menunggu saat yang tepat. Siapa tahu beberapa anak ayam keluar dan bisa langsung disambarnya.

Namun, tidak demikian dengan ‘anak tiri’ tadi Namun, tidak demikian dengan ‘anak tiri’ tadi. Sekalipun semuanya sudah masuk ke dalam kepakan sayap induknya. Ia tetap berusaha untuk mengeluarkan kepala. Ia benar-benar ingin melihat apa yang sesungguhnya terjadi. Alangkah terkejutnya dia, sebab ketika melihat keluar ternyata ada seekor burung rajawali besar sedang bertengger di dahan pohon, tidak jauh dari mereka. Ada hal aneh yang dirasakan ‘anak tiri’ ini. Ia melihat ada kesamaan antara rajawali tersebut dengan dirinya. Bentuk paruhnya sama, demikian pula dengan cakar kaki. Bulu-bulunya pun menunjukkan warna dan tekstur yang sama. Semakin bergairah ia melihat kesamaan ini. Semakin ia memberanikan diri untuk keluar dari kepakan induknya, sekalipun sang induk sudah berteriak-teriak supaya anaknya itu masuk kembali. Ternyata, di luar pun burung rajawali tidak mau menyerangnya. Semakin dekat, semakin jelas kesamaan tersebut, hingga dengan teriakan yang keras ia memproklamirkan diri: “Aku ternyata bukan ayam, aku burung rajawali” *** Manusia terkadang tidak sadar bahwa ia hidup dalam sebuah komunitas dengan karakter serta perilaku yang tidak tepat dan berkualitas untuk hidup. Secara tidak sadar, kita terkadang memiliki karakter seperti ayam dalam ilustrasi di atas. Salah satu sifat negatif yang harus kita hindari adalah “jam terbang”-nya yang terbatas. Ketika hari mendekati senja, ayam sudah sulit untuk melakukan aktivitas apa-apa. Terkadang sebagian orang masih menganut sistem “jam terbang” terbatas. Misalnya, ketika seseorang diminta untuk menambah waktu kerjanya sedikit karena mengejar deadline, mereka menolak karena sudah terbiasa “Teng Go!” (begitu bel berbunyi, ia langsung go-pergi). Sifat negatif lainnya adalah kebiasaan ayam untuk lari dan bersembunyi ketika menghadapi tantangan. Sifat itu pula yang tanpa disadari acap kali datang pada diri kita. Ketika tantangan hadir, baik itu tantangan pekerjaan, keluarga, maupun hidup bermasyarakat, kita lebih nyaman untuk melarikan diri sejenak dan melupakan tantangan tersebut. Itulah sebabnya mereka yang berkarakter seperti ayam, lebih mudah melarikan diri pada hal-hal yang sifatnya semu, seperti mengonsumsi narkoba, minuman keras, maupun melakukan seks bebas. Dari cara kerja ayam yang mencari anai-anai di pot bunga, sudah terlihat bagaimana karakter yang bisa dipelajari, yakni setiap selesai mengacak-acak sesuatu dia tidak pernah mau membereskannya kembali.

Apa yang kita pelajari dari rajawali sungguh berbeda Apa  yang kita pelajari dari rajawali sungguh berbeda. Rajawali tidak pernah memiliki jam terbang yang terbatas, apalagi rabun senja. Rajawali memiliki willingness to do more (keinginan untuk melakukan lebih daripada yang diminta). Sebagai pemimpin, ia memiliki rasa tanggung jawab tinggi dengan pertimbangan reward and punishment yang diterapkan secara alamiah dalam komunitasnya. Pada saat turun hujan, seekor rajawali bukan kembali ke sarang dan berteduh, melainkan semakin terbang tinggi. Cerita di awal tadi memang hanya ilustrasi untuk menghantar pemikiran kita kepada arti hidup dan tujuan hidup yang sebenarnya. Tentu setiap binatang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk diilustrasikan, hanya manusia yang dapat belajar dari pengalaman hidupnya bersama-sama dengan manusia lainnya. Hidup manusia memang berharga, karena manusia diciptakan secara sempurna daripada makhluk lainnya. Sekalipun di sana sini kita memiliki kekurangan, namun tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kehadiran kita di dunia ini bukanlah tanpa rencana Sang Pencipta. Sang Khalik tidak pernah kecewa dengan kelahiran kita, justru terkadang orang tuanya sendiri yang kecewa dengan kehadiran dan kelahiran anaknya. Nah, ketika kita sadar bahwa kita merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna, apakah akan kita rusak hanya untuk menikmati kenikmatan sesaat? Kini, saatnya untuk kembali ke fitrah manusia yang sesungguhnya sebagai makhluk yang memang telah direncanakan untuk hadir di dunia ini. Saatnya pula untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak akan mencapai kepuasan sempurna, tetapi justru sedang merenda masa depan yang suram. Say No to Drugs Say No to Free Sex Say No to Corrupt Say No to … Hal-hal lain yang merusak, tampaknya harus menjadi komitmen kita bersama untuk membangun masa depan diri, keluarga, masyarakat, dan perusahaan yang lebih baik.