STRATEGI HARGA PADA PEMASARAN Materi : Pengertian Harga Tujuan Penetapan Harga Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga Jenis-Jenis Harga Strategi Penetapan Harga
PENGERTIAN HARGA Pengertian harga menurut Michael J. Etzel, adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang (Rupiah=Rp) atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar. Atau : harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah produk tertentu atau kombinasi antara barang dan jasa.
Menurut Kotler, harga adalah sejumlah uang yang dibebankan pada suatu produk tertentu. Perusahaan menetapkan harga dalam berbagai cara. Didalam perusahaan kecil, harga seringkali ditetapkan oleh manajemen puncak
Tujuan Penetapan Harga Menurut Adrian Payne: 1)Bertahan Merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan2 yang meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
2) Memaksimalkan laba Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode tertentu. 3) Memaksimalkan penjulan Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.
4) Prestise Tujuan penentuan harga disini adalah untuk memposisikan jasa perusahaan tersebut sebagai produk yang eksklusif. 5) Pengembangan atas investasi (ROI) Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas investasi ( return on investment) yang diinginkan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga Ada 2 faktor (William J. Stanton, 1997) yaitu : Memperkirakan permintaan produk (Estimate for the product) Reaksi pesaing (Competitive reactions).
Memperkirakan permintaan produk (Estimate for the product) Ada dua langkah yaitu : Memperkirakan berapa besarnya harga yang diharapkan (The expected price). Memperkirakan penjualan dengan harga yang berbeda (Estimate of sales at varios price)
Reaksi pesaing (Competitive reactions). Sumber persaingan berasal dari 3 macam yaitu : Produk yang serupa, misalnya rokok Jarum 76 dengan rokok Bintang Buana, minuman energi M150 dengan minuman Extra Joss. Produk pengganti, misalnya merek Gulaku dengan merek Tropicana Slim, susu sapi dengan susu kedelai. Produk yang tidak serupa, tetapi mencari konsumen yang sama, misalnya jasa pendidikan perguruan tinggi dengan produk komputer, produk sepeda motor dengan mobil.
Jenis-Jenis Harga 1) Harga daftar (list price) Menurut Suhardi Sigit (1992) ada 9 jenis: 1) Harga daftar (list price) Harga daftar adalah harga yang diberitahukan atau dipublikasikan, dari harga ini biasanya pembeli dapat memperoleh potongan harga. 2) Harga netto (net price) Harga netto adalah harga yang harus dibayar, biasanya merupakan harga daftar dikurangi potongan dan kemurahan.
3) Harga zone (zone price) Adalah harga yang sama untuk suatu daerah zone atau daerah geografis tertentu. 4) Harga titik dasar (basing point price) Adalah harga yang didasarkan atas titik lokasi atau titik basis tertentu. 5) Harga stempel pos ( postage stamp delivered price) Adalah harga yang sama untuk semua daerah pasarnya, disebut juga harga uniform (seragam).
6) Harga pabrik (factory price) Dalam hal ini pembeli membayar di pabrik atau tempat pembuatan, sedangkan angkutan ditanggung oleh pembeli. Dapat juga pihak penjual menyerahkan sampai atas alat angkutan yang disediakan pembeli.
7)Harga F.A.S ( free along side price) Harga pihak mendekati bebas (F.A.S) adalah untuk barang yang dikirim lewat laut. Biaya angkutan ditanggung oleh penjual sampai kapal merapat di pelabuhan tujuan. Pembongkaran ditanggung oleh pembeli.
8) Harga C.I.F ( cost, insurance, and freight) Harga biaya, jaminan, dan pengangkutan, jaminan (C.I.F) adalah harga barang yang diekspor sudah termasuk biaya asuransi, biaya pengiriman barang dan lain-lain sampai diserahkannya barang itu kepada pembeli dipelabuhan yang dituju.
9) Harga gasal (odd price) Harga gasal adalah harga yang angkanya tidak bulat atau mendekati bulat, misalnya Rp 9.999,- atau Rp 1.999.900,- Cara ini bermaksud mempengaruhi pandangan pembeli supaya kelihatan murah, meskipun hanya sedikit perbedaanya, tapi dapat merangsang pembelian konsumen.
STRATEGI PENETAPAN HARGA Menurut Indriyo Gitosudarmo (1999) ada dua strategi penetapan harga yaitu : Strategi harga bagi produk baru Strategi harga bauran produk.
Strategi harga bagi produk baru Penetapan harga tinggi pada produk baru disebut market skimming pricing. (skimming= peluncuran). Akan berhasil jika: Cukup banyak permintaan terhadap produk yang bersangkutan. Harga yang tinggi diasumsikan tidak menarik bagi para pesaingnya. Harga yang tinggi diasumsikan akan mampu meningkatkan citra produk yang superior.
Penetapan harga rendah (murah) pada produk baru disebut market penetration pricing. Akan berhasil jika : Pasar sangat peka, sehingga harga yang rendah mampu merangsang pertumbuhan atau permintaan pembeli potensial yang sebanyak-banyaknya. Pengalaman produksi mampu menekan biaya produksi dan biaya distribusi. Harga yang rendah tidak menarik bagi para pesainganya.
Strategi harga bauran produk Inti strategi ini adalah kebersamaan diantara harga-harga produk secara keseluruhan. Strategi penetapan harga ini juga mempertimbangkan masalah profit yang diperoleh. Strategi harga bauran produk dibedakan menjadi 4 yaitu : 1) Harga lini produk 2) Harga produk pelengkap 3) Harga produk penawan (captive) 4) Harga produk sampingan
Harga lini produk Penetapan harga berdasarkan garis produk adalah menetapkan harga produk menurut jenis produk. Misal : Produsen merek ABC tidak hanya memproduksi batu baterai ABC saja, tetapi ada produk saus ABC, sambal ABC, kecap ABC. Produk merek Samsung meliputi : kulkas, laptop, handphone.
Harga produk pelengkap Dengan adanya produk pelengkap akan menambah harga jual produk yang semakin relatif lebih mahal. Misal : kompor gas dengan selang dan tabung gas yang sama mereknya. perakit komputer, selain komputer sebagai produk utamanya, juga menyediakan meja komputer, mouse, printer, keyboard dan lainnya.
Harga produk penawan Produsen juga ada yang hanya menjual produk utama saja, tanpa pelengkap lainnya. Kesannya : harga yang ditawarkan kepada konsumen relatif lebih murah. Misal : mobil remote tanpa baterai dan harus membeli sendiri baterainya membeli komputer tanpa programnya membeli raket bulu tangkis tanpa senar plastik
Harga produk sampingan Perusahaan tidak dapat menghindar untuk memproduksi produk lain disamping produk utamanya, dan pihak produsen harus mengeluarkan biaya. Misal : > pabrik gula tebu, dimana gula pasir merupakan produk utamanya, dan spiritus sebagai produk sampingan.
Metode penetapan harga lainnya 1)Metode biaya tambah (cost plus pricing method) Metode ini menyatakan bahwa penetapan harga satu unit produk sama dengan biaya total unit ditambah dengan margin laba yang diinginkan perunit produknya. secara matematika dirumuskan : Harga jual = biaya total unit + profit margin
Metode harga keseimbangan permintaan dan suplai Metode ini diasumsikan perusahaan akan terus menjual dan memproduksi jumlah unit yang lebih banyak selama jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan unit terakhir lebih besar daripada biaya marjinal (marginal cost). Kotler (1992) menyatakan bahwa penentuan harga terutama mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar, dan keinginan konsumen.
Metode harga pesaing Metode penetapan ini berorientasi pada kekuatan pasar, dimana harga jual dapat sama dengan produk pesaing, bisa lebih mahal atau lebih murah. Kotler membagi menjadi dua metode yaitu : Going rate pricing Sealed bid pricing
Going rate pricing (Penetapan harga dasar berjalan) Adalah suatu penetapan harga dimana perusahaan berusaha menetapkan harga setingkat dengan harga rata-rata industri. Metode ini digunakan jika biayanya sulit diukur dan harga yang berlaku dipasar dapat memberikan keuntungan yang layak.
Sealed bid pricing (Penetapan harga penawaran tertutup) Adalah suatu penetapan harga yang didasarkan pada tawaran yang diajukan oleh pesaing. Metode ini umumnya dilakukan dalam situasi persaingan untuk merebut kontrak atas tender. .