Sistem Akuntansi Utang
Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi Utang disebabkan karena: Utang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul akibat adanya transaksi pembelian secara kredit dan harus dibayar tepat waktu. Kelemahan sistem akuntansi utang akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Pembayaran kewajiban perusahaan kepada pihak luar dengan tepat waktu mencerminkan adanya bonafitas perusahaan yang baik.
Bagian-Bagian yang terkait dengan sistem utang: Bagian Utang Bagian Pengeluaran Kas Bagian Internal Auditing.
Bagian Utang: Bagian utang bertugas untuk membandingkan faktur pembelian (order pembelian) dengan LAPORAN PENERIMAAN BARANG. Kemudian menentukan apakah ada diskon atau tidak dalam faktur pembelian.
Fungsi Bagian Pengeluaran Uang adalah: Memeriksa bukti-bukti pendukung faktur pembelian kredit untuk memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut sudah benar, dan telah disetujui oleh orang yang ditunjuk. Menandatangani cek. Mengecap lunas bukti pengeluaran kas. Mencatat cek dalam daftar cek. Menyerahkan cek kepada kreditur.
Bagian Internal Auditing: Bertugas memeriksa buku pembantu utang, mencocokkannya dengan jurnal pembelian dan pengeluaran kas.
Prosedur Utang: Yang dimaksud dengan prosedur utang adalah sejak utang itu timbul sampai pada pencatatannya dalam akun utang.
Prosedur Pencatatan Utang ada dua metode: Account Payable Procedure Voucher Payable Procedure
Prosedur Pencatatan Utang dengan Account payable procedure adalah sbb : Pada saat faktur dari pemasok telah disetujui untuk dibayar. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian Informasi dari jurnal pembelian diposting kedalam kartu utang. Pada saat jumlah dalam faktur dibayar. Cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran utang diposting ke dalam kartu utang.
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Account Payable procedures : Kartu utang. Jurnal Pembelian Jurnal Pengeluaran Kas
Prosedur Pencatatan Utang dengan voucher payable procedure ada dua metode : ONE-TIME VOUCHER PROCEDURE: Dengan Dasar Tunai (Cash Basis) Dengan Dasar Waktu (Accrual Basis) BUILT-UP VOUCHER PROCEDURE