Algorithma Penjadwalan Proses Edi Sugiarto, S.Kom
Algoritma – algoritma Penjadwalan Algoritma – algoritma yang menerapkan strategi nonpreemptive : FIFO (First-in, First-out). SJF (Shortest Job First). HRN (Highest Ratio Next). MFQ (Multiple Feedback Queues). Algortima – algoritma yang menerapkan strategi preemptive : RR (Round-Robin). SRF (Shortest-Remaining-First). PS (Priority Schedulling ). GS (Guaranteed Schedulling ).
First In First Out (FIFO) Merupakan Penjadwalan non-preemptive (run to completion) Penjadwalan tidak berprioritas Istilah lain FIFO yaitu FCFS (First Come First Served) Menggunakan ketentuan yang sederhana yaitu : Proses diberi jatah waktu pemroses urut berdasarkan waktu kedatangan proses Proses yang mendapatkan jatah waktu akan dijalankan sampai selesai
Contoh Proses (P) Waktu Kedatangan (T) Burst Time (BT) P1 5 P2 4 P3 2 5 P2 4 P3 2 P4 3 P5 6 5 9 11 14 16 P1 WT = 0 WT = 5 P2 WT = 9 P3 WT = 9 P4 WT = 8 P5
Proses (P) Waiting Time (WT) Turn Arround Time (TA) P1 5 P2 9 P3 11 P4 12 P5 8 10 31 47 Rata2 6.2 9.4
Berdasarkan kriteria penjadwalan Fairness Penjadwalan ini adil dalam antrian Efisiensi Efisien dalam penggunaan pemroses Waktu tanggap (response time) Kurang baik karena proses dapat menunggu lama Tidak cocok untuk sistem interaktif Turn arround time Tidak bagus Throughput
Shortest Job First (SJF) Penjadwalan SJF merupakan: Penjadwalan non-preemptive Penjadwalan dapat dikatakan sebagai berprioritas Penjadwalan mendahulukan proses dengan waktu terpendek.
Contoh SJF Proses (P) Waktu Kedatangan (T) Burst Time (BT) P1 5 P2 4 5 P2 4 P3 2 P4 3 P5 6 2 5 9 11 16 P3 WT = 0 WT = 0 P4 WT = 5 P2 WT = 3 P5 WT = 11 P1
Proses (P) Waiting Time (WT) Turn Arround Time (TA) P1 11 16 P2 5 9 P3 2 P4 3 P5 19 35 Rata2 3.8 7
Highest Ratio Next (HRN) Bersifat non-preemptive Berprioritas dinamis HRN merupakan strategi penjadwalan non- preemptive dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi dari waktu layanan namun juga waktu tunggu proses Prioritas = (Waktu tunggu + waktu layanan) / waktu layanan
Contoh HRN Proses (P) Waktu Kedatangan (T) Burst Time (BT) P1 5 P2 4 5 P2 4 P3 2 P4 3 P5 6 2 6 9 14 16 P3 WT = 0 WT = 2 P2 WT = 4 P4 WT = 9 P1 WT = 8 P5
Proses (P) Waiting Time (WT) Turn Arround Time (TA) P1 9 14 P2 2 6 P3 P4 4 7 P5 8 10 23 39 Rata2 4.6 7.8
Shortest Remaining First (SRF) Merupakan penjadwalan preemptive Sering disebut dengan SJF preemptive Juga merupakan perbaikan dari penjadwalan SJF Perbedaan SRF dan SJF Pada SJF begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai Pada SRF proses yang berjalan(Running) dapat diambil alih oleh proses baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi rendah
Contoh SRF Proses (P) Waktu Kedatangan (T) Burst Time (BT) P1 5 P2 4 5 P2 4 P3 2 P4 3 P5 6 2 5 6 8 11 16 P3 WT = 0 WT = 0 P4 WT = 5 P2 WT = 2 P2 WT = 0 P5 WT = 11 P1
Proses (P) Waiting Time (WT) Turn Arround Time (TA) P1 11 16 P2 7 P3 2 2 P4 3 P5 18 34 Rata2 3.6 6.8 Pada SRF memiliki rata-rata waktu tunggu dan turn arround time yang lebih sedikit daripada SJF
Round Robin (RR) Merupakan penjadwalan preemptive Proses tidak di preempt secara langsung oleh proses lain namun berdasarkan sejumlah waktu pemroses yang disebut kwanta (quantum) Ketentuan Jika kwanta habis dan proses belum selesai maka proses Running tsb menjadi Ready dan pemroses dialihkan ke proses lain. Jika kwanta belum habis sedangkan proses telah selesai maka proses Running tsb berakhir dan pemroses dialihkan ke proses lain.
Contoh Round Robin Proses (P) Waktu Kedatangan (T) Burst Time (BT) P1 5 P2 4 P3 2 P4 3 P5 6 Quantum = 2 2 4 6 8 10 12 14 15 16 WT = 8 WT = 3 P1 P1 P1 WT = 2 WT = 8 P2 P2 WT = 4 P3 WT = 6 WT = 4 P4 P4 WT = 2 P5
Proses (P) Waiting Time (WT) Turn Arround Time (TA) P1 11 16 P2 10 14 P3 4 6 P4 13 P5 2 37 53 Rata2 7.4 10.6