PREDIKSI TINGKAT BISING Eko Hartini
MODEL PERNYATAAN TINGKAT BISING TINGKAT BISING STATISTIK TINGKAT BISING EKIVALEN TINGKAT BISING SIANG-MALAM
TINGKAT BISING STATISTIK Menyatakan distribusi bising selama interval waktu pengukuran tertentu secara lebih mendalam Data pengukuran dikelompokkan dalam interval tingkat bising Dicatat frekuensi kejadiannya → tabel frekuensi Dibuat histogramnya
Soal 1 Hasil Pengukuran Bising, sbb: 61, 62, 65, 69, 68, 64, 59, 58, 61, 64 67, 72, 77, 82, 80, 76, 72, 67, 62, 61 Perkirakan: L10 (tingkat bising yang dicapai selama 10% dari waktu ukur) L50 (tingkat bising yang dicapai selama 50% dari waktu ukur) L90 (tingkat bising yang dicapai selama 90% dari waktu ukur)
JAWAB NO INTERVAL BISING JUMLAH KEJADIAN % KEJADIAN 1 56 – 60 2 10 61 – 65 8 40 3 66 – 70 4 20 71 – 75 5 76 – 80 15 6 81 – 85 J U M L A H 100
JAWAB Luas Histogram = 5 X (10 + 40 + 20 + 10 + 15 + 5) = 500 unit Perhitungan L10 = 10% luas histogram = 10% X 500 = 50 unit Diukur dari 55 dBA, 50 unit tercapai pada 60 dBA L10 = 60 dBA Perhitungan L50 = 50% luas histogram = 50% X 500 = 250 unit Diukur dari 55 dBA, 250 unit tercapai pada 65 dBA L50 = 65 dBA
JAWAB Luas Histogram = 5 X (10 + 40 + 20 + 10 + 15 + 5) = 500 unit Perhitungan L90 = 90% luas histogram = 90% X 500 = 450 unit 450 = (5X10) + (5X40) + (5X20) + (5X10) + (yX15) 450 = 50 + 200 + 100 + 50 + 15Y 450 = 400 + 15Y 15Y = 50 Y = 3,3 450 unit tercapai pada 75 + 3,3 = 78,3 dBA L90 = 78, 3 dBA
TINGKAT BISING EKIVALEN Tingkat tekanan suara rerata dalam interval waktu tertentu Model matematisnya: n L.ek = 10 log ( ∑ fi x 10 Li/10) dBA i=1 Keterangan: L.ek = tingkat bising ekivalen (dBA) fi = fraksi waktu terjadinya tingkat bising pada interval waktu pengukuran tertentu Li = nilai tengah tingkat bising pada interval waktu pengukuran tertentu (dBA)
SOAL 2 Dari pengukuran selama 20 menit, diperoleh data: Tingkat tekanan suara 60 dBA terukur selama 10 menit Tingkat tekanan suara 70 dBA terukur selama 10 menit Tingkat bising ekivalennya adalah....???
JAWAB
TINGKAT BISING SESAAT Tingkat bising pada keadaan tertentu dalam interval waktu yang sangat singkat Contoh: bising akibat aktivitas tinggalnya pesawat terbang Model matematisnya: t2 Lt = 10 log ∫ 10 L(t)/10 dt. dBA t1 Keterangan: Lt = tingkat kebisingan sesaat (dBA) L(t) = tingkat bising rerata dalam interval waktu pengukuran tertentu (dBA) Dt = interval waktu pengukuran t1 ke t2 (detik)
TINGKAT BISING SIANG-MALAM Tingkat bising terutama di daerah pemukiman Pengukuran dilakukan selama 24 jam, Dibagi dalam waktu: 1. Malam (22.00 – 07.00) 2. Siang (07.00 – 22.00) Model matematisnya: 15 9 L.sm = 10 log (1/24) [ ∑ 10 (L.ek)i /10 + ∑ 10 (L.ek)j /10] i=1 j=1 Keterangan: L.sm = kebisingan siang malam
MODEL PREDIKSI TINGKAT BISING MODEL UNTUK SUMBER TITIK MODEL UNTUK SUMBER GARIS MODEL BISING JALAN RAYA
Model untuk Sumber ● Sumber dengan tingkat bising berbeda L2 = L1 – 20 log (r2/r1) dBA Keterangan: L2 = tingkat bising pada jarak r2 dari sumber (dBA) L1 = tingkat bising pada jarak r1 dari sumber (dBA)
Model untuk Sumber ● Kebisingan berasal dari 2 sumber yang sama (L1 = L2) Ltot = (L1 + 3) dBA Kebisingan dari n buah sumber yang sama tingkat bisingnya (L1 = L2 = .........= Ln) Ltot = (L1 + 10 log n) dBA Kebisingan dari n buah sumber yang tidak sama tingkat bisingnya (L1 L2 ......... Ln) n Ltot = 10 log ( ∑ 10 Li/10) dBA i=1
Model untuk Sumber ▬ Untuk memprediksi model sumber garis bergerak L2 = L1 – 10 log (r2/r1) dBA Keterangan: L2 = tingkat bising pada jarak r2 dari sumber (dBA) L1 = tingkat bising pada jarak r1 dari sumber (dBA)
Model Bising Jalan Raya 1. Perhitungan Secara Langsung Pengukuran secara periode dengan SLM Data diolah secara statistik Ditransformasikan ke dalam skala bising 2. Perhitungan Secara Tidak Langsung Dikembangkan oleh FHWA (Federal High Way Administration) Menghitung frekuensi kendaraan yang lewat Ditransformasikan ke tingkat bising ekivalen
Model Bising Jalan Raya Perhitungan Secara Tidak Langsung Lh,i = Lo,i + 10 Log (Ni/Si.t) + 10 log (15/d)1+ α + Fs – 13 dBA Keterangan: Lh,i = tingkat bising kendaraan jenis i pada jam h (dBA), kendaran dibedakan atas jenis heavy truck, medium truck dan automobile
Lh,i = Lo,i + 10 Log (Ni/Si.t) + 10 log (15/d)1+ α + Fs – 13 (dBA) Lo,i = tingkat bising standar kendaraan jenis i (dBA) Ni = jumlah kendaraan jenis i yang lewat selama t Si = kecepatan rerata kendaraan jenis i (km/jam) t = interval waktu pengukuran d = jarak sumbu jalan ke pengukuran (m) α = faktor serapan bising Fs = faktor pengurangan bising oleh penghalang
Model Bising Jalan Raya Karena ada 3 jenis kendaraan, maka: L.tot = 10 log (10Lh,t/10 + 10Lm,t/10 +10 La,t/10) Keterangan: Ltot = tingkat bising ekivalen total (dBA) Lh,t = tingkat bising ekivalen heavy truck (dBA) Lm,t = tingkat bising ekivalen medium truck (dBA) La,t = tingkat bising ekivalem automobile (dBA)
Model Bising Jalan Raya Jika dinyatakan dalam bising siang malam, maka: 15 9 L.sm = 10 log (1/24) [ ∑ 10 (L.ek)i /10 + ∑ 10 {(L.ek)j + 10}/10 ] i=1 j=1 Keterangan: Lsm = tingkat bising siang malam (dBA) Lek = tingkat bising ekivalen (dBA)
SOAL 3 Sebuah rumah berlokasi di dekat jalan raya berjarak 50 m dari tepi jalan. Jalan tersebut mempunyai lebar 20 m terbagi menjadi 4 jalur. Lalu lintas harian rerata 40.000 kendaraan dengan rincian 3% adalah medium truck, 1% heavy truck, sisanya automobile. Kecepatan kendaraan rerata 75 km/jam. Antara jalan dan rumah terdapat tanah berumput dan tidak ada bangunan lain.
SOAL 3 Tingkat bising pada jam puncak dimana volume lalu lintas setiap jamnya 10% dari lalu lintas harian rerata dapat dihitung, sbb: Lo,a = 69 dBA, Lo,mt = 80 dBA, Lo,ht = 84,6 dBA. α tanah rerumput = 0,5 Hitung tingkat bising jalan raya.....??
JAWAB
Model Prediksi Bising dari Data Power Sound dalam Ruang Sound pressure level pada 1 titik dalam ruangan tergantung pada jarak dari sumber dan kondisi lingkungan akustik tersebut L.w = Lp + 10 log [(Q / 4 π r2) + (4 / R)] Keterangan: r = jarak dari sumber, Q = faktor arah (di tengah ruangan = 2, sisi ruangan = 4, di pojok ruangan = 8) R = konstanta yang diperhitungkan akibat serapan suara oleh permukaan ruangan = (A . α) / (1 – α) A = luas total permukaan (m2), α = koefisien serapan rata-rata Atau R = V / (T/0,16) – (V/A) → V = volume (m3), T = waktu reverberasi (detik)
Pengukuran TWA Menurut NIOSH TWA = waktu yang diperkenankan bagi pekerja berada di sebuah lokasi dengan tingkat intensitas kebisingan tertentu T = 480 / 2(L-85)/3 Keterangan: T = waktu pemajanan maksimum (NIOSH) 480 = 8 jam kerja/hari, 1 jam = 60 menit L = tingkat intensitas kebisingan (dB) 85 = Recommended Exposure Limit (REL) / NAB 3 = exchange rate, angka yang menunjukkan hubungan antara intensitas kebisingan dengan tingkat kebisingan
Pengukuran TWA Menurut OSHA TWA = waktu yang diperkenankan bagi pekerja berada di sebuah lokasi dengan tingkat intensitas kebisingan tertentu T = 8 / 2(L-90)/5 Keterangan: T = waktu pemajanan maksimum (OSHA) 8 = 8 jam kerja/harit 90 = Recommended Exposure Limit (REL) / NAB 5 = exchange rate, angka yang menunjukkan hubungan antara intensitas kebisingan dengan tingkat kebisingan
DOSING KEBISINGAN D = [ C1/T1 + C2/T2 + .....+ Cn/Tn] x 100 Keterangan: D = dosis harian (dalam %) C = waktu kontak aktual pada tingkat suara tertentu T = waktu kontak acuan maksimum yang menunjukkan mulai berbahayanya sebuah tingkat kebisingan
SOAL 5 Diketahui tingkat bising model sumber garis lalu lintas diukur pada jarak 100 m dihasilkan tingkat bising Ls = 73 dBA. Perkirakan tingkat bising pada jarak 25 m
SOAL 4 Carilah tingkat tekanan suara (sound presure level) suatu titik dalam ruang yang berjarak r = 2 m dari mesin diesel yang terletak pada lantai tengah ruangan. Jika diketahui SPL diesel = 96 dBA, dimensi ruangan 5 x 6 x 4 m dan waktu reverberasi T = 0,5 detik.