FINITE STATE AUTOMATA (FSA)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Bahasa dan Automata
Advertisements

Teori Bahasa dan Automata
Ekuivalensi NDFA ke DFA dan NDFA dengan E-move
Pertemuan 4 Finite Automata
Oleh: BAGUS ADHI KUSUMA, ST
Pertemuan 4 Non Deterministic Finite Automaton (NFA)
Ekivalensi -move pada Non Deterministik FSO ke Deterministik FSO
Bab VII FINITE STATE AUTOMATA DENGAN OUTPUT.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
OTOMATA HINGGA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
BAB V EKSPRESI REGULER 1. Penerapan Ekspresi Reguler
TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
BAB III EKIVALENSI DFA KE NFA
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Pertemuan 3 FINITE AUTOMATA
BAB 13 PUSH DOWN AUTOMATA.
PUSH DOWN AUTOMATA ( PDA )
Teori Bahasa dan Automata
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
4. NFA DENGAN -MOVE.
1 Pertemuan 7 FINITE AUTOMATA DENGAN OUTPUT Matakuliah: T0162/Teori Bahasa dan Automata Tahun: 2005 Versi: 1/0.
Otomata & Teori Bahasa ( Week 2 )
Non Deterministic Finite Automata dengan є – Move
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
Teori-Bahasa-dan-Otomata
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
Finite State Automata: Reduksi Jumlah State
Teori Bahasa Otomata D. Sinaga, M.Kom.
Penggabungan dan Konkatenasi Finite State Automata
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
Teori Bahasa dan Automata
Teori Bahasa dan Automata
By : Lisda Juliana Pangaribuan
Teori-Bahasa-dan-Otomata
TEORI BAHASA DAN AUTOMATA TATA BAHASA LEVEL BAHASA
ATURAN PRODUKSI TATA BAHASA REGULER
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
Reduksi Jumlah State pada Finite State Automata
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 2
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
Bab VII FINITE STATE AUTOMATA DENGAN OUTPUT.
TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
Teori-Bahasa-dan-Otomata
Finite State Automata ♦ model matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan output ♦ Memiliki state yang berhingga banyaknya dan dapat berpindah.
MESIN MOORE *YANI*.
Aturan Produksi Untuk Suatu Finite State Automata
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Pertemuan 4 Non Deterministic Finite Automaton (NFA)
Erwin Hidayat (M ) UTeM || 2010
Ekuivalensi NFA KE DFA *YANI*.
EKUIVALENSI NFA KE DFA.
Konsep dan Notasi Bahasa
Teori Bahasa dan Automata
Pertemuan4.
Tinjauan Instruksional Khusus:Mahasiswa akan dapat menjelaskan cara kerja Deterministic Finite Automata (DFA),Non-Deterministic Finite Automata (NDFA),Non.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 8.
Otomata & Teori Bahasa Finite State Automata: - Non Deterministic Finite Automata dengan -move - Penggabungan dan Konkatenasi FSA.
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Reduksi Jumlah State pada Finite State Automata
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 8.
Transcript presentasi:

FINITE STATE AUTOMATA (FSA)

Finite state automata (FSA) Finite state automata (FSA) bukanlah mesin fisik tetapi suatu model matematika dari suatu sistem yang menerima input dan output. FSA merupakan mesin automata dari bahasa regular (tipe 3). Suatu FSA memiliki state yang banyaknya berhingga, dan dapat berpindah dari suatu state ke state lain. Perubahan state dinyatakan oleh fungsi transisi.

Suatu FSA secara formal dinyatakan oleh 5 (lima) tupel M = (Q, Σ, δ, S, F) dimana : Q = Himpunan state / kedudukan  = Himpunan simbol input / masukan  = Fungsi transisi S = State awal / kedudukan awal F = Himpunan state akhir

FSA berdasar pada pendefinisian kemampuan berubah state-statenya bisa dikelompokkan menjadi: Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA)

Deterministic Finite Automata (DFA) Pada DFA dari suatu state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol input (masukan) yang di terima. Contoh: Konfigurasi DFA contoh di atas secara formal adalah sebagai berikut : Q = {q0, q1, q2}  = {a, b} S = q0 F = {q2}

Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :  (q0, a) = q0,  (q0, b) = q1,  (q1, a) = q1,  (q1, b) = q2,  (q2, a) = q1,  (q2, b) = q2. Jika disajikan dalam tabel transisi :  a b q0 q1 q2

Non Deterministic Finite Automata (NFA) Pada NFA dari suatu state bisa terdapat nol (0), satu (1), atau lebih busur keluar (transisis) berlabel simbol yang sama. Jadi setiap pasangna state- input, kita bisa memiliki 0 atau lebih pilihan untuk state berikutnya. Contoh:

Pada NFA contoh diatas terdapat dua busur keluar berlabel input ‘a’ Pada NFA contoh diatas terdapat dua busur keluar berlabel input ‘a’. Dari state q0 bila mendapat input ‘a’ bisa berpindah ke state q0 atau q1 yang secara formal dinyatakan :  (q0, a) = {q0, q1} Konfigurasi NFA contoh 2 secara formal adalah sebagai berikut : Q = {q0, q1 }  = {a, b} S = q0 F = {q1}

Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :  (q0, a) = {q0,q1},  (q0, b) = q1,  (q1, a) = q1,  (q1, b) = q1, Jika disajikan dalam tabel transisi :  a b q0 {q0,q1} {q1} q1

Konfigurasi NFA contoh 3 secara formal adalah sebagai berikut : Q = {q0, q1 }  = {a, b} S = q0 F = {q1} Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :  (q0, a) = q1,  (q0, b) = q0,  (q1, a) = q0,  (q1, b) = Ø, Jika disajikan dalam tabel transisi :  a b q0 {q1} {q0} q1 Ø

Latihan Gambar diagram transisi untuk: Q= {q0,q1,q2} = {a,b} S= q0 F={q0}  Transisi Buat tabel transisi dari diagram transisi berikut:  a b q0 q1 q2

Latihan Berdasarkan diagram pada No 2, tentukan apakah string berikut ini termasuk ke dalam L(M)? 1101 0101 1001 Gambarkan diagram transisi untuk : Q = {q0, q1,q2, q3, q4 }  = {0, 1} S = q0 F = {q2,q4}  1 q0 {q0,q3} {q0,q1} q1 Ø {q2} q2 q3 {q4} q4