Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar Ekonomi Koperasi Pertemuan IV Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar DEPARTEMEN ILMU EKONOMI INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 1
Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam Sistem Pasar Kekuatan yang dimiliki koperasi yakni dengan memanfaatkan keunggulan koperasi dalam economies of scale, bargaining position, kemampuan dalam menghadapai uncertainty pemanfaatan inter-linkage market dan transaction cost Kelemahan koperasi yakni dari prinsip koperasi : Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, akan melemahkan struktur permodalan dalam jangka panjang Prinsip control secara demokratis menyebabkan anggota yang memiliki modal besar akan keluar pada perusahaan lain dimana pemilik modal terbesar akan memiliki kontrol terbesar pula Prinsip pembagian jasa SHU berdasarkan jasa anggota, akan mengurangi pemilik modal memasuki koperasi Prinsip bunga yang terbatas atas modal, akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabung pada koperasi
Koperasi Dalam Rantai Tataniaga Pada dasarnya ada tiga pelaku dalam sistem pasar yaitu : produsen, konsumen dan perantara (pedagang) Pedagang Konsumen Produsen
Sasaran Integrasi Vertikal Melalui Koperasi sama dengan perusahaan umumnya, koperasi dapat mengadakan integrasi vertikal ke hulu atau kehilir dengan membentuk koperasi primer, sekunder, atau tersier disepanjang jalur tataniaga suatu produk. Tingkat efisiensi yang disebabkan integrasi vertikal terutama karena ada efek sinergis yang timbul oleh penggabungan beberapa unit usaha paling tidak penggabungan ini dapat mereduksi biaya transaksi.
Induk Pabrik penopang Pabrik Penopang Pusat Pabrik penopang Pabrik penopang Primer Primer Pabrik penopang Pabrik penopang Kios TPK Toko anggota anggota anggota anggota anggota
NASIONAL Pabrik Regional Regional Pabrik Lokal Lokal Lokal Lokal TPK TPK anggota anggota anggota anggota anggota
Tingkat efisiensi yang disebabkan integrasi vertikal terutama karena ada efek sinergis yang timbul oleh penggabungan beberapa unit usaha. Paling tidak penggabungan ini akan dapat mereduksi biaya transaksi. Tingkat intergrasi vertikal koperasi yang ada di Indonesia dewasa ini pada umumnya berbentuk federasi, yaitu menyatukan dengan masing-masing masih bebas berusaha. Hal ini terjadi karena koperasi primer yang telah ada membetuk koperasi di tingkat atasnya guna melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang jika dilaksanakan secara sendiri-sendiri kurang efisien. Untuk lebih meningkatkan efisiensi, beberapa koperasi primer mendirikan koperasi
INDUK Pabrik penopang Kegiatan penopang Pusat Pusat Pabrik penopang Pabrik penopang Primer Primer Primer Primer anggota anggota anggota anggota anggota
Dengan demikian, secara singkat dapat dinyatakan bahwa dalam federasi koperasi masing-masing tingkat koperasi dapat berdiri sendiri dengan badan hukum masing-masing. Pada tiap tingkat bila perlu dapat mendirikan pabrik-pabrik yang dioperasikannya sendiri untuk menopang kegiatan usaha anggotanya, usaha koperasi pada tingkat yang sama atau kegiatan koperasi ditingkat yang lebih rendah.